MAKALAH PELAKU
SENI
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT
atas rahmat, serta rahmatnya ,akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari guru mata pelajaran seni budaya
serta sebagai acuan untuk saya belajar. Dengan
adanya makalah ini semoga dapat membantu menjelaskan beberapa materi tantang
seni pertunjukan yang akan dibahas pada makalah yang saya buat. Sistem
pada pola penyajian materi di dalam makalah ini di upayakan mampu menunjang
pendekatan proses belajar mengajar.
Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. saya
akan sangat berlapang dada dan berbesar hati,apabila ada yang berkenan
memberikan kritik serta saran untuk perbaikan menyempurnakan makalah ini.
Selanjutnya
ucapan terimaksaih yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya saya haturkan
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua,khususnya bagi saya selaku penyusun.
Taba Penanjung ,................... 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………….
a. Latar
Belakang masalah………………………………
b. Rumusan
masalah…………………………………….
c. Tujuan
dan manfaat……………………………………
1. Tujuan………………………………………
2. Manfaat………………………………………
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
1. Pengertian
Seni Pertunjukan…………………
2. Pengelolaan
Seni Pertunjukan……………….
3. Pengelolaan
Pentas………
4. Pelaku
Usaha Seni Pertunjukan……………..
5. Organisasi
Pergelaran………………………
6. Hal-hal
yang dikelola dalam seni pertunjukan………….
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………….
B. Saran……………………………………….
BAB IV DAFTAR
PUSTAKA……………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
masalah
Penyusunan
makalah ini adalah sebagai syarat pemenuhan tugas Senibudaya.Materi yang
dibahas dalam makalah ini meliputi Seni Pertunjukan.
Dalam pembahasan
makalah ini saya akan menjelaskan materi yang akan di bahas secara jelas.
B.
Rumusan masalah
Rumusan
masalah yang diketahui oleh penyusun berguna untuk mengetahui tentang tema yang
akan dibahas dalam makalah ini.Dalam makalah ini penyusun membahas beberapa
yang termasuk dalam seni pertunjukan antaranya adalah :
Apa
yang dimaksud Seni Pertunjukan ?
Apa
yang dimaksud Pengelolaan Seni Pertunjukan dan siapa saja yang berperan dalam
pengelolaan seni pertunjukan ?
Apa
yang dimaksud Pengelolaan Pentas ?
Siapa
saja Pelaku Usaha Seni Pertunjukan ?
Organisasi
Pergelaran
Hal-hal
yang dikelola dalam seni pertunjukan
C. Tujuan
dan manfaat
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini antara lain:
Dibuat
untuk memenuhi tugas harian guru mata pelajaran Senibudaya.
Siswa
dapat mngetahui pengertian seni pertunjukan.
Siswa
dapat mnegetahui pengelolaan pentas.
Siswa
dapat mnegetahui siapa saja pelaku seni pertunjukan.
Siswa
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dikelola dalam seni pertunjukan.
Manfaat
Belajar
memahami masalah dan mencari solusinya.
Menerapkan
ilmu pengetahuan yang dipelajarai untuk diimpletasikan di kehidupan
sehari-hari.
Memahami
cara-cara penulisan makalah dengan benar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Seni
Pertunjukan
Dalam
bahasa Inggris, seni pertunjukan dikenal dengan istilah perfomance art. Seni
pertunjukan merupakan bentuk seni yang cukup kompleks karena merupakan gabungan
antara berbagai bidang seni. Jika kamu perhatikan, sebuah pertunjukan kesenian
seperti teater atau sendratari biasanya terdiri atas seni musik, dialog,
kostum, panggung, pencahayaan, dan seni rias. Seni pertunjukan sangat
menonjolkan manusia sebagai aktor atau aktrisnya.
Seni
pertunjukan dibagi dua yaitu seni pertunjukan tradisional dan seni pertunjukan
modern atau yang muncul belakangan ini.
Apabila
dilihat dari perkembangannya akan terlihat bahwa seni pertunjukan tradisional
kalah berkembang dengan seni pertunjukan modern. Apabila tidak diantisipasi
dengan baik, bukan tidak mungkin seni pertunjukan tradisional tersebut akan
hilang.
Seni Pertunjukan
Tradisional
Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk
kesenian tradisional selalu membawa misi yang ingin disampaikan kepada
penonton. Misi atau pesan itu dapat bersifat sosial, politik, moral dan
sebagainya. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan seni tradisional ada beberapa
nilai tertentu yang dikandungnya. Seni pertunjukan tradisional secara umum
mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media
tuntunan, fungsi atau media penerangan atau kritik sosial dan fungsi hiburan
atau tontonan.
Untuk memenuhi fungsi ritual, seni pertunjukan yang
ditampilkan biasanya masih berpijak pada aturan-aturan tradisi. Misalnya sesaji
sebelum pementasan wayang, ritual-ritual bersih desa dengan seni pertunjukan
dan sesaji tertentu, pantanganpantangan yang tidak boleh dilanggar selama
pertunjukan dan lainlain. Sebagai media pendidikan, pertunjukan tradisional
mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam seni pertunjukan
tradisional tersebut. Oleh karena itu, seorang seniman betul-betul dituntut
untuk dapat berperan semaksimal mungkin atas peran yang dibawakannya. Seni
pertunjukan tradisional (wayang kulit, wayang orang, ketoprak) sebenarnya sudah
mengandung media pendidikan pada hakikat seni pertunjukan itu sendiri, dalam
perwatakan tokoh-tokohnya dan juga dalam ceritanya. Misalnya pertentangan yang
baik dan yang buruk akan dimenangkan yang baik, kerukunan Pandawa, nilai-nilai
kesetiaan dan lain-lain.
Pada masa sekarang ini seni pertunjukan tradisional
cukup efektif pula sebagai media penerangan ataupun kritik sosial, baik dari
pemerintah atau dari rakyat. Misalnya pesan-pesan pembangunan, penyampaian
informasi dan lain-lain. Sebaliknya rakyat dapat mengkritik pimpinan atau
pemerintah secara tidak langsung misalnya lewat adegan goro-goro pada wayang
atau dagelan pada ketoprak. Hal ini disebabkan adanya anggapan mengkritik
(lebih-lebih) pimpinan atau atasan adalah “tabu”. Melalui sindiran atau guyonan
dapat diungkap tentang berbagai ketidakberesan yang ada, tanpa menyakiti orang
lain. Sebagai media tontonan seni pertunjukan tradisional harus dapat menghibur
penonton, menghilangkan stres dan menyenangkan hati. Sebagai tontonan atau
hiburan seni pertunjukan tradisional ini biasanya tidak ada kaitannya dengan
upacara ritual. Pertunjukan ini diselenggarakan benar-benar hanya untuk hiburan
misalnya tampil pada peringatan kelahiran, resepsi pernikahan dan lain-lain.
Seni Pertunjukan
Modern
Contoh pertunjukan modern antara lain drama, opera,
fragmen, teater, dan film. Seni pertunjukan modern banyak ditampilkan di media
elektronik seperti televisi.
B. PENGELOLAAN
SENI PERTUNJUKAN
Pengertian
Manajemen/Pengelolaan
Secara etimologi, Hasibuan (2007:1) menndefinisikan
bahwa manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur
(merencanakan). Pada dasarnya, ada dua tujuan utama dalam memelajari manajemen.
Pertama, agar orang atau kelompok dapat bekerja secara efisien. Maksudnya,
mereka dapat bekerja dengan suatu cara atau metode sistematis sehingga segala
sumber yang ada (tenaga, dana, dan peralatan) dapat digunakan lebih baik.
Dengan begitu, akan tercapai hasil yang diharapkan. Dalam arti lain, efisiensi
itu terjadi jika pengeluaran lebih kecil dari penghasilan, atau hasil yang
diperoleh lebih besar dari penggunaan sumber yang ada. Kedua, tujuan memelajari
manajemen agar dalam bekerja atau melakukan usaha dapat dicapai ketenangan,
kelancaran, dan kelangsungan usaha itu sendiri.
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan
mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya
manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan
agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir.
Fungsi dari manajemen pertunjukan:
Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah
menetapkan sasaran lalu memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif
yang ada.
Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber
daya, penyusunan jadwal kerja dan koordinasi antar unit-unit dalam suatu
kepanitiaan.
Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan
perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil tindakan koreksi atas realisasi
yang tidak sesuai dengan perencanaan.
Fungsi
Manajemen/Pengelolaan
Keterlibatan pengelola dalam menjalankan organisasi
menentukan pilihannya. Ada organisasi seni pertunjukan yang pengelolanya
terlibat menjalankan manajemennya. Pengelola bertindak sebagai koreografer,
artis, produser, pimpinan produksi, dan secara langsung mencurahkan total waktu
untuk masalah manajemen organisasi yang dipimpinnya.
Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belum
memiliki tenaga pengelola secara total. Waktu yang tidak dimiliki untuk
mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secara profesional membutuhkan
pengelola dan peleksana produksi dalam jumlah yang terbatas. Ada kecenderungan,
organisasi seni pertunjukan yang berorientasi bisnis maka pengelola
terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni
pengelola menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara langsung.
Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembar
terdahulu, keterlibatan pengelola ditunjukan melalui maket gambar Bagan
Berdasarkan pengamatan yang telah dipelajari secara
mendalam, orientasi berkarya pada organisasi seni pertunjukan yang bergerak di
bidang bisnis dan paruh waktu berbeda karakteristiknya. Bentik organisasi seni
pertunjukan yang menyediakan pengelola dan pengelolaan ditangani secara mandiri
memiliki publik penonton yang berbeda karakteristiknya.
Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukan
di dalam mewujudkan
harapannya untuk memproduksi karya secara maksimal. Regulasi ke arah itu
diupayakan dengan melalui pemberdayaan berbagai komponen yang terkait untuk
bersinergis dalam membangun jaringan yang tanggam seperti proporsi rumah laba-laba. Apabila berbagai
komponen pendukung yang dirasakan dapat digunakan sebagai stimulus dalam
mempermulus laju dan perkembangan produksi seni pertunjukan sebaiknya dilakukan
secara komprehensif. Di sini faktor keberuntungan, perencanaan produksi,
strategi penerapan dan penggunaan celah yang mendatangkan peluang bisnis besar
perlu diterapkan walaupun pada kapasitas produksi untuk oenyajian karya seni
sebagai hobi saja.
Dengan demikian diperlukan kerja keras berbagai
komponen yang terlibat dan sekaligus upaya penanganan hambatan harus
diminimalisir secara tepat, sehingga pelaksanaan produksi karya seni menjadi
pilihan dan harapan bersama.
Di sisi lain Masalah manajemen sebagai basis dalam
pengelolaan suatu organisasi seni pertunjukan memiliki kompetensi yang sangat
krusial dalam menentukan laju dan arah pengembangan dari suatu seni
pertunjukan. Secara umum dalam pengelolaan terasa sangat gampang, namun dalam
peleksanaannya memerlukan penanganan yang sangat rumit, butuh perhatian khsusus
serta lebih diutamakan pada pemngalaman empirik menjadi sumber dalam
melaksanakan dan sekaligus menetapkan keberhasilan produksi karya seni secara
proporsional.
Proses
Sebelum Pementasan
Pembentukan
Kepanitiaan
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan
dengan lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah
sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus
hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam
kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa
kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
Penetuan
Tema
Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema
untuk memberi batasan dan memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan
tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada di lingkungan
kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).
Pembuatan
Time Schedule
Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal
kerja atau yang biasa disebut time schedule. Time schedule sendiri berfungsi
untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan. Dengan time schedule
diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penunjukan
Stage Manajer Dan Pembuatan Run Down
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan
secara lebih detail pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada konsep
penampilan dan pengisi acara, tata
panggung dan tata lampu serta terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun
tangan langsung. Run down adalah detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada
hari-H. Dalam run down tercantum secara detail person yang terlibat dan
peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan serta keterangan-keterangan
yang diperlukan.
Pementasan
Pra Pentas
Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai
persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah
sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap untuk
menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan sebuah pementasan.Pada tahap ini seluruh panitia
diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing
dan berkoordinasi dengan stage manager agar pementasan berjalan sesuai dengan
run down.
LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika
acara telah berakhir, kerja kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus
dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan
untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan berjalan
sebagaimana mestinya.
Berikut ini merupakan gambaran kepanitiaan dalam
sebuah pertunjukan secara garis besar
Manajemen/Pengelolaan
Pertunjukan
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan
mengambil keputusan sebuh pementasan yang berhubungan langsung dengan
pelaksanaan pertunjukan baik itu berupa materi pementasan sampai padan artistic
di atas panggung.
Berikut ini merupakan beberapa orang yang sangat
berperan dalam manajemen pertunjukan dan tugasnya.
Konsep
master: adalah orang yang membuat konsep dari konser, mengatur alur dari sebuah
konser. Konsep master juga berperan dalam memilih repetoar yangingin
dinyanyikan mengatur emosi yang ingin disampaikan kepada seluruh penyanyi dan
juga penonton.
Team
partisi untuk mencari partitur lagu yang ingin dinyanyikan lalulu dibukukan dan
ditulis kembali.
Team
music
Team
artistic panggungdan juga lighting
Team dokumentasi
Team
kostum dan make up
Team
koreografi
Publikasi
yang mendesain dari produk publikasi.
Berikut ini merupakan hal-hal penting dalam
manajemen pertunjukan :
Sebelum Pementasan;
Mengukur
kemampuan perorangan dan kelompok,
Mengendalikan
obsesi dan emosi dengan mementingkan logika dan nilai rasa,
Membuat
time schedule dan story board pementasana
Membuat
job description yang mantap,
Konsultasi/sharing
dengan orang yang lebih berpengalaman,
Memperhitungkan
segala kebutuhan secara terperinci,
Membuat
inventaris barang dan pihak yang bersinggungan,
Menyediakan
kas (sebatas kemampuan) untuk pendanaan kegiatan,
Saat Pementasan;
Berpedoman
konsep yang sudah disiapkan,
Melakukan
koordinasi satu sama lain,
Memastikan
perlengkapan dan peralatan dengan baik,
Mengecek
sirkulasi tiket dan undangan,
Mengecek
ulang kondisi gedung dan mobilisasi penonton,
Mengantisipasi
gangguan teknis dan keamanan yang tidak diinginkan,
Setelah Pementasan;
Evaluasi
pementasan
Mengecek
keadaan panggung dan gedung pertunjukan,
Mengecek
dan menempatkan perlengkapan/peralatan pada posisi semula,
Mengevaluasi
kerja setiap elemen pementasan,
Melaporkan
hasil kegiatan dengan pihak yang berkepentingan.
C.
Pengelolaan Pentas
Pengelolaan
Pentas adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh pemimpin pentas dengan
dibantu oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi pergelaran,yang bertujuan
untuk menghasilkan bentuk tontonan yang baik dan enak dinikmati.
Seorang
pemimpin pentas harus menguasai materi pertunjukan,mampu mengendalikan dan
mengoordinasikan segenap unsur pentas dengan segala peralatannya,serta dapat
mengerti aspirasi penonton. Selain itu,seorang pemimpin pentas harus dapat
membawakan tugasnya dengan baik dan luwes,tegas, serta tanggap terhadap setiap
perkembangan di atas pentas, sehingga tidak terjadi kekakuan dalam pelaksanaan
pementasan.
Pengelola
pementasan harus dapat melalui dan mengakhiri
prtunjukan tepat pada waktunya. Ketika di atas pentas sedang berlangsung
suatu adegan ,dia harus sudah siap dengan adegan berikutnya. Namun ,dia juga
tidak boleh kehilangan kewaspadaan dalam mengikuti kejadian di atas pentas agar
mampu bertindak cepat dan tepat bila terjadi keadaan darurat.
D. Pelaku
Usaha Seni Pertunjukan
Produsen/Seniman
Produsen atau Seniman adalah sekelompok orang atau
pribadi yang berusaha untuk menciptakan sebuah karya seni.Seorang seniman harus
memiliki misi dalam berkarya.
Konsumen/Penikmat
Konsumen atau penikmat adalah sekelompok orang yang
memberikan reaksi dan apresiasi terhadap sebuah pementasan. Sekelompok orang
tersebut datang ke sebuah degung untuk menyaksikan pertunjukan yang sedang
berlangsung sehingga mereka disebut penonton.
Patron (Donatur)
Sekelompok orang, pribadi, organisasi, yayasan,atau
lembaga pemerintah yang memiliki tujuan untuk mendukung dan menghidupkan
kesenian, misalnya untuk pelestarian dan pengembangan kesenian.
Sponsor
Adalah perusahaan atau pribadi yang mendukung
kegiatan kesenian, terutama dalam hal finansial (dana keuangan), dengan ikatan
kerja sama saling menguntungkan.
Pengelola/Manajer
Adalah lembaga, organisasi, badan usaha atau
perorangan yang mengomunikasikan karya-karya seni pada masyarakat. Ia mengelola
karya-karya seni agar dapat dinikmati oleh konsumen.
Kritikus Seni/Pengamat
Seni
Adalah seseorang yang mengamati proses pembuatan
hingga penyajian karya seni dan membuat ulasan tentang bobot karya yang telah
disajikan. seorang kritikus diharapkan dapat menjebatani seniman dan penonton.
D.
Organisai
Pergelaran
Adalah
system yang digerakkan oleh sekelompok orang yang bertugas mengelola suatu
pergelaran. Secara umum, organisasi pergelaran
terbagi menjadi dua, yaitu organisasi pergelaran bidang Produksi dan
organisai pergelaran bidang artistik.
Manajemen
Pergelaran Bidang produksi
Manajemen Pergelaran Bidang Poduksi Terdiri atas
bidang-bidang berikut ini:
Produser
Adalah orang yang paling berkuasa ( bertanggung
jawab) atas penyelenggaraan suatu pertunjukan / pergelaran.
Seksi
Transportasi
Memiliki peran yang sangat besar dalam sebuah
pergelaran karena berfungsi untuk mengangkut barang-barang kebutuhan
pergelaran, termasuk pemain dan semua kru.
Seksi
Dokumentasi
Sarana dokumentasi di maksudkan untuk mengabadikan
semua aktivitas pergelaran, bahkan bisa digunakan sebagai bahan evaluasi.
Bermacam-macam jenis sarana dokumentasi diantaranya kamera video, kaset tape
recorder, dan kamera digital.
Seksi Publikasi
Keberhasilan suatu pergelaran juga tergantung dari
peran bagian humas yang mempublikasikan berbagai informasi kepada seksi publikasi
atau masyarakat tentang sebuah pergelaran teater.
Seksi Konsumsi
Seksi KOnsumsi Juga Merupakan Pendukung yang sangat
penting, karena makanan adalah salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan.
Para pemain harus dalam keadaan sehat dan melakukan aktivitasnya, sehingga
harus di tunjang dengan makanan yang bergizi.
Petugas Tiket
Suatu Pergelarang sangat terkait dengan adanya tiket
pertunjukan. Petugas penjual tiket harus bersikap ramah untuk menarik simpati
para pembeli.
Tim Medis
Tim Medis bertugas mengawasi kesehatan para pemain
dan bersiaga jika ada pemain yang mengalami gangguan kesehatan. Hal ini sangat
penting karena tidak mungkin pemain akan
melekukan pementasan pentas dalm keadaan sakit.
Petugas Khusus
Petugas khusu pada dasarnya sama dengan petugas
pelaksana, namun dia memiliki kekhususan dalam tugasnya yang tidak boleh
melakukan pekerjaan lain diluar tugasnya.
Manajemen
Pergelaran Bidang Artistik
Manajemen Pergelaran Bidang Artistik Terdiri atas
bidang-bidang berikut.
Sutradara/Pimpinan
Artistik
Adalah orang yang menguasai (tanggung jawab)
terhadap materi pertunjukan, serta berhak mengatur dan mengolah materi sajian
agar menarik dan enak dinikmati. Dalam menangani sebuah pementasan sutradara
dibantu oleh penta tari (koreografer), penata musik (composer), dan pimpinan
pentas (stage majarer).
Penata
Tari/Koreografer
Adalah orang yang membantu sutradara dalam hal
penataan gerak. Dalam menjalankan tugasnya, koreografer dibantu oleh beberapa
pelatih tari.
Penata musik/Komposer
Adalah orang yang bertugas menata music sebagai
pendukung sebuah pergelaran, baik berupa music, ilustrasi ataupun music
irinagn. Baik buruk dan berhasil tidaknya sebuah pergelaran juga di tentukan
oleh music pendukung.
Pimpinan
Pentas/Stage Manager
Merupakan penguasa tunggal diatas pentas selama
pertunjukan berlangsung. Dalam menjalankan tugasnya, stage manager dibantu oleh
kerabat kerja pentas (stage crew) diantaranya :
Penata
panggung (Scenographer)
Penata
Cahaya (Light designer/Lighting man)
Penata
Suara (Soun Enginering/ Soun Man)
Penanggung
Jawab Properti
Petugas
Pelaksana
Penata
Rias Dan Busana
Seorang penata rias
dan busana harus benar-benar menguasi berbagai macam bentuk karakter tokoh yang
akan dimainkan actor, serta harus mengetahui berbagai alat jenis riasan dan
pepaduan warna make up, sehingga bisa menampilkan watak yang diinginkan.
Demikian pula dalam menata kostum, dia harus paham akan latar belakang tokoh
dalam cerita yang ditampilkan.
F. Hal-Hal
Yang Dikelola Dalam Seni Pertunjukan
Menentukan Ide
Pementasan
Ide adalah pokok pikiran pertama yang akan menjadi
awal langkah dari semua proses produksi seni teater. Ide berkaitan erat dengan
cerita yang akan ditampilkan dalam sebuah pertunjukan.
Dalam menentukan ide pementasan harus
mempertimbangkan nilai-nilai berikut:
Nilai
Filosofi, bhawa pementasan yang dipilih harus memberikan suatu perenungan
pikiran yang luas (katarsis).
Nilai
Artistik, bahwa pementasan yang dipilih harus memiliki nilai seni (keindahan)
yang dalam dan luhur.
Nilai
Etis/Etika, bahwa pementasan itu harus bermanfaat bagi manusia lebih luas dari
sekedar keindahan karya seni tersebut. Nilai etis berarti pula nilai moral
(baik dan buruk).
Nilai
Komersial, bahwa pementasan itu harus memancing perhatian masyarakat atau
penonton sehingga akan mendatangkan nilai jual.
Menentukan Jenis
Produksi
Setelah memperoleh ide pementasan, kemudian di
lanjtkan dengan menentukan jenis produksi. Jenis produksi ada dua yaitu,
produksi profit dan produksi nonprofit. Produksi profit adalah jenis produksi
kesenian yang berorientasi pada keuntungan material. Produksi nonprofit adalah
jenis produksi kesenian yang tidak berorientasi pada keuntungan material,
tetapi dad keuntungan estetis (kepuasan batin).
Menentukan
Tempat Produksi
Tahap ini untuk menentukan tempat pelaksanaannya
semua proses produksi, dan lokasi pertunjukan teater akan di pentaskan. Tempat
produksi haruslah strategis, misalnya ditengah keramaian di pusat kegiatan
seni, mudah di jangkau (ada fasilitas transpotasi),keamanan terjamin, kondisi
fisik dan fasilitas sebagai tempat pertunjukan ada dan memadai
(representative).
Memperkiraan
Keadaan Pasar
Untuk memperkirakan pasar/penonton, terlebih dahulu
di tinjau motif-motif penonton yang datang ke gedung petunjukan. Ada 3 motivasi
yang menyebabkan masyarakat cenderung
jadi penonton seni pertunjukan.
Penonton
Peminat, yaitu penonton intelektual yang mngapresiasi seni pada umumnya dan
seni teater khususnya. Penonton jenis ini memiliki pengalaman seni teater yang
tinggi, misalnya seniman teater, pengamat teater, kritikus teater, dan
mahasiswa teater.
Penonton
Iseng, adalah penonton yang tidak memiliki perhatian khusus pada teater, tetapi
mungkin menyukai seni lain, seperti seni music,karawita dan tari.
Penonton
penasaran, adalah penonton yang menonton karena rasa penasaran ingin mengetahui
apa sebetulnya seni teater, atau karena pelaku pertunjukannya (sutradara,
actor, aktris dll).
Setelah mengetahui golongan – golongan penonton,
bisa diperkirakan pasar/penonton yang pantas menikmati pertunjukan sesuai
dengan garapan yang akan disajikan.
Memperkirakan
Kebutuhan SDM,Alat,Bahan Dan Biaya
Kebutuhan sumber daya manusia,alat,bahan dan biaya
bergantung pada kebutuhan sesuai dengan bentuk garapan dan jenis produksi yang
dijalankan.Kebutuhan untuk pertunjukan tradisional tentu berbeda dengan
pertunjukan teater kontemporer.Namun secara umum,kebutuhan tersebut bisa dibagi
menjadi 3 kelompok,yaitu kebutuhan administrasi (Kesekretariatan),kebutuhan
penyajian (Proses latihan dan pementasan) dan kebutuhan panggung.
Kebutuhan
Administrasi
Tenaga
administrasi dibutuhkan untuk mengelola seni pertunjukan.Mereka harus memiliki
jiwa bisnis,dan kemampuan manajemen administrasi yang baik.Jumlah sumber daya
manusia(SDM) dibagian ini disesuaikan dengan jumlag seksi yang ada.Secara
umum,bagian administrasi mengurusi berbagai kebutuhan peralatan kantor dan
transoportasi,mempekirakan biaya administrasi seperti harga kertas,biaya foto
copy,biaya cetak undangan,dan biaya cetak poster.
Kebutuhan Penyajian
SDM yang diperlukan dibagian penyajiannya diantaranya
adalah seorang sutradara yang handal,pemain (actor atau aktris) yang
baik,peralatan untuk latihan,dan juga seorang yang memperkirakan dan
memperhitungkan biaya latihan.
Kebutuhan Pangggung
Untuk menciptakan dan memperoleh desain panggung
yang baik,diperlukan teknisi dan operator (Sound system,lampu set dan
dekorasi,dll),sejumlah lampu bebagai jenis,set dekorasi (bentuk dan cara
pembuatannya),alat musik yang akan dipakai,sound system (milik sendiri atau
menyewa),dan jenis panggung (arena atau proscenium).
Memperkirakan Cara
Memperoleh Biaya Dan Permodalan
Ada 4 jenis modal yang harus dimiliki dalam kerja
produksi seni pertunjukan,yaitu modal manusia (SDM yang andal) modal
keuangan,modal material (sarana dan prasana) dan modal informasi (misalnya jaringan
internet),
Ada 4 cara untuk memperoleh uang sebagai modal
pembiayaanproduksi seni pertunjukan,yaitu sebagai berikut.
Iuran,yaitu
mengumpulkan uang dari para anggota dengan jumlah nominal sesuai kesepakatan.
Donatur
(Patron) yaitu sumbangan modal keuangan yang sifat nya tidak mengikat dan tanpa
pamrih dari seseorang atau instansi pemerintah yang disebut patron.
Sponsor
yaitu sumbangan modal keuangan yang bersifat mengikat dengan adanya hubunngan
kerja yang saling menguntungkan secara bisnis.
Penjualan
tiket,yaitu cara memperoleh biaya produksi (Modal keuangan) secara langsung
dari penonton.
Memperkirakan Metode
Dan Strategi Pemasaran
Metode dan strategi pemasaran sebuah produk sangat
erat kaitannya dengan promosi dan publikasi,yakni mengenalkan sebuah produk
kepada konsumen.Konsumen pertujukan teater adalah penonton atau penikmat seni
itu sendri.Terdapat beberapa cara melakukan promosi,yaitu sebagai berikut.
Pemasangan iklan
atau reklame
Secara
umum ada 2 jenis iklan yaitu:
Iklan
luar ruangan (Aout Door)
Iklan
dalam ruangan (Indoor)
Presss
Release,adalah pemberitahuan mengenai sebuah kegiatan atau produk
melakui pres,Koran,majalah,berita radio atau televesi
Propaganda,adalah
pemberitahuan kegiatan kepada masyarakat secara langsun dengan berkeliling kota
menggunakan peralatan sound system.
Penyebaran
undangan (Door to door).Dengan menggunakan undangan,penyampaian informasi
tentang adanya suatu kegiatan dapat langsung diterima para pihak yang
dituju.Undangan biasanya digunakan untuk tamu-tamu khusus.8.Menyusun Organisasi
atau staf produksi .
Menyusun
Organisasi/Staf Produksi
Demi berlangsungnya sebuah pengelolaan usaha
produksi seni teater,diperlukan orang-orang atau sumber daya manusia yang duduk
dalam sebuah organisasi.Tidak semua produksi teater memiliki struktur yang
sma,hal ini bergantung pada macam,ukuran,tujuan produksi.Berikut adalah salah
satu contoh bagan struktur organisasi produksi.
Menyusun
Kebutuhan Alat Dan Bahan, serta Menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Daftar alat dan bahan yang dibutuhkan dalam sebuah
produksi terater harus disusun dengan tepat,mulai dari kebutuhan produksi yang
bersifat administratifmhingga kebutuhan yang bersifat artistik. Selain
kebutuhan alat dan bahan, harus pula disusun Rencana Anggaran Biyaya (RAB)
produksi teater. Hal yang menjadi patokan dalam menyusun RAB produksi teater
adalah adanya pemasukan, pengeluaran, dan perhitungan saldo (rugi-laba).
Menyusun Jadwal
Kegiatan (Schedule)
Sebelum menyusun jadwal kegiatan, tentukan terlebih
dahuluhari dan tanggal kegiatan pementasan. Setelah tanggal ditentukan, susun
jadwal kegiatan setiap seksi sesuai dengan target kerja masing-masing. Menyusun
jadwal dimulai dari hari pertama saat pertemuan/rapat perencanaan diadakan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dalam
menjalankan sebuah seni pertunjukan memerlukan langka-langkah yang tepat
seperti mementukan ide Pementasan, Menentukan Jenis Produksi, Menentukan Tempat
Produksi, Memperkiraan Keadaan Pasar, Memperkirakan Kebutuhan SDM,alat,bahan
dan biaya, Memperkirakan cara memperoleh biaya dan permodalan, Memperkirakan
metode dan strategi pemasaran, Menyusun Organisasi/Staf Produksi, Menyusun
Kebutuhan Alat Dan Bahan, serta Menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya), Menyusun Jadwal Kegiatan
(Schedule), dan Menyusun Proposal.
B.
Saran
Demikian
makalah yang saya buat semoga bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain dan
khususnya untuk saya sendiri. Apabila ada yang salah dalam pembuatan makalah
ini saya mohon maaf karena seorang manusia terlahir tidak sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya