KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua
sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penyusunan makalah ini di
dasari pada tinjauan pustaka mengenai membaca berita dengan intonasi lafal dan sikap membaca yang baik.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk
menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia . Pada kesempatan ini kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat
menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu,
kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya
bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.
Taba
Penanjung, 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Berita
Berita berasal dari bahsa
sansekerta "Vrit" yang dalam
bahasa Inggris disebut "Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau
"Terjadi".Ada juga yang menyebut
dengan "Vritta" artinya "kejadian" atau "Yang Telah Terjadi".Menurut kamus
besar,berita berarti laporan mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat.
Berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta atau ide terbaru
yang benar, menarik dan atau penting bagi
sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti
surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.
News (berita) mengandung kata new
yang berarti baru. Secara
singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang
diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar.
Dengan kata lain, news adalah apa yang surat
kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar
beberkan.
1.2 Kriteria Kelayakan Berita
Sebuah peristiwa bisa jadi berita
apabila memenuhi unsur-unsur
sebagai berikut (bisa sebagian, kombinasi, atau
keseluruhan):
ï† Penting
ï† Baru terjadi,
bukan peristiwa lama
ï† Unik, bukan
sesuatu yang biasa
ï† Asas
keterkenalan
ï† Asas kedekatan
ï† Magnitude
ï† Trend
Dari sekian definisi atau batasan
tentang berita itu, pada prinsipnya
ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan
dari definisi tersebut. Yakni: Laporan kejadian
atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting
disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis- Jenis Berita
1. Straight News
: berita langsung, apa adanya, ditulis
secara singkat dan lugas. Sebagian
besar halaman depan surat
kabar berisi berita jenis ini,jenis
berita Straight News dipilih
lagi menjadi dua macam :
a. Hard
News, yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi
aktualitas dan kepentingan atau
amat penting segera diketahui pembaca.Berisi informasi peristiwa khusus (special
event) yang terjadi secara tiba-tiba. Berita actual (hard news) ini sering dijadikan berita utama media cetak atau dijadikan menu utama pada pemberitaan televisi, bahkan secara khusus berita ini dijadikan menu pada “sekilas info “(RCTI) atau “Aktualita” (AN-teve), “Fokus Utama” (Indosiar) atau nama lainnya yang memiliki maksud sama.
b. Soft
News, nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih
merupakan berita pendukung.
2. Depth News :
berita mendalam, dikembangkan
dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
3. Investigation
News : berita yang dikembangkan berdasarkan
penelitian atau penyelidikan
dari berbagai sumber.
4.
Interpretative News : berita yang dikembangkan dengan
pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
5. Opinion News
: berita mengenai pendapat seseorang,
biasanya pendapat para
cendekiawan, sarjana, ahli, atau
pejabat,mengenai suatu hal,
peristiwa, kondisi poleksosbudhankam,
dan sebagainya.
2.2 Bagian Berita
Secara umum, berita mempunyai
bagian-bagian dalam
susunannya yaitu:
a.
Headline Biasa
disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1)
menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa
yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan
dukungan teknik grafika.
b.
Deadline. Ada
yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada
pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian
dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk
menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
c.
Lead. Lazim
disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia
merupakan unsure yang paling penting dari sebuah
berita, yang menentukan apakah isi berita akan
dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita,
yang melukiskan seluruh berita secara singkat.
d.
Body. Atau
tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang
singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body
merupakan perkembangan berita.
2.3
Unsur-unsur Berita
Dalam Berita Harus terdapat
unsur-unsur 5W 1H yaitu :
(1) What - apa yang terjadi di dalam suatu
peristiwa?
(2) Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
(3) Where - di mana terjadinya peristiwa itu?
(4) When - kapan terjadinya?
(5) Why - mengapa peristiwa itu terjadi?
(6) How - bagaimana terjadinya?
(7) What next - terus bagaimana?
2.4
Syarat-Syarat Berita
Berita harus memenuhi syarat :
a. Harus benar,
apa yang diberitakan itu sesuai fakta dengan
bukti-bukti yang konkrit.
b. Sederhana,
berita yang ditulis harus sederhana baik dalam
isi maupun bahasanya sehingga dapat dimengerti
oleh berbagai lapisan masyarakat.
c. Singkat,
berita yang baik adalah tidak bertele-tele, langsung
pada pokok permasalahan, singkat jelas dan padat
sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca.
d. Jelas, apa
yang diberitakan itu tidak semu, jelas dan bisa
dipertanggung jawabkan.
e. Hidup, apa
yang diberitakan harus mendorong minat pembaca
untuk terus membaca dan mengikuti perkembangan
berikutnya. Pembaca ikut merasakan.
2.5 Pengertian Intonasi
Intonasi ialah nada turun naik
dalam sesuatu ayat. Intonasi
berbeda-beda mengikut jenis-jenis ayat yang
digunakan. Intonasi yang betul boleh membedakan maksud
dan objek dalam sesuatu pengucapan.
2.6 Ciri-ciri Intonasi
a. Intonasi
ialah nada naik turun dalam pengucapan.
b. Tujuan intonasi adalah untuk mengukuhkan
lagi penyampaian maksud ayat di samping mengindahkan gaya pengucapan.
c. Pola-pola intonasi dalam ayat boleh
dilihat melalui penggunaan
Ayat Penyata, Ayat Tanya, Ayat Perintah
dan Ayat Seruan.
d. Ayat
Penyata dinyatakan dalam nada yang rendah dan
mendatar.
e. Ayat Tanya diucapkan dengan nada menaik.
Tidak mendatar seperti mengucapkan Ayat
Penyata.
f. Ayat Perintah mempunyai nada yang tinggi kecuali dalam mengucapkan Ayat Perintah
jenis silaan.
g. Intonasi
berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat. Contoh :
-Pergi (member kabar)
-Pergi (mengusir)
2.7 Fungsi Intonasi
Intonasi bahasa Melayu mempunyai
hubungan yang rapat dengan sintaksis, iaitu dapat
membezakan jenis dan bentuk
ayat. Intonasi wujud dalam bahasa Melayu
bagi menandai dan memisahkan frasa yang pelbagai
jenis dan bentuknya.Ada beberapa fungsi intonasi.
Antaranya:
a.
Fungsi emosional : Untuk menyatakan pelbagai makna sikap, sepertikegembiraan, kebosanan, kemarahan, kekejutan, keakraban, kekecualian, ketakutan dan ratusan sikap yang lain.
b.
Fungsi gramatis : Untuk menandakan kontras dari segi tata bahasa terhadap sesuatu
ujaran, sama ada sesebuah
klausa atau ayat itu berupa pertanyaan atau
pernyataan, positif atau
negatif dan seumpamanya.
c.
Fungsi struktur informasi : Untuk memberikan sesuatu yang baru berbanding
dengan yang telah dimaklumi dalam makna sesebuah ujaran yaitu dengan menekankan kata yang membawa makna tersebut.
d.
Fungsi tekstual : Untuk membentuk nada dan gaya suara yang turun naikbagi wacana yang lebih luas seperti pembacaan teks berita yang membedakan satu berita
dengan berita yang lain.
e.
Fungsi psikologi : Untuk membantu menggubah bahasa menjadi unit-unitujaran yang mudah dilihat dan diingat, seperti belajar urutan nombor yang panjang
atau ungkapan dalam ucapan.
f.
Fungsi ‘indexical’ : Untuk menandai identity seseorang, iaitu membantumengenali seseorang sama ada tergolong dalam kumpulan social atau pekerjaan
yang berbeza, seperti khatib, penjual ubat atau sarjan tentera.
2.8 Contoh Intonasi
(1) Apa maksudny
(2) Kita harus rajin belajar.
(3) Tutup pintunya!
(4) "Besok
pagi tugas ini harus selesai," kata kakak dengan memperhatikan lagu kalimat, kita
dapat menentukan intonasinya sebagai berikut:
(1) naik
(2) datar
(3) naik
(4) turun
2.9 Lafal
Lafal adalah suatu cara seseorang
atau sekelompok orang
dalam mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi bahasa Indonesia
meliputi Vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan.
Dalam tuntunan bahasa, ada sejumlah
vonem yang di lafalkan tidak
sesuai dengan lafal yang tepat sehingga lafal
tersebut tidak baku.
Lafal bercermin dalam bahasa lisan.
Keberadaan lafal
dipengaruhi oleh perbedaan konsonan dan vokal. misal:
tepat berbeda dengan cepat bapak
berbeda dengan kapak
2.10 Membaca yang baik
Sebelum kita dapat membaca dengan
baik kita perlu terlebih
daluhu untuk dapat menyimak isi berita yang
akan disampaikan itu dengan baik. Berikut langakah-langkah
menyimak berita dengan efektif:
1. Semaklah wacana yang disajikan
2. Buatlah catatan spesifik
3. Cocokkan catatan
4. Simpulkan
5. Ungkapkan kembali
2.11
Panduan
Membaca Berita – Oleh Fifi Aleyda
Yahya – Presenter Metro TV
Ò Persiapan Sebelum Membaca Berita
Ò Pahami berita yang akan dibacakan.
Ò Bila perlu, perbaiki naskah berita dengan sepengetahuan produser program.
Ò Koordinasi
dengan produser program terkait rundown berita
dan wawancara bila ada.
Ò Siapkan waktu cukup untuk rias wajah dan menata rambut.
Ò Selalu siap bila terjadi hambatan teknis di saat
sedang membawakan program.
Ò Tetap tenang
dan relaks tapi berpikir cepat dan ambil keputusan
untuk langkah berikutnya
Ò Minta maaf jika terjadi kesalahan
Ò Siap berbagai
versi kalimat yang akan disampaikan jika terjadi
kesalahan Contoh:
“Pemirsa/ kami mohon maaf/ gambar yang baru
saja kami tayangkan bukan tentang penggusuran
di Jakarta tapi tentang tanggapan wakil presiden
Yusuf Kalla tentang melonjaknya harga minyak
goreng// Kita beralih ke informasi berikutnya///”
Ò Bagaimana Membaca Berita dengan Baik
Ò Baca berita seperti bercerita kepada orang lain.
Ò Tatap kamera seakan menatap lawan bicara.
Ò Ekspresi presenter harus sesuai dengan berita yang dibacakan.
Pembaca berita yang baik adalah
pembaca yang fasih, andal,
dan cermat terhadap setiap kata, frase, klausa,
kalimat yang dibaca. Ketepatan
intonasi, lafal, ucapan yang jelas sangat mempengaruhi
pembaca berita saat membacakan berita. Kesalahan
pemenggalan kata dapat mempengaruhi makna
kalimat.
Contoh:
Menurut kabar burung / nenek sakit keras.
Menurut kabar / burung nenek sakit keras.
Kita tentu sering mendengarkan
pembacaan berita di radio
atau televisi. Pembacaan berita dimaksudkan
untuk menyebarluaskan berita tersebut kepada
masyarakat. Pembaca berita dituntut memiliki keterampilan
membaca agar berita tersebut dapat ditangkap
atau dimengerti oleh pendengar. Hal-hal yang perlu
diperhatikan seorang pembaca berita, yaitu :
1. Terlebih dahulu memahami isi berita yang akan dibacakan.
2. Memahami suatu struktur bahasa.
3. Menempatkan jeda panjang maupun pendek secara tepat.
4. Menggunakan lafal yang jelas.
5. Menggunakan intonasi yang tepat.
6. Menggunakan kejelasan ucapan.
7. Mengatur kecepatan gerak mata.
8. Memberi tekanan yang tepat.
9. Dapat mengatur napas dengan seimbang.
Catatan:
Ø Kevariatifan
intonasi dan tempo pembacaan juga perlu diperhatikan.
Intonasi yang monoton dapat membosankan
pendengar berita, apalagi kalau berita yang
akan dibacakan cukup panjang. Selain itu, pandangan
pembaca berita televisi tidak boleh hanya
tertuju pada teks, tetapi juga harus melihat pendengar/kamera.
Ø Perhatikan berita singkat berikut.
AC Milan
mendapatkan satu tempat di semifinal Piala Itali usai
membungkam Lazio di kandang sendiri, 3-2, Kamis (17/1)
dini hari. Milan melaju ke semifinal dengan agregat kemenangan 5-3. Duo stiker Spanyol Jose
Mari dan Javi Moreno menjadi
bintang Milan dengan memborong tiga gol. Dalam
membaca berita di atas, Anda perlu membaca secara
sekilas terlebih dahulu untuk mengetahui kata-kata sulit ataupun penting yang
mungkin ada. Ketika membaca
sekilas tersebut, berilah tanda pada kata-kata penting
sehingga dalam pembacaannya nanti perlu adanya
penekanan dengan tempo yang agak lambat, misalnya
pada kata AC Milan dan Lazio, serta nama kedua
penyerang Spanyol tersebut.
Ø Anda perlu
memperhatikan cara membaca (17/1). Pembacaan
(17/1) tidak boleh dibaca tujuh belas strip
satu, tetapi harus dibaca secara lengkap “tujuh belas
januari”. Hal itu bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman
dengan pendengar berita.
Contoh
Teks Berita
Gunung Bromo yang terletak di
Probolinggo, Jawa Timur,
meletus sejak sore tadi. Letusan terjadi sekitar
pukul 15.20 WIB. Tigggi letusan mencapai 3 Km.
Sebelum meletus, aktivitas gunung bromo sudah menunjukkan
peningkatan. Status gunung ditetapkan dalam
keadaan siaga. Dengan terjadinya letusan ini, status
Gunung Bromo berubah menjadi awas. Dengan
status ini, penduduk disekitar Gunung Bromo harus
diungsikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya