KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke
hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan kesehatan kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi”.
Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun
Laporan praktikum tentang Pertumbuhan Biji Kacang Merah.
Melalui penugasan ini diharapkan para
siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada
gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Selain
itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi
pembelajaran para siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang
ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame
of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau
pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang
integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan
penyempurnaan tugas mandiri ini.
Taba
Penanjung, 17 Agustus 2016
|
||
Penulis
|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Praktikum........................................................................................5
1.4 Manfaat Praktikum.....................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori..............................................................................................6
2.2 Hipotesis........................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................10
3.2 Alat dan bahan............................................................................................10
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan.......................................................................................11
4.2 Pembahasan................................................................................................12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................................14
5.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
LAMPIRAN......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang
mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan
adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat
dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang
bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik
(irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan).
Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu
perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara
kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil,
belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang
terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan
dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya
pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu
tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena
karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering.
Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan
biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna
bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan
nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di
dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan
mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga
(kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya
kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah
menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang merah, sehingga biji
mengecambahkan biji dalam kegelapan. Dari keadaan tersebut, saya termotivasi
untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang merah didua tempat
berbeda yaitu di tempat gelap dan terang dengan media kapas kering. Pemilihan
tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu saya
membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan
ini.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apakah
cahaya dan media kapas kering yang digunakan dapat mempengaruhi pertumbuhan
biji kacang merah?
b. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat, yaitu
di tempat terang dan di tempat gelap ?
c. Faktor
apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang merah yang diletakkan didua
tempat?
1.3. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui pengaruh cahaya
dan media kapas kering terhadap pertumbuhan biji kacang merah
b. Mengetahui perbedaan pertumbuhan
biji kacang merah di dua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap)
c. Mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat.
1.4. Manfaat Praktikum
Beberapa manfaat yang bisa kita
peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai berikut:
Bagi siswa → Manfaat
bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang
faktor cahaya dan media perkecambahan dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman
khususnya kacang merah.
Bagi guru → Manfaat
bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman
siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan
biji kacang merah
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
1) Kacang Merah
Taksonomi tanaman
Kingdom : Plant Kingdom
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio : Angiosspermae
Kelas
: Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo
: Rosales (Leguminales)
Famili
:
Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus
:
Phaseolus
Spesies :
Phaseolus vulgaris L.
Habitat tanaman
Kacang
merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek
memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk inisiasi bunga. Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C.
Curah hujan normal tahunan adalah 900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan
sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran
rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian
2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik dengan
pH 6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan
terhadap lahan asam dengan pH serendah-rendahnya 4.4.
2) Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible,
atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah
peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada
proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya
menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul
sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan
proses tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.
Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c.
Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
3) Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses
pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk
tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah
bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan
aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi,
sekresi hormone dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan
makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta
asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji
(imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon
membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan didahului aktifnya
enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon
atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltose kemudian
menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan
untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan
energi. Biji memperoleh energy melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi.
Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan
bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun
pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam
proses perkecambahan dikenal perkecambahan hypogeal dan epigeal.
1.
Hipogeal
Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relative tetap
posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.
2.
Epigeal
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi
pada kacang merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.
5) Pengaruh Cahaya pada
Pertumbuhan Tumbuhan
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan
terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.
Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya
dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini
terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin kebagian yang tidak terkena
cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan
menyebabkan terjadinya etiolasi.
6) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
a. Faktor Internal
· Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa
gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi
atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung
oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
· Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan
penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin
:untuk
membantu perpanjangan sel
Giberelin
:untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin
:untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen
:untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam
traumalin
:Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin
:Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin
: Untuk pembentukan akar
- Aulokalin
: Untuk
pembentukan batang
- Filokalin
:
Untuk pembentukan daun
- Antokalin
: Untuk pembentukan bunga
b. Faktor
Eksternal
· Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan
reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses
perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan)
kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor
sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
· Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari
tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan
yang lambat atau berhenti.
· Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat
mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab
menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah
serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang
lebih cepat.
· Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan merah). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu
kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat
menghambat proses pertumbuhan.
· Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon,
oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium.
Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan,
seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat
tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
· Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi
melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan
unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air
yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas
pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan
tumbuhan membesar.
2.2. Hipotesis
Biji kacang merah yang tumbuh di tempat
gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan biji kacang merah yang tumbuh di
tempat yang terkena matahari.
Pertumbuhan Kacang merah
(pertambahan panjang/tinggi batang) kian hari akan semakin terhambat dan lama
kelamaan tanaman tersebut akan mati dikarenakan media perkecambahan yang
digunakan berupa kapas kering.
BAB III
METODE
PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan
cara bereksperimen
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Praktikum tentang “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilakukan di rumah penulis
di Jalan Lintas Bengkulu-Curup KM.35
Waktu pratikum “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilaksanakan tepatnya pada
Jum’at 15 Agustus 2016.
3.2. Alat dan Bahan
Praktikum
a.
Alat
Botol Plastik (2 buah)
b.
Bahan
Kacang merah
Kapas
c.
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Rendam
Kacang Merah semalam. Cari kacang merah yang memiliki kualitas bagus, berukuran
tidak terlalu kecil, dan mengkilap.
3. Masukkan
kapas kering kedalam masing masing botol plastik
4. Masukkan 5
biji Kacang Merah kedalam masing masing botol plastic
5. Taruh 1
botol plastic tersebut di tempat terang
6. Taruh 1
botol plastic lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap
7. Ukur panjang/tinggi
batang, dan pertambahan panjang akar selama 1 minggu
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Tabel Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah
di Tempat Gelap
Panjang
Batang
|
Pertambahan
Panjang akar
|
Jumlah
Daun
|
Warna
Daun
|
Tipe Perkecambahan
|
Ket.
|
|
Hari 1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Epigeal
|
-
|
Hari 2
|
0,7 cm
|
0,2 cm
|
-
|
-
|
Batang pucat, diameter batang berukuran kecil
|
|
Hari 3
|
12 cm
|
0,3 cm
|
-
|
-
|
Batang Menguning
|
|
Hari 4
|
1,2 cm
|
0,4 cm
|
-
|
-
|
Batang menguning
|
|
Hari 5
|
1,3 cm
|
0,4 cm
|
-
|
-
|
Diameter mengerut
|
|
Hari 6
|
1,4 cm
|
0,5 cm
|
-
|
-
|
Tanaman layu
|
|
Hari 7
|
1,4 cm
|
0,5 cm
|
-
|
-
|
Tanaman layu
|
Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah
di Tempat Terang
Panjang
Batang
|
Pertambahan
Panjang akar
|
Jumlah
Daun
|
Warna
Daun
|
Tipe
Perkecambahan
|
Ket.
|
|
Hari 1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Epigeal
|
-
|
Hari 2
|
0,1 cm
|
-
|
-
|
-
|
Batang berwarna putih, diameter berukuran agak besar
|
|
Hari 3
|
0,3 cm
|
0,2 cm
|
-
|
-
|
Batang Putih
|
|
Hari 4
|
0,5 cm
|
0,3 cm
|
-
|
-
|
Batang Kuning
|
|
Hari 5
|
0,6 cm
|
0,3 cm
|
-
|
-
|
Diameter batang menyusut
|
|
Hari 6
|
0,7 cm
|
0,4 cm
|
-
|
-
|
Tanaman layu
|
|
Hari 7
|
0,7 cm
|
0,4cm
|
-
|
-
|
Tanaman layu
|
4.2. Pembahasan
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil
yaitu:
Pertumbuhan kacang merah ditempat
gelap lebih cepat.
Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat
peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan
terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus
tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga
daun berwarna kuning.
Pertumbuhan kacang
merah ditempat terang lebih lambat.
Peristiwa itu juga
terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna merah serta memiliki cukup
klorofil.
Tanaman di tempat gelap dan di
tempat kering pada hari ke-4 mulai mengerut dan akhirnya pun mati beberapa hari
kemudian.
Peristiwa ini terjadi karena media yang
digunakan berupa kapas kering, dan tanpa diberi air sedikitpun. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai
media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air lambat
laun akan layu.
Berdasarkan pembahasan di atas adapun faktor faktor yang menyebabkan
perbedaan pertumbuhan pada kedua tanaman tersebut antara lain:
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses
perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya
etiolasi dimana kacang merah tumbuh lebih panjang namun tidak subur
pertumbuhannya.
2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon
tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak
bekerja
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia,
dan tanaman kacang merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang merah ini
tumbuh lebih cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang kurang
baik, batang terlihat kurus tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.
2.
Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun
tanaman kacang merah ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk.
3. Tanaman kacang
merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak adanya air yang
terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air sangat diperlukan
oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang
kekurangan air lambat laun akan layu.
5.2. Saran
1.
Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan kualitas kacang merah yang
akan ditanam, dan perhatikan pula kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa
yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
2. Ukurlah panjang / tinggi batang,
pertambahan panjang akar dengan teliti
3.
Lakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti
hama tanaman, maupun hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil
DAFTAR PUSTAKA
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk
SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II
Semester 1. Jakarta. Esis
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya