KATA
PENGANTAR
Assalaamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatu
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Agama Islam ini dengan sebuah pembahasan tentang “Malaikat Selalu Bersamaku”.
Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta referensi
pembelajaran maupun inpirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatu
Bengkulu Tengah, Januari
2020
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Malaikat
adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya, senantiasa menyembah
Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah serta senantiasa melakukan apa
yang diperintahkan kepada mereka. Dalam bab ini, kita akan membahas tentang
Iman kepada Malaikat. Rukun akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah
iman kepada adanya malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan daripada
iman kepada nabi dan rasul, hal ini dikaitkan dengan salah satu fungsi utama
malaikat, yaitu sebagai penyampai wahyu Allah kepada nabi-Nya. Salah satu dalil
untuk mengetahui keberadaan malaikat adalah melalui berita yang mutawatir (akurat),
dan satu-satunya berita yang paling akurat adalah berita yang dibawa Nabi
Muhammad SAW, yaitu Al Qur’an. Dalam Al Qur’an masalah malaikat disebutkan
lebih dari 75 kali, tersebar dalam 33 surat.
Malaikat
adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta
ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya
kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui
dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui.
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat
maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat
mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah
menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat
kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah
pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Walaupun manusia
tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat
dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat
selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul.
Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.
B. Rumusan
Masalah
Dari
pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana perilaku beriman kepada malaikat?
2.
Apa saja tugas – tugas malaikat?
3.
Berapa jumlah malaikat yang wajib diimani
maupun yang tidak?
C. Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk menambah pengetahuan tentang malaikat
Allah
2.
Untuk menambah wawasan tentang pengertian Iman
terhadap malaikat Allah
3.
Untuk mengetahui tugas – tugas malaikat Allah
4.
Untuk mengetahui jumlah malaikat Allah baik
yang wajib diimani maupun yang tidak
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Iman
Kepada Malaikat
Iman
kepada Malaikat merupakan rukun iman yang kedua, sehingga pembahasan dalam bab
ini merupakan kelanjutan dari rukun iman kepada Allah sebagai rukun iman yang
pertama. Iman kepada Malaikat itu sendiri mengandung makna
bahwa kita harus percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Malaikat
diciptakan dari cahaya (nur) yang diberi
tugas oleh Allah dan melaksanakan tugas-tugas tersebut sebagaimana
perintah-Nya. Indikator dari orang beriman adalah memiliki keyakinan yang kuat
dalam hatinya bahwa di alam semesta ini terdapat Malaikat dan keyakinan
tersebut diucapkan melalui lisannya. Wujud kongkrit dari iman tersebut adalah
dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan sehari-harinya.
Sebagai
orang yang beriman kepada Allah, tentu akan beriman pula kepada para Malaikat.
Hal ini merupakan konsekuensi logis karena Malaikat merupakan salah satu
ciptaan-Nya yang harus diyakini eksistensinya dalam alam semesta ini.
Malaikat
adalah ciptaan Allah yang berasal dari cahaya (nur) dan senantiasa
mengabdi kepada Allah serta tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya. Malaikat
ini merupakan makhluk Allah yang selalu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
kepada mereka dengan penuh ketaatan, bahkan malaikat juga bersujud kepada
manusia, berbeda dengan iblis yang menentang perintah bersujud kepada manusia
tersebut. Hal ini disebabkan karena iblis diciptakan Allah dari api (naar).
Perlu
diketahui, malaikat terkadang disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi)
adalah makhluk tuhan yang diciptakan dari an- nur (cahaya). Dan Allah
menciptakan malaikat terdapat empat malaikat yang mulia, yaitu: israfil,
mikail, jibril dan izrail.
Kepada
keempat malaikat yang empat itulah kemudian Allah menyerahkan segala urusan
para makhluk yang berada didalam semesta ini. Kemudian kepada malaikat jibril
Allah memberi tugas sebagai penyampai wahyu dan risalah. Pada malaikat mikail
Allah memberi tugas sebagai pengatur hujan dan membagi rizki. Kepada malaikat
Izrail Allah memberi tugas sebagai pencabut nyawa dan pada malaikat Israfil
Allah memberinya tugas sebagai peniup sangkakala. Dalam suatu riwayat Ibnu
Abbas ra. Berkata: bahwasanya malaikat isrofil memehon kepada Allah SWT agar
diberinya kekuatan untuk membawa langit tujuh.
Kemudian
Allah mengabulkannya dan memberinya kekuatan lagi untuk menguasai angin. Allah
juga memberinya kekuatan untuk mencabut gunung. Kemudian Allah memberinya
kekuatan memegang binatang buas dan Allah memberinya rambut yang lebat yaitu
mulai dari bawah kedua telapak kakinya hingga kepalanya. Sedangkan beberapa
mulut dan lisannya ditutup dengan beberapa hijab yang sama membaca tasbih
kepada Allah disetiap lisannya dengan seribu bahasa. Kemudian dari isrofil
itulah Allah menciptakan sejuta malaikat yang sama membaca tasbih kepada Allah
SWT sampai hari kiamat.
Maksud
iman kepada malaikat adalah mengimani bahwa mereka adalah perantara antara
Allah dan rosulnya, dalam menurunkan kitab- kitab-Nya dan menyampaikan perintah
dan larangannya. Mereka adalah utusan Allah kepada para Rosul-Nya. Oleh karena
itu, barang siapa yang tidak mengimani mereka maka ia kafir terhadap
kitab-kitab dan para rosul-Nya.
Seperti
dijelaskan ayat di bawah ini bahwa sudah menjadi keharusan bagi setiap umat
Islam yang mengaku beriman, untuk meyakini keberadaan malaikat.
1. Q.S
Al-Baqarah Ayat 285
Artinya: Rasul telah beriman
kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya
dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya," dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdo'a):
"Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan Kepada Engkaulah tempat kembali".
(Al-Baqarah : 285)
2. QS
AT Tahrim 6
Artinya: Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At-Tahrim : 6)
3.
Q.S An-Nisa’ ayat 136:
Artinya: “Wahai orang-orang
yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
(Qs. An-Nisa : 136)
4. Hadist
“Malaikat itu
diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api dan adam diciptakan dari
apa yang telah diterangkan pada kamu semua”. (dari tanah). (H.R. Muslim dan
Aisyah).
Sebab
itu pula, iman kepada malaikat didahulukan dari pada iman kepada kitab dan
rosul-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadist.
Imam Al-jalil alhadhrowi berkata dalam kitab syu'ab al-iman, "ketahuilah semoga Allah memberikan rahmat padamu bahwa iman kepada malaikat itu wajib seperti iman kepada para rosul. Orang yang menentang iman kepada malaikat adalah kafir dan Allah tidak menerima keimanannya. Karena ia telah mendustai kitab-kitab dan para rosul-Nya".
Imam Al-jalil alhadhrowi berkata dalam kitab syu'ab al-iman, "ketahuilah semoga Allah memberikan rahmat padamu bahwa iman kepada malaikat itu wajib seperti iman kepada para rosul. Orang yang menentang iman kepada malaikat adalah kafir dan Allah tidak menerima keimanannya. Karena ia telah mendustai kitab-kitab dan para rosul-Nya".
Antara
malaikat satu dengan yang lainnya memiliki beberapa perbedaan, seperti
kedudukan dan bahwa Allah SWT menciptakan malaikat bersayap. Jumlah sayap
mereka pun berbeda-beda tergantung dengan kehendak Allah SWT. Kedudukan dan
status malaikat serta kemampuan cepat atau lambat serta perpindahan mereka dari
satu tempat ke tempat yang lain juga berbeda – beda.
B.
Tugas – Tugas Malaikat
Berikut tugas – tugas 10
malaikat yang wajib diimani, yaitu :
1). Jibril, malaikat yang bertugas
menyampaikan wahyu kepada para Nabi.
Para
malaikat yang bertugas menyampaikan ilham kepada manusia, jin dan hewan berada
di bawah kepemimpinannya. Bahkan di antara malaikat yang sepuluh, malaikat
Jibril adalah yang paling mulya. Beliau adalah Ar-Ruhul Qudus yang telah
membimbing dan menguatkan Nabi Isa dalam menjalankan tugas kenabian. Jibril
pula yang menyampaikan firman kepada Nabi Muhammad dan mengajari beliau SAW.
Dan Jibril tidak pernah ‘salah alamat’.
Sesungguhnya
Al Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia
(Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi
(Allah) Yang mempunyai ‘Arsy, yang dita’ati di sana (di alam malaikat) lagi
dipercaya. [QS. At-Taqwir: 19-21]
2). Mikail, malaikat yang mengurus
rizqi semua makhluq Allah.
3). Ridwan, malaikat penjaga surga.
4). Malik, malaikat penjaga neraka.
Beliau membawahi banyak malaikat yang bermuka garang.
Dan
tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah
Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi
orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan
supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi
Al-Kitab dan orang-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang
di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang
dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah
Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu
melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi
manusia. [QS. Al-Muddatstsir: 31]
5). Raqib, malaikat pencatat amal
baik.
6). Atid, malaikat pencatat amal
buruk.
Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, ketika
dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan
dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan
ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. [QS. Qaaf: 16-18]
7). Munkar, malaikat yang menanyai
di alam qubur.
8). Nakir, malaikat yang menanyai di
alam qubur.
9). Izrail, malaikat pencabut nyawa.
Beliau
juga punya bawahan yang sangat banyak. Dan Dialah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu
malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah
seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat
Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. [QS Al-An'am: 61]
10). Israfil, malaikat peniup
sangkakala tanda kiamat dan berbangkit.
Dan
ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). [QS. Az-Zumar
(39): 68]
C. Jumlah
Malaikat
Jumlah
Malaikat secara rinci hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu. Akan tetapi hadis
yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ali R.A.
Dari
Ali R.A. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda
“Barangsiapa mengunjungi saudaranya sesama muslim maka seakan ia berjalan di
bawah pepohonan surga hingga ia duduk, jika telah duduk maka rahmat akan
melingkupinya. Jika mengunjunginya di waktu pagi, maka tujuh puluh ribu
malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan jika ia
mengunjunginya di waktu sore, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat
kepadanya hingga pagi hari.” (HR. Ibnu Majah).
Dari hadis
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah Malaikat sangatlah banyak, yaitu
lebih dari 70.000 Malaikat. Karena dalam hadis tersebut Malaikat sebanyak
70.000 hanya bertugas / bersholawat untuk orang-orang yang silaturahim. Belum
Malaikat yang bertugas membagi rezeki, yang mengawasi gerak-gerik kita, yang
menjaga 'Arsy, dan lain-lain. Namun demikian, hanya 10 Malaikat yang umat Islam
di wajibkan untuk mengimaninya dan mengetahuinya.
D. Kedudukan
Manusia Dan Malaikat
Antara
manusia dengan malaikat terdapat hubungan yang sangat erat. Kedua ciptaan
Allah tersebut telah diciptakan Allah sejak dahulu kala. Di samping itu, antara
manusia dengan malaikat terdapat persamaan dan perbedaan. Di antara persamaan
dari kedua makhluk tersebut adalah :
1. Sama-sama
makhluk Allah
2. Sama-sama
berkewajiban menyembah kepada Allah
3. Sama-sama
memiliki akal
Sedangkan
perbedaan antara manusia dengan malaikat adalah:
No
|
Manusia
|
Malaikat
|
1
|
Diciptakan dari tanah
|
Diciptakan dari cahaya
|
2
|
Berjenis kelamin
|
Tidak berjenis kelamin
|
3
|
Memiliki nafsu
|
Tidak memiliki nafsu
|
4
|
Bisa dilihat (makhluq kasar)
|
Tidak bisa dilihat (makhluq halus)
|
5
|
Akalnya bersifat dinamis
|
Akalnya bersifat statis
|
6
|
Tidak terjaga dari dosa
|
Terjaga dari dosa
|
E.
Hikmah Iman Kepada Malaikat
Kewajiban
beriman kepada Malaikat ini memiliki beberapa hikmah yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia. Di antara hikmahi tersebut adalah :
1.
Meningkatkan keimanan manusia kepada Allah, mengingat Malaikat
merupakan salah satu ciptaan-Nya
2.
Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada
Allah, karena iman kepada Allah dan iman kepada Malaikat merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
3.
Mendorong manusia untuk senantiasa bertindak hati-hati, karena
dia menyadari bahwa setiap perbuatannya selalu diawasi oleh para Malaikat
4.
Mendorong manusia untuk selalu meningkatkan amal baik, karena
manusia menyadari bahwa sekecil apapun tindakan baiknya akan dicatat oleh
Malaikat
5.
Menghindarkan diri manusia dari perbuatan tercela yang akan menurunkan
martabat dan derajat dari manusia itu sendiri
F. Tanda-Tanda
Perilaku Beriman Kepada Malaikat
Sebagai
muslim yang memiliki iman kepada Malaikat, seseorang akan menunjukkan beberapa
perilaku yang mengindikasikan dari rasa keimanannya itu sendiri. Di antara
tanda-tanda perilaku dari orang yang beriman kepada Malaikat antara lain :
a. Bertindak hati-hati
dalam berperilaku keseharian
b. Memiliki kepedulian
social dalam hidup dengan masyarakat sekitar
c. Perilaku yang
ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
d. Selalu berusaha untuk
memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu
e. Berpikiran positif
terhadap berbagai kejadian yang terjadi sekitarnya
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa :
1)
Malaikat terkadang disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi)
adalah makhluk tuhan yang diciptakan dari an- nur(cahaya).
2)
Maksud iman kepada malaikat adalah mengimani
bahwa mereka adalah perantara antara Allah dan rosulnya, dalam menurunkan
kitab- kitabNya dan menyampaikan perintah dan larangannya.
3)
Perilaku beriman kepada malaikat, seperti: berkata jujur,
menepati janji dan menjaga amanah.
B. Saran
Untuk
mewujudkan budaya dzikir dalam kehidupan sehari-hari merupakan sesuatu hal yang
tidak mudah, karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya berdikir
dan berdoa setiap hari maka diperlukan pengarahan dan pembelajaran praktek
budaya dzikir dan berdoa di masyarakat khususnya setelah sholat fardhu. Selain
itu kita pun harus menyadari bahwa berdzikir sangatlah penting terutama dalam
menjaga hubungan antara hamba dengan Tuhannya, agar budaya berdzikir dan berdoa
dapat diterapkan dengan baik yakni dengan memahami makna dan manfaat dari
dzikir yang sesungguhnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://asiyahtikxempat.blogspot.co.id/2011/04/contoh-makalah-iman-kepada-malaikat.html
https://prezi.com/uljss9msb8tn/malaikat-selalu-bersamaku/
- _=_
http://aldaselyna.blogspot.co.id/2015/02/malaikat-selalu-bersamaku.html
http://www.slideshare.net/rahmanauliasari/iman-kepada-malaikat-16214272
https://www.google.co.id/search?biw=1600&bih=789&site=webhp&q=makalah+malaikat+selalu+bersamaku&revid=1784212402&sa=X&ved=0ahUKEwj1m_LQqsTKAhVCG44KHauzC9kQ1QIIXSgD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya