Mengidentifikasi
Alur Penokohan dan Latar Belakang Cerpen yang Dibacakan
A.
Ciri-ciri
cerpen:
Ciri-ciri cerpen antara lain:
1. Habis dibaca sekali duduk
2. Tidak ada pembagian bab
3. Beralur rapat
4. Tokoh terbatas
5. Terdiri dari 2 sampai dengan 20 halaman
6. Terdiri dari 10.000 sampai dengan 15.000 kata
7. Konflik yang ditimbulkan biasanya tidak mengubah nasib tokoh-tokohnya
8. Ceritanya sederhana dan tidak begitu rumit
Ciri-ciri cerpen antara lain:
1. Habis dibaca sekali duduk
2. Tidak ada pembagian bab
3. Beralur rapat
4. Tokoh terbatas
5. Terdiri dari 2 sampai dengan 20 halaman
6. Terdiri dari 10.000 sampai dengan 15.000 kata
7. Konflik yang ditimbulkan biasanya tidak mengubah nasib tokoh-tokohnya
8. Ceritanya sederhana dan tidak begitu rumit
B.
Alur dan Pengaluran
1. Alur
Alur
disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab
akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu, bulat dan utuh. Secara umum
alur terbagi ke dalam beberapa bagian:
a.
Pengenalan Situasi Cerita (Exposition)
Dalam
bagian ini pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan menjelaskan
hubungan antartokoh.
b.
Pengungkapan Peristiwa (Complication)
Dalam
bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah,
pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
c. Menuju
Konflik (rising Action)
Terjadi
peningkatan perhatian, kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai
situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
d. Puncak Konflik (turning
point)
Bagian
ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan
mendebarkan. Pada bagian ini pula ditentukan perbubahan nasib beberapa
tokohnya.
e. Penyelesaian (ending)
Sebagai
akhir cerita, bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami
tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula cerpen yang
penyelesaian akhir ceritanya diserahkan kepada imajinasi pembaca. Jadi, akhir
ceritanya dibiarkan menggantung tanpa ada penyelesaian.
2.
Pengaluran
Pengaluran
yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur.
a. Menurut kerapatan
ceritanya
1) Alur erat
Alur
erat adalah alur yang tidak memungkinkan adanya pencabangan cerita.
2)
Alur longgar
Alur
longgar adalah alur yang memungkinkan pencabangan cerita.
b. Menurut Kualitasnya
1)
Alur tunggal
Alur
tunggal ialah alur yang hanya satu dalam karya sastra.
2) Alur ganda
Alur
ganda ialah alur yang lebih dari satu dalam karya sastra.
c.
Segi Urutan Waktu
1) Alur lurus
Alur
lurus ialah alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal
samapai akhir cerita.
2)
Alur tidak lurus
Alur
tidak lurus ialah alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir
cerita. Alur tidak lurus bisa menggunakan gerak balik (backtracking), sorot
balik (flashback), atau campuran keduanya.
C. Tokoh dan
Penokohan
1. Tokoh
Tokoh
adalah seseorang yang menjadi pelaku cerita. Pelaku cerita atau pemain drama
disebut actor (pria) dan aktris (wanita). Tokoh dalam cerita fiksi atau drama
berkaitan dengan nama, usia, jenis kelamin, tipe fisik, keadaan kejiwaan.
a.
Berdasarkan sifatnya, tokoh
dibedakan sebagai berikut.
1) Tokoh protaginis yaitu tokoh utama yang
mendukung cerita.
2)
Tokoh antagonis adalah tokoh penentang cerita.
3)
Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonist maupun
tokoh antagonis.
b.
Berdasarkan peranannya, tokoh diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
1) Tokoh sentral yaitu tokoh-tokoh yang
paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan tokoh yang menyebabkan
terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh
antagonis.
2) Tokoh
utama yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai
perantara tokoh sentral. Dalam hal ini tokoh tritagonis.
3) Tokoh
pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam
mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita
saja. Tidak semua drama menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
2. Penokohan
Penokohan
merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh
dalam cerita.
a.
Teknik
analitik atau penggambaran langsung
b.
Penggambaran
fisik dan perilaku tokoh
c.
Penggambaran
lingkungan kehidupan tokoh
d.
Penggambaran
cara berbahasa tokoh
e.
Pengungkapan
jalan pikiran tokoh
D. Latar
Latar atau setting merupakan tempat
dan waktu berlangsungnya kejadian dalam cerita. Latar berfungsi untuk
memperkuat atau memepertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya cerita ataupun
karakter tokoh.
1.
Latar tempat
Tempat
berlangsungnya cerita mungkin berupa daerah yang luas, seperti di suatudaerah
atau Negara asing, mungkin pula di daerah yang sempit, seperti kelas atau pojok
kamar.
2.
Latar waktu
Waktu
berlangsungnya cerita mungkin pada pagi hari, malam hari atau waktu-waktu
lainnya. Dapat diungkapkan secara langsung ataupun melalui penuturan para
tokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya