KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Salawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau kita
dapat menikmati pencerahan iman dan islam
dalam mengarungi samudera kehidupan ini.
Dalam makalah
ini kami akan membahas mengenai “Pewarisan
Sifat”
dalam rangka memenuhi tugas
mata pelajaran Biologi dan di bimbing oleh Bapak Suherman, S. Pd.
Makalah ini telah dibuat
berdasarkan hasil penelusursan
dan pencarian dari buku dan juga media
internet. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu saya mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun
saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Taba Penanjung,
Selasa, 18 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang...................................................................................................1
B.
Rumusan
Masalah.............................................................................................1
C.
Tujuan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Materi
Genetik...................................................................................................2
B.
Sifat
Resesif, Dominan, dan
Intermediet...........................................................5
C.
Sifat
Genotif dan
Fenotif...................................................................................5
D.
Percobaan
Mendel.............................................................................................6
E.
Penerapan
Pewarisan Sifat pada Tumbuhan dan Hewan................................11
F.
Pewarisan
Sifat pada
Manusia.........................................................................12
BAB III PENUTUP
A.
Ringkasan........................................................................................................15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memiliki sifat
yang berbeda-beda.
Hal ini tergantung dari gen yang diturunkan dari orang tuanya.
Menurut ilmu Biologi, orang pertama yang memperkenalkan
teori-teori tentang keturunan adalah Gregor Mendel
(1822-1884), yang disebut sebagai Bapak Genetika.
Teori-teori Mendel terkenal dengan
sebutan Hukum Keturunan Mendel.Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan
tanaman kapri atau ercis (Pisum sativum). Dari karya Mendel inilah
tercipta ilmu genetika.Saat ini ilmu genetika
mengalami kemajuan sehingga para ahli genetika dapat
mendiagnosis kelainan genetik pada janin sebelum
kelahiran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
itu Genetik?
2.
Apa
saja komponen-komponen dalam genetik?
3.
Apa
itu kromosom?
4.
Bagian-bagian
kromosom?
5.
Apa
itu DNA?
6.
Apa
itu RNA?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa itu genetik
2.
Memahami
segala komponen yang ada dalam genetik
3.
Mengetahui
pengertian kromosom
4.
Tahu
apa itu DNA
5.
Tahu
apa itu RNA
6.
Memahami
bagian-bagian dalam kromosom
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Materi Genetik
Genetika adalah cabang biologi yang
mempelajari sifat keturunan
dari induk kepada keturunannya.
1.
Kromosom
Kromosom
merupakan zat yang mudah mengikat zat
warna sehingga mudah diamati sewaktu sel membelah.Kromosom
terdapat di dalam inti sel berupa benang
halus berbentuk bengkok atau seperti batang.Zat penyusun
kromosom disebut kromatin, yaitu serabut halus
yang terjalin seperti benang. Kromosom terdiri atas belahan dua benang halus yang sama,
disebut kromatid.
Dalam kromosom
terdapat gen yang membawa sifat-sifat
keturunan atau disebut juga faktor keturunan. Gen
tersusun secara teratur pada suatu deretan tertentu dan berada di dalam lokus. Fungsi gen
adalah mengatur metabolisme
dan perkembangan setiap individu dan sebagai
pemberi informasi genetik pada generasi selanjutnya.
Jumlah kromosom
setiap spesies berbeda- beda.Hal
ini bergantung pada genotif yang dibawa setiap individu
dari induknya.Kromosom lebih mudah dilihat atau
diamati jika digunakan teknik pewarnaan khusus selama
nukleus membelah.Pada saat nukleus membelah diri,
kromosom menjadi lebih tebal dan pendek, serta dapat
menghisap zat pewarna.
Jadi Suatu
organisme memiliki bentuk, letak, dan jumlah kromosom
yang berbeda dengan organisme lainnya. Bagian-bagian
dari kromosom adalah sebagai berikut:
a.
Sentromer
(Kinetokor)
Sentromer adalah
bagian yang menyempit dan tampak lebih
terang.Sentromer membagi kromosom menjadi dua lengan
dan dianggap sebagai kepala kromosom. Biasanya digambar sebagai bulatan.Sentromer
berfungsi sebagai tempat
menggantungnya kromosom pada gelendong sel
(spindle) ketika sel membelah.
b.
Lengan
Kromosom
Lengan kromosom
merupakan badan kromosom yang mengandung
kromonema, yaitu struktur berbentuk benang
halus berpilin, tempat gen-gen berderet. Berdasarkan
letak sentromer, kromosom dibagi menjadi beberapa
bentuk, yaitu:
1)
Metasentris
Sentromer
terletak di tengah kromosom. Kromosom terbagi
menjadi dua bagian yang sama bentuknya seperti huruf V.
2)
Submetasentris
Sentromer
terletak agak ke tengah atau ke arah salah satu
ujung kromosom. Kromosom terbagi menjadi dua lengan
tak sama panjang. Bentuk seperti huruf J.
3)
Akrosentris
Sentromer
terletak di dekat ujung kromosom.Oleh karena itu,
kromosom tetap lurus seperti batang.Satu lengan sangat
pendek, sedangkan lengan yang lain panjang.
4)
Telosentris
Sentromer
terletak di ujung kromosom.Oleh karena itu, kromosom
terdiri atas satu lengan, dan berbentuk lurus seperti
batang.
Suatu organisme
memiliki bentuk, letak, dan jumlah kromosom
yang berbeda dengan organism lainnya.Kromosom
di dalam inti sel selalu terdiri atas dua perangkat
(diploid), kecuali kromosom pada inti sel kelamin
(gamet) jantan atau betina yang mempunyai jumlah
setengah dari jumlah kromosom seluruh tubuh, yaitu
hanya seperangkat (haploid).Contoh jumlah kromosom
dari beberapa organisme terdapat dalam table berikut.
Tabel 5.1 Jumlah Kromosom dari
Beberapa Organisme
Nama Organisme
|
Jumlah Kromosom
|
Belalang
|
24
|
Ikan Mas
|
100
|
Ayam
|
78
|
Kelinci
|
44
|
Kucing
|
38
|
Simpanse
|
48
|
Kambing
|
60
|
Manusia
|
46
|
Jagung
|
20
|
Padi
|
24
|
Kromosom pada
manusia dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1)
Autosom
(kromosom tubuh)
Kromosom autosom
adalah kromosom yang tidak ada hubungannya
dengan penentuan jenis kelamin.Dari 46 kromosom
(23 pasang) di dalam inti sel tubuh manusia, 44
buah (22 pasang) merupakan autosom (2n/diploid).
2)
Seks
kromosom (gonosom)
Sepasang
kromosom yang menentukan jenis kelamin (haploid),
pada wanita XX dan pada pria XY.Jadi, dalam 46
kromosom manusia terdapat 22 pasang autosom dan sepasang
gonosom.Wanita 22 autosom + XX, dan pria 22 autosom
+ XY.Sedangkan, dalam sel gamet terdapat satu
sel tunggal 22A ditambah 1 kromosom seks X atau Y.
2.
DNA
dan RNA
Gen pada makhluk
hidup dibentuk oleh suatu susunan kimia
yang terdiri atas nukleoprotein yang merupakan senyawa
dari asam nukleat dan protein. Asam nukleat terdiri
atas dua tipe, yaitu Deoxyribonucleic acid (DNA) dan
Ribonucleic acid (RNA).
DNA mengandung
informasi genetik suatu makhluk hidup
yang akan diturunkan kepada keturunannya. Umumnya,
DNA terdapat di dalam kromosom.Sedangkan, RNA
dan protein banyak terdapat di dalam sitoplasma. DNA
terdiri atas rangkaian empat jenis unsur molekul atau
nukleotida yang tersusun sebagai serat yang membelit
secara spiral. RNA memiliki ukuran yang lebih pendek
daripada DNA dan berbentuk pita tunggal
B.
Sifat Resesif, Dominan, dan
Intermediet
Suatu persilangan antara induk atau
disebut parental (P) akan
menghasilkan keturunan atau filial (F) yang memiliki
sifat salah satu induknya. Sifat yang muncul pada
keturunannya dengan mengalahkan sifat pasangannya
disebut sifat dominan.Sebaliknya, sifat yang
tidak muncul karena ditutupi oleh pasangannya disebut
sifat resesif. Misalnya, bunga berwarna ungu disilangkan
dengan bunga berwarna putih akan muncul bunga
berwarna ungu.
Selain dominan dan resesif, ada
sifat yang merupakan gabungan
antara kedua induknya.Kedua sifat induk saling
mempengaruhi menghasilkan sifat antara (intermediet).
Contohnya, bunga mawar merah disilangkan
dengan bunga mawar putih akan menghasilkan
bunga mawar berwarna merah muda.
C.
Sifat Genotip dan Fenotip
Dalam suatu persilangan terdapat
sifat genotif dan fenotif.Genotip
adalah susunan genetik suatu individu (sesuatu
yang tidak dapat diamati).Sifat genotip suatu individu
diberi simbol dengan huruf dobel. Misalnya, genotip
untuk tanaman berbatang tinggi = TT, genotip untuk
tanaman berbatang rendah = tt. Huruf T dan t disebut
gamet.
Gen dibagi menjadi dua macam, ada
yang merupakan gen homozigot
dan ada juga yang merupakan gen heterozigot.
Homozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya
terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen,
misalnya AA dan aa. Sedangkan, heterozigot adalah sifat
suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen,
misalnya Aa dan Bb.
Bentuk luar atau sifat-sifat yang
dapat diamati disebut fenotip.
Fenotip sangat dipengaruhi oleh gen dan lingkungan.
Jika gen suatu tanaman memiliki sifat tinggi, tetapi
jika lingkungan tidak mendukung, maka tanaman tersebut
tidak akan mencapai tinggi yang seharusnya. Fenotip
tidak diberi simbol, tetapi ditulis sesuai penampakan.
Misalnya, warna bunga merah, rasa buah manis,
batang tinggi atau pendek. Suatu bunga berwarna merah,
fenotipnya disebut berwarna merah, dan genotifnya
ditulis MM atau Mm.
Dua individu yang memiliki sifat
fenotip yang sama belum
tentu memiliki genotip yang sama. Genotifnya bias homozigot
bisa juga heterozigot. Misalnya, dua pohon berbatang
tinggi, bisa memiliki genotip TT atau Tt dengan
fenotipnya sama.
D.
Percobaan Mendel
Mendel berhasil memisahkan gen
melalui penelitian selama
delapan tahun. Kemudian, terkenal dengan sebutan
Hukum Mendel atau Hukum Pemisahan Gen. Mendel
melakukan percobaan menggunakan kacang ercis
(Pisum sativum). Mengapa Mendel menggunakan kacang
ercis untuk penelitiannya, bukan tumbuhan lain? Kacang
ercis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman
yang lain, yaitu:
1.
Kacang ercis memiliki pasangan yang
sifatnya kontras. Misalnya, biji bulat dengan
biji keriput, atau berbatang
tinggi dengan berbatang pendek.
2.
Dapat melakukan penyerbukan sendiri.
3.
Mudah disilangkan.
4.
Memiliki daur hidup yang pendek sehingga
untuk menghasilkan satu generasi tidak
memerlukan waktu yang
lama.
5.
Bisa menghasilkan keturunan yang banyak.
Setelah mengamati dengan teliti,
Mendel mendapatkan tujuh
galur murni yang saling bertolak belakang pada kacang
ercis.Galur murni adalah tanaman yang memiliki sifat
tidak berubah dari generasi ke generasi.Tanaman galur
murni tersebut dapat kamu lihat dalam tabel berikut.
Tabel 5.2 Tanaman Galur Murni
Galur Murni
|
Sifat Beda
|
Biji bulat
|
Biji keriput
|
Biji kuning
|
Biji hijau
|
Bentuk halus
|
Bentuk keriput
|
Warna hijau
|
Warna kuning
|
Bunga merah
|
Bunga putih
|
Bunga di ketiak daun
|
Bunga di ujung daun
|
Batang tinggi
|
Batang pendek
|
1.
Cara
Penurunan Sifat
Sifat beda yang
diturunkan induk kepada keturunannya ditulis
dengan simbol huruf. Satu huruf menyatakan sifat yang
didapat dari salah satu induknya, sedangkan sepasang
huruf menyatakan sifat beda dari kedua induknya.
Induk menurunkan sifat beda pada keturunannya
melalui sel kelamin jantan atau betina. Oleh
karena itu, sifat beda pada sel kelamin dinyatakan dengan satu huruf.
Saat perkawinan
atau persilangan berlangsung, terjadi peleburan
sel kelamin jantan dan betina. Kedua sifat beda
yang bergabung menjadi satu dalam individu tersebut
dinyatakan dengan dua huruf.
Contohnya:
a.
Suatu individu mempunyai sifat yang
dinyatakan TT. Huruf T
menyatakan sifat batang tinggi, gametnya adalah
T dan T.
b.
Sifat yang lain dinyatakan dengan tt,
dimana t menyatakan sifat batang pendek, gametnya
t dan t.
Dapat dijelaskan
bahwa cara penurunan sifat dapat digambarkan
sebagai berikut:
P
(orang tua/induk):
Tumbuhan berbatang tinggi X
tumbuhan berbatang pendek
Genotip : TT × tt
Fenotip : tinggi × pendek
Gamet : T × t
T × t
F1 (filial) : Tt,Tt (berbatang
tinggi)
Jika : F1 × F1
Genotip : Tt × Tt
Gamet : T × T
t × t
F2 : TT (batang tinggi) Tt (batang
tinggi)
Tt (batang tinggi) tt (batang
pendek)
(× = disilangkan atau dikawinkan)
2.
Persilangan
Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
Persilangan dua
individu dengan satu sifat beda disebut dengan
monohibrid.
a.
Dominan
Penuh
Suatu
persilangan disebut dominan penuh apabila pada keturunannya
sifat dominan menguasai sifat resesif.
Contoh:
Persilangan
antara biji kacang polong berwarna kuning dengan
biji kacang polong berwarna hijau, dihasilkan biji kacang polong berwarna kuning.Hal ini
menunjukkan bahwa warna
kuning bersifat dominan, dan hijau bersifat resesif.
Skema
persilangannya:
P : kacang
polong berwarna kuning × kacang polong
berwarna hijau
Fenotip : Kuning
× Hijau
Genotip : KK ×
kk
Gamet : Kk
Kk
(Jika hanya satu sifat
beda, homozigot bisa ditulis satu huruf
saja)
F1 : Kk, Kk
Fenotip keseluruhan adalah biji
kacang polong berwarna kuning.
Jika F1 disilangkan dengan F1, skema
persilangannya adalah:
F2 : F1 × F1
Fenotip : Kuning
× Kuning
Genotip : Kk ×
Kk
Gamet : K × K
k × k
Hasil : KK, Kk, Kk, kk
Dengan salah satu induk yang
bersifat dominan, diperoleh perbandingan biji
warna kuning : hijau = 3 : 1.
b.
Dominan Tidak Penuh
Dominan tidak
penuh terjadi jika kedua gen induk saling mempengaruhi
sehingga menghasilkan sifat antara. Sebagai
contoh adalah persilangan antara tanaman bunga
pukul empat (mirabilis jalapa) warna merah homozigot
(genotip Mm) dengan bunga pukul empat warna
putih (genotip mm), diperoleh tanaman F1 heterozigot
berbunga warna merah jambu (genotip Mm).
Jika tanaman F1
disilangkan dengan F1, diperoleh keturunan
F2 yang memperlihatkan perbandingan fenotip merah
: merah jambu : putih = 1 : 2 : 1. Perbandingan
ini diperoleh karena sifat merah yang tidak dominan
penuh terhadap sifat putih, disebut dengan sifat
intermediet, dan warna merah muda disebut warna intermediet.
Tanaman bunga
merah (MM) dan bunga putih (mm) merupakan
galur murni karena memberikan keturunan yang
selalu tetap. Galur murni
adalah garis keturunan yang bergenotip homozigot
untuk semua sifat unggul. Untuk lebih jelasnya,
pahami bagan persilangan berikut:
P : MM × mm : merah × putih
Gamet : M × m
F1 : Mm : Merah muda
F2 : F1 × F1
Mm × Mm
Gamet : M × M
m × m
F2 : MM (merah)
Mm (merah muda)
Mm
(merah muda)
mm
(putih)
Perbandingan fenotip warna merah :
merah muda : putih adalah
1 : 2 : 1.
3.
Persilangan
Dua Individu dengan Dua Sifat Beda
Persilangan
antara dua individu dengan dua sifat beda ini disebut
dengan persilangan dihibrida. Misalnya, beda antara
bentuk dan warna biji kapri. Jika disilangkan antara
tanaman kapri biji bulat warna kuning homozigot (BBKK)
dengan tanaman kapri biji kerut warna hijau homozigot
(bbkk). Dihasilkan semua tanaman F1
(dihibrida) adalah sama, yaitu berbiji bulat kuning (BbKk).
B : sifat bulat
K : sifat kuning
b : sifat kerut
k : sifat hijau
Bila disilangkan
antara F1 dengan F1, maka dihasilkan
keturunan F2 yang memperlihatkan 16 kombinasi
yang terdiri atas 4 macam fenotip, yaitu berbiji bulat
kuning, bulat hijau, kerut kuning, dan kerut hijau. Perhatikanlah bagan persilangan berikut.
P : BBKK X bbkk
bulat, kuning X kerut,
hijau
Gamet : BK X bk
F1 : BbKk
F2 : F1 X F1
BbKk
X BbKk
Gamet : BK X BK
Bk X Bk
bK X bK
bk X bk
♀♂
|
BK
|
Bk
|
bK
|
bk
|
BK
|
BBKK (1)
|
BBKk (2)
|
BbKk (3)
|
BbKk (4)
|
Bk
|
BBKk (5)
|
BBkk (6)
|
BbKk (7)
|
Bbkk (8)
|
bK
|
BbKK (9)
|
BbKk (10)
|
bbKK (11)
|
bbKk (12)
|
bk
|
BbKk (13)
|
Bbkk (14)
|
bbKk (15)
|
Bbkk (16)
|
Berdasarkan
tabel di atas dapat diperoleh kemungkinan genotip
dan fenotipnya. Individu yang mengandung gen B
mempunyai biji bulat, sedangkan individu yang mengandung
K memiliki biji berwarna kuning. Oleh karena
itu, terdapat empat fenotip pada F2, yaitu:
1.
bulat-kuning : nomor 1,2,3,4,5,7,9,10,13
2.
bulat-hijau : nomor 6,8,14
3.
keriput-kuning : nomor 11,12,15
4.
keriput-hijau : nomor 16
Genotip BBKK
mempunyai sifat homozigot dominan, disebut
galur murni dominan.Sedangkan, genotip bbkk bersifat
homozigot resesif, disebut galur murni resesif. Perbandingan
fenotip F2 adalah bulat kuning : bulat hijau :
keriput kuning : keriput hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.
E.
Penerapan Pewarisan Sifat pada
Tumbuhan dan Hewan
Pewarisan sifat pada tumbuhan dan
hewan dimanfaatkan oleh
manusia untuk mendapatkan bibit unggul.Sifat unggul
adalah sifat-sifat yang baik yang ada pada organisme,
dipandang dari sudut kebutuhan manusia.Sifat-sifat
unggul tersebut umumnya dilihat dari fenotip
organisme tersebut.
1.
Sifat-Sifat
Unggul pada Hewan
Sifat-sifat
unggul yang terdapat pada hewan adalah:
a.
Tidak mudah terserang penyakit.
b.
Pemeliharaannya mudah.
c.
Pada jenis hewan pedaging menghasilkan
daging dengan mutu baik.
d.
Pada unggas petelur dihasilkan telur
yang banyak dengan mutu
baik.
e.
Umur pendek, tapi cepat diperoleh hasil
sehingga mengurangi biaya pemeliharaan.
f.
Mudah dan cepat dikembangbiakkan.
g.
Dapat menyesuaikan dengan lingkungan
yang tidak menguntungkan.
2.
Sifat-Sifat
Unggul pada Tanaman
Sifat-sifat
unggul yang terdapat pada tanaman adalah:
a.
Tidak mudah terserang hama dan penyakit
tanaman.
b.
Pemeliharaannya mudah.
c.
Mudah tumbuh di kondisi yang tidak menguntungkan.
d.
Mempunyai umur pendek dan cepat dipanen.
e.
Batang, ranting dapat tumbuh dengan
kokoh.
f.
Dapat menghasilkan buah yang bermutu
tinggi (rasa manis, besar,
banyak, tidak berbiji).
g.
Mudah untuk dikembangbiakkan.
Persilangan
antarindividu yang memiliki sifat unggul mempunyai
harapan dihasilkan keturunan yang dapat mewarisi
sifat unggul dari induk.Namun, ada kelemahan dari
persilangan antara individu dengan melihat sifat unggul
dari sudut fenotipnya, yaitu adanya kemungkinan muncul
sifat yang tidak baik yang dibawa oleh gen resesif.Biasanya,
gen resesif muncul bila gen resesif dari induk
bertemu.
F.
Pewarisan Sifat pada Manusia
Sifat manusia diturunkan kepada
keturunannya dengan mengikuti
pola pewarisan tertentu.Pola pewarisan ini dapat
dipelajari dengan menggunakan peta silsilah keluarga.
1.
Cacat
dan Penyakit Menurun
Penyakit-penyakit
menurun yang terdapat pada manusia, yaitu
hemofili, kebotakan, dan buta warna. Penyakit tersebut tidak menular dan menurun.Dalam
keadaan homozigot, penyakit menurun baru muncul
karena penyakit menurun bersifat resesif.
a.
Albino
Orang albino
adalah orang dengan ciri-ciri memiliki mata, bulu
mata, dan kulit berwarna putih.Hal ini terjadi karena penderita albino tidak memiliki pigmen
warna melanin. Pigmen
melanin dihasilkan oleh enzim pembentuk
melanin.Sedangkan, orang albino tidak dapat menghasilkan
enzim melanin. Enzim melanin diproduksi berdasarkan
perintah gen melanin. Jadi, penderita albino, gen
melaninnya tidak dapat memerintah untuk memproduksi
enzim.
Gen Albino tidak
terletak pada kromosom
kelamin, melainkan Orang albino pada autosom.
Oleh karena itu, penderita albino dapat berjenis kelamin
laki-laki atau perempuan.
b.
Buta
Warna
Penderita buta
warna tidak dapat melihat warna tertentu karena
tidak dapat menangkap panjang gelombang cahaya
tertentu. Buta warna terdiri dari bermacam-macam tipe, yaitu:
1)
buta warna biru – hijau
2) buta
warna biru – merah
3) buta warna merah – hijau (paling umum)
Penyakit ini
diturunkan secara resesif pada kromosom X nonhomolog
(kromosom X yang tidak memiliki pasangan gen
di kromosom Y).Penyakit ini jarang diderita oleh wanita.Wanita
pembawa mewariskan cacat tersebut kepada
anak laki-lakinya.
c.
Gangguan
Mental
Gangguan mental
disebabkan karena gangguan saraf. Penyakit
ini disebabkan kadar asam fenil piruvat dalam darah
terlalu tinggi. Kelainan mental ini dikendalikan oleh
gen yang mengatur pembentukan protein enzim. Penderita
memiliki pasangan alel gen-gen relative homozigot
yang diwariskan oleh kedua orang tua heterozigot
yang penampakannya normal.
2.
Pewarisan
Golongan Darah pada Manusia
Ada tiga tipe
golongan darah pada manusia, yaitu ABO, MN,
dan rhesus.
a.
Golongan
Darah ABO
Golongan darah
manusia dalam sistem ABO ditentukan oleh
ada tidaknya antigen (aglutinogen) dan antibody (aglutinin)
dalam sel darah. Berikut
ini adalah tabel kandungan aglutinin dan aglutinogen
dalam masing-masing golongan darah.
Tabel 5.2
Aglutinogen dan Aglutinin pada Golongan Darah
Golongan Darah
|
Aglutinogen
|
Aglutinin
|
A
|
A
|
P
|
B
|
B
|
A
|
AB
|
AB
|
-
|
O
|
-
|
P
|
Gen penentu
golongan darah terletak pada kromosom autosom
dan diberi simbol I (Isohemaglutinogen) sehingga
alel-alelnya disimbolkan IA menghasilkan antigen
A, IB menghasilkan antigen B, dan IO yang tidak menghasilkan
antigen.
b.
Golongan
Darah MN
Penggolongan
darah MN didasarkan pada ada tidaknya antigen
dalam sel darah merah seseorang. Apabila seseorang
bergolongan darah M, sedangkan orang yang di
dalam sel darah merahnya mengandung antigen N, maka
orang tersebut bergolongan darah N. Jadi, orang yang
bergolongan darah MN dalam sel darah merahnya mengandung
antigen M dan N sehingga orang tersebut bergolongan
darah MN.
Menurut para
ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen
yang mengandung dua alel. Satu alel menentukan faktor
M dan yang lainnya menentukan faktor N. Jadi, orang
yang bergenotip MM akan bergolongan darah M. Golongan
darah N mempunyai genotip NN, sedangkan
golongan darah MN mempunyai
genotip MN.
c.
Golongan
Darah Rhesus
Golongan darah
ini dipengaruhi oleh ada tidaknya factor rhesus
(antigen Rh) pada sel darah seseorang.Seseorang yang
mengandung antigen Rh pada eritrositnya disebut Rh+
(rhesus positif).Sedangkan, yang tidak mempunyai antigen
rhesus disebut Rh-(rhesus negatif).
Seseorang yang
mengandung antigen rhesus pada darah merahnya
(Rh+) tidak dapat membentuk antibodi yang melawan
antigen Rh-. Antibodi terhadap rhesus akan terbentuk
pada orang yang bergolongan darah Rh-.
BAB III
PENUTUP
A.
Ringkasan
1.
Dalam kromosom terdapat gen yang membawa
sifat- sifat keturunan atau disebut juga faktor
keturunan.
2.
Kromosom pada manusia dibedakan menjadi kromosom autosom dan kromosom seks
(gonosom).
3.
Gen pada makhluk hidup dibentuk oleh
suatu susunan kimia yang terdiri atas
nukleoprotein yang merupakan
senyawa dari asam nukleat dan protein.
4.
Sifat dominan adalah sifat yang muncul pada keturunannya dengan mengalahkan sifat
pasangannya.
5.
Sifat resesif adalah sifat yang tidak
muncul karena ditutupi oleh
pasangannya.
6.
Homozigot adalah sifat suatu individu
yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang
sama dari tiap jenis gen.
7.
Heterozigot adalah sifat suatu individu
yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang
berlainan dari tiap jenis
gen.
8.
Galur murni adalah tanaman yang memiliki
sifat tidak berubah dari
generasi ke generasi.
9.
Monohibrid adalah persilangan dua
individu dengan satu
sifat beda.
10. Suatu
persilangan disebut dominan penuh, bila pada keturunannya
sifat dominan menguasai sifat resesif.
11. Dominan
tidak penuh terjadi jika kedua gen induknya saling
mempengaruhi dan menghasilkan sifat antara.
12. Persilangan
dihibrida adalah persilangan antara dua individu
dengan dua sifat beda ini.
13. Sifat
unggul adalah sifat-sifat yang baik yang ada pada
organisme dipandang dari sudut kebutuhan manusia.
14. Golongan
darah pada manusia dibedakan menjadi golongan
darah ABO, MN, dan rhesus.
DAFTAR PUSTAKA
http://pelajaranbiologi.info/penyusun-materi-genetik-pada-mahluk-hidup/
http//faizahnf.blogspot.co.id/2013/11/pewarisan-sifat-pada-makhlukhidup_8731.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya