KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Metode Ilmiah ini yang bertujuan
“ Mengetahui Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan
Tumbuhan “ dapat saya selesaikan. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Biologi kelas XII semester 1
Tahun Pelajaran 2011/2012.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini
banyak pihak yang telah membantu saya baik
secara langsung maupun tidak langsung yang
tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Oleh karena itu saya mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu saya tersebut baik yang secara
langsung maupun tidak langsung.
Saya berharap semoga karya ilmiah
ini dapat bermanfaat untuk
kita semua. Saya pun menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
maupun kesalahan, seperti kata pepatah
“ tak ada gading yang tak retak “ karena saya
hanya manusia biasa yang masih perlu banyak
belajar. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah di
masa depan yang lebih baik lagi.
Taba Penanjung, Agustus
2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah.................................................................................1-2
1.2 Rumusan
Masalah.............................................................................................2
1.3 Hipotesa.............................................................................................................3
1.4 Tujuan
Penilitian...............................................................................................3
1.5 Manfaat
Penilitian.............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Pertumbuhan Dan Pengembangan Kacang Hijau........................4-5
2.2 Macam-Macam
Pertumbuhan......................................................................5-12
2.3 Hormon
Pada Tumbuhan Yang Mempengaruhi Pada Percobaan
Saya..........12
2.4 Klasifikasi
Tanaman Kacang Hijau...........................................................12-13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat
dan waktu
Penelitian..........................................................................14
3.2 Cara kerja...................................................................................................14-15
3.3 Teknik
pengambilan sampel............................................................................15
3.4 Teknik
pengumpulan data..........................................................................16-17
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN
4.1
Hasil penelitian................................................................................................18
4.2
Pembahasan.....................................................................................................18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................19
5.2 Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Salah satu ciri organisme adalah
tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh ari
kecil menjadi besar dan berkembang dari satu
sel zigot menjadi embrio kemudian berkembang lagi menjadi satu individu yang
mempunyai akar, batang dan
daun. Pertumbuhan diartikan sebagai
suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible yaitu
tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertambahan
ukuran pada makhluk hidup bersel
banyak ditandai dengan pertambahan jumlah
sel. Pertumbuhan dan perkembangan pada
biji diawali dari perkecambahan.
Perkecambahan adalah proses
pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Sedangkan yang di maksaud
perkembangan adalah peristiwa yang berawal
dari differensiasi yang semakin tampak perbedaan
struktur dan fungsi masing-masing organ
hingga perubahan yang terjadi semakin kompleks.
Kacang hijau adalah tanaman
budidaya dan palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tanaman
ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih,
dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain
itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang
hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwarna
kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga
tersebut akan membentuk polongan yang berisi
5-6 biji kacang hijau.
Dalam pertumbuhan tanaman kacang
hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau
yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahaya yang
berbeda. Untuk mengetahui secara detail, maka
perlu diketahui bahwa cahaya merupa energi
yang berbentuk gelombang dan membantu kita
untuk melihat. Kacang hijau termasuk tumbuhan
hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Salah satu sumber cahaya di bumi ini
adalah matahari.
Cahaya matahari adalah sumber energy utama bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup didunia. Bagi manusia , hewan, dan
tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia
ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat
menentukan proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar
pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan. Kekurangan
cahaya matahari akan mengganggu
proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung
pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan
cahaya saat perkembangan berlangsung
akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil,
tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua
ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya
sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin
untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya,
tumbuhan yang tumbuh ditempat terang
menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh
lebih lambat dengan kondisi relative pendek,
daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau,
tampak lebih segar dan batang kecambah lebih
kokoh.
Misalnya saja pada tanaman kacang
hijau. Bagi orang Indonesia tanaman kacang
hijau adalah tanaman yang penting, karena
Indonesia terkenal dengan
makanan yang bernama bubur kacang
hijau yang biasanya disantap untuk menghangatkan
badan. Namun dibalik segala kegunaan
pertumbuhan kacang hijau yang baik itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah cahaya. Mengapa hal itu bias terjadi
? Mungkin sebagian orang tidak mengetahui
sebabnya.
Oleh sebab itu saya memilih
permasalahan ini sebagai poin
penting dalam pembuatan makalah
ini. Saya ingin membuktikan bahwa teori
yang sudah ada itu benar.
1.2
Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah
pengaruh cahaya matahari perhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kacang hijau
?
b. Apakah
yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau yang berada ditempat gelap
dan terang?
1.3
Hipotesa
Hipotesa penelitian ini adalah jika
tumbuhan kacang hijau diletakan diruang yang langsung terkena cahaya maka pertumbuhannya akan
lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar,
tebal, hijau tampak segar & batang kecambah
tampak kokoh. Dan jika diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya (gelap) maka batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah,
daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna
pucat.
Tumbuhan hijau tidak mungkin bisa
bertahan hidup untuk jangka
waktu yang lama jika tidak ada cahaya (khususnya
cahaya matahari).
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dan membuktikan
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
1.5
Manfaat Penelitian
a. Sebagai
sumber informasi bagi sebagian
orang yang belum mengetahui pengaruh
cahaya bagi tumbuhan kacang hijau.
b. Sebagai
sumber informasi dalam pengembangan
teknologi pertanian.
c. Sebagai
bahan untuk memperdalam ilmu
pengetahuan bagi penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan Kacang
Hijau
Pertumbuhan adalah pertumbuhan
ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif yang
dihasilkan dari pertumbuhan
jumlah sel dan bersifat irreversibel
(tidak dapat kembali). Perkembangan adalah
proses menuju kedewasaan secara kuantitatif
terhadap pengembangan tubuh organisme.
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan diawali untuk stadium
zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin
betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan
jaringan meristemyang akan terus membelah
dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah
perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah
sel, membentuk organ-organ yang mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda.
Adapun pengertian pertumbuhan
menurut para ahli Rustam Adrian, 2004. Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan perubahan
biologis yang terjadi pada makhluk hidup.
Menurut Istamar Syamsuri (2004 : 2) mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai
pertambahan jumlah sel suatu
organisme dan bersifat tidak dapat kembali.
Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau
organisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan
biomassa atau ukuran (berat, volume, atau
jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak
dapat balik ke kondisi semula ).
Jadi, pertumbuhan
merupakan suatu konsep kuantitatif yang
berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme.
(Sri Pujiayanto, 2008 : 3).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan
perkecambahan yaitu munculnya
plantula (tanaman kecil dari dalam
biji). Pada umumnya tanaman polongan dapat
mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan
dalam kotiledon (daun embrio), yang terlindungi
di dalam biji pada saatberkecambah plumula
(ujung embrio atau calon kecambah) diselubungi
oleh kotiledon, sedangkan calon akar (radikula)
diselubungi oleh koleoriza. Bagian batang
pada kecambah di atas kotiledon disebut epikotil
dan bagian batang kecambah di bawah kotiledon
disebut hipokotil.
Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisiknya
yaitu : terjadi ketika biji menyerap air
(imbibisi) akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering. Proses
kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang
dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk
mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon
giberelin (GA) hormon ini mendorong aleuron
(lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk
mensistesis dan mengeluarkan enzim-enzim bekerja
enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat
dalam kotiledon dan endosfilem. Proses ini menghasilkan
molekul kecil yang larut dalam air misalnya
enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma
menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat-zat
lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon
selama pertumbuhan embrio menjadi bibit
tanaman.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas
di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. (anonim, Wikipedia;2008)
2.2
Macam-macam Pertumbuhan
Ada dua macam pertumbuhan yang
terdapat pada tanaman, yaitu
pertumbuhan primer dan pertumbuhan
sekunder.
1.
Pertumbuhan
Primer
Pertumbuhan
primer menyebabkan tanaman
bertambah tinggi atau panjang dan
hal itu terjadi pada semua tanaman. Biji
mengalami pertumbuhan primer untuk
membentuk tanaman herbaseus (tidak
berkayu). Pertumbuhan primer terjadi
pada embrio, ujung akar dan daun
batang. Zigot sebagai hasil pembuahan
sel telur oleh sel kelamin jantan
akan tumbuh dan berkembang menjadi
embrio dan kumpulan sel yang membentuk
embrio ialah yang disebut jaringan
embrional/ jaringan meristem, setiap
embrio memiliki 3 bagian penting, yang
dapat dilihat jelas ketika biji mulai berkecambah,
ketiga bagian embrio tersebut
adalah :
a.
Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun yang nantinya tumbuh menjadi bunga dan buah.
b.
Akar embrionik yang calon akar.
c.
Kotiledon / keping cadangan makanan yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga berbentuk daun.
Pertumbuhan
primer diawali oleh pembelahan
sel-sel meristem apikal, yaitu sel-sel
meristem yang terdapat pada ujung batang
dan ujung akar. Bagian terluar dari ujung
akar dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra.
Tepat disebelah dalam tudung akar terdapat
daerah meristem apikal. Daerah meristem
apikal terdiri atas 3 area, yaitu:
a.
Daerah pembelahan sel, terdapat dibagian ujung sel-sel di daerah inilah aktif membelah dan sifatnya tetap meristematif.
b.
Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan, merupakan daerah dengan ciri tiap sel memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang.
c.
Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya
diferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
Meristem ujung
batang membentuk primurida
daun. Pada sudut antara daun dan
batang terdapat sel-sel yang dipertahankan
sebagai sel-sel meristematis. Bagian
ini nanti akan berkembang menjadi cabang.
2.
Pertumbuhan
Sekunder
Pertumbuhan
sekunder merupakan aktivitas
sel-sel meristem sekunder yaitu kambium
dan kambium gabus. Pertumbuhan
ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
gymnospermae dan menyebabkan membesarnya
ukuran (diameter) tumbuhan.
Pada tumbuhan,
selain pertumbuhan primer
dikenal pula pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
sekunder merupakan pertumbuhan
tahap kedua setelah pertumbuhan
primer. Pertumbuhan ini disebabkan
oleh aktivitas kambium yang bersifat
meristematis. Jaringan cambium selalu
aktif membelah dan dapat berdeferensiasi
membentuk jaringan lain, misalnya
xylem dan floem. Aktivitas kambium
menghasilkan jaringan baru yang menyebabkan
akar dan batang tumbuh membesar.
Oleh karena itu, cambium memegang
peranan dalam proses pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhan sekunder
hanya terdapat pada tumbuhan berbiji
terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan
berbiji keping dua terbuka (dikotil).
Pada tumbuhan berbiji keping satu (monokotil)
tidak dijumpai kambium.
Pertumbuhan
sekunder tidak berlangsung
terus menerus sepanjang tahun tetapi
hanya pada waktu air dan butrisi tersedia
dalam jumlah yang cukup. Pada waktu
musim hujan, ketika air dan nutrisi cukup,
terjadi pertumbuhan yang pesat. Adapun
ketika musim kemarau, pertumbuhan
tersebut relatif terhenti. Akibatnya,
pada penampang melintang batang
maupun akar tampak adanya lingkaran
konsentris yang menunjukkan aktivitas
pertumbuhan sekunder, yang disebut
lingkaran tahun.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan
meliputi:
1. Faktor
luar
a. Makanan:
Makanan adalah sumber energy dan
sumber materi untuk menyintesis berbagai
komponen sel.
b. Air:
Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan
reaksi enzimatik, menjaga kelembaban,
dan membantu perkecambahan
biji.
c. Suhu/temperatur
lingkungan: Tumbuhan membutuhkan
suhu tertentu untuk tumbuh
dab berkembang. Tinggi rendah suhu
menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi
dan kelangsungan hidup dari tanaman.
Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah
antara 22°C-37°C. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut
dapat mengakibatkan pertumbuhan
yang lambat atau berhenti.
d. Kelembaban:
Tanah dan udara yang lembab
berpengaruh baik terhadap pertumbuhan.
Kadar air dalam udara dapat
mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab
menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air
lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan
sel yang lebih cepat.
e. Cahaya:
Tumbuhan membutuhkan cahaya.
Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda
di setiap tumbuhan. Sinar matahari
sangat dibutuhkan oleh tanaman
untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika
suatu tanaman kekurangan cahaya matahari,
maka tanaman itu bisa tampak pucat
dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan. Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick dan Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730 nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.
f. Setiap
makhluk hidup memerlukan makanan
untuk pertumbuhan dan sebagai
sumber energi dalam proses kehidupannya.
Tumbuhan dapat membuat makanan
sendiri melalui peristiwa
fotosintesis. Proses fotosintesis ini
dapat berlangsung jika dilingkungan sekitar
tumbuhan terdapat cukup gas karbon
dioksida (CO2), air, dan garam-garam, mineral yang terlarut di dalam tanah. Gas CO2 tersebut masuk
dalam tubuh tumbuhan melalui stomata, sedangkan air dan garam-garam mineral masuk dalam tubuh tumbuhan melalui rambut-rambut akar.
2.
Faktor
dalam
Faktor dalam
adalah faktor yangada dari dalam
tumbuhan itu sendiri yaitu gen dan hormon.
a. Gen
Gen merupakan
faktor pembawa sifat yang
diwariskan dari induk kepada keturunannya,
gen inilah yang mengendalikan
sifat suatu organismetermasuk
aktivitas pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi.
Gen menempati suatu tempat
pada kromosom di dalam inti sel, berfungsi
mengatur reaksi kimia di dalam
sel (misal: sintesa protein).
b.
Hormon
Hormon adalah
senyawa kimia yang di hasilkan
di dalam tubuh. Hormon berfungsi
mengatur dan mengendalikan semua
aktivitas tubuh. Seperti pertumbuhan,
metabolisme dan reproduksi.
Hormon terbagi atas 7, yaitu:
a.
Auksin
Hormon ini
ditemukan oleh Fritz went,
seorang ahli fisiologi Belanda, pada
tahun 1928. Hormon Auksin dihasilkan
oleh tanaman pada daerah meristem,
seperti ujung batang dan ujung
akar. Auksin dapat pula dijumpai
pada tunas, daun muda, bunga,
atau pun buah/ hormone auksin
yang paling dikenal adalah IAA
(indole acetic acid) yang strukturnya
mirip dengan struktur asam
aminotriprofan. IAA disentesis di
meristem apikal, daun-daun muda, dan
biji. Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya
dihambat oleh adanya cahaya.
Peran hormon auksin bagi tanaman
antara lain :
1.
Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel.
2.
Merangsang pembelahan
sel-sel kambium lateral, untuk pertumbuhan sekunder.
3.
Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
4.
Merangsang pembentukan
akar lateral.
5.
Untuk menghasikan buah tanpa biji
6.
Menghambat pembentukan
tunas lateral.
7.
Mencegah rontoknya bunga dan daun.
b. Giberalin
Giberalin
pertama kali ditemukan pada
tahun 1926 oleh seorang ahli penyakit
tanaman jepang bernama E. Kurosawa.
Ketika itu, ia sedang mencari
penyebab penyakit foolish seedling
pada tanaman padi. Penyakit tersebut
menyebabkan tanaman padi menjadi
panjang, ramping dan memucat
sebelum akhirnya mati. Penyebab
penyakit itu adalah suatu jamur
parasit Gibberella fujikuroi yang
mengandung substansi yang disebut
giberelin. Hormon giberelin dapat
ditemukan hampir pada semua bagian
tanaman, baik akar, batang daun,
bunga, maupun buah. Peranan hormon
giberelin bagi tanaman antara
lain :
1.
Merangsang pembelahan
dan pemanjangan sel
2.
Merangsang pertumbuhan
batang dan daun
3.
Menghilangkan sifat kerdil tanaman
4.
Pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar
5.
Merangsang perkecambahan
6.
Merangsang pembentukan
bunga pada tanaman hari
panjang (long day plant)
7.
Merangsang perkecambahan
serbuk sari dan pertumbuhan buluh serbuk sari
8.
Mematangkan dormansi sebagian besar jenis biji
c.
Sitokinin
Hormon sitokinin
ditemukan oleh ilmuan
amerika bernama Folke Skoog
pada tahun 1954. Ada beberapa macam
sitokinin yang telah diketahui,
diantaranya adalah kinetin,
zeatin (pada jagung), dan benzyl
amino purin (BAP). Sitokinin ditemukan
hampir pada semua jaringan
meristem. Peranan sitokinin antara
lain :
1.
Merangsang pembelahan
sel tanaman
2.
Menghambat dominasi apikal oleh auksin
3.
Merangsang pemanjangan
titi tumbuh
4.
Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
5.
Merangsang pembentukan
akar cabang
6.
Menghambat proses penuaan (senescence)
d.
Asam
absisat
Asam absisat
adalah hormone yang menghambat
pertumbuhan tanaman yaitu
dengan mengurangi kecepatan
pembelahan sel maupun perbesaran
sel ataupun kedua-duanya. Senyawa ini ditemukan pada tahun 1963 oleh P.F.Wareung dan P.T. Addicott. Asam absisat dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan oleh jaringan pengangkut. Hormon ini aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang tidak baik.
e.
Asam
traumalat
Asam traumalat
juga disebut hormon luka
karena berfungsi ketika bagian
tumbuhan ada yang terluka. Peranan
asam traumalat, antara lain:
1.
Untuk merangsang pembelahan sel pada luka
2.
Mempercepat penyembuhan luka
f.
Kalin
Kalin merupakan hormone yang berfungsi dalam pembentukan organ tanaman, hormon ini dapat dibedakan menjadi rizokalin, kaulokalin, filokalin dan antokalin.
1.
Rizokalin berperan merangsang pembentukan akar
2.
Kaulokalin berperan merangsang pembentukan batang
3.
Filokalin berperan merangsang pembentukan daun
4.
Antokalin berperan merangsang pembentukan bunga
g.
Etilen
Etilen merupakan
satu-satunya hormon tumbuhan
yang berbentuk gas, tidak
berwarna, dan berbau seperti eter. Etilen
dihasilkan oleh ruas-ruas batang, bunga
yang matang, dan jaringan yang menua
seperti daun-daun yang gugur. Peranan
etilen antara lain :
1.
Mempercepat kematangan buah
2.
Bersama dengan auksin dapat memacu pembuangan
3.
Menghambat perkembangan
akar
2.3
Hormon Pada Tumbuhan Yang
Mempengaruhi Pada
Percobaan Saya
Auksin
Jaringan penghasil pada tunas
apikal, daun muda embriu
dakam sel merangsang perpanjangan sel
batang dan merangsang pertumbuhan sel akar, differensiasi,
perhubungan, dominasi tunas apikal, pekembangan
bakal buah, fototropisme dan gravitropisme.
2.4
Klasifikasi tanaman kacang hijau
Nama umum Indonesia
: kacang hijau
Cina :
chi xiao dou
Kingdom : plantae (tumbuhan)
Subkindom : tracheobionta (tumbuhan pembuluh)
Super divisi :
spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi :
magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas :
magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub kelas : rosidae
Ordo :
fabales
Famili :
fabaceae (suku polong-polongan)
Genus :
phaseolus
Spesies : phaseolus
radiatus L
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dan penyusunan
karya tulis ilmiah ini dilaksanakan pada
tanggal 10 Agustus s/d 26
Agustus 2012. Kegiatan pelaksanaan penelitian
ini dilaksanakan di beberapa tempat sebagai
berikut :
1.
Ruang kelas XII IPA 3 di SMA Negeri 8
Bengkulu sebagai tempat meneliti pertumbuhan biji
kacang hijau dan penyusunan selama pembuatan
karya tulis ini.
2.
Warnet (warung internet), untuk
melaksanakan pencarian
data-data yang dibutuhkan untuk mendukung
karya tulis ini.
3.
Di rumah, penulis sebagai tempat
penulisan dan penyusunan
diluar jam sekolah guna cepat terselesaikannya
karya tulis ini.
4.
Metode Penelitian, dalam penyusuan karya
tulis ini, digunakan metode: metode percobaan.
3.2
Cara Kerja
a. Menentukan
variabel-variabel
1. Variabel
terikat = tinggi tanaman kacang hijau, warna daun, kokoh tidaknya kacang hijau.
2. Variabel
bebas = hari dan cahaya
matahari.
3. Variabel
control:
1. ukuran
polibek yang digunakan untuk
masing-masing kelompok adalah ukuran
sedang yang sama.
2. Jumlah
kacang hijau pada
masing-masing polibek sama
yaitu 5/polibek.
3. Jenis
kacang hijau yang digunakan
adalah biji dengan kulit
yang sudah tertutup.
b. Menyiapkan
alat dan bahan 10 Kacang hijau:
1. Polibek
2. Tanah
humus
3. Penggaris
4. Benang
5. Air
6. Cahaya
matahari
c. Menanam
kacang di polibek yang telah
berisi tanah humus.
d. Meletakkan
5 biji kacang hijau yang
telah ditanam di tempat yang terang
dan 5 biji kacang hijau yang telah
ditanam di tempat yang gelap.
e. Menyirami
kacang hijau setiap pagi
hari.
f. Mengukur
tinggi tiap-tiap tanaman kacang
hijau setiap pagi hari.
g. Mengamati
perbedaan-perbedaan tiap-tiap
tanaman yang berada di tempat
terang dan gelap.
h. Mencatat
hasil pengukuran dan pengamatan
kedalam tabel penelitian
3.3
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini saya mengambil sampel kacang hijau dengan kualitas yang
baik guna untuk melancarkan proses penelitian
tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kacang hijau.
3.4
Teknik pengumpulan data
Dalam pengumpulan data saya
melakukan pengumpulan data
dengan cara:
1.
Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati
langsung di lapangan. Proses ini berlangsung
dengan pengamatan yang meliputi melihat,
merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat
kejadian. Pada tahap awal
observasi dilakukan secara umum, peneliti
mengumpulkan data atau informasi sebanyak
mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus
melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai
menyempitkan data atau informasi yang diperlukan
sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola
perilaku dan hubungan yang terus menerus
terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka
peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan
diteliti. Setidaknya, berdasarkan keterlibatan peneliti
dalam interaksi dengan objek penelitiannya,
terdapat dua jenis observasi (Hariwijaya
2007: 74). Pertama, observasi partisipan, yaitu peneliti melakukan
penelitian dengan cara
terlibat langsung dalam interaksi dengan
objek penelitiannya. Dengan kata lain, peneliti
ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok
yang diteliti. Misalnya peneliti ingin meneliti
pola interaksi pekerja bangunan terjun langsung
di lapangan menyamar sebagai pekerja bangunan.
Kedua, observasi nonpartisipan, yaitu peneliti
melakukan penelitian dengan cara tidak melibatkan
dirinya dalam interaksi dengan objek penelitian.
Sehingga, peneliti tidak memposisikan dirinya
sebagai anggota kelompok yang diteliti.
2.
Membuat catatan lapangan Data Hasil Catatan Lapangan Catatan terdiri atas dua bagian, yakni
(1)
deskripsi yaitu tentang apa yang
sesungguhnya kita amati,
yang benar-benar terjadi menurut apa yang kita
lihat, dengar dan amati dengan alat indra , dan
(2)
komentar, tafsiran, refleksi, pemikiran
atau pandangan sesuatu yang kita amati.
Deskripsi ialah uraian
obyektif tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut
apa yang kita lihat dan dengar, tanpa diwarnai
oleh pandangan atau tafsiran kita. Komentar
adalah pandangan, penilaian, penafsiran terhadap
sesuatu.
3.
Eksperimen/Percobaan
Pengumpulan data
melalui pencatatan langsung dari
percobaan / pengukuran Sifat: Terdapat penggunaan alat ukur atau
metode eksperimen tertentu. Tahapan Eksperimen/Percobaan :
a.
Identifikasi semua variabel yang relevan
b.
Identifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu eksperimen
c.
Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai
d.
Tentukan rancangan dan metode eksperimen yang akan dilakukan
e.
Tentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen
f.
Lakukan eksperimen/pengukuran
g.
Catat data hasil eksperimen/pengukuran
Untuk
mendapatkan eksperimen yang baik, perlu dilakukan
eksperimen yang berulang-ulang.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Hasil
Penelitian
Hari
Ke-
|
Terkena
Cahaya Langsung
|
Terkena
Melalui Celah-Celah
|
Tidak
Terkena Cahaya
|
1
|
0
|
0
|
0,5
|
2
|
0,5
|
1,5
|
2,5
|
3
|
2,5
|
3,5
|
5,5
|
4
|
5,5
|
7,5
|
7,5
|
5
|
7,5
|
12,5
|
12,5
|
4.2
Pembahasan
Tumbuhan yang pada salah satu
sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh
matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari
oleh cahaya matahari
pertumbuhannya sangat cepat karena kerja
auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan
ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti
arah sinar matahari atau yang disebut dengan
fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang
memiliki hormone yang banyak atau sedikit. Kita
harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada
tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya.
sedangkan untuk tanaman yang diletakkan
ditempat yang terang dan gelap diantaranya
:
Percobaan ini menghubungkan antara kacang
hijau dengan intensitas cahaya. Bila di lihat dari
tabel di atas,setiap percobaan dari percobaan 1(tempat
gelap) dan percobaan 2(tempat terang) menunjukkan
banyak perbedaan. Tanaman
kacang hijau pada pada percobaan pertama
tampak batang lebih tinggi,daunya bewarna kuning pucat dan sedikit berdaun,perkecambahan lebih cepat
tumbuh, dan
tampak sangat kurus, pertumbuhan daunya abnormal dan tidak melebar. Sedangkan tanaman kacang hijau pada percobaan ke 2 tampak lebih subur,
tampak lebih hijau, daunya
tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya
tegak,dan ukuran batannya lebih besar.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari karya ilmiah saya
yang berjudul pengaruh intensitas cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan terhadap
kacang hijau yaitu:
1.
Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau
2.
Kacang hijau yang di tempatkan pada tempat yang gelap pertumbuhannya lebih tinggi
dari pada di tempat
terang, hal ini di sebabkan karena kacang
hijau pada tempat gelap mencari matahari sedangkan
pada tempat terang hormon etilen sangat
cepat berkembang, dimana hormon etilen fungsinya
membuat batang lebih tebal dan menahan
pemanjangan batang.
3.
sedangkan kacang hijau yang ditempat
terang pertumbuhan dan perkembangannya yaitu
kacang hijau berwarna hijau cerah, daunnya
lebar, batangnya tidak terlalu tinggi dan
akarnya cukup kuat.
5.2
Saran
Di muka bumi ini . tumbuhan adalah
sumber makanan , saran saya adalah marilah kita
menjaga kelestarian tanaman karena kita
menyadari bahwa tanpa
tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di
muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya makalah
yang saya buat yang berjudul “Pengaruh Cahaya
Matahari Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
“ para pembaca tertarik membacanya . Karya
ilmiah ini saya buat ditujukan pada para
petani agar para petani menggunakan metode yang
saya buat didalam karya ilmiah ini supaya hasil
yang baik. Sebaiknya para petani dalam pemilihan
biji kacang hijau ini memilih kualitas kacang
hijau yang baik agar dapat menghasilkan kecabah
yang baik juga dengan cara yang telah saya
jelaskan di karya ilmiah saya ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A. 2001. “Biologi edisi ke-5 jilid ke-2”. Erlangga : Jakarta
Hilman, J. R. 1978. “Isolation of plant growth substance”. Cambridge University Press
:Cambridge
Kimball, Jhohn. W. 1996. “Biologi edisi ke-5 jilid ke-2”. Erlangga : Jakarta
Khrisnawati, Desiree. 2003. “Pengaruh pemberian pupuk kascing terhadap pertumbuhan vegetative tanaman kentang”. KAPPA
Mader, S. S. 2004. “Biology”. Mc Graw Hill : Bosto
Istamar syamsuri,dkk.2006.Biologi untuk SMA Kelas XII.Jakarta : Erlangga£
Skhyono,1999.Seribu Pena Biologi SMU Kelas 1.Jakarta:Erlangga£
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.
http:// catatanzhamal.blogspot.com/21ildahshiro.blogspot.com/.../iv-perkembangan kecambah-dalam-gelap.html
www.sith.itb.ac.id/mgbm/fitohormon%20jurnal%20permi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya