KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita, sehingga
tugas makalah biologi tentang “metabolisme”
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Makalah
ini juga sebagai tugas yang harus
dikerjakan untuk sarana pembelajaran bagi kita.
Makalah
ini kami buat berdasarkan apa yang telah kami
terima dan juga kami kutib dari berbagi sumber
baik dari buku maupu dari media elektronik. Semoga
isi dari makalah ini dapat berguna bagi
kita dan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai apa saja yang ada dalam proses
metabolisme.
Selayaknya
manusia biasa yang tidak pernah lepas dari
kesalahan, maka dalam pembuatan makalah ini
masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari
sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
dianjurkan guna memperbaiki kesalahan
dalam makalah ini.Demikian, apabila ada kesalahan
dan kekurangan dalam isi makalah ini,penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Taba Penanjung,
Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang................................................................................................................................1
1.2
Rumusan
Masalah..........................................................................................................................2
1.3
Tujuan dan
Manfaat........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Metabolisme.................................................................................................................................3-4
2.2 Anabolisme..................................................................................................................................4-6
2.3 Katabolisme.................................................................................................................................6-8
2.4 Peranan Enzim Dalam Proses
Metabolisme...............................................................................8-9
2.5 Karbohidrat.....................................................................................................................................9
2.6 Penyebab Kelainan
Metabolisme..............................................................................................9-10
2.7 Penyakit Kelainan Metabolisme
Karbohidrat...........................................................................10-12
BAB III
KESIMPULAN, KRITIK DAN SARAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................13
3.2 Kritik dan
Saran............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metabolisme
adalah proses pengolahan (pembentukan
dan penguraian) zat
-zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan
fungsinya. Metabolisme
juga dapat diartikan sebagai proses Pengolahan (pembentukan
dan penguraian “Katabolisme dan Anabolisme” )
zat-zat yang diperlukan
oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Kelainan
Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak Mampu menjalankan
proses metabolisme karena sesuatu dan lain hal. Yang
paling berpengaruh
bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan
oleh kelainan tidak memiliki
suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme. Kelainan
metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan
hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk
merangsang suatu
proses metabolisme.
Yang
paling sering terjadi adalah kelainan metabolisme
karbohidrat, karbohidrat
merupakan salah satu zat gizi yang mempunyai
jenis-jenis beragam diantaranya
glukosa , sukrosa dan fruktosa. Beberapa jenis KH
tersebut dalam tubuh
harus dimetabolisme (dipecah) sebelum digunakan tubuh.
pemecahan karbohidrat
memerlukan sebuah enzim. kelainan Metabolisme
karbohidrat biasanya
karena ketidakmampuan tubuh memiliki enzin pemecah.
Beberapa jenis
karbohidrat tersebut sehingga KH yang akan terpecah dalam
tubuh tidak dapat
ter-Metabolisme.
Karbohidrat
adalah gula, diantaranya adalah glukosa,
sukrosa dan fruktosa.Beberapa
gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh
enzim di dalam tubuh
sebelum bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim
yang diperlukan
tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan
masalah kesehatan.
Karbohidrat
juga berperan penting dalam menentukan
karakteristik bahan
makanan, misalnya warna, rasa, tekstur dan lain-lain. Sedangkan dalam
tubuh karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya
ketosis, pemecahan
protein yang berlebihan, kehilangan mineral dan berguna
untuk metabolisme
lemak dan protein.
Di
alam ini ada banyak sekali mahluk hidup yang tumbuh
dan berkembang di habitatnya masing –
masing. Setiap mahluk hidup mempunyai sifat dan
kebiasaan masing – masing. Salah satu ciri dari mahluk
hidup ialah melakukan proses di dalam
tubuhnya. Proses tersebut ialah proses penguraian
makanan yang dikonsumsi oleh semua mahluk hidup.
Setiap
mahluk hidup pasti memerlukan makanan untuk
kelangsungan hidupnya.Selain itu makanan juga
menjadi sumber tenaga dan energy yang
dibutuhkan oleh tubuh mahluk hidup.Makanan
tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ
pencernaan.Setelah masuk ke dalam tubuh,makanan
tersebut akan mengalami proses perombakan.Zat
– zat yang terkandung dalam makanan
diuraikan menjadi sumber energi.
Hasil
dari penguraian zat – zat makanan tersebut yang
menjadi sumber tenaga untuk melakukan
aktivitas kehidupan.Bisa kita bayangkan,jika
zat – zat yang ada dalam makanan tidak
diuraikan pasti tidak ada tenaga yang dihasilkan
dalam tubuh.Maka mahluk hidup tidak akan mempunyai
kemampuan untuk menjalani aktivitas
kehidupan.Sebagai contoh kita dapat melihat seekor
harimau yang memangsa makanannya.
Makanan yang di cerna oleh tubuh harimau
diubah/di konversi menjadi energi dan tenaga yang
dapat di gunakan oleh harimau untuk berlari dan
mencari mangsa yang lain.
Mungkin
akan berbeda halnya jika makanan yang si makan
oleh harimau tidak mengalami proses
penguraian, pasti harimau tersebut tidak akan mempunyai
kemampuan untuk berlari bahkan
mencari mangsanya.Oleh karena itu, harimau
memerlukan energi yang diperoleh dari proses
penguraian zat – zat makanan.Proses inilah yang kita
kenal dengan proses Metabolisme.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam
makalah ini akan membahas mengenai
:
1.
Membahas
mengenai proses metabolisme
dan pengertiannya.
2.
Membahas
tentangdua macam proses
yang terjadi dalam metabolisme
yaitu pembentukan zat (
anabolisme ) dan penguraian zat ( kataboliosme
).
3.
Membahas
tentang peranan enzim dalam
pross metabolisme.
4.
Apa
yang dimaksud dengan metabolisme?
5.
Apa
yang dimaksud dengan kelainan metabolisme karbohidrat?
6.
Apa
penyebab kelainan metabolisme karbohidrat?
7.
Apa
penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolisme karbohidrat?
1.3 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan
dari penulisan makalah ini ialah :
a.
Untuk
melengkapi tugas mata kuliah biologi yang
di berikan oleh guru.
b.
Sebagai
sarana latihan dan melatih keterampilan
dalam membuat makalah
atau karya tulis.
c.
Untuk
mengetahui tentang metabolism
d.
Untuk
mengetahui tentang karbohidrat
e.
Untuk
mengetahui penyebab metabolism
f.
Untuk
mengetahui penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolisme
karbohidrat.
Adapun
manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini
yaitu :
a.
Menambah
wawasan dan pengetahuan kita
mengenai metabolisme.
b.
Kita
dapat mengetahui tentang proses metabolisme
dalam kehidupan kita.
c.
Kita
dapat menhetahui tentang anabolisme
dan katabolisme serta peranan
enzim dalam proses metabolisme.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metabolisme
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Seperti
yang telah dijelaskan dalam pendahuluan,
setiap mahluk pasti melakukan proses penguraian
zat makanan dalam tubuhnya untuk
melakukan aktivitas kehidupan. Proses – proses
tersebut berlangsung di dalam sel mahluk hidup.proses
inilah yang sering disebut proses metabolisme
mahluk hidup.
Metabolisme merupakan suatu
proses pembentukan
atau pengurain zat di dalam sel yang di sertai
dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini
terjadi di dalam sel mahluk hidup. Proses yang
ter jadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat
pula berupa penguraian zat menjadi zat – zat yang
lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi
pada proses fotosintesis, kemosintesis, sintesis
lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat
dapat berupa respirasi sel dan fermentasi
sel.
Metabolisme
adalah segala proses resksi kimia yang
terjadi di dalam mahluk hidup mulai mulai dari
mahluk bersel satu yang sangat sederhana
seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan,
hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan
tubuhnya sangat kompleks. Di dalam proses ini
mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai
senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. (
Wirahadikusumah M. 1985 ).
Hampir
setiap reaksi yang berlangsung in vivo, di
katalis oleh enzim. Bila kami membayangkan
suatu organism hidup sebagai suatu
laboratorium kimia yang sangat istimewa, maka enzim
merupakan operator – operator yang terlatih, yang
mampu membuat reaksi – reaksi canggih dengan
kecepatan terkendali dan hasil yang tinggi.( Manitto, Paulo. 1992 )
Dalam
proses metabolisme, enzim sangat diperlukan
sebagai katalisator ( senyawa yang dapat
mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa habis reaksi
). Enzim bekerja dengan cara menempel pada
permukaan molekul zat – zat yang bereaksi, dan
dengan demikian dapat mempercepat proses reaksi.
Seperti
yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam proses
metabolisme ada dua proses yaitu proses
pembentukan dan penguraian. Proses pembentukan
dalam metabolisme di sebut juga proses
anabolisme. Sedangkan proses penguraian disebut juga
dengan proses katabolisme. Kedua proses ini
disebut juga sebagai arah lintasan dari proses
metabolisme.
Kedua
arah lintasan metabolisme diperlukan
setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah
lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa
yang disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan
oleh senyawa organik yang disebut sebagai enzim.
Pada senyawa organik, penentu arah reaksi
kimia disebut promoter dan penentu percepatan
reaksi kimia disebut katalis .
Pada
setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi
melibatkan sejumlah substrat yang berinteraksi
dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna
menghasilkan senyawa intermediate yang lazim
disebut dengan metabolit, yang merupakan
substrat pada jenjang reaksi berikutnya.
Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada
suatu jenjang reaksi disebut metabolom.
Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi
yang disebut metabolomika .
Proses
anabolisme biasanya lebih banyak membutuhkan
energi sehingga reaksinya dapat berlangsung
cepat dan efisien serta memerlukan energi dalam
bentuk energi panas.proses ini memerlukan
energi yang lebih besar karena, dalam proses
anabolisme proses yang terjadi lebih banyak dan
prosesnya yang cepat dan efisien panas sehingga
nergy yang di perlukan lebih besar. Reaksi
seperti ini disebut juga reaksi endergonik
atau reaksi endoterm.
Sedangkan
dalam proses katabolisme energi
yang di butuhkan lebih sedikit. Karena, pada reaksi
katabolisme hanya menguraikan zat dan melepaskan
energi, jadi nergy yang diperlukan lebih sedikit.
Suatu proses di mana terjadi pelepasan
energi disebut juga reaksi eskergonik atau reaksi
eksoterm.
Metabolisme
juga berperan mengubah zat yang beracunmenjadi
senyawa yang tak beracun dan dapat dikeluarkan
dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya,
hasil akhir anabolisme merupakan senyawa pemula untuk
proses katabolisme. Hal itu disebabkan sebagian besar
proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme
masuk dan keluarnya zat kimia melalui membran sel
mempunyai arti penting dalam mempertahankan
keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses
sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai
jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap
metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi
berikutnya.
Proses
metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup
seperti pada tumbuhan dan manusia, melibatkan
sebagian besar enzim (katalisator) baik berlangsung
secara sintesis (anabolisme) dan respirasi (katabolisme).
Apa peran enzim di dalam reaksi kimia yang terjadi
di dalam sel? Pada saat berlangsungnya peristiwa
reaksi biokimia di dalam sel, enzim bekerja secara
spesifik. Enzim mempercepat reaksi kimia yang menghasilkan
senyawa ATP dan senyawa-senyawa lain yang berenergi
tinggi seperti pada proses respirasi, fotosintesis,
kemosintesis, sintesis protein, dan lemak.
2.2 Anabolisme
Anabolisme adalah proses-proses
penyusunan energi
kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Anabolisme
adalah lintasan metabolisme yang menyusun
beberapa senyawa organic sederhana
menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.Proses
ini membutuhkan energi dari luar. Energi
yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi
cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa
sederhana tersebut menjadi senyawa yang
lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi
yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi
tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa
kompleks yang terbentuk.
Anabolisme adalah pembentukan
molekul-molekul kompleks
dari molekul sederhana, contoh fotosintesis. Katabolisme
adalah penguraian molekul-molekul kompleks
menjadi molekul-molekul sederhana, contoh respirasi. Anabolisme
meliputi tiga tahapan dasar. Pertama,
produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida,
dan nukleotida . Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa
tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan
energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor
tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein ,
polisakarida , lemak , dan asam nukleat.
Hasil-hasil
anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial.
Hasil-hasil tersebut misalnya glikogen dan protein
sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk
pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat
menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik
intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan
ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan
tumbuh.
Reaksi
yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu
fotosintesis dan kemosintesis. Fotosintesis ialah reaksi
anabolisme yang menggunakan energi cahaya. sedangkan
kemosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan
energi kimia. Berikut akan di jelaskan lebih lanjut
mengenai salah satu reaksi anabolisme yaitu fotosintesis.
Fotosintesis
merupakan suatu proses dimana terjadi proses
pengolahan energi yang diperoleh dari sinar matahari
dan juga karbon dioksida ( CO2 ) menjadi senyawa
kimia organik. Proses fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan
tingkat tinggi, tumbuhan pakis, lumut, ganggang (
ganggang hijau, biru, merah dan cokelat ).
Energi
matahari yang di tangkap oleh proses fotosintesis
merupakan lebih dari 90% sumber energy yang di pakai
oleh manusia untuk pemanasan, cahaya, dan
tenaga.Batu bara, gas bumi, dan minyak bumi adalah sumber
energi yang berasal dari hasil perombakan
bahan alam hayati oleh adanya jasad berfotosintesis
dalam waktu jutaan tahun yang silam. ( Wirahadi kusumah, M. 1985 ).
Hingga
sekarang fotosintesis masih terus dipelajari
karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa
dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang
diketahui tentang proses vital ini. Proses
fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan
semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti
fisika , kimia, maupun biologi sendiri.
Pada
tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya
fotosintesis adalah daun. Namun secara umum,
semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi
untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah
tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada
bagian stroma . Hasil fotosintesis (disebut
fotosintat ) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada
dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi
menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena
memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan
karbon dioksida).
Reaksi
terang terjadi pada grana (tunggal: granum),
sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma . Dalam
reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya
menjadi energi kimia dan menghasilkan
oksigen (O2 ). Sedangkan dalam reaksi gelap
terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula
dari bahan dasar CO2 dan energy (ATP dan NADPH
). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap
ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi
gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari.
Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang
mengandung atom karbon menjadi molekul gula.
Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan,
hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan
tumbuhan untuk proses fotosintesis,
yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran
cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi
atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning
(510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet
(< 400 nm).
Masing-masing
jenis cahaya berbeda pengaruhnya
terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat
pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam
fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana
menyerap cahaya yang memiliki panjang
gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap
cahaya pada panjang gelombang yang berbeda.
Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai
contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya
biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru
dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil
a berperan langsung dalam reaksi
terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung
berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi
energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron
berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya
akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor
elektron. Proses ini merupakan awal dari rangkaian
panjang reaksi fotosintesis.
Berikut
rumus umum atau persamaan umum
dari proses fotosintesis :
6H2O
+ 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Tumbuhan
menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan
sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan
proses ini berasal dari fotosintesis. Selain itu,
cahaya matahari juga punya peran penting dalam
proses fotosintesis.
Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan
pigmen yang disebut klorofil . Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan
dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian
tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun.
Di
dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut
mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap
milimeter perseginya. Cahaya akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan,
menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar
proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya
dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti
air untuk mencegah terjadinya penyerapan
sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.
Proses
fotosintesis berlangsung pada organel
tumbuhan yaitu kloroplas. Kloroplas terdapat pada
semua bagian tumbuhan yang berwarna
hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang.
Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang
berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas
mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang
yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh
dua lapisan membran. Membran stroma ini
disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat
ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat
lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan
granum). Granum sendiri terdiri atas membran
tilakoid yang merupakan tempat terjadinya
reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan
ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum
dikamit maka akan dijumpai beberapa
komponen seperti protein , klorofil a, klorofil b,
karetonoid , dan lipid . Secara keseluruhan,
stroma berisi protein, enzim, DNA , RNA , gula
fosfat, ribosom, vitamin -vitamin, dan juga ion-ion
logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak
(Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran
tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya
menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid
dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk
di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya
hanya merupakan sebagian dari perangkat
dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
2.3 Katabolisme
Katabolisme
adalah proses penguraian dan pembebasan
energi dari senyawa-senyawa organik
melalui proses respirasi. Semua reaksitersebut dikatalisis oleh enzim, baik
oleh reaksi yang
sederhana maupun reaksi yang rumit. Katabolisme
adalah reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung
energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme
adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di
dalam senyawa sumber. Proses pembongkaran
ini dibedakan menjadi dua macam. yaitu sebagai
berikut :
1.
Apabila
pembongkaran suatu zat dalam lingkungan
memerlukan cukup oksigen (aerob) disebut proses
respirasi.
2.
Apabila
pembongkaran suatu zat dalam dalam lingkungan
tanpa memerlukan oksigen (anaerob)
disebut proses fermentasi.
Berikut contoh persamaan dua reaksi di atas :
Contoh
Respirasi : C6H12O6 + O2 —> 6CO2
+ 6H2O
+ 688KKal. (glukosa)
Contoh
Fermentasi : C6H12O6
—> 2C2H5OH + 2CO2
+ Energi. (glukosa)
(etanol)
Seperti
yang telah dijelaskan si atas proses katabolisme
terbagi menjadi dua salah satunya ialah respirasi.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang
tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia
dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan
dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak,dan
pertumbuhan.
Contoh
respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya
:
C6H12O6 + 6O2
—> 6H2O + 6CO2 + Energi (glukosa)
Reaksi
pembongkaran glukosa sampai menjadi H2O
+ CO2 + Energi, melalui tiga tahap :
a.
Glikolisis
Pembakaran glukosa memerlukan oksigaen. Tetapi
beberapa sel harus hidup dimana tidak ada atau tidak
selalu ada oksigen. Sebagai contoh sel –
sel ragi di dalam botol anggur yang tertutup
rapat dan tidak ada oksigen. Maka ada
alasan untuk percaya bahwa sel – sel pertama di
bumi kita ini hidup dalam suatu
atmosfir yang tidak mengandung oksigen.
Sekarang semua sel mempunyai peralatan
enzimatik untuk mengkatabolis glokosa tanpa
bantuan oksigen. Perombakan anaerobik (
tanpa udara, dank arena itu tanpa oksigen
) glukosa ini disebut glikolisis. ( Kimball, W, John. 1983 ).
Glikolisis berlangsung di organel yang bernama
sitoplasma. Proses glikolisis menghsilkan
2 ATP menghasilkan 2 molekul asam
piruvat, dan menghasilkan molekul NADH yang
berfungsi sebagai sumber elektron
berenergi tinggi.
b.
Daur Krebs
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam
sitrat merupakan pembongkaran asam piruvat secara
aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi
kimia. Dalam daur krebs terjadi pembentukan
asam sitrat ( C6 ) dari asam asetat ( C2
) dan asam oksaloasetat ( C4 ). Dalam daur
krebs menghasilkan 2 ATP, 6NADH,
2FADH, dan 6CO2. Proses daur krebs
berlangsung di dalam organel yang bernama
matriks mitokondria.
c.
Transpor Elektron
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+
yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron)
dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria
(dengan adanya siklus Krebs yang
dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem
pengangkutan elektron) akan terbentuk air,
sebagai hasil sampingan respirasi
selain CO2. Produk sampingan respirasi
tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh
melalui stomata pada tumbuhan dan melalui
paru-paru pada peristiwa pernafasan
hewan tingkat tinggi.
Selain
proses respirasi, dalam katabolisme ada juga proses
fermentasi yaitu proses pembongkaran yang tidak
memerlukan oksigen. Pada kebanyakan tumbuhan dan
hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun
demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat
dikarenakan oleh sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan
tersebut melangsungkan
proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi
tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah
respirasi anaerob. Proses fermentasi terjadi karena tidak
adanya oksigen atau kandungan oksigen yang kurang
memadai untuk melakukan proses katabolisme.
Dari
hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi
asam laktat /asam susu dan fermentasi alkohol.Fermentasi
asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya
adalah asam laktat. Peristiwa fermentasi asam laktat
ini dapat terjadi di otot dan dalam kondisi anaerob.
Reaksinya: C6H12O6
—> 2C2H5OCOOH + Energi enzim
Prosesnya :
1.
Glukosa
—> asam piruvat (proses Glikolisis). Enzim C6H12O6
—> 2 C2H3OCOOH + Energi
2.
Dehidrogenasi
asam piravat akan terbentuk asam laktat. 2C2H3OCOOH
+ 2 NADH2 —> 2C2H5OCOOH + 2 NAD piruvat
dehidrogenasa
Energi
yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam
laktat :
8 ATP — 2NADH2
= 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.
Selain asam laktat, dalam
proses juga terjadi pada
alcohol. Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan
energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi
asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah
menjadi alkohol.Dalam fermentasi alkohol, satu molekul
glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul
glukosa dalam fermentasi alkohol mampu menghasilkan
38 molekul ATP.
Reaksinya :
1.
Gula
(C6H12O6) —> asam piruvat (glikolisis)
2.
Dekarbeksilasi
asam piruvat. Asampiruvat
—> asetaldehid
+ CO2. piruvat
dekarboksilase (CH3CHO)
3.
Asetaldehid
oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alcohol (etanol).
2CH3CHO
+ 2NADH2 —> 2C2HSOH + 2NAD. alkohol
dehidrogenase enzim
Ringkasan
reaksi :
C6H12O6
—> 2C2H5OH + 2CO2 + 2NADH2 + Energi
2.4 Peranan
Enzim Dalam Proses Metabolisme
Enzim adalah zat ( protein
)yang untuk sementara
terikat pada suatu atau lebih zat – zat yang bereaksi.
Enzim bertugas sebagai katalisator yaitu
mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa berhenti
bereaksi. Enzim merupakan biomolekul yang
mengkatalis reaksi kimia, di mana hamper semua enzim
adalah protein. Pada reaksi-reaksi enzimatik,
molekul yang mengawali reaksi disebut substrat,
sedangkan hasilnya disebut produk. Adanya enzim
yang merupakan katalisator biologis menyebabkan
reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses
metabolisme berjalan lancar dalam suhu fisiologis
tubuh manusia, sebab enzim berperan dalam
menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari
yang semestinya dicapai dengan pemberian
panas dari luar. Kerja enzim dengan cara
menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG
reaksi (selisih antara energi bebas produk dan
reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim
tidak berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai
kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan
pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia
yang berlangsung dalam organisme.
Reaksi-reaksi yang berlangsung
selama beberapa minggu
atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat
terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah
pengaruh enzim di dalam tubuh. Suatu sel tumbuhan
mengandung lebih kurang 5 – 50 x 108
molekul enzim.
2.5 Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa
organik terdiri dari unsure karbon, hidrogen
dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom
C, 2 atom H, 1 atom O. Karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan
dan binatang yang berperan struktural dan metabolik. Sedangkan
pada tumbuhan untuk sintesis CO2 +H2O yang
akan menghasilkan
amylum/selulosa, melalui proses fotosintesis,
sedangkan binatang
tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga Tergantung tumbuhan. Karbohidrat
merupakan sumber energi dan cadangan energi yang melalui
proses metabolisme.Banyak sekali makanan yang kita makan sehari-hari
adalah sumber karbohidrat seperti nasi, singkong,
umbiumbian, gandum,
sagu, jagung, kentng, dan beberapa buah-buahan lainnya.
2.6 Penyebab Kelainan Metabolisme
Banyak
hal yang mengakibatkan terjadinya kelainan metabolisme karbohidrat,yaitu
:
a.
Mengkomsumsi Kafein
Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan tingkat
metabolisme tubuh.
Menurut sebuah riset yang dipublikasikan dalam International
Journal of Obesity,
konsumsi kafein dapat menaikkan tingkat metabolisme
tubuh 4-5 persen,
asalkan dikonsumsi dengan jumlah yang benar. Namun, penting
untuk tidak
mengonsumsinya secara berlebihan, karena dapat berdampak
negatif pada tubuh
Kita.
b.
Tidak Minum
Susu
Sebuah riset menunjukkan bahwa kekurangan kalsium
telah dikaitkan dengan
melambatnya proses metabolisme di dalam tubuh.
Penelitian juga menunjukkan
bahwa konsumsi produk susu rendah lemak atau
bebas lemak akan
mengurangi jumlah penyerapan lemak yang berasal dari makanan
lain. Jika
memungkinkan, Kita dapat mengonsumsi yogurt saat sarapan
atau jam makan
siang untuk memenuhi kebutuhan kalsium.
c.
Melewatkan Waktu
Makan
Melewatkan waktu makan dengan alasan ingin langsing,
sesungguhnya dapat
menyebabkan proses metabolisme di dalam tubuh menjadi lebih
lambat. Mengapa?
Karena, tubuh membutuhkan sejumlah kalori setiap harinya
untuk mendukung
fungsi dari kerja tubuh. Jadi, jika asupan kalori terlalu
rendah, maka tubuh
akan mencari sumber bahan makanan lain dan biasanya
mereka mengambilnya
dari jaringan otot.
d.
Terlalu Banyak
Konsumsi Alkohol
Menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Dr Mauro
Di Pasquale
pada BodyBuilding.com,
disebutkan bahwa alkohol dapat memperlambat metabolisme
hingga 73 persen, bahkan beberapa jam setelah Kita
selesai mengonsumsi
alkohol. Beberapa riset memang menunjukkan
bahwa minum satu
gelas alkohol memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi
lebih dari itu harus
dihindari.
e.
Rendah Asupan
Vitamin D
Vitamin D telah lama dikenal sebagai vitamin
“sinar matahari”
dan sangat penting
dalam membantu proses penyerapan kalsium. Menghabiskan
waktu beberapa
menit di bawah sinar matahari tanpa tabir surya dapat
memberikan Kita
dosis yang baik dari vitamin D, seperti mendapat satu porsi
ikan tuna, segelas
susu atau sereal. Tetapi ingat, Kita tidak boleh menghabiskan
waktu terlalu
lama berjemur di bawah sinar matahari tanpa perlindungan
untuk menghindari
sengatan matahari dan kanker kulit.
f.
Masa Otot
rendah
Fakta ilmiah menyebutkan bahwa otot menggunakan lebih
banyak energy ketimbang
lemak. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki massa
otot lebih besar,
umumnya cenderung memiliki tingkat metabolisme
yang lebih cepat. Jadi,
dengan melakukan latihan beban, tingkat metabolisme
juga akan semakin meningkat.
Sebagai bonus tambahan, latihan beban juga akan membantu meningkatkan
kepadatan tulang Kita.
g.
Kekurangan zat
besi
Besi adalah nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk
membawa oksigen
ke otot untuk membantu membakar lemak. Namun banyak
orang kekurangan
zat besi, terutama pada kaum perempuan yang secara
rutin mengalami
periode bulanan (menstruasi). Kondisi ini dapat
menyebabkan seseorang
menjadi cepat merasa lelah, lemas disamping juga akan memperlambat
metabolisme. Namun, besi dapat dengan mudah Kita
temukan dalam
makanan seperti daging dan sayuran berdaun hijau seperti
bayam.
2.7 Penyakit Kelainan Metabolisme Karbohidrat
Berikut
beberapa penyakit akibat kelainan metabolisme
karbohidrat:
1.
Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah)
biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose
1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini merupakan
kelainan bawaan.
Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa
enzim tersebut.
Patofisiologis awalnya,pasien tampak normal, tetapi
beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu makannya
akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice)
dan pertumbuhannya yang normal terhenti. Hati
membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar
protein dan asam amino, terjadi pembengkakan
jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
Karena kelainan ini merupakan herediter yang dibawa
oleh ibu atau ayahnya, seorang wanita yang diduga membawa
gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi
galaktose selama kehamilan.
Jika pengobatan tertunda, anak akan memiliki tubuh
yang pendek dan mengalami keterbelakangan mental. Banyak
yang menderita katarak. Kebanyakan penyebabnya
tidak diketahui.
Pasien dengan galaktosemia, dilarang mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung galaktosa dari
karbohidrat seumur hidupnya, seperti susu yang kaya
akan galaktosa.
2.
Glikogenesis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah
sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak
adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan
untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah
glikogen menjadi glukosa(untuk Glikogenosis digunakan
sebagai energi). Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah
glikogen yang abnormal diendapkan di dalam jaringan
tubuh, terutama di hati.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
terhadap contoh jaringan (biasanya otot atau hati),
yang menunjukkan adanya enzim yang hilang.
Pengobatan tergantung kepada jenis penyakitnya. Untuk
membantu mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan
untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat
dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari.
Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa
diatasi dengan memberikan tepung jagung yang
tidak dimasak setiap 4-6 jam. Kadang pada malam hari
diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang
dimasukkan ke lambung.
Penyakit penimbunan glikogen cenderung menyebabkan
penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan
gout dan batu ginjal. Untuk mencegah hal tersebut
seringkali perlu diberikan obat-obatan. Pada beberapa
jenis glikogenesis, untuk mengurangi
kram otot, aktivitas anak harus dibatasi.
3.
Intoleransi
Fruktosa Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit
keturunan dimana tubuh tidak dapat menggunakan
fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase.
Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan
hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh,
menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi
perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai sumber
energi.
Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh
akan diuraikan menjadi fruktosa, kedua jenis gula ini terkandung
dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa menyebabkan:
a.
hipoglikemia
(kadar gula darah yang rendah) disertai keringat
dingin
b.
tremor
(gerakan gemetar diluar kesadaran)
c.
linglung
d.
mual
e.
muntah
f.
nyeri perut
g.
kejang
(kadang-kadang)
h.
koma.
Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya,
dimana fruktosa dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria
disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase
yang sifatnya diturunkan.
1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria. Fruktosuria
tidak menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang
tinggi di dalam darah dan air kemih dapat menyebabkan
kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak
perlu dilakukan pengobatan khusus.
Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya,
yang ditkitai dengan ditemukannya gula xylulosa di
dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa.
Pentosuria hampir selalu hanya ditemukan pada orang
Yahudi. Pentosuria
tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya
xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan
diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu
dilakukan pengobatan khusus.
Diabetes Melitus (Hiperglykemia)
Penyebab penyakit ini adalah defisiensi insulin.
Gejala klinis
yang terjadi akibat penyakit ini adalah Hiperglikemia yaitu
Glikosuria.
Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein
dan lemak juga dapat berakhir dengan kematian. Kebanyakan
yang menderita penyakit ini adalah orang yang berusia
antara 50-60 tahun atau pada lansia.
Komplikasi Diabetes Melitus
Merupakan
gangguan biokimia. Cedera morfologik
sebenarnya tidak dapat untuk menegakkan diagnosis.
Tidak selalu sebagai dasar dari pada gangguan
metabolisme. 20 % penderita meninggal tidak menunjukkan
bukti-bukti kelainan anatomik prankeas.
a.
Seperempat
penderita : pankreasnya normal
b.
Pada
umumnya kerusakan pada sel beta ringan → tidak
mungkin menimbulkan gangguan produksi
insulin Bila ada : Hialinisasi Fibrosis
c.
Vakoalisasi
hidropik yang sebenarnya merupakan penimbunan
glikogen Pembuluh darah
d.
Bila
gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama →
hiperglikemik menahun, pada otot, hati dan jantung
terjadi difisiensi.
e.
Lemak
dimobilisasi sebagai sumber tenaga → lemak dalam
darah bertambah.
f.
Lipaemia
dan cholestrolimia → gangguan vaskular, dengan
komplikasi aterioskelosis merata → skeloris pembuluh darah
arteri coronaria, ginjal dan retina Mata
g.
Skelosis
arteri retina → retinitis diabetika.Berupa perdarahan
kecil-kecil tidak teratur
h.
pelebaran
pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk
i.
kapiler-kapiler
membentuk mikroaneurisma
Jantung: Sklerosis
arteri coronaria → infrak otot jantung
Ginjal: Kelainan
degeneratif pada alat vascular. glomeruler –
tubular pyleonepritis
akut maupun kronis
Kulit: Penimbunan
lipid dlm makropag-makropag pada dermis
→xantoma diabetikum
Susunan syaraf:
1.
Pada
syaraf tepi dan kadang medula spinalis
2.
Perubahan
degenerative
3.
Demyelinisasi
4.
Fibrosis
5.
Mungkin
berhubungan dengan skelosis
6.
pembuluh
darah
Hati:
Perlemakan
→ hepatomegali dan infiltasi glikogen. Disebabkan
karena defisiensi karbohidrat → sumber tenaga dari
lemak → imobilisasi lemak berlebihan
→ defisiensi lipotropik → lemak tidak dapat diangkut dari
sel →penimbunan lemak berlebihan Klinis.
Polyphagia :
tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg
dimakan →penderita banyak makan.
Polidipsia :
glycosuria (diuresis osmotik) → kompensasi: penderita
banyak minum.
Polyuria :
glycosuria (diuresis osmotik) → penderita
banyak kencing
Hipoglykemia
Patologis :
Sering ditemukan pada 3 keadaan: Akibat
pemakaian insulin berlebihan pada diabetes Pada
pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik Akibat
pembentukan insulin berlebihan pada tumor pankreas yg
dibentuk oleh sel beta
BAB III
KESIMPULAN, KRITIK DAN
SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari
materi tentang metabolism yang telah diuraikan di
atas, maka dapat ai ambil kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Metabolisme
merupakan suatu proses dimana
terjadi pembentukan atau penguraian
zat di dalam sel yang disertai
dengan adanya perubahan energi.
Proses metabolisme sangat penting
bagi mahluk hidup, karena melalui
proses ininlah mahluk hidup dapat
memperoleh energi untuk bergerak
dan melakukan aktivitas kehidupan.
2.
Dalam
metabolisme terdapat dua proses
yaitu proses pembentukan (
anabolisme ) dan proses penguraian ( katabolisme
).
3.
Anabolisme
ialah proses metabolisme yang
menyusun senyawa organic sedehana
menjadi senyawa kimia atau molekul
kompleks. Dalam proses ini membutuhkan
energi dari luar. Energi tersebut
dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia. Proses anabolisme
yang memerlukan energy dalam
bentuk energy cahaya disebut fotosintesis.
Sedangkan proses snsbolisme
yang memerlukan energy kimia
disebut kemosintesis.
4.
Katabolisme
ialah proses metabolisme yang
melakukan pembongkaran senyawa kimia kompleks
yang banyak mengandung
energi tinggi menjadi senyawa
sederhana yang mengandung energi
lebih rendah. Tujuanya adalah membebaskan
energi yang terkandung di
dalam senyawa sumber. Dalam proses
katabolisme ada dua proses yaitu respirasi dan
fermentasi. Respirasi ialah proses
pembomgkaran suatu zat yang membutuhkan
oksigen yang cukup (
aerob ). Sedangkan fermentasi ialah proses
katabolisme yang di lingkunganya tidak terdapat
oksigen atau kangdungan oksigen
kurang memadai ( anaerob ).
5.
Enzim
mempunyai pengaruh besar dalam
proses metabolisme. Dalam proses
metabolisme emzim bertugas sebagai
katalisator yaitu senyawa yang dapat
mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa
berhenti bereaksi. Enzim bekerja
dengan cara menempel pada permukaan
molekul zat – zat yang bereaksi.
Hampir semua enzimm adalah berupa
protein.enzim mempunyai berat 10.000 sampai
beberapa juta Dalton. Suatu
sel tumbuhan mengandung lebih kurang 5 – 50
x 10 8 molekul enzim.enzim
tersusun dari asam – asam amino
sebanyak 100 – 10.000 buah.
6.
Metabolisme
adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian)
zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan
fungsinya. Kelainan
Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu menjalankan
proses metabolisme karena sesuatu dan lain hal. Yang
paling berpengaruh
bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan
oleh kelainan
tidak memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme.
7.
Penyakit
yang diakibatkan oleh kelainan metabolisme karbohidrat yaitu:
1.
Glikogenesis
2.
Intoleransi
fruktosa herediter
3.
Fruktosuria
4.
Pentosuria
5.
Diabetes
Melitus
3.2 Kritik
Dan Saran
Seperti
karya ilmiah pada umumnya sudah pasti tidak
lepas dari yang namanya kritik dan kesalahan
dalam pembuatan dan penulisanya. Ini semua
dikarenakan keterbatasan kemampuan penyusun dalam
memnyusun makalah ini. Namun penyusun akan
berjanji dan berusaha untuk belajar dan
merperbaiki kesalahan dalam pembuatan makalah. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar dalam
pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik
baik lagi. Penyusun siap menerima kritik dan saran yang
diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Manitto,
Paulo. 1992. Biosintesis Produk Alami. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Wirahadikusumah,
M. 1985. Biokimia: Metabolisme
Energi,
Karbohidrat, dan Lipid. Bandung: ITB Bandung.
Kimball. W.
John. 1983. Biologi . Jakarta: Erlangga.
http://yudhim.blogspot.com/2008/01/
katabolisme.html.
diakses tanggal : 27 -12-2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Anabolisme
. diakses tanggal
: 27-12-2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya