KATA
PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum
wr. wb.
Dengan
memanjatkan puji serta syukur kehadirat Illahi Rabbi pencipta manusia,
menyempurnakannya dengan memberikan akal. Shalawat beserta salam semoga
tercurah limpahkan kepada baginda junjunan alam, yakni Nabi Muhammad Saw.
Dengan
mengucapkan Alhamdulillah makalah “Kerajaan-Kerajaan Dan Situs-Situs
Peninggalan Sejarah Seluruh Indonesia” untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Sejarah Indonesia ini dapat terselesaikan. Saya sangat menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran dari yang membaca makalah ini, demi kesempurnaan makalah yang
kami susun.
Dan
kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah mengizinkan kami untuk
menyusun makalah ini hingga selesai. Dan tak lupa teman-teman yang telah
memberikan semangat kepada saya untuk menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Terlepas
dari kekurangan makalah ini, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua, dan menjadikan amal shaleh juga bagi saya. Aamiin
Wassalamu’alaikumwr.wb
Taba
Penanjung, Oktober 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia mulai
berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan
dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok,
dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke
Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari
India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal
dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok
yakni musafir Budha Pahyien.
Pada
abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu
kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan
dengan Kerajaan Sunda sampai
abad ke-16.
Pada
masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit.
Pada masa abad ke-7 hingga abad
ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang
pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi
ibu kotanya Palembang sekitar tahun 670.
Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa
Tengah dan Kamboja.
Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa
Timur, Majapahit.
Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah
Mada,
berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah
Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah
Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang
terlihat dalam wiracarita Ramayana.
Masuknya
ajaran Islam pada sekitar abad
ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang
ekspansionis, seperti Samudera
Pasai di Sumatra dan Demak di
Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri
kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
saja kerajaan-kerajaan sejarah di seluruh Indonesia?
2. Apa
saja situs-situs peninggalan sejarah di seluruh Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat
mengetahui kerajaan-kerajaan sejarah di seluruh Indonesia
2. Mengetahui
situs-situs peninggalan sejarah di seluruh Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajaan-Kerajaan Sejarah di
Seluruh Indonesia
Jauh
sebelum Indonesia resmi merdeka para masyarakat kuno nusantara telah mengenal
sistem pemerintahan yang berbentuk kerajaan. Kerajaan di Nusantara didirikan
oleh para pedagang dari negri tetanga dan negri lainya seperti China, India,
dan Arab. Indonesia yang saat itu menjadi jalur strategis pelayaran menjadi
salah satu faktor para pedagang masuknya aliran Hidu-Budha yang dibawa oleh
pedagang dari Cihna yang menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan di Indonesia.
Kerajaan Hindu di Indonesia
Diperkirakan Hindu masuk ke
Indonesia pada awal abad ke-2 Masehi yang dibawa oleh pedagang dari China dan
India. Masuknya ajaran Hindu menjadi awal berdirinya kerajaan di Indonesia.
1.
Kerajaan Salakanegara
Kerajaan Salakanegara diyakini
sebagai kerajaan pertama di Indonesia dengan adanya bukti dari naskah
Wangsekerta, pada naskah tersebut disebutkan bahwa kerajaan Salakanegara
terletak di Jawa Barat dan didirikan pada tahun 130 Masehi oleh Dewawarman yang
merupakan duta bangsawan yang datang dari Calankanaya bersama rombonganya pada
tahun 128 Masehi. Dewawarman menikahi putri dari Datu Tirem penguasa Teluk Lada
yang bernaman Dewi Pwahaci Larasati. Setelah Datu Tirem meninggal padah tahun
130 Masehi Dewawarman mengambil alih kekuasaan Teluk Lada dan mendirikan sebuah
kerajaan Salakanegara dan sekaligus menjadi raja pertama Salakanegara yang
diberi gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapuran dan istrinya Dewi
Dwani Rahayu.
2.
Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai didirikan di tepi
sungai Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 400 Masehi. Terdapat tujuh buah
yupa atau tugu batu yang dibuat oleh para brahmanan atas kedermawanan
Mulawarman raja dari kerajaan kutai saat itu yang memberikan 2.000 ekor sapi
kepada kaum brahmana. Masa kejayaan kerajaan kutai berakhir saat raja Kutai
yang bernama Maharaja Dharma tewas saat perperangan melawan kerajaan Kutai
Kartanegara dibawah pimpinan rajanya yang ke-13 yaitu Pangeran Anum panji
Mendapa.
3.
Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan Tarumanegara didirikan pada tahun 450
Masehi di Jawa Barat. Tarumanegara dari dua kata yaitu Taruma dan Nagara. Kata
Tarum diambil dari nama sungai Citarum yang terletak di Jawa Barat sedangkan
Nagara berarti kerajaan atau negara. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman yang sekaligus menjadi raja pertama yang memipin
Tarumanegara sampai tahun 382 Masehi. Raja Tarumanegara yang paling
terkenal ialah Purnawarman yang memerintahkan penggalian sungai Gomati dan
Candrabaga. Bukti keberadaan Tarumanegara adalah ditemukanya 7 buah prasasti
batu.
4.
Kerajaan Galuh
Kerajaan galuh adalah sebuah
kerajaan yang terletak di Ciamis yang berdiri pada abad ke 8 Masehi. Kata galuh
berasala dari bahasa sansekerta yang berarti permata. Raja pertama dari
kerajaan galuh adalah Rahiangan Sri Medangjati yang memimpin kerajaan Galuh
selama 15 Tahun.
5.
Kerajaan Mataram Kuno
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 Masehi
terletak di Jawa Tengah. Raja pertama dari kerajaan Mataram Kuno adalah Raja
Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Bukti peninggalan
sejarah dari kerajaan mataram kuno adalah candi, diantaranya adalah candi
Dieng, dan Candi Prambanan.
6.
Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan bercorak
hindu yang terletak di Jawa Barat dan saat itu Kerajaan Pajajaran Beribukota di
Bogor. Kerajaan Pajajaran didirikan tahun 923 Masehi oleh Sri Jayabuphati.
7.
Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di Jawa
Timur yang berdiri pada tahun 1042 M dan berpusat di kota Daha yang sekarang
bernama Kota Kediri. Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222 M karena
ditaklukan oleh Ken Arok. Banyak peninggalan Kerajaan Kediri yang menjadi bukti sejarah kerajaan kediri.
8.
Kerajaan Singasari
Sejarah Kerajaan Singasari disebut juga dengan Kerajaan
Tumapel didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 Masehi dan terletak di daerah
Singosari, Malang. Pada tahun 1222 M terjadi perseteruan antara Kertajaya dari
kerjaan Kediri melawan Ken Arok. Kemudian kaum brahmana bergabung dengan Ken
Arok dan mengangkatnya menjadi raja pertama kerajaan Singasari. Raja terakhir
dari kerajaan Singasari adalah Kertanegara yang sekaligus menjadi raja terbesar
dalam sejarah Kerajaan Singasari. Pada tahun 1929 M terajadi pembrontakan yang
dipimpin oleh Jayakatawang yang menyebabkan terbunuhnya Kertanegara dan menjadi
akhir dari perjalanan Kerjaan Singasari.
9.
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit berdiri pada
tahun 1293 M dan mencapai puncak kejayaannya dibawah kepemimpinan Raja Hayam
Wuruk dan patihnya Gajah Mada pada tahun 1293-1500 M. Pada abad ke-14
Masehi kejayaan majapahit mulai memudar puncaknya saat terjadi perang saudara
(Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 M.
10.
Kerajaan Bali
Raja Wangsa Warmadewa adalah salah
satu raja terkenal yang pernah memerintah di kerajaan bali. Peninggalan
kerajaan bali salah satunya adalah 28 prasasti yang tersebar di Goa
Gajang, Gunung Kawi, Panulisan, dan Sangit. Prasasti tersebut merupakan
peninggalan dari era pemerintahan Anak Wungsu yang merupakan raja terakhir dari
Kerajaan Bali.
Kerajaan Budha di Indonesia
Ajaran Budha masuk ke Indonesia
beriringan dengan masuknya ajaran Hindu ke Indonesia. Perkembangan agama Budha
di Indonesia ditandai dengan berdirinya Kerajaan-Kerajaan yang bercorak Budha
di indonesia.
1.
Kerajaan Holing
Kerajaan Holing disebut juga dengan
kerajaan Kalingga terletak di Kabupaten jepara, Provinsi Jawa Tengah yang
didirikan pada tahun 674 M. Raja yang memerintah kerajaan Holing. Salah satu
raja yang pernah memimpin kerajaan Holing adalah Ratu Sima dan pendetanya yang
terkenal adalah Jhanabhadra.
2.
Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya adalah salah satu kerajaan
terkuat di Sumatera beridiri pada abad ke-7 M. Nama Sriwijaya sendiri diambil
dari bahasa sansekerta yaitu Sri yang berarti cahaya, dan Wijaya yang berarti
kemenangan. Mencapai masa kejayaanya pada abad ke-9 sampai abad ke-10 Masehi
dengan menguasai hampir seluruh kerajaan di Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya
mengalami keruntuhan ketika Raja Rajendra Chola dari Kerajaan Cholamandala
melakukan persaingan dalam hal perdagangan dengan Kerajaan Srwijaya yang
menyebabkan melemahnya perekonomian Sriwjaya dan Runtuhnya armada perangnya. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya antara lain adalah Prasasti
Kedudukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang
Birahi, dan Prasasti Talang Batu.
Kerajaan Islam di Indonesia
Islam merupakan merupakan agama
mayoritas di Indonesia. Tapi Islam bukanlah ajaran yang pertama masuk ke
Indonesia. Banyak teori yang menjelaskan proses masuknya Islam ke Indonesia
salah satunya adalah teroi Gujarat. Pada teori Gujarat islam dipercayai masuk
ke indonesia pada abad ke-13 M yang dibawa oleh para pedagang yang berasal dari
Gujarat. Berikut adalah Kerajaan di Indonesia yang dikenal sebagai sejarah kerajaan islam di indonesia:
1.
Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak merupakan Kerajaan
Islam pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 840 Masehi dan berlokasi
di Aceh. Raja Pertama dari Kerajaan Perlak adalah Syed Maulana Abdul Azis Syah.
Masa kejayaan Perlak adalah saat kepemimpinan Sultan Makhdum Alaiddin
Malik Muhammad Amin Syah II Jouhan Berdaulat tahun 1225 sampai 1262 M. Kerjaan
perlak runtuh akibat terjadi nya perang saudara yang puncaknya terjadi pada
tahun 1292 M.
2.
Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera pasai didirikan
oleh Sutan Malik Al Saleh pada tahun 1267 Masehi di Lhouksmawe, Aceh. Samudera
Pasai merupakan kerajaan Islam kedua di Indonesia. Pada masa pemerintahanya
Sutan Malik AlSaleh berhasil menggabungkan 2 kota yaitu Samudera dan Pasai.
Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintah Sutan Malik Tahir
dan berkembang menjadi pusat perdagangan internasional.
3.
Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka atau Kesultanan
Malaka adalah sebuah kerajaan yang berdiri di Malaka, Malaysia. Pendiri
sekaligus Raja Pertama dari Kesultanan Malaka adalah Iskandar Syah. Walaupun
berpusat di Malaysia Kesultanan Malaka berjasil menduduki sebagian wilayah
Sumatera, Kepulauan Riau, Indragiri, dan Tanjung Pura.
4.
Kerajaan Aceh
Kerajaan aceh muncul pada abad ke-16
oleh Sultan Ali Mughayat Syah Setelah jatuhnya kesultanan Malaka ke tangan
Portugis. Para pedagang yang tidak menerima jatuhnya Kesultanan Malaka ke
tangan Portugis memindahkan jalur perniagaan ke Aceh dan menjadikan kesultanan
aceh sebagai pusat perdagangan internasional menggantikan Kesultanan Malaka.
Kerajaan Aceh mencapai masa kejayaanya pada tahun 1607-1636 di bawah
kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dimana kerajaan Aceh berhasil menduduki
kembali wilayah Malaka yang sebelumnya diduduki Portugis. Sultan Iskandar Muda
wafat pada tahun 1630 kemudian ia digantikan oleh Sultan Iskandar Thani.
Dibawah Kepemimpinanya kerajaanAceh mengalami kemudran dan terjadi pertikaian
antara kaum agama dan bangsawan yang menyebakan perekenomian semakin melemah.
5.
Kesultanan Demak
Sejarah Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam
pertama di pulau Jawa yang didirikan oleh Raden Patah. Demak telah menjadi
salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia saat itu yang menjadikan kerajaan demak
memegan peran penting dalam perdangangan antar pulau. Salah satu peninggalan Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak.
6.
Kerajaan Panjang
Kerajaan panjang muncul setelah
rutnuhnya Kesultanan Demak. Kerajaan Panjang didirikan oleh Jaka Tingkir di
daerah Panjang pada abad ke-14 Masehi. Pada awal berdiri wilayah kekuasaan
Kerajaan Panjang hanya meliputi daerah Jawa Tengah saja. Dibawah kepemimpinan
Sultan Hadi Wijaya kerajaan Panjang mencapai puncak kejayaan nya dan melakukan
ekspansi ke beberapa wilayah termasuk daerah Jawa Timur. Setelah meninggalnya
Sultan Hadi Wijaya kerajaan panjang mulai mengalami kemunduran dan terjadinya
perebutan kekuasaan antara anak dan menantu dari Sultan Hadi Wijaya yaitu
Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.
7.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam atau biasa
juga disebut Kesultanan Mataram didirikan pada abad ke 17 Masehi. Kerajaan ini
awalnya adalah daerah kekuasaan dari Kerajaan Panjang yang diberikan kepada Ki
Ageng Pemanahan atas jasanya. raja pertama dari Kerajaan Mataram Islam adalah
Suta Wijaya putra dari Ki Ageng Pemanahan. Pada masa kejayaanya Kerajaan
Mataram Islam berhasil menyatukan Jawa-Madura dan Melakukan perlawanan terhadap
VOC yang pada masa itu memonopoli perdagangan di Indonesia.
8.
Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon adalah sebuah
kerajaan bercorak Islam didirikan oleh Pangeran Walangsungsang pada abad ke 15
Masehi dan terletak di pantai Utara Jawa yang menjadi perbatasan antara Jawa
Tengah dan Jawa Barat. Kerajaan Cirebon atau Kesultanan Cirebon memiliki
perbaduan antara dua budaya yaitu budaya Jawa dan budaya Sunda.
9.
Kerajaan Banten
Kerajaan banten adalah kerajaan
bercorak Islam yang terletak di wilayah pesisir barat pulau Jawa. Raja pertama
dari Kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati.
Runtuhnya kerajaan banten merupakan akibat dari terjadinya perang saudara
antara Sultan Ageng dengan putranya sendiri yaitu Sultan Haji.
10.
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Talo adalah salah satu
kerajaan terbesar di Sulawesi. Kerajaan Gowa-Tallo berdiri pada tahun 1605.
Kerajaan Gowa-Tallo merupakan hasil penggabungan dari dua kerajaan yaitu
kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Daeng Manrabia dan Kerajaan Tallo yang
dipimpin oleh Karaeng Matoaya. Daeng Manrabia kemudian mengganti namanya
menjadi Sultan Alaudin dan menjadi raja pertama dari kerajaan Gowa-Tallo dan
Karaeng Matoaya mengganti namanya menjadi Sultan Abdullah yang menjadi Perdana
Mentri saat itu. Setelah Sultan Alaudin wafat ia digantikan oleh putranya
Sultan Muhammad Said dan terjadi perseteruan dengan VOC. Tahun 1653 ia
digantikan oleh putranya yang bernama Hasanudin. Pada masa pemerintahan
Hasanudin perseteruan dengan VOC semakin memanas.
11.
Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak
di sebelah selatan Ternate. Raja pertamanya adalah Syahadati alias Muhammad
Naqal. Kerajaan Ternate Tidore menjadi kerajaan Islam setelah rajanya yang ke 9
Ciriliyah memeluk agama Islam. Ciriliyah kemudian mendapat gelar Sultan
Jamalludin.
12.
Kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar terletak di
Banjarmasin dan berdiri pada tahun 1520. Raja pertama dari kerajaan Banjar
adalah Samudera yang bergelar Sultan Suriansyah.
Jadi itulah kerajaan di indonesia
yang menjadi asal mula indonesia. Kerajaan di indonesia ini meninggalkan banyak
peninggalan bersejarah yang bisa dijadikan sebagai sumber sejarah.
B. Situs-Situs Peninggalan Sejarah di
Seluruh Indonesia
Indonesia
mempunyai peninggalan sejarah yang sangat banyak. Presiden pertama
Indonesia, Soekarno pernah
berkata, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Seringkali mereka
yang lupa dengan akar budaya nenek moyangnya akan kehilangan jati diri dan
cenderung mengekor kepada budaya orang lain.
Di Indonesia terdapat banyak
peninggalan sejarah yang dapat membantu kita dalam mempelajari sejarah bangsa
Indonesia. Mulai dari buku, artefak, hingga bangunan bersejarah. Inilah beberapa
di antaranya.
Kitab Sutasoma Karya Mpu Tantular
dari Kerajaan Majapahit
Kakawin Sutasoma adalah sebuah epos
dari jaman kerajaan Majapahit. Buku ini telah menginspirasi para bapak pencetus
kemerdekaan Indonesia untuk menggunakan istilah Bhinneka Tunggal Ika sebagai
semboyan persatuan.
Kitab Negarakertagama karya Mpu
Prapanca dari kerajaan Majapahit
Kakawin Negarakertama yang
menceritakan tentang kerajaan Majapahit dari abad XII – XIV M ini adalah karya
Mpu Prapanca. Naskah salinannya kini ada di Bali.
Prasasti Kalasan (778 M) dekat
Yogyakarta
Prasasti Kalasan (778 M) dekat
Yogyakarta, tentang peninggalan Kerajaan Mataram Hindu dengan Raja Rakai Panangkaran.
Prasasti Ciarateun ditemukan di
daerah Bogor, Jawa Barat
Prasasti Ciarateun yang terdapat
tapak kaki manusia ini ditemukan di daerah Bogor, Jawa Barat.
Candi Borobudur di Magelang, Jawa
Tengah
Candi Borobudur pernah masuk dalam 7
keajaiban dunia. Jutaan orang telah datang ke situs ini untuk keperluan wisata
dan beberapa untuk penelitian. Candi Borobudur merupakan candi Buddha yang
dibangun pada masa raja Samaratungga dari dinasti Syailendra abad 8 M.
Candi Prambanan di perbatasan Klaten
– Yogyakarta
Candi Prambanan terkenal dengan
legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Kini, pertunjukan sendratari
Ramayana acapkali menjadi daya tarik wisatawan untuk menikmati malam di sana.
Arca Patih Gajah Mada
Sebuah penggalan arca yang
menyisakan kepalanya saja diduga menggambarkan wajah Patih Gajah Mada. Kini
disimpan di museum Trowulan, Mojokerto.
Arca Buddha di Candi Mendut
Arca Buddha yang ada di dalam Candi
Mendut ini terdiri dari 3 arca, arca Dhyani Buddha Wairocana diapit Boddhisatwa
Awalokiteswara dan Wajrapani.
Keraton Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat
Keraton Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat kini lebih dikenal dengan nama Keraton Yogyakarta. Tempat ini tidak
hanya menjadi tempat tinggal raja, namun juga menjadi penjaga nyala kebudayaan
Jawa.
Istana Maimun di Medan
Istana Maimun adalah istana
Kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon kota Medan, Sumatera Utara.
Lokasinya di di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan
Medan Maimun.
Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak yang menggunakan
arsitektur Jawa-Melayu adalah salah satu mesjid tertua
yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak,
Jawa Tengah. Masjid ini dibangun oleh Wali Sanga pada
masa Kerajaan Demak dipimpin Raden Patah.
Masjid Azizi di Langkat, Sumatera
Utara
Masjid Azizi terletak di Jl. Raya
Lintas Sumatera, Kec. Tanjungpura, Kab. Langkat, Provinsi Sumatra Utara. Masjid
ini dibangun atas anjuran Syekh Abdul Wahab Babussalam pada masa
pemerintahan Sultan Musa al-Muazzamsyah. Mulai dibangun pada tahun 1320 H
(1899M) dan hingga kini masih berfungsi sebagai tempat ibadah.
Makam Maulana Malik Ibrahim di
Gresik, Jawa Timur
Maulana Malik Ibrahim adalah salah
satu dari ulama Wali
Songo, yaitu
para penyebar ajaran Islam generasi awal di tanah Jawa. Ia bukan penduduk asli
Jawa dan sebutannya sebagai Syekh Maghribi membuat orang berasumsi bahwa ia
berasal dari Afrika Utara.
Makam Raja-Raja Gowa di Katangka,
Sulawesi Selatan
Kompleks makam keluarga raja
Gowa berada di samping Masjid Katangka, Sulawei Selatan. Kerajaan Gowa
merupakan kerajaan Islam di Pulau Sulawesi.
Benteng Duurstede yang ada di pulau
Saparua Maluku Tengah, adalah salah satu peninggalan sejarah jaman VOC.
Benteng Marlborough di Bengkulu
Benteng Marlborough yang terletak di
Bengkulu ini merupakan benteng peninggalan Inggris. Benteng ini didirikan oleh
East India Company tahun 1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet
sebagai benteng pertahanan Inggris.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peninggalan
– peninggalan sejarah merupakan bukti – bukti kehidupan manusia dari hasil
kreatifitas budaya baik berupa benda yang bergerak maupun yang diperkirakan
telah berumur 50 tahunan dan mempunyai nilai sejarah, pengetahuan, kebudayaan,
pendidikan/pembelajaran sejarah. Yang dari dalamnya dapat kita temukan
kebenaran – kebenaran sejarah tertentu yang menyangkut sebuah peristiwa
sejarah.
B. Saran
Bangunan
– bangunan bersejarah ini juga dapat menjadi sumber pembelajaran dalam dunia
pendidikan, tidak hanya pelajar atau anak sekolah. Bagi guru, pegawai, siswa
dan masyarakat juga. Nilai – nilai kesejarahan yang terkandung didalamnya dapat
kita jadikan sebagai pembelajaran akan pentingnya arti dan nilai – nilai
kesejarahan dan menimbulkan rasa nasionalisme dalam diri masing – masing
individu.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya