KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita
semua sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penyusunan makalah ini di
dasari pada tinjauan pustaka mengenai menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca artikel
atau buku. Makalah ini disusun dalam rangka
untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia . Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat
menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu,
kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya
bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.
Taba
Penanjung, 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Berbicara merupakan kepandaian
manusia untuk mengeluarkan
suara dan menyampaikan pendapat dari
pikirannya. Berbicara dapat
merujuk ke:
a.
Pidato
b.
Pembicaraan umum, proses berbicara pada sekelompok orang
c.
Gaya pengucapan, bagaimana bagian tubuh yang terlibat dalam menghasilkan suara berjalan
d.
Peniruan berbicara, peniruan pembicaraan manusia oleh hewan berbicara terlatih
e.
Bahasa hewan, suara seperti nyanyian burung yang kadang-kadang disebut "berbicara"
f.
Perpaduan berbicara, produksi buatan atas pembicaraan manusia
1.2 Rumusan
Masalah
a. Pengertian berbicara
b. Tujuan menyampaikan topik
c. Langkah-langkah menguraikan topik
d. Menyusun daftar topik
e. Topik uraian
f. Petunjuk proses menguraikan topik
g. Penulisan laporan hasil penguraian topik (Pokok-pokok isi topik) menggunaan ejaan dan tanda
baca
BAB
II
PEMBAHASAN
Menjelaskan secara Lisan Uraian
Topik Tertentu dari Hasil
Membaca (Artikel atau Buku)
2.1 Pahami artikel berikut. Catatlah pokok-pokok
isi artikel yang
berjudul ” Rimba Gambut
Menanti Ajal”!
Rimba
Gambut Menanti Ajal
Hutan gambut Sumatra terkikis hutan
tanaman industri. Ini bisa menjadi awal datangnya petaka banjir asap
dan kekurangan air. Kecemasan itu pelan-pelan
merasuki perkampungan Suku Akit di pedalaman hutan Semenanjung Kampar, Riau. Aroma kekhawatiran seperti meletup dari gubuk-gubuk buruk di tengah hutan. Lelaki-lelaki perkasa
dari suku itu kini sering
pulang berburu dengan wajah getir. Tangan
mereka kosong. Tak ada tangkapan, tiada pula
madu hutan.
Hutan yang didiami Ajib dan
tetangga-tetangganya beberapa
tahun ini telah berubah. Ajib bercerita, sudah
beberapa tahun ini, ”kampungnya” alias hutan gambut itu digangsir. Banyak yang datang
dengan membawa mesin-mesin gergaji. Lalu
pelan-pelan kicau burung pun
tergantikan deru gergaji mesin. Raungan
gergaji itu juga mengganggu lebah-lebah madu
sialang. Itulah yang membuat kehidupan 380 keluarga
suku Akit kian pahit.
Itu baru sebagian ancaman. Ancaman
lainnya adalah ”kampung” Ajib itu mulai dikeruk
tanahnya dan dibangun parit-parit besar agar air
di tanah gambut mengering. Gambut memang tanah
yang penuh tumpukan ranting yang tak terurai
sempurna selama puluhan tahun sehingga
strukturnya seperti spons
atau busa yang mengandung banyak air.
Dengan parit, air di tanah gambut
akan mongering dan bisa disulap
menjadi hutan akasia yang menjadi bahan baku pabrik kertas dan bubur
kertas. Pohon ditebang, tanah dipapras, membuat ”kampung” suku Akit kian sempit.
Akibatnya, sudah banyak
yang mengungsi ke pedalaman Taman Nasional
Bukit Tiga Puluh di Indragiri Hilir. Kampung
Akit dan hutan gambut di Semenanjung
Kampar adalah hutan yang kalah.
Menurut data Jaringan Kerja
Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), di hutan itu kini
sedikitnya ada tujuh perusahaan besar yang tiap hari mengerahkan
mesinmesin penebang.
Sebagian perusahaan itu menebang
pohon untuk diolah menjadi bubur kertas.
Untuk memenuhi pasokan bahan
bakunya, ada perusahaan yang
mengubah hutan gambut alam menjadi
hutan dengan tanaman yang seragam atau dikenal
sebagai hutan tanaman industri (HTI).
Kerusakan itu belum termasuk
kerusakan yang ditimbulkan 52
persen penduduk sekitar hutan yang ikut-ikutan
menebangi hutan. 3
Teks Mendengarkan (halaman 242) 28
Pelajaran II Frasa dan Klausa Tergerusnya
hutan gambut ini membuat waswas para
pencinta lingkungan. Menurut data World Wild Fund
(WWF) Indonesia, luas hutan dan lahan gambut di Indonesia mencapai 20 juta hektare.
Empat juta hektare di
antaranya ada di Riau. Salah satu hutan gambut
Riau yang terkenal adalah Semenanjung Kampar,
kampung Suku Akit. Pada 1990-an hutan ini
tercatat sebagai salah satu yang terluas di Sumatra.
Membujur di pesisir timur Riau, hutan ini pada
1997 luasnya masih sejuta hektare. Kini hutan gambut
itu tinggal secuil.
2.2 Langkah-Langkah Menyampaikan Topik
Kata artikel tidak asing lagi bagi
Anda. Anda dapat menemukan artikel di koran atau majalah. Artikel
merupakan bentuk karangan
yang membahas berbagai masalah. Masalah yang dibahas dalam artikel masalah yang aktual. Artikel menyajikan
informasi bagi pembaca.
Artikel berbentuk karangan deskripsi atau
eksposisi.
Dengan membaca artikel, Anda diharapkan mengerti masalah yang
dibahas. Untuk menemukan topik artikel diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Membaca dan memahami artikel secara utuh.
2. Mencatat
pokok-pokok isi artikel. Pokok-pokok isi artikel
merupakan sesuatu hal yang
dibahas.
3. Mencatat topik dan pokok permasalahan yang dibahas dalam artikel.
4. Memberikan pendapat atau uraian beserta alas an terhadap topik yang ditemukan.
5. Menyampaikan
secara lisan topik artikel yang dibaca
dengan alas an perlunya membaca
artikel tersebut.
KESIMPULAN
Untuk menemukan topik artikel
diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Membaca dan memahami artikel secara utuh.
2. Mencatat
pokok-pokok isi artikel. Pokok-pokok isi artikel
merupakan sesuatu hal yang
dibahas.
3. Mencatat topik dan pokok permasalahan yang dibahas dalam artikel.
4. Memberikan pendapat atau uraian beserta alas an terhadap topik yang ditemukan.
5. Menyampaikan
secara lisan topik artikel yang dibaca
dengan alas an perlunya membaca
artikel tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita-rakyat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya