KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita
semua sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penyusunan makalah ini di
dasari pada tinjauan pustaka mengenai menemukan
hal-hal yang menarik tentang menyampaikan
hasil wawancara. Makalah ini
disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia. Pada
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat
menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu,
kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya
bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.
Taba
Penanjung, 2016
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan berwawancara adalah kegiatan
menggali berbagai informasi. Misalnya, kita dapat
mengetahui informasi
program pemerintah melalui wawancara seorang
reporter televise dengan penjabat Negara. Kegiatan
memahami wawancara merupakan hal yang diperlukan
agar kita bisa mengetahui perkembangan informasi.
Dalam berwawancara hendaknya kita
mengenal lebih dekat dulu apa itu wawancara dan bagaimana caranya serta
teknik-tekniknya yang benar dan baik, guna dapat menyampaikan hasil wawancara
dengan baik dan mudah dicerna dengan baik oleh pendengar atau pembaca.
Dengan begitu mengenal apa itu
wawancara sangat penting dan memberi wawasan sebelum berwawancara dan
menyampikan hasil wawancar tersebut. Sehingga dalam berwawancara kita dapat
dengan mudah menjalankannya dan telah menguasai teknik-teknik atau cara
berwawancara serta menyampaikannya.
1.2 Maksud dan
Tujuan
Pembuatan
makalah ini dimaksudkan agar para siswa-siswi mengerti mengenai bagaimana menyampaikan hasil wawancara beserta bagian – bagian yang
terkandung di dalamnya.
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
Ø Mengetahui apa
itu wawancara
Ø Mengetahui struktur
wawancara
Ø Mengetahui
unsur – unsur wawancara
Ø Mengetahui karakteristik
wawancara
Ø Mengidentifikasi
wawancara
1.3 Identifikasi
Masalah
Mendapatkan
informasi dan pembelajaran tentang menyampaikan
hasil wawancara dan bagaimana unsur – unsur atau bagian yang
terkandung di dalamnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Langkah-langkah untuk menyampaikan
hasil wawancara, antara
lain :
1.
Menyimak wawancara dengan seksama dari
awal hingga akhir
2.
Mencatat orang yang melakukan wawancara
baik pewawancara maupun narasumber
3.
Mencatat isi pokok pembicaraan
4.
Siapa yang mewawancarai
5.
Siapa yang diwawancarai,dan
6.
Apa isi pembicaraannya
7.
Membuat rangkuman isi pokok wawancara
8.
Menyampaikan isi wawancara berdasarkan rangkuman
2.2 Cara
Menjelaskan Tanggapan Narasumber dalam Suatu Wawancara
Sebelum menjelaskan hasil
wawancara, buatlah rangkuman
agar tidak terlalu panjang dan poin-poinnya jelas.
Jelaskan dengan siapa anda berwawancara, apa topik
pembicaraannya, dan bagaimana hasilnya. Untuk
menjelaskannya, perhatikan hal-hal berikut!
1.
Bacalah hasil wawancara (rangkumannya)
dengan jelas.
2.
Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
3.
Jangan terlalu terburu-buru dalam
menjelaskan agar poin-poin
penting tidak terlewati.
4.
Jangan menambahkan pernyataan anda
terhadap tanggapan narasumber tentang topik yang
dibicarakan.
5.
Bersikaplah objektif saat menjelaskan
hal-hal yang diperttanyakan
kembali.
6.
Penjelasan yang diberikan harus runtut
agar pemikiran juga menjadi runtut.
7.
Bila dalam rangkuman tidak terdapat
contoh, maka pada penjelasan
secara lisan sajikanlah contoh atau data sederhana
(sesuai dengan penjelasan dari narasumber).
8.
Gunakanlah kalimat “Berdasarkan pendapat Bapak…” atau “Menurut pemikiran
beliau/Ibu…”
2.3 Menjelaskan
hasil wawancara tentang tanggapan narasumber
terhadap topik tertentu
a. Wawancara:
tanya jawab dng seseorang (pejabat disebut)
yang
diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya
mengenai suatu hal, untuk dimuat di
surat kabar, disiarkan melalui radio, atau
ditayangkan pd layar televise
b. Wawancara
(bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan
antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan
dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi
di mana pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang
yang diwawancarai
c. Sukses
tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap
wartawan juga ditentukan oleh perilaku, penampilan,
dan sikap wartawan.
d. Sikap
yang baik biasanya mengundang simpatik dan
akan membuat suasana wawancara akan berlangsung
akrab alias komunikatif. Wawancara
yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh
penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi
topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan
2.4 Kalimat langsung & tak langsung
a. Kalimat
langsung: kalimat yang digunakan dlm komunikasi/
tuturan langsung.
b. Kalimat
langsung ditandai dengan tanda petik.
c. Biasanya
kalimat langsung berupa kalimat Tanya atau
kalimat seru/ perintah.
d. Dalam
wacana, kalimat langsung acapkali digunakan
bersanding dengan kalimat taklangsung.
(1) "Di mana rumahmu?”
(2) Ghozi menayakan alamat rumah
kepada Faiza.
Perhatikan dua
contoh kalimat di atas. Kalimat (1) merupakan
kalimat langsung, sedangkan kalimat (2) merupakan
kalimat tak langsung
e. Kalimat langsung
memiliki kelebihan, yakni lebih sederhana
dan singkat.
f. Namun,
kalimat langsung harus didukung oleh konteks
pembicaraan. Jika kalimat (1) di atas disampaikan
tanpa didukung konteksnya, kita akan kebingungan
untuk menentkan maksud kalimat tersebut. Kalimat
taklangsung memang tidak sesederhana kalimat langsung.
Namun, kalimat taklangsung masih dapat dipahami
maksudnya meskipun tidak didukung oleh konteks
pembicaraan
2.5 Kalimat tanggapan/ komentar
a. Komentar
(tanggapan): ulasan mengenai suatu berita/
informasi dengan tujuan menyampaikan atau menjelaskan
pendapat. Hal yang harus
diperhatikan dalam penyampaian komentar:
1. Menggunakan pilihan
kata dan intonasi yang santun
2. Fokus komentar tidak
meyimpang dari permasalahan yang
dibahas
3. Tidak bertujuan
merendahkan atau melecehkan seseorang
2.6 Tips Membaca Berita Yang Baik
Membaca Berita dengan Baik dan
benar tentu bukan merupakan
hal yyang mudah. Seorang pembaca berita haruslah
mengetahui Bagaimana Tips Cara Membaca Berita
Yang Baik dan benar. Berikut
ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca
berita :
a.
Intonasi, Dalam membaca berita usahakan intonasi
harus setabil naik turunnya
diaturnya nada suara disesuaikan dengan berita
yang dibacanya supaya pendengar tidak bosan
b.
Arikulasi/Pengucapan, Dalam Artikulasi/pengucapan harus jelas
huruf dan kalimatnya.
Artikulasi harus berpedoman pada EYD (ejaan
yang disempurnakan)
c.
Volume, Dalam membaca berita volume suara harus
jelas dan mantap, dalam
membaca berita volume suara harus menyesuaikan
dengan tempat, karena setiap tempat yang
digunakan untuk membaca berita memberikan kesan
yang berbeda-beda, jika berada didalam ruang yang
terbuka usahakan untuk membaca berita dengan suara
keras, sebaliknya jika berada dalam ruangan kecil dan
tertutup kita tidak perlu membaca berita dengan suara
teriak-teriak, selain itu kita juga harus bias menyesuaikan
dengan pengeras suara yang digunakan (jika
mengunakan pengeras suara)
d.
Tekanan-kata-kata, Tekanan suara harus jelas dan mantap,
bila mengunakan kata-kata
bahasa indonesia jangan mengunakan
penekanan kata-kata untuk bahasa asing.
e.
Kecepatan, Untuk membaca berita yang baik faktor
yang tak kalah pentingnya
adalah kecepatan kita dalam membaca berita, kita
harus bisa mengatur kecepatannya, membaca tidak perlu
terlalu cepat, atau terlalu
lambat seperti orang mengeja.
2.7 Membaca Berita
Membaca berita merupakan kegiatan
pembacaan berita dengan
pelafalan yang tepat. Ketepatan dapat didapatkan dari
konsentrasi dan dari pengetahuan seputar membaca berita.
Nah disini, akan kita ulas sedikit bagaiman cara membaca
berita yang baik dan benar.
1.
Membaca Berita dengan Intonasi yang
Tepat serta Lafal yang Jelas Ketepatan lafal, intonasi, dan kejelasan
ucapan merupakan sebuah keharusan bagi pembaca
berita. Enak atau tidaknya
kita mendengarkan berita tergantung dari hal-
hal tersebut. Pembaca berita yang
baik adalah pembaca yang fasih, andal,
dan cermat terhadap setiap kata, frase, klausa, atau
kalimat yang dibaca. Pemenggalan
kalimat yang tepat juga perlu diperhatikan agar
tidak menimbulkan salah penafsiran.
2.
Tatapan Mata dan sikap membaca berita
yang baik Sikap membaca
berita yang baik antara lain :
a.
Memfokuskan pandangan ke depan. Jika ada
audience, usahakan jangan
monoton. Bila di depan kamera, tujukan pandangan
tepat pada kamera.
b.
Jika penyampaian berita dengan posisi
duduk, hendaknya duduk tegak dengan pandangan
lurus ke depan. Jika dengan posisi berdiri
hendaknya juga tegak.
c.
Membaca hendaknya dengan santai.
Tentunya dengan ucapan
serta intonasi yang tepat.
3.
Membaca berita dengan teknik tutup daun
telinga. Teknik
ini ikemukakan oleh seorang tokoh bahasa, yaitu W.S
Rendra. Saat kita membaca sebuah berita, tekan kedua
daun telinga ke depan menutup lubang pendengaran.
Teknik ini berguna untuk mendengarkan apakah
lafal, intonasi dan ucapan kita sudah tepat atau belum.
2.8 Membacakan
Berita Dengan Intonasi, Lafal, Dan Sikap
Membaca Yang Baik
Berita adalah laporan tentang suatu
kejadian yang baru atau
keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa; suatu
fakta yang menarik perhatian atau gagasan yang perlu
disampaikan kepada khalayak melalui media massa umum. Syarat-syarat berita. Berita harus memenuhi syarat :
a.
Harus benar, apa yang diberitakan itu
sesuai fakta dengan
bukti-bukti yang konkrit.
b.
Sederhana, berita yang ditulis harus
sederhana baik dalam isi maupun
bahasanya sehingga dapat dimengerti oleh
berbagai lapisan masyarakat.
c.
Singkat, berita yang baik adalah tidak
bertele-tele, langsung pada
pokok permasalahan, singkat jelas dan padat
sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca.
d.
Jelas, apa yang diberitakan itu tidak
semu, jelas dan bisa
dipertanggung jawabkan.
e.
Hidup, apa yang diberitakan harus
mendorong minat pembaca
untuk terus membaca dan mengikuti perkembangan
berikutnya. Pembaca ikut merasakan.
f.
Bahasa berita. Bahasa berita adalah bahasa yang
disyaratkan sederhana tidak
bercampur baur dengan kata-kata asing dan kata- kata
yang kurang atau tidak dipahami pembaca. Selain itu
dalam bahasa berita hindari pemakaian kalimat terbalik
dan kata-kata penat.
g.
Berita aktual (hard news). Berita aktual adalah uraian peristiwa,
pendapat, atau realitas yang
harus disajikan kepada khalayak secepatnya
karena memiliki nilai berita yang tinggi. Berita aktual
ini sering dijadikan berita utama media cetak atau dijadikan menu utama pada pemberitaan televisi,
bahkan secara khusus berita ini dijadikan menu
pada “sekilas info “(RCTI)
atau “Aktualita” (AN-teve), “Fokus Utama”
(Indosiar) atau nama lainnya yang memiliki maksud
sama.
2.9 Panduan Membaca Berita
a. Persiapan Sebelum
Membaca Berita
b. Pahami berita yang akan
dibacakan.
c. Bila perlu, perbaiki
naskah berita dengan sepengetahuan
produser program.
d. Koordinasi
dengan produser program terkait rundown berita
dan wawancara bila ada.
e. Siapkan waktu cukup
untuk rias wajah dan menata rambut.
f. Selalu
siap bila terjadi hambatan teknis di saat sedang membawakan
program.
g. Tetap
tenang dan relaks tapi berpikir cepat dan ambil keputusan
untuk langkah berikutnya
h. Minta maaf jika terjadi
kesalahan
i. Siap berbagai versi
kalimat yang akan disampaikan jika terjadi
kesalahan
j. Contoh:
“Pemirsa/ kami mohon maaf/ gambar yang baru
saja kami tayangkan bukan tentang penggusuran di Jakarta
tapi tentang tanggapan wakil presiden Yusuf Kalla
tentang melonjaknya harga minyak goreng// Kita beralih
ke informasi berikutnya///”
k. Bagaimana Membaca
Berita dengan Baik
l. Baca berita seperti
bercerita kepada orang lain.
m. Tatap kamera seakan
menatap lawan bicara.
n. Ekspresi presenter
harus sesuai dengan berita yang dibacakan.
Pembaca berita yang baik adalah
pembaca yang fasih, andal,
dan cermat terhadap setiap kata, frase, klausa, kalimat
yang dibaca. Ketepatan
intonasi, lafal, ucapan yang jelas sangat mempengaruhi
pembaca berita saat membacakan berita. Kesalahan
pemenggalan kata dapat mempengaruhi makna
kalimat.
Contoh:
a. Menurut kabar burung / nenek sakit keras.
b. Menurut kabar / burung nenek sakit keras.
BAB
III
KESIMPULAN
Kegiatan berwawancara adalah kegiatan menggali berbagai informasi. Misalnya, kita dapat
mengetahui informasi
program pemerintah melalui wawancara seorang
reporter televise dengan penjabat Negara. Kegiatan
memahami wawancara merupakan hal yang diperlukan
agar kita bisa mengetahui perkembangan informasi.
Dalam berwawancara hendaknya kita
mengenal lebih dekat dulu apa itu wawancara dan bagaimana caranya serta
teknik-tekniknya yang benar dan baik, guna dapat menyampaikan hasil wawancara
dengan baik dan mudah dicerna dengan baik oleh pendengar atau pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/cerita-rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya