Laboratorium Kimia SMA N 2 BENGKULU TENGAH
Praktikum Semester 2
Kelas XI IPA 1
2015 / 2016
Judul : “Pengujian Larutan dengan Indikator”
Nama Praktikan
|
Nomor Absen
|
Anggi Kusumah
|
1
|
Dewi Maksuroh Lubis
|
3
|
Dilestia Purnama Putri
|
4
|
Lince Indah Lestari
|
10
|
Putri Feni Ayu Mutiara Bru Surbakti
|
14
|
Kelas :
XI IPA 1
Tanggal :
Sabtu, 2 April 2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmad dan
karunia-Nyalah kami masih diberinya kesehatan dan kesempatan untuk menulis
laporan hasil penelitian yang berjudul “Pengujian
Larutan dengan Indikator”.
Dalam pembuatan dan penyelesaian laporan
ini kami banyak menerima petunjuk, bimbingan, serta saran baik dari segi moril
maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu Nopri Yanti, S.Pd
selaku guru pembimbing utama yang telah banyak membantu dan memberikan
pengarahan serta saran dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga nantinya
laporan hasil penelitian lebih bermanfaat dimasa yang akan datang.
Taba Penanjung, 2 April 2016
Penulis
I.
Judul Praktikum
“Pengujian Larutan dengan Indikator”
II.
Tujuan Praktikum
Siswa dapat mengetahui sifat asam atau basa
III.
Dasar Teori
Asam,
Basa dan Garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat
membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa masam dan
basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa
suatu larutan dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat
kimia diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif.
Asam
Asam
adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat
asam diantaranya adalah :
1.
Terasa masam
2.
Terionisasi menghasilkan ion H+
3.
Memiliki rentang pH 0-6,9
4.
Memerahkan lakmus biru
5.
Merusak / melarutkan logam (korosif)
Basa
Basa
adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat
basa diantaranya adalah :
1.
Terasa pahit dan licin seperti sabun.
2.
Terionisasi menghasilkan ion OH-
3.
Memiliki rentang pH 7,1-14
4.
Membirukan lakmus merah
5.
Membakar (kaustik)
Pengenalan
asam basa dapat dilakukan dengan menggunakan larutan indikator asam dan basa.
Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda
pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat
diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH
dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum
digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas
lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan
bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan
kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu
larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap
biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika
tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus
merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Pada
praktikum kali ini, terdapat 7 larutan yang akan diuji, yaitu : air kapur, air
sabun, air suling, air jeruk, ekstrak bunga kembang sepatu, larutan kunyit, dan
larutan cuka. Secara teori yang kami baca dari beberapa literatur diperoleh
bahwa diantara ketujuh larutan yang akan kami uji, yang bersifat asam yaitu : larutan
cuka dan air jeruk. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : air kapur dan air
sabun. Sementara yang bersifat netral yaitu : air sumur.
IV.
Alat dan Bahan
Alat
1.
Tabung reaksi 12 buah
2.
Rak tabung reaksi 1 buah
3.
Lumpang + alu 1 set
4.
Kertas lakmus merah dan biru 12 / 12 lembar
5.
Corong 1 buah
6.
Pipet tetes 1 buah
7.
Cutter 1 buah
Bahan
1.
Air suling yang sudah dididihkan 5 cm3
2.
Larutan cuka 5 cm3
3.
Air jeruk 5 cm3
4.
Air sabun / detergen cm3
5.
Daun mahkota kembang sepatu warna merah
6.
Larutan kunyit
7.
Air kapur
V.
Cara Kerja
Pengujian Larutan Pembanding
1.
Disiapkan 3 buah tabung reaksi, diletakkan di atas tabung
reaksi
2.
Diisi masing-masing tabung dengan air suling, larutan cuka,
dan air kapur
3.
Dimasukkan lakmus merah ke dalam masing-masing tabung,
diamati dan dicatat hasil pengamatan
4.
Dimasukkan lakmus biru ke dalam masing-masing tabung, diamati
dan dicatat hasil pengamatan
Pengujian dan Pengelompokan Larutan
1.
Disiapkan 2 buah tabung reaksi, diletakkan di atas tabung
reaksi
2.
Diisi masing-masing tabung dengan air sabun dan air jeruk
3.
Dimasukkan lakmus merah ke dalam masing-masing tabung,
diamati dan dicatat hasil pengamatan
4.
Dimasukkan lakmus biru ke dalam masing-masing tabung,
diamati dan dicatat hasil pengamatan
Pengujian Ekstrak Mahkota Bunga / Bahan Alam
a. Ekstrak Bunga Kembang Sepatu
1.
Disiapkan dua buah tabung reaksi, diletakkan di atas rak tabung
reaksi
2.
Diisi masing-masing tabung dengan larutan cuka dan air kapur
3.
Diambil ekstrak bunga kembang sepatu (dihaluskan kira-kira 10 helai mahkota bunga
kembang sepatu dengan kira-kira 5 ml air suling dalam lumpang, kemudian
disaring)
4.
Dipipetkan 1 ml hasil saringan kunyit dan diteteskan ke
dalam tiap-tiap tabung reaksi
5.
Diamati perubahan warna pada tiap-tiap larutan dalam tabung
reaksi yang telah ditetesi sari bunga kembang sepatu dan dicatat hasilnya
b. Ekstrak Kunyit
1.
Disiapkan 2 buah tabung reaksi, diletakkan di atas rak
tabung reaksi
2.
Diisi masing-masing tabung dengan larutan cuka dan air kapur
3.
Diambil ekstrak kunyit (dihaluskan 3 buah kunyit dengan
kira-kira 5 ml air suling dalam lumpang, kemudian disaring)
4.
Dipipetkan 1 ml hasil saringan kunyit dan diteteskan ke
dalam tiap-tiap tabung reaksi
5.
Diamati perubahan warna pada tiap-tiap larutan dalam tabung
reaksi yang telah ditetesi ekstrak kunyit dan dicatat hasilnya
VI.
Data Pengamatan
Pengujian Larutan Pembanding
Bahan larutan
|
Perubahan warna
|
||
Lakmus merah
|
Lakmus biru
|
||
Air suling
|
Merah
|
Biru
|
|
Larutan
cuka
|
Merah
|
Merah
|
|
Air kapur
|
Biru
|
Biru
|
Informasi :
Ø Air Suling, dinyatakan bersifat netral
Ø Larutan cuka, dinyatakan bersifat asam
Ø Air kapur dinyatakan bersifat basa
Pengujian dan Pengelompokan Larutan
No
|
Bahan
larutan
|
Perubahan
warna
|
Larutan
bersifat
|
|||
Lakmus
merah
|
Lakmus
biru
|
Asam
|
Basa
|
Netral
|
||
1
|
Air sabun
|
Biru
|
Biru
|
|
√
|
|
2
|
Air Jeruk
|
Merah
|
Merah
|
√
|
|
|
Pengujian Ekstrak Mahkota Bunga / Bahan Alam
Larutan
|
Rumus
kimia
|
Hasil
pengujian dengan indikator bunga kembang sepatu
|
Hasil
pengujian dengan indikator larutan kunyit
|
keterangan
|
Air kapur
|
Ca (OH)2
|
Hijau
|
Coklat
|
|
Air cuka
|
CH3COOH
|
Merah
|
Orange
|
|
VII.
Pembahasan
Istilah
asam (acid) berasal dari bahasa Latin
acetum yang berarti cuka. Istlah basa
(alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Sudah lama diketahui bahwa
asam dan basa saling menetralkan.
Beberapa
contoh asam dapat dilihat pada tabel :
Rumus Asam
|
Nama Asam
|
Reaksi Ionisasi
|
Valensi Asam
|
Sisa Asam
|
HF
|
Asam fluorida
|
HF → H+ + F-
|
1
|
F-
|
HCL
|
Asam klorida
|
HCL → H+ + Cl-
|
1
|
Cl-
|
HBr
|
Asam bromida
|
HBr → H+ + Br-
|
1
|
Br-
|
HCN
|
Asam sianida
|
HCN → H+ + CN-
|
1
|
CN-
|
H2S
|
Asam sulfida
|
H2S → 2H+ + S2-
|
2
|
S2-
|
HNO3
|
Asam nitrat
|
HNO3 →H+ + NO3-
|
1
|
NO3-
|
H2SO4
|
Asam sulfat
|
H2SO4 → 2H+ + SO2-
|
2
|
SO2-
|
H2SO3
|
Asam sulfit
|
H2SO3 → 2H+ + SO32-
|
2
|
SO32-
|
H3PO4
|
Asam fosfat
|
H3PO4 → 3H+ + PO43-
|
3
|
PO43-
|
H3PO3
|
Asam fosfit
|
H3PO3 → 3H+ + PO33-
|
3
|
PO33-
|
CH3COOH
|
Asam asetat
|
CH3COO → H+ + CH3COO-
|
1
|
CH3COO-
|
H2C2O4
|
Asam oksalat
|
H2C2O4 → 2H+
+ C2O42-
|
2
|
C2O42-
|
C6H5COOH
|
Asam benzoat
|
C6H5COOH → H+ + C6H5COO-
|
1
|
C6H5COO-
|
Beberapa
contoh basa lihat pada tabel :
Rumus Basa
|
Nama Basa
|
Reaksi Ionisasi
|
Valensi Basa
|
NaOH
|
Natrium hidroksida
|
NaOH → Na+ + OH-
|
1
|
KOH
|
Kalium hidroksida
|
KOH → K+ + OH-
|
1
|
Mg(OH)2
|
Magnesium hidroksida
|
Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH-
|
2
|
Ca(OH)2
|
Kalsium hidroksida
|
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH-
|
2
|
Ba(OH)2
|
Barium hidroksida
|
Ba(OH)2 → Ba2+ + 2OH-
|
2
|
Fe(OH)3
|
Besi(III) hidroksida
|
Fe(OH)3 → Fe3+ + 3OH-
|
3
|
Fe(OH)2
|
Besi(II) hidroksida
|
Fe(OH)2 → Fe2+ + 2OH-
|
2
|
Al(OH)3
|
Aluminium hidroksida
|
Al(OH)3 → Al3+ + 3OH-
|
3
|
Sr(OH)2
|
Stronsium hidroksida
|
Sr(OH)2 → Sr2+ + 2OH-
|
2
|
Indikator Asam dan
Basa
Cara
yang tepat untuk menentukan sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang disebut indicator. Indikator asam basa adalah zat yang dapat
berbeda warna dalam lingkungan asam dan basa. Ada beberapa ienis indikator
yang dapat digunakan untuk membedakan
larutan yang bersifat asam dari lantan yang bersifat basa antara lain kertas
lakmus, indikator, dan indikator alami.
1.
Kertas lakmus
Indikator
yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru.
2.
Indikator universal
Harga
pH suatu larutan dapat diperkirakan menggunakan trayek pH indicator. pH suatu
larutan juga dapat menggunakan indicator universal. Indikator universal merupakan
campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan
warnanya. Wama indikator universal pada larutan pH tertentu
Warna Indikator
Universal
|
pH
|
Merah
|
1
|
Merah
lebih muda
|
2
|
Merah
muda
|
3
|
Merah
jingga
|
4
|
Jingga
|
5
|
Kuning
|
6
|
Hijau
|
7
|
Biru
|
8
|
Indigo
|
9
|
Ungu
sangat muda
|
10
|
Ungu
muda
|
11
|
Ungu
|
12
|
Ungu
tua
|
13
|
Ungu
tua
|
14
|
Kekuatan Asam dan
Basa
Perbedaan
kekuatan larutan asam-basa ini dipengaruhi oleh banyak sedikitnya lon-lon pembawa
sifat asam dan ion-ion pembawa sifat basa yang dihasilkan saat terionisasi.
Kekuatan
Asam
Kekuatan
asam dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion H+ yang dihasilkan oleh
senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+
yang dihasilkan.
Sifat
asam :
·
rasanya masam
·
Merusak / melrutkan
logam (korosi)
·
memerahkan kertas
lakmus biru
· pH
kurang dari 7
Larutan
asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1. Asam Kuat
Asam
kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi
ion-ionnya.Contoh asam kuat : HCL, H2SO4,
HBr. HNO3, HI, HClO4, dll.
2. Asam Lemah
Asam
lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya. Contoh Asam Lemah : CH3COOH,
C2H5COOH, HCN, HCOOH, H2C2O4,
H2S, H2CO3, HF, H3PO4, dll.
Kekuatan Basa
Kekuatan
basa dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion OH- yang dihasilkan oleh senyawa basa
dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya lon OH- yang dihasilkan
Sifat
Basa :
·
rasanya pahit
·
membakar (kaustik)
·
licin seperti sabun
·
membirukan kertas
lakmus merah
·
pH lebih dari 7
1. Basa Kuat
Basa
kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi
ion-ionnya. Contoh basa kuat : KOH,
NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, Sr(OH)2.
2. Basa Lemah
Basa
lemah yaitu senyawa basa yang larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi
ion-ionnya. Contoh basa lemah : NH3
atau NH4OH, Fe(OH)2, Fe(OH)3, Al(OH)2,
Al(OH)3, dll.
Dari
praktikum yang telah kami lakukan ternyata menunjukkan hasil yang sesuai dengan
teori yang ada. Dari 7 larutan yang telah diuji, yang bersifat asam yaitu :
Cuka, dan air jeruk. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : air kapur dan air
sabun. Sementara yang bersifat netral yaitu : air sumur.
Dari
praktikum kali ini juga kami dapat mengambil pelajaran mengenai prosedur kerja
ketika praktikum di laboratorium, diantaranya yaitu :
Alat
yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan kering untuk
meminimalisir kesalahan ketika praktikum;
Ketika
mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah terkontaminasinya
larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya;
Tangan
yang digunakan ketika memasukkan kertas lakmus ke dalam sampel larutan haruslah
kering dan bersih.
VIII.
Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan :
1.
Bandingkan hasil pengujian daya hantar listrik bahan-bahan
pada eksperimen terdahulu dengan hasil pengujian bahan-bahan yang sama terhadap
kertas lakmus pada eksperimen ini. Kesimpulan apakah yang dapat diambil?
2.
Dapatkah ekstrak mahkota bunga bertindak sebagai indikator?
Jelaskan jawaban anda!
Jawaban :
1.
Bahan-Bahan yang Sama
|
Nyala Lampu
|
Perubahan Warna pada Kertas Lakmus Merah
|
Perubahan Warna pada Kertas Lakmus Biru
|
Air
suling
|
Tidak Menyala
|
Merah
|
Biru
|
Larutan
Cuka
|
Menyala Redup
|
Merah
|
Merah
|
Kesimpulannya :
Suatu larutan apabila dicelupkan dengan
kertas lakmus biru dan kertas lakmus tersebut berubah menjadi merah, maka
larutan tersebut dapat menghantarkan daya listrik, walaupun daya yang
dihantarkan itu lemah
2. ekstrak mahkota bunga dapat bertindak
sebagai indikator, karena ekstrak yang dapat digunakan sebagai indiktor yaitu
ekstrak dari bahan organik tumbuhan
IX.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum kali ini, didapat beberapa kesimpulan yaitu :
Larutan
yang bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru;
Larutan
yang bersifat basa dapat membirukan kertas lakmus merah;
Sementara
larutan yang bersifat netral tidak memberikan perubahan warna pada kertas
lakmus.
Dari
ketujuh larutan yang diuji semuanya sesuai dengan literatur yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Yanti,Nopri.2015.Lembar Kerja Siswa (LKS).Bengkulu Tengah: Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya