KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan
makalah ini di dasari pada tinjauan
pustaka mengenai melengkapi karya tulis
dengan daftar pustaka dan catatan kaki. Makalah
ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia .
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih
memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca dan khususnya bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.
Taba
Penanjung, Januari 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bahasa
indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai
struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat
dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama
lain.
Unsur-unsur yang terkait ini tersebut memegang peran
penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia
itu sendiri. Dalam perkembangannya bahasa indonesia
saat ini telah mengalami beberapa perubahan,
seperti dalam penggunaan ejaan, tata
bahasa,
penambahan kata-kata baru, dan sebagainya. Dalam
hal ini kami berusaha membahas kembali beberapa
unsur yang terkait seperti kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka. Pembahasan ini kami latar belakangi
karena saat ini hampir sebagian besar penulis
sebuah karya atau karangan ilmiah kurang memahami
betul kaidah-kaidah yang benar dalam penulisan
ketiga unsur tersebut. Oleh sebab itu, kami rasa
penting untuk mengingatkan kembali kepada penulis
dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan
dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusun
suatu karangan ilmiah, seorang penulis mencari
beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah
tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan
ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun
daftar pusaka. Penulisan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia harus diketahui terlebih
dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah.
Sebagian besar orang belum memahami dan
mempelajari
tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena
dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan
kali ini, kami akan menjelaskan kutipan, catatan
kaki, dan daftar pustaka secara lengkap dan jelas.
Dimana pembahasan ini sangat penting bagi kita semua
dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalah
yang dapat diambil yakni :
1.
Apa itu kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka?
2.
Apa saja jenis dari kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka? Berikut contohnya!
3. Bagaimana tata cara penulisan
kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka yang baik dan benar?
4. Bagaimana perbandingan kutipan,
catatan kaki dan daftar
pustaka antara tiga jenis
buku yang berbeda ?
1.3 Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini :
a. Memberikan dasar
pengetahuan mengenai cara penulisan
kutipan, catatan kaki, dan
Daftar Pustaka yang baik dan
benar.
b. Mempelajari beberapa contoh penulisan
kutipan, catatan kaki, dan Daftar Pustaka dari 3
buku yang berbeda.
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan,
catatan kaki dan daftar
pustaka dengan baik dan benar, guna sebagai
penunjang pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Catatan
Kaki
Catatan
kaki, atau dikenal dengan istilah footnote adalah
keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah
halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh
sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh
karakter). Kegunaan Catatan
kaki :
1.
Menjelaskan referensi yang dipergunakan
bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki
sumber atau reference
footnote ).
2.
Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang
penting, tetapi tak
dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu
alur tulisan.
3.
Menunjukkan sumber lain yang
membicarakan hal yang sama
(catatan kaki isi atau content footnote ). Jenis
catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐ kata:
Lihat …, Bandingkan …, dan Uraian lebih lanjut dapat
dilihat dalam …, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya
tidak berlebihan agar tidak menimbulkan
kesan pamer. Penggunaan ungkapan tersebut
perlu secara konsisten dan benar.
2.2 Daftar
Pustaka
Daftar
pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang
penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi
tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya
diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama
rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.
Contoh halaman Daftar Pustaka tercantum di
Lampiran
14.
Berdasarkan
buku yang kami pelajari, kami menggunakan
beberapa karangan buku yang membahas
tentang kutipan, catatan kaki, serta daftar pustaka.
Pada ketiga buku ini, umumnya menjelaskan beberapa
point yang sama seperti tata cara penulisan dan
contoh-contohnya dalam beberapa buku. Landasan
teori makalah ini juga berdasarkan analisis kami
dibeberapa buku yang kami teliti sehingga kami dapat
melihat perbedaan dan menyimpulkannya menjadi
lebih baik. Lebih dari itu, sebagian besar metode
yang yang kami gunakan tidak hanya berdasarkan
buku ataupun analisis namun melakukan browsing
di dunia sehingga lebih jauh dapat melihat beragam
bentuk referensi dalam mempelajarinya. Berikut
adalah beberapa sumber dalam mempelajari kutipan,
catatan kaki, dan daftar pustaka :
1.
Panduan Menulis Referensi. Oleh: Nur Rachmat Yuliantoro – Materi
e-book Gunadarma
2.
Teknik Penulisan Referensi. Oleh: Muliadi Nur – pada e-book mengenai
Penulisan Referensi
3.
Penulisan Daftar Pustaka. Oleh: Widi Pratiwi – Materi e-book
Gunadarma
2.3 Contoh
Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka dari
3 Buku yang Berbeda
1.
Buku pertama
Judul
Buku : Everyone Can Lead
Pengarang
Buku : Hasnul Suhaimi
Penerbit
Buku : B First
Tempat
dan Tahun : Yogyakarta, Juni 2013
Kutipan yang diambil
dari Bab “Anyone Can Lead”, halaman
19:
“Saya
berani berpikir out of the box dan menelurkan ide-ide yang tak biasa. Ide yang disebut sebagai
cracking zone oleh Prof.Rhenald
kasali. Saya juga belajar dari
para great leaders untuk
bias meningkatkan diri dan sebisa mungkin
memenuhi
syarat menjadi leader .”
Kutipan yang diambil
dari Bab “Learn From The Best”, halaman
29 :
“Seorang
pemimpin harus memiliki perecanaan yang baik pula
agar kita tahu arah tujuan tim. Rencana juga menjadi semacam peta jika tiba-tiba kita
kehilangan arah.”
Kutipan yang diambil
dari Bab “Prasyarat Menjadi Pemimpin”,
halaman 91:
“Sukses
adalah ketika kita bias bermanfaat bagi lingkungan
terdekat, bagi keluarga, perusahaan, maupun di masyarakat.”
Catatan kaki yang
diambil dari Bab “Learn From The Best”,
halaman 35
“
Jangan Cuma lobby tetapi enggak ada deal karena tidak ada artinya buat perusahaan. Jangan pula
sales doing tanpa lobby
karena akan bikin pelanggan merasa bosan dan
tak terhubung” .
Lobby adalah suatu kegiatan yang dimana
kita mengajak rekan bisnis kita untuk
melakukan deal. Sales
adalah kita melakukan penjualan terhadap bisnis
kita.
Daftar Pustaka
Cave,
Steve Tappin Andrew. 2008. The Secrets of
CEO’s,
London: Nicholas Brealey Publishing.
Hersey,
Paul, Kenneth H. Blanchard Dewey E.Johnson.
2008.
Management of Organization Behavior.
Leading
Human Resources. New Jersey : Pearson
Prentice
Hall.
2. Buku
kedua
Judul
Buku : Salah Kaprah
Pengarang
Buku : Agus Mustofa
Penerbit
Buku : Padma Press
Tempat
dan Tahun : Kairo Mesir, Desember 2010
Kutipan yang di ambil
dari Bagian Perjuangan Melindungi
Rasulullah, halaman 119 :
“Tidak
ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka
itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya
mereka
mereka
itu orang-orang yang zhalim.” (QS. Ali Imran : 128)
Kutipan yang diambil
dari Bagian Perjanjian Hudaibiah,
halaman 152
“Sesungguhnya
Allah telah ridha terhadap orang-orang mu’min
ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon”
(QS. Al-Fath : 18)
Catatan kaki diambil
pada Bagian Perang Khaibar halaman
166 :
“Tenanglah,
jika engkau telah sampai di hadapan mereka, serulah
mereka kepada Islam. Beritakan kepada mereka apa
yang menjadi hak Allah dalam Islam. Karena demi Allah,
jika Allah memberi hidayah terhadap seorang saja
karena
perantaraanmu maka hal itu lebih baik bagimu dari onta
merah” .
Onta merah adalah harta yang paling berharga pada masyarakat Arab waktu itu.
Daftar Pustaka
Al-Hamid
al-Husaini, H.M.H., 2004, PERISTIWA GAIB
BARAKAT
& MUKJIZAT KENABIAN MUHAMMAD SAW.,
Pustaka
Hidayah, Bandung.
3.
Buku Ketiga
Judul
Buku : Beragama Dengan Akal Sehat
Pengarang
Buku : Agus Mustofa
Penerbit
Buku : Padma Press
Tempat
dan Tahun : Singapura, 10 November 2008
Kutipan yang diambil
dari Kata Pengantar Halaman 23
Munajat
Ibn Athaillah
“Tuhanku,
keluarkan aku dari hinanya diri! Sucikan aku dari
keraguan dan syirik sebelum masuk liang kubur! Kepada-Mu
aku meminta pertolongan. Maka, tolonglah aku!
Kepada-Mu aku bersadar maka jangan tinggalkan diriku!
Kepada-Mu aku mengkaitkan diriku diri maka jangan
jauhkan diriku! Di pintu-Mu aku bersimpuh maka
jangan kauusir aku! Kepada-Mu aku memintamaka
jangan kecewakan diriku! Serta karunia-Mu yang kuinginkan maka jangan Kau
haramkan aku darinya!”
Catatan kaki di ambil
pada bagian Pendahuluan halaman
60
Misalnya
Rasulullah berkata kepada Bilal r.a., “Berinfaklah
wahai Bilai. Jangan takut Allah akan membuatmu
miskin!” Riwayat al-Bazzar dari Bilal. Juga
diriwayatkan oleh al-Thabrani dari ibn Mas’ud
Daftar Pustaka
Abdurrahman
El ‘Aishiy, Al-Hikam Ibn ‘Athaillah untuk
Semua:
Menemukan Kesadaran dan Pelita Hidup dari
Nasihat
Ibn ‘Athaillah , Jakarta: Hikmah, 2009
‘Aidh
Al-Qarny , La Tahzan: Jangan Bersedih, Jakarta:
Qisthi
Press, 2005
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
ketiga bentuk penulisan di atas dapat disimpulkan bahwa
cara melakukan penulisan kutipan yang benar yaitu
dengan mencantumkan nama, tahun dan halaman
sumber dari kata-kata yang ingin dikutip. Setiap
penulis memiliki gaya penulisannya sendiri, namun
tetap harus memperhatikan cara penulisan yang
baik dan benar berdasarkan teori yang ada. Selain
itu, pada penulisan catatan kaki tidak hanya digunakan
untuk menjelaskan sumber dari kutipan yang
diambil, tetapi juga bisa digunakan sebagai penjelasan
terhadap sebuah pernyataan / teori. Begitu
pula
dengan daftar pustaka tidak harus dicantumkan pada
akhir buku saja, tetapi juga bisa ditulis per bab dibagian
akhirnya.
3.2 Saran
Pembuatan
kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka,
disarankan agar penulis memperhatikan cara penulisan
yang baik dan benar menurut aturan/teori,
hal
tersebut dianjurkan untuk mengurangi dan meminimalisir
kekeliruan dalam penulisan karya-karya ilmiah.
Tulisan atau buku yang menggunakan aturan penulisan
ilmiah yang sesuai dengan kaidahnya umumnya
memiliki nilai lebih tinggi, baik dari segi penyampaian
informasi maupun nilai yang terkandung di
dalamnya, lebih dari itu untuk melestarikan nilai-nilai sebuah kesastraan dan menjaga keutuhan
bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
[1].
Agus Mustofa., Beragama Dengan Akal Sehat,
Padma
Press, Surabaya, 2008.
[2].
Agus Mustofa., Salah Kaprah, Padma Press,
Surabaya,
2010.
[3].
Hasnul Suhaimi., Everyone Can Lead, B first,
Yogyakarta,
2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya