34 PROVINSI BESERTA
PERNAK-PERNIKNYA DAN BIOGRAFI PROVINSI TERTUA DAN TERMUDA DI INDONESIA
Indonesia
memiliki banyak sekali keanekaragaman yang dimilikinya, dari mulai sumber daya,
suku, adat, dan masih banyak lainnya kebudayaan-kebudayaan yang belum banyak
kita ketahui. Kali ini kita akan mengupas tentang nama pakaian adat pada setiap
daerah di Indonesia.
Banyak
anak zaman sekarang yang sudah langka tertarik untuk mempelajari kebudayaan yang
ada di negaranya sendiri. Padahal dari setiap daerah dari masing-masing wilayah
di Indonesia memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri dan harus selalu
dilestarikan. Jika bukan kita sebagai generasi muda, siapa lagi yang akan
melestarikan kebudayan Indonesia. Dengan mengetahui jenis kebudayaan yang ada,
minimal kita sudah ikut dalam melestarikannya. Berikut ini merupakan nama
pakaian adat dan nama rumah adat yang ada di wilayah Indonesia.
1.
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Rumah
Adat Krong Bade
Pakaian
Adat Tradisional Ulee Balang
Tari
Seudati
Senjata
tradisional Rencong
2.
Provinsi Sumatera Utara
Rumah
Adat Bolon
Pakaian
Adat Tradisional Ulos
Tari
Tor-Tor
Senjata
tradisional Piso Surit
3.
Provinsi Sumatera Barat
Rumah
Adat Gadang
Pakaian
Adat Tradisional Bundo Kanduang
Tari
Payung
Senjata
Tradisional Karih
4.
Provinsi Riau
Rumah
Adat Selaso Jatuh Kembar
Pakaian
Adat Tradisional Melayu
Tari
Joged lambak
Senjata
tradisional Pedang Jenawi & Badik
5.
Provinsi Kepulauan Riau
Rumah
Adat Belah Bubung
Pakaian
Adat Tradisional Belanga
Tari
Tandak
Senjata
Tradisional pedang Jenawi
6.
Provinsi Jambi
Rumah
Adat panjang
Pakaian
Adat Tradisional Melayu Jambi
Tari
sekapur sirih
Senjata
tradisional Keris
7.
Provinsi Sumatera Selatan
Rumah
Adat Limas
Pakaian
Adat Tradisional Aesan Gede
Tari
Putri Bekhusek
Senjata
Tradisional Keris
8.
Provinsi Bangka Belitung
Rumah
Adat Rakit Limas
Pakaian
Adat Tradisional Paksian
Tari
Zapin
Senjata
tradisional Siwar Panjang
9.
Provinsi Bengkulu
Rumah
Adat Rakyat
Pakaian
Adat Tradisional Bengkulu
Tari
Bidadari
Senjata
tradisional Keris
10.
Provinsi Lampung
Rumah
Adat Nowou Sesat
Pakaian
Adat Tradisional Tulang Bawang
Tari
Melinting
Senjata
Tradisional Badik
11.
DKI Jakarta
Rumah
Adat
Pakaian
Adat Tradisional Betawi
Tari
Yapong
Senjata
Tradisional Golok
12.
Provinsi Jawa Barat
Rumah
Adat Sunda
Pakaian
Adat Tradisional Kebaya
Tari
Merak
Senjata
Tradisional Kujang
13.
Provinsi Banten
Tarian
Tradisional Tari Topeng
Rumah
Adat Rumah Kesepuhan
Senjata
Tradisonal Kujang
Lagu
Daerah : Dayung Sampan
Suku
: Baduy, Sunda, dan Banten
14.
Provinsi Jawa Tengah
Rumah
Adat Joglo
Pakaian
Adat Tradisional Kain Kebaya
Tari
Bambang Cakil
Senjata
Keris
15.
Provinsi Jogjakarta
Rumah
Adat Bangsal Kencono
Pakaian
Adat Tradisional Kasatrian
Tari
Serimpi
Senjata
Keris
16.
Provinsi Jawa Timur
Rumah
Adat Joglo (Jawa Timuran)
Pakaian
Adat Tradisional Pesa’an
Tari
Remong
Senjata
Clurit
17.
Provinsi Bali
Rumah
Adat Gapura Candi Bentar
Pakaian
Adat Tradisional Bali
Tari
Legong
Senjata
Keris
18.
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rumah
Adat Dalam Loka Samawa
Pakaian
Adat Tradisional Lombok
Tari
Mpaa Lenggogo
Senjata
Keris
19.
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rumah
Adat Musalaki
Pakaian
Adat Tradisional Nusa Tenggara Timur
Tari
Gareng Lameng
Senjata
Sundu
20.
Provinsi Kalimantan Barat
Rumah
Adat Panjang
Pakaian
Adat Tradisional Perang
Tari
Monong
Senjata
mandau
21.
Provinsi Kalimantan Tengah
Rumah
Adat Betang
Pakaian
Adat Tradisional Kalimantan Tengah
Tari
Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
Senjata
Mandau
22.
Provinsi Kalimantan Timur
Rumah
Adat Lamin
Pakaian
Adat Tradisional Kalimantan Timur
Tari
Gong
Senjata
Mandau
23.
Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah
Adat Bubungan Tinggi
Pakaian
Adat Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
Tari
Baksa Kembang
Senjata
Keris
24.
Provinsi Sulawesi Utara
Rumah
Adat Pewaris
Pakaian
Adat Tradisional Kulavi (Donggala)
Tari
Maengket
Senjata
Keris
25.
Provinsi Sulawesi Barat
Tarian
Tradisional , Tari Patuddu, Tari Kondo Sapata, Tari Kipas.
Rumah
Adat , Rumah Tongkonan
Senjata
Tradisional , Tombak
Suku
: Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
Pakaian
Adat : Sulawesi Barat
26.
Provinsi Sulawesi Tengah
Rumah
Adat Pewaris Tambi
Pakaian
Adat Tradisional Nggembe
Tari
Pule Clinde, Tari Lumense
Senjata
Pasatimpo
27.
Provinsi Sulawesi Tenggara
Rumah
Adat Buton
Pakaian
Adat Tradisional Suku Tolaki
Tari
Buton
Senjata
Keris
28.
Provinsi Sulawesi Selatan
Rumah
Adat Tongkonan
Pakaian
Adat Tradisional Bodo
Tari
Kipas
Senjata
Badik
29.
Provinsi Gorontalo
Rumah
Adat Dulohupa
Pakaian
Adat Tradisional Gorontalo
Tari
polo-polo
Senjata
Badik
30.
Provinsi Maluku
Rumah
Adat Baileo
Pakaian
Adat Tradisional Baju Cele
Tari
Lenso
Senjata
Salawaku
31.
Provinsi Maluku Utara
Rumah
Adat Sasadu
Pakaian
Adat Tradisional Manteren Lamo
Tari
Lenso
Senjata
Parang Salawaku
32.
Provinsi Papua Barat
Rumah
Adat Honai
Pakaian
Adat Tradisional Ewer
Tari
Musyoh, Tari selamat datang
Senjata
Panah
33.
Provinsi Papua
Rumah
Adat Honai
Pakaian
Adat Tradisional Papua
Tari
Musyoh
Senjata
Pisau Belati
34.
Provinsi Kalimantan Utara
Rumah
Adat Baloy
Pakaian
Adat Tradisional Kulavi (Donggala)
Tari
Kencet ledo
Senjata
Mandau
BIOGRAFI PROVINSI
TERTUA DI INDONESIA
(Jawa:
Jåwå Wétan)) adalah sebuah provinsi
di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia.
Ibu kotanya terletak di Surabaya.
Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 42.030.633 jiwa (sensus
2015). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa,
dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa
Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut
Jawa
di utara, Selat Bali di timur, Samudra
Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa
Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau
Madura, Pulau
Bawean, Pulau
Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut
Jawa
(Kepulauan Masalembu),
dan Samudera Hindia
(Pulau
Sempu, dan Nusa
Barung).
Jawa
Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi
perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.
1.
Sejarah
A.
Prasejarah
Jawa Timur telah dihuni manusia sejak
zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecanthropus
Mojokertensis di
Kepuhlagen, Mojokerto; Pithecanthropus erectus di Trinil, Ngawi;
dan Homo
Wajakensis di
Wajak, Tulungagung.
B.
Era
klasik
Prasasti Dinoyo yang
ditemukan di dekat Kota Malang adalah
sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun 760.
Pada tahun 929, Mpu
Sindok memindahkan pusat Kerajaan
Mataram dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa
Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan
Medang, dan sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan
Janggala, dan Kerajaan
Kadiri.
Pada masa Kerajaan Singhasari,
Raja Kertanagara melakukan ekspansi hingga
ke Melayu. Pada era Kerajaan Majapahit di
bawah Raja Hayam
Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka, dan Kepulauan
Filipina.
Bukti awal masuknya Islam ke
Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun 1102,
serta sejumlah makam Islam pada
kompleks makam Majapahit.
Selain itu, juga ditemukan munculnya
candi Jedong di Daerah Wagir, Malang,
Jawa Timur yang diyakini lebih tua dari Prasasti Dinoyo , yakni sekitar abad
ke-6 Masehi.
C.
Kolonialisme
Bangsa Portugis adalah
bangsa barat yang pertama kali datang di Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin
oleh Cornelis de Houtman mendarat
di Pulau
Madura pada tahun 1596. Surabaya jatuh
ke tangan VOC pada tanggal 13
Mei 1677.
Ketika pemerintahan Stamford
Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan,
yang berlaku hingga tahun 1964.
D.
Kemerdekaan
Kantor gubernur Jawa
Timur di Surabaya pada tahun 1951
Setelah kemerdekaan Indonesia, Indonesia
terbagi menjadi 8 Provinsi, dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi
tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah R.
Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.
Tanggal 20
Februari 1948 di
Madura dibentuk Negara
Madura, dan tanggal 26
November 1948 dibentuk Negara
Jawa Timur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian
dalam Republik Indonesia Serikat.
Negara Jawa Timur dibubarkan, dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal 25
Februari 1950,
dan tanggal 7
Maret 1950 Negara
Madura memberikan pernyataan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1950, dibentuk Provinsi Jawa Timur.
E.
Geografi
Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut
Jawa di utara, Selat
Bali di timur, Samudera
Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa
Tengah di barat. Panjang bentangan
barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat
sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar
60 km. Madura adalah
pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat
Madura. Pulau
Bawean berada sekitar 150 km sebelah
utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling
timur adalah Kepulauan
Kangean, dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu.
Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa
Barung, dan Pulau
Sempu.
F.
Relief
Secara fisiografis, wilayah Provinsi
Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona
tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah, dan dataran
tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki
tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik,
hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara,
dan Pegunungan Kendeng yang
relatif tandus.
Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan
berapi: Di perbatasan dengan Jawa
Tengah terdapat Gunung
Lawu (3.265 meter). Di sebelah Tenggara
Madiun tedapat Gunung
Wilis (2.169 meter), dan Gunung
Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah
terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung
Arjuno (3.339 meter), Gunung
Welirang (3.156 meter), Gunung
Anjasmoro (2.277 meter), Gunung
Kawi (2.551 meter), dan Gunung
Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut
terletak di sebagian Kabupaten Kediri,
Kabupaten Blitar,
Kabupaten Malang,
Kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Mojokerto,
dan Kabupaten Jombang.
Kelompok Tengger memiliki
puncak Gunung
Bromo (2.329 meter), dan Gunung
Semeru (3.676 meter). Semeru,
dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah
gunung tertinggi di Pulau
Jawa.
Di daerah Tapal Kuda terdapat
dua kelompok pegunungan: Pegunungan
Iyang dengan puncaknya Gunung
Argopuro (3.088 meter), dan Pegunungan Ijen dengan
puncaknya Gunung
Raung (3.344 meter).
Pada bagian selatan terdapat rangkaian
perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar,
hingga Malang. Pegunungan
Kapur Selatan merupakan
kelanjutan dari rangkaian Pegunungan
Sewu di Yogyakarta.
G.
Hidrografi
Dua sungai terpenting di Jawa Timur
adalah Sungai
Brantas (290 km), dan Sungai Bengawan Solo (548 km). Sungai
Brantas memiiki mata air di
lereng Gunung
Arjuno di daerah Batu,
dan mengalir melalui sebagian daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang,
serta Mojokerto.
Di Mojokerto, Sungai Brantas terpecah menjadi dua: Kali
Mas,
dan Kali
Porong; keduanya bermuara di Selat
Madura. Sungai Bengawan Solo memiliki
mata air di lereng Gunung
Lawu yang merupakan perbatasan Jawa
Timur dan Jawa Tengah, dan mengalir melalui sebagian daerah Jawa Tengah bagian
timur dan Jawa Timur, yang akhirnya bermuara di wilayah Gresik.
Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo dikelola oleh Perum
Jasa Tirta I.
Di lereng Gunung Lawu di dekat
perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga
Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur
antara lain Waduk
Ir. Sutami, dan Bendungan
Selorejo, yang digunakan untuk irigasi, pemeliharaan ikan,
dan pariwisata.
H.
Iklim
Jawa Timur memiliki iklim tropis basah.
Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur pada umumnya
memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm
per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara
21-34 °C. Suhu di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah Ranu
Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa
mencapai minus 4 °C, yang menyebabkan turunnya salju lembut.
I.
Demografi
Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2015 adalah
42.030 633 jiwa, dengan kepadatan 884 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah
penduduk terbanyak di provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten
Malang dengan jumlah penduduk 3.046.218
jiwa, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota
Surabaya sebanyak 3.195.487.
Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,76% per tahun (2010).[4]
J.
Suku
bangsa
Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku
Jawa,
namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar
hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku
Madura mendiami di Pulau
Madura, dan daerah Tapal Kuda (Jawa
Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara, dan selatan. Di sejumlah
kawasan Tapal Kuda,
Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur
terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.
Suku Bawean mendiami Pulau
Bawean di bagian utara Kabupaten
Gresik. Suku
Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan
Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger, dan sekitarnya. Suku
Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang
Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli, Jawa Timur juga
merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah
minoritas yang cukup signifikan, dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti
dengan Arab;
mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku
Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi.
Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya,
dan sejumlah kawasan industri lainnya.
Suku bangsa di Jawa Timur, yaitu:
Nomor
|
Suku
Bangsa
|
Jumlah
|
Konsentrasi
|
1
|
29.344.974
|
78,68%
|
|
2
|
7.281.058
|
18,07%
|
|
3
|
297.373
|
0,86%
|
|
4
|
290.968
|
0,55%
|
|
5
|
60.703
|
0,17%
|
|
6
|
39.945
|
0,11%
|
|
7
|
33.886
|
0,10%
|
|
8
|
42.747
|
0,07%
|
|
9
|
16.313
|
0,05%
|
|
10
|
15.397
|
0,04%
|
|
11
|
7.151
|
0,02%
|
|
12
|
5.670
|
0,02%
|
|
13
|
689
|
0,00%
|
|
14
|
Lain-lain
|
439.527
|
1,26%
|
K.
Bahasa
Bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa
Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku
Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Dialek Bahasa Jawa timur dikenal dengan Bahasa
Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku.
Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali
mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini
terkesan kasar.
Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik, dan bangga dengan
bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa dialek Surabaya dikenal
dengan Boso Suroboyoan.
Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan dialek Surabaya.
Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa
dialek Malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi.
Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem'
atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas
yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah
penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa
terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa Walikan atau
Osob Kiwalan.
Berdasarkan penelitian Sugeng
Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah
mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat.
Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian
kecil diserap dari bahasa Arab, Cina, dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan
terbalik, misalnya mobil diucapkan libom,
dan polisi diucapkan silup.
Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan
munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut
Aremania. Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di
kalangan supporter. Seperti Ongisnade atau
Singo Edan, Otruham, Rajajowas, Ongisiras,
dan Utab untuk
menyebut wilayah Muharto, Sawojajar, Singosari dan Batu. Terlepas dari tiga
kelompok dialek bahasa Jawa tersebut (Malangan atau Kiwalan, Boso
Suroboyoan, dan Mataraman) saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata
pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga
SLTA.
Bahasa Madura dituturkan
oleh Suku Madura di
Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan
bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa
kasar), engghi-enten (bahasa
tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa
halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga
dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda,
sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa, dan Bahasa Madura.
Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura
dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh
penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually unintellegible).
Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa
Osing. Bahasa
Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku
Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuno.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai
dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan
bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita,
dan talk show, misalnya JTV memiliki
program berita menggunakan Boso
Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.
L.
Agama
Mayoritas Suku Jawa umumnya menganut
agama Islam,
sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.
Sebagian Suku Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen.
Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing
umumnya beragama Islam. Sedangkan mayoritas Suku Tengger menganut agama Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut agama
Buddha, Kristen, Katolik, Konghucu dan
sebagian kecil menganut Islam, bahkan Masjid
Cheng Ho di Surabaya dikelola
oleh orang Tionghoa, dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.
M.
Seni
dan budaya
1.
Kesenian
Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian
khas. Ludruk merupakan
salah satu kesenian Jawa
Timuran yang cukup terkenal,
yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda
dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan
kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor, dan
kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari
Remo,
dan parikan.
Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto,
dan Jombang;
meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Reog yang
sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan
kesenian khas Ponorogo yang
telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini
juga menjadi icon kesenian
Jawa Timur. Pementasan reog disertai
dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai
unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit
purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan.
Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak,
dan wayang
kulit cukup populer. Legenda terkenal
dari Jawa Timur antara lain Damarwulan, Angling
Darma, dan Sarip
Tambak-Oso.
Seni tari tradisional di Jawa Timur
secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran,
tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain
tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
Terdapat pula kebudayaan semacam barong
sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten yaitu, Bondowoso, dan
Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember
memiliki macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.
2.
Kebudayaan
Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa
di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan,
sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman;
menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan),
eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Nganjuk),
dan sebagian Bojonegoro.
Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit, dan ketoprak cukup populer di
kawasan ini.
Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban,
Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah
masuknya, dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari Sembilan anggota walisongo dimakamkan
di kawasan ini.
Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya
(termasuk Sidoarjo, Mojokerto,
dan Jombang),
dan eks-Karesidenan Malang,
memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman,
mengingat kawasan ini merupakan kawasan arek (sebutan untuk keturunan Kenarok)
terutama di daerah Malang yang
membuat daerah ini sulit terpengaruhi oleh budaya Mataraman.
Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda
banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura
di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa,
Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh
budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti
halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan, dan
teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara
usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara
menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara
setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara
setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut
perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan
apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran).
Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih.
Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik,
bahkan Bojonegoro memiliki
kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria(ganjuran), berbeda dengan
lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, di mana pihak pria melamar wanita.
Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.
Untuk mendoakan orang yang telah
meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim
donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40,
ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
N.
Arsitektur
Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti
di Ngawi, Madiun, Magetan,
dan Ponorogo)
umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas
Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo,
bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).
Masa kolonialisme Hindia Belanda juga
meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat
bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya, dan Malang.
O.
Pemerintahan
1.
Pemerintah
Daerah
Kepala daerah Provinsi Jawa Timur adalah
gubernur, yang dibantu oleh seorang wakil gubernur. Jabatan Gubernur Jawa Timur
secara resmi saat ini diemban oleh Soekarwo,
yang terpilih dalam Pilkada Jatim yang berlangsung dalam dua putaran. Ia
menggantikan Setia
Purwaka yang ditunjuk Menteri
Dalam Negeri sebagai Penjabat Sementara Gubernur Jawa Timur setelah Gubernur Imam
Utomo mengakhiri masa jabatannya pada 29
September 2008. Pemilihan Kepala Daerah, dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada
Langsung) untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2008. Pemerintah Provinsi Jawa
Timur terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 22 Dinas Daerah, 16
Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara dalam koordinasi wilayah,
dibentuk 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I Madiun, Bakorwil II
Bojonegoro, Bakorwil III Malang, dan Bakorwil IV Pamekasan.
2.
Kepala
Daerah
No
|
Gubenur
|
Mulai
Jabatan
|
Akhir
Jabatan
|
Prd.
|
Ket.
|
Wakil
Gubernur
|
||||||||||||
1
|
1945
|
1947
|
1
|
|
||||||||||||||
2
|
1947
|
1949
|
2
|
|
||||||||||||||
3
|
1949
|
1957
|
3
|
|
||||||||||||||
4
|
1957
|
1959
|
4
|
|
||||||||||||||
5
|
1959
|
1963
|
5
|
|
||||||||||||||
6
|
1963
|
1967
|
6
|
|
Satrio
Sastrodiredjo
|
|||||||||||||
7
|
1967
|
26
Januari 1976
|
7
|
|
||||||||||||||
8
|
26
Januari 1976
|
26
Agustus 1983
|
8
|
|
||||||||||||||
9
|
26
Agustus 1983
|
26
Agustus 1988
|
9
|
|
||||||||||||||
10
|
26
Agustus 1988
|
26
Agustus 1993
|
10
|
|
||||||||||||||
11
|
26
Agustus 1993
|
23
Agustus 1998
|
11
|
|||||||||||||||
12
|
23
Agustus 1998
|
23
Agustus 2003
|
12
|
|||||||||||||||
23
Agustus 2003
|
26
Agustus 2008
|
13
|
||||||||||||||||
—
|
26
Agustus 2008
|
12
Februari 2009
|
—
|
|||||||||||||||
13
|
12
Februari 2009
|
12
Februari 2014
|
14
|
|
||||||||||||||
12
Februari 2014
|
Petahana
|
15
|
||||||||||||||||
3.
Perwakilan
Jawa Timur mengirim 87 wakil ke DPR RI
dari sebelas daerah pemilihan, dan empat wakil ke DPD.
Empat wakil Provinsi Jawa Timur di DPD untuk periode 2014-2019 adalah Hj. Emilia
Contessa; Abdul Qadir Amir Hartono,
S.E., M.H.; H. Ahmad Nawardi,
S.Ag.n.; dan Drs. H. A. Budiono,
M.Ed.
DPRD
Jawa Timur hasil Pemilihan Umum
Legislatif 2014 terdiri
atas 100 kursi dan tersusun dari sepuluh partai yang didominasi oleh PKB (20
kursi), PDI-P (19
kursi), dan Partai
Gerindra (13 kursi). Pimpinan
DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2014-2019 terdiri dari Abdul Halim
Iskandar (Ketua; PKB), Kusnadi (Wakil
Ketua; PDI-P), Tjutjuk Sunario (Wakil
Ketua; Gerindra), Achmad Iskandar (Wakil
Ketua; Demokrat), dan Soenarjo (Wakil
Ketua; Golkar) yang resmi menjabat sejak 2 Oktober 2014.
Partai
|
Kursi
|
20
|
|
19
|
|
13
|
|
13
|
|
11
|
|
7
|
|
6
|
|
5
|
|
4
|
|
2
|
|
Total
|
100
|
4.
Pembagian
administratif
Secara administratif, Jawa Timur terdiri
atas 29 kabupaten,
dan 9 kota,
menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak
di Indonesia.
5.
Perwakilan
negara asing
Di Jawa Timur terdapat beberapa
perwakilan negara asing yang terdiri atas konsulat jenderal dan konsulat yang
seluruhnya berkedudukan di Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur. Beberapa
perwakilan negara asing yang ada di Jawa Timur adalah:
6.
Pertahanan
dan Keamanan
Jawa Timur merupakan wilayah Kodam
V/Brawijaya, yang bermarkas di Surabaya. Kawasan Kostrad terdapat
di Singosari,
dan Kraton (Pasuruan). Surabaya merupakan Daerah Basis Armada Timur TNI-AL.
Kawasan TNI-AU terdapat di Bandara
Iswahyudi (Madiun), Bandara Abdul Rachman
Saleh (Malang), Satuan Radar (Jombang),
serta di Raci (Pasuruan), dan di Punung (Pacitan). Kawasan Air
Weapon Range TNI-AU terdapat
di Pantai Pasirian (Lumajang). Bumi Marinir terdapat di Karangpilang
(Surabaya). Daerah latihan militer antara lain terdapat di Gunung Bancak
(Bangkalan), Gunung Majang Komplek (Jember), Teleng Gesingan (Pacitan), serta
di Asembagus (Situbondo).
Polda Jawa Timur membawahi
38 kabupaten/kota dengan rincian satu polres kota besar (Polrestabes Surabaya),
8 kepolisian resor kota, dan 29 kepolisian resor.
P.
Transportasi
Jawa Timur memiliki sistem transportasi
darat, laut, dan udara. Sungai di Jawa Timur umumnya tidak dapat dilayari,
kecuali di Surabaya dapat dilalui perahu kecil.
1.
Transportasi
darat
Jawa Timur dilintasi oleh jalan nasional
sebagai jalan arteri primer, di antaranya jalur
pantura (Anyer-Jakarta-Surabaya-Banyuwangi),
dan jalan nasional lintas tengah (Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya).
Jaringan jalan
tol di Jawa Timur meliputi jalan tol Surabaya-Gempol,
jalan tol Surabaya-Manyar jalan
tol Surabaya-Mojokerto-Curahmalang,
jalan tol sorr Dupak-Sidotopo,
dan jalan tol lingkar dalam : Waru-Tandes-Tanjung Perak-Waru.
Saat ini tengah dikembangkan jalan tol trans-Jawa, di antaranya jalan tol
Surabaya-Mojokerto-Kertosono-Madiun-Mantingan, jalan tol
Gempol-Malang-Kepanjen, jalan tol Gempol-Probolinggo-Banyuwangi, serta jalan
tol dalam kota Surabaya: tol lingkar timur, dan tol tengah kota. Jembatan
Suramadu yang melintasi Selat
Madura menghubungkan Surabaya, dan Pulau
Madura telah selesai pembangunannya, dan kini telah dapat digunakan.
Kota-kota di Jawa Timur dihubungkan
dengan jaringan bus antarkota. Bus dengan Surabaya-Tuban-Semarang,
Surabaya-Madiun-Yogyakarta, Surabaya-Malang, Surabaya-Kediri, dan
Surabaya-Jember-Banyuwangi, umumhya beroperasi selama 24 jam penuh. Rute dengan
jarak menengah dilayani oleh bus antarkota yang berukuran lebih kecil, seperti
jurusan Surabaya-Mojokerto atau Madiun-Ponorogo. Rute dengan jarak jauh seperti
Jakarta, Sumatera, dan Bali-Lombok umumnya dilayani oleh bus malam. Terminal
Purabaya di Waru,
Sidoarjo adalah terminal terbesar
di Indonesia.
Setiap kabupaten/kota di Jawa Timur juga
memiliki sistem angkutan
kota (angkot) atau angkutan perdesaan (angkudes)
yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan daerah sekitarnya. Di Surabaya
angkutan seperti ini dikenal dengan sebutan lyn atau bemo. Taksi dengan
argometer dapat dijumpai di Surabaya-Gresik-Sidoarjo, Malang
Raya,
Banyuwangi, Jember, Madiun, dan Kediri. Sebagai alternatif taksi, di Surabaya
terdapat angguna (angkutan
serba guna), yang menggantikan helicak (di
Jakarta disebut bajaj)
sejak tahun 1990-an. Bus kota dapat dijumpai di Surabaya, dan Jember. Becak adalah
moda angkutan tradisional yang dapat dijumpai hampir di setiap wilayah, meski
di sejumlah tempat dilarang beroperasi. Belakangan, terdapat becak bermesin
yang dikenal dengan sebutan bentor (Jawa: becak
montor = becak bermotor).
2.
Kereta
api
Sistem perkeretaapian di Jawa Timur
telah dibangun sejak era kolonialisme Hindia Belanda. Jalur kereta api di Jawa
Timur terdiri atas jalur utara (Surabaya Pasar Turi-Semarang-Cirebon-Jakarta),
jalur tengah (Surabaya Gubeng-Yogyakarta-Bandung-Jakarta),
jalur lingkar selatan (Surabaya Gubeng-Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya), dan
jalur timur (Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi). Jawa Timur juga terdapat
sistem transportasi kereta
komuter dengan rute
Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto,
Madiun-Kertosono, dan Malang-Kepanjen.
3.
Transportasi
laut
Pelabuhan Internasional Hub Tanjung
Perak adalah pelabuhan utama yang berada
di Surabaya. Pelabuhan berskala nasional di Jawa Timur meliputi Pelabuhan
Gresik di Kabupaten Gresik, Pelabuhan Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi,
Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, Pelabuhan Pasuruan di Kota
Pasuruan, Pelabuhan Sapudi di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kalbut di Kabupaten
Situbondo, Pelabuhan Sapeken di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Paiton di
Kabupaten Probolinggo, Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik, serta Pelabuhan
Kangean di Kabupaten Sumenep.
Jawa Timur memiliki sejumlah pelabuhan
penyeberangan, di antaranya Pelabuhan
Ujung (Surabaya), Pelabuhan
Kamal (Bangkalan, Madura),
Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi),
Pelabuhan Kalianget (Sumenep),
serta Pelabuhan Jangkar (Situbondo).
Rute Ujung-Kamal menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dengan Madura, Pelabuhan
Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali, Rute Jangkar-Kalianget
menghubungkan antara Pulau Jawa (Situbondo) dengan Pulau Madura, serta
Kalianget juga menghubungkan Pulau Madura dengan kepulauan kecil di Laut Jawa
(Kangean dan Masalembu).
4.
Transportasi
udara
Bandara Internasional
Juanda di Kabupaten Sidoarjo menghubungkan
Jawa Timur dengan kota-kota besar di Indonesia, dan luar negeri. Di Malang
terdapat bandara nasional yang menghubungkan kota-kota besar di Indonesia yakni Bandara Abdul Rachman Saleh.
Selain itu di Jawa Timur terdapat bandara umum lainnya seperti Bandara Blimbingsari di
Kabupaten Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro di
Kabupaten Jember, Bandara
Iswahyudi di Madiun, serta Bandara Trunojoyo di
Kabupaten Sumenep.
Q.
Perekonomian
1.
Perindustrian
Jawa Timur memiliki sejumlah industri
besar, di antaranya galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia PT PAL di
Surabaya, industri perlengkapan tempur PT Pindad di
Malang, industri besar kereta api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di
Madiun, pabrik kertas (PT
Tjiwi Kimia di Tarik-Sidoarjo, PT Leces di
Probolinggo), pabrik rokok ( Wismilak di
Surabaya Gudang
Garam di Kediri, Sampoerna di
Surabaya, dan Pasuruan, serta Bentoel di
Malang). Di Gresik terdapat Semen
Gresik, dan PT Petrokimia Gresik.
Di Tuban terdapat pabrik Semen terbesar di Indonesia yaitu Semen
Indonesia (ex Semen Gresik), dan Semen Holcim serta
Kawasan Kilang Petrokimia. Pemerintah telah menetapkan 12 kawaan industri
estate, di antaranya Surabaya Industrial
Estate Rungkut (SIER)
di Surabaya, Pasuruan
Industrial Estate Rembang (PIER)
di Kabupaten Pasuruan, Madiun
Industrial Estate Balerejo (MIEB)
di kabupaten Madiun, Ngoro Industrial
Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto,
Kawasan Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan
Integrated Shorebase (LIS)
di Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota,
dan beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri kerajinan kulit
berupa tas, dan sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo adalah
salah satu industri kecil yang sangat terkenal.
2.
Pertambangan
dan energi
Blok Cepu, salah satu penghasil
minyak bumi terbesar di Indonesia, ditambang di Bojonegoro. Pembangkit listrik
di Jawa Timur dikelola oleh PT PJB, di mana
meliputi PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang menyediakan
energi listrik ke sistem Jawa-Bali. Beberapa daerah menikmati pembangkit energi
mikrohidro, dan energi surya.
R.
Sosial
1.
Pendidikan
Jawa Timur merupakan provinsi dengan
jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di Indonesia. Di Surabaya terdapat Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa;
dahulu IKIP Surabaya), Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya (PENS), Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur (UPN
Veteran Jatim) dan UIN
Sunan Ampel (UINSA, dahulu IAIN
Sunan Ampel).
Di Malang terdapat Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Terbuka (UT), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA),
dan Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN-Maliki).
Di Jember terdapat Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember (POLIJE).
Di Madiun terdapat Politeknik Negeri Madiun,
dan Politeknik Negeri Banyuwangi (POLIWANGI)
di Banyuwangi. Di wilayah Madura terdapat Universitas Trunojoyo di Kabupaten Bangkalan dan Politeknik Negeri Madura (POLTERA)
di Kabupaten
Sampang.
Untuk perguruan tinggi kedinasan, di
Surabaya terdapat Akademi Angkatan Laut (AAL),
dan di Malang terdapat Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara (STAN
Malang). Malang dikenal dengan sebutan Kota
Pendidikan Internasional, karena banyaknya perguruan tinggi
di kota ini menjadikan Malang sebagai pusat pendidikan di Indonesia bagian
timur. Perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Timur antara lain Universitas Kristen Petra (UKP), Universitas
Katolik Widya Mandala (UKWM), STIKES Katolik
St. Vincentius a Paulo Surabaya, dan Universitas Surabaya (UBAYA)
di Surabaya, serta di Malang terdapat beberapa universitas megah dan populer di Asean seperti Universitas
Muhammadiyah Malang, Institut Teknologi Nasional, Universitas Merdeka Malang, Universitas
Gajayana Malang, Universitas Kanjuruhan Malang,
Universitas Widya Gama, Universitas Machung, PPPPTK VEDC Malang, dan
Universitas Binus yang
banyak menjadi jujukan mahasiswa asing sebagai program pertukaran pelajar. Dan
di Madiun terdapat Universitas
Merdeka Madiun, IKIP
PGRI Madiun, dan STISIP
Muhammadiyah Madiun.
Jawa Timur juga dikenal sebagai provinsi
yang memiliki sejumlah pondok pesantren ternama. Sedikitnya terdapat 1.500
pondok pesantren yang menyebar di hampir semua kabupaten. Pondok
pesantren Gontor adalah
sebuah pondok pesantren (ponpes) modern yang terdapat di Ponorogo. Kabupaten
Jombang dan Singosari dikenal
sebagai kota santri,
karena memiliki pondok pesantren yang cukup banyak, di antaranya Ponpes Tebuireng dan
Ponpes Darul Ulum di Jombang.
Rumah Sakit Dr.Soetomo di
Surabaya dikenal sebagai rumah sakit terlengkap di Jawa Timur, dan Kawasan
Timur Indonesia. Rumah sakit ternama lainnya adalah Rumah
Sakit Darmo, dan Rumah Sakit Internasional di
Surabaya, Rumah Sakit Dr. Syaiful Anwar (RSSA)
di Malang, Rumah Sakit Dr. Soedono di
Madiun, Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya serta Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat di Malang yang menjadi rumah sakit jiwa terbesar di Asia
Tenggara.
2.
Pariwisata
Kawasan metropolitan Malang merupakan
tujuan wisata terkenal di Indonesia dengan Kota
Wisata Batu sebagai pusatnya.
Jawa Timur memiliki sejumlah tempat
wisata yang menarik. Salah satu ikon wisata Jawa Timur adalah Gunung
Bromo, yang dihuni oleh Suku Tengger, di
mana setiap tahun diselenggarakan
upacara Kasada.
Di kawasan pegunungan Tengger juga terdapat sebuah air terjun yaitu Madakaripura yang
merupakan tempat pertapaan terakhir Mahapatih Gajah
Mada sebelum mengabdi di Kerajaan Majapahit.
Air terjun Madakaripura memiliki ketinggian sekitar 200 meter, yang menjadikan
air terjun ini yang tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia.
Jawa Timur juga memiliki beberapa daerah wisata pegunungan lainnya di antaranya
adalah daerah pegunungan Malang
Raya yang dikenal sebagai kawasan wisata
pegunungan alami yang mencakup Malang dan Batu.
Daerah pegunungan Tretes dan Trawas,
juga dikenal memiliki karakteristik seperti daerah Puncak di
provinsi Jawa
Barat. Wisata alam lainnya di Jawa Timur adalah Taman
Nasional (4 dari 12 Taman Nasional di Jawa), Kebun Raya Purwodadi di Purwodadi, Pasuruan,
dan Taman
Safari Indonesia II di
Prigen.
Jawa Timur juga terdapat peninggalan
sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, dulunya
merupakan pusat Kerajaan Majapahit,
terdapat belasan candi, dan makam raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya
menyebar di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di
Blitar. Di Madura, Sumenep merupakan pusat kerajaan Madura, di
mana terdapat Keraton
Sumenep, museum, dan makam raja-raja Madura (Asta Tinggi Sumenep).
Jawa Timur dikenal memiliki panorama
pantai yang sangat indah. Di pantai selatan terdapat Pantai Prigi, Pantai
Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek, Pantai Popoh di Tulungagung,
Pantai Ngliyep, dan tempat wisata buatan seperti Jawa
Timur Park, Batu
Secret Zoo, Batu Night Spectacular, Eco Green Park di
Batu, serta Pantai Watu Ulo di Jember. Jawa Timur juga memiliki pantai yang
ombaknya merupakan salah satu yang terbaik di dunia, yaitu Pantai
Plengkung yang terletak di
Kabupaten Banyuwangi. Di kawasan pantai utara terdapat Pantai Tanjung Kodok di
Kabupaten Lamongan, kini telah dikelola, dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan
menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL).
Masyarakat Jawa Timur sering menyebut
WBL dengan Jatim Park II yang sebenarnya Jatim Park II itu sendiri berada di
Batu. Selain itu ada Pantai Kenjeran di Surabaya, dan Pantai Pasir Putih di
Situbondo. Danau di Jawa Timur antara lain Telaga Sarangan di Magetan, Bendungan
Ir. Sutami di Kabupaten Malang,
dan Bendungan
Selorejo di Kabupaten Blitar.
Kawasan pesisir utara terdapat sejumlah
makam para wali, yang menjadi wisata religi para peziarah bagi umat Islam. Lima
dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur: Sunan
Ampel di Surabaya, Sunan
Giri,
dan Sunan
Gresik di Gresik, Sunan
Drajat di Paciran (Lamongan), dan Sunan
Bonang di Tuban. Di kawasan pesisir utara
ini juga terdapat gua-gua yang menarik, yaitu: Gua
Maharani di Lamongan, dan Gua Akbar di
Tuban, serta Gua Gong yang berada di Kabupaten Pacitan yang terkenal sebagai
gua terindah di Asia Tenggara. Objek wisata ziarah di Jawa Timur antara lain
yaitu makam proklamator yang juga Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno yang
terdapat di Kota
Blitar, serta makam Presiden Republik Indonesia keempat Abdurrahman
Wahid / Gus Dur yang terletak di Kabupaten
Jombang.
Kawasan Metropolitan Malang merupakan
tujuan wisata terkemuka di Indonesia dengan Kota
Wisata Batu sebagai pusatnya.
Kawasan wisata Malang mempunyai berbagai keindahan alam mulai dari gunung
berapi hingga pantai, serta wisata buatan manusia dari wisata sejarah hingga
theme park berkelas internasional dengan didukung transportasi antar provinsi
melalui kereta api, bus, dan pesawat terbang yang tersedia di Malang. Batu
Secret Zoo selalu menempati
peringkat 10 besar pada urutan kebun binatang terbaik di Asia menurut situs
traveling terkemuka TripAdvisor.
Surabaya merupakan pusat pemerintahan,
dan pusat bisnis Jawa Timur, di mana terdapat Tugu
Pahlawan, Museum Mpu Tantular, Kebun Binatang Surabaya,
Monumen Kapal Selam, Kawasan Ampel, dan Kawasan Tunjungan. Jawa
Timur Park di Batu, dan Wisata Bahari Lamongan di
Lamongan merupakan wahana wisata yang disebut-sebut sebagai disneyland di
Indonesia selain Taman Impian Jaya Ancol di
Jakarta.
Di Bojonegoro terdapat wisata Kahyangan Api yaitu
api abadi yang sudah ada sejak ratusan tahun, di mana pada waktu PON XV Tahun
2000 diambil api PON dari sini. Selain itu juga terdapat Wana Wisata Dander,
dan Waduk
Pacal di Kabupaten Bojonegoro.
3.
Olahraga
Jawa Timur merupakan provinsi dengan
jumlah klub sepak
bola profesional terbanyak di Indonesia.
Klub Liga Super Indonesia yang
berasal dari Jatim adalah Persegres Gresik United, Persik
Kediri, Persema
Malang, Arema
Indonesia, Persibo Bojonegoro, Deltras
Sidoarjo, Persela
Lamongan, dan Persebaya Surabaya.
Arema dan Persebaya adalah klub sepak bola dari Jawa Timur yang menjadi tim
papan atas di Indonesia dengan berulang kali meraih juara dari turnamen dan
kompetisi nasional serta sering menjadi wakil Indonesia pada kejuaraan antar
klub di Asia.
Jawa Timur pernah dua kali menjadi tuan
rumah Pekan Olahraga Nasional (PON),
yakni PON
VII tahun 1969,
dan PON
XV tahun 2000,
dan menjadi juara umum PON pada tahun 2000, dan 2008. Semenjak tahun 1996 Tim
Sepak Bola Jawa Timur selalu meraih medali
emas termasuk pada tahun 2008, dan
tercatat sebagai medali emas yang keempat diterima berurutan. Pada tahun 2021,
Jawa Timur juga menjadi tuan rumah Asian Youth Games ke-4.
S.
Kawasan
kota
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi Jawa Timur, hierarki perkotaan di Jawa Timur terdiri atas
perkotaan megapolitan, perkotaan metropolitan, perkotaan menengah, dan
perkotaan kecil.
Gerbangkertosusila (Kota
Surabaya, perkotaan Sidoarjo dan
sekitarnya, perkotaan Gresik dan
sekitarnya, serta perkotaan Bangkalan dan
sekitarnya).
Perkotaan Metropolitan meliputi
perkotaan Perkotaan Malang
Raya (Kota
Malang, Kota
Batu,
serta perkotaan Kepanjen).
Perkotaan Menengah terdiri
atas: perkotaan Tuban,
perkotaan Lamongan,
perkotaan Tulungagung,
perkotaan Jombang,
perkotaan Mojokerto,
perkotaan Pasuruan,
perkotaan Bojonegoro, Kota
Madiun, Kota
Kediri, perkotaan Jember,
perkotaan Banyuwangi,
perkotaan Blitar, Kota
Probolinggo, dan perkotaan Pamekasan.
Perkotaan kecil terdiri
atas: perkotaan Sampang,
perkotaan Sumenep,
perkotaan Ngawi,
perkotaan Magetan,
perkotaan Nganjuk,
perkotaan Bondowoso,
perkotaan Trenggalek,
perkotaan Ponorogo,
perkotaan Pare,
perkotaan Situbondo,
perkotaan Pacitan,
perkotaan Lumajang,
perkotaan Kraksaan,
dan perkotaan Caruban.
2.
Kawasan
lindung
a.
Kawasan
suaka alam
Kawasan suaka alam meliputi cagar
alam,
dan suaka
margasatwa. Saat ini Jawa Timur terdapat 17 cagar alam dan 2
suaka margasatwa. Suaka Margasatwa Dataran Tinggi yang terdapat di Malang,
Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Banyuwangi. Sementara Suaka Margasatwa
Pulau Bawean berada di Gresik.
b.
Kawasan
pelestarian alam
Kawasan pelestarian alam meliputi taman
nasional, taman
hutan raya (tahura), dan taman
wisata alam. Jawa Timur memiliki empat kawasan taman nasional, yaitu: Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru di
Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten
Probolinggo. Taman Nasional Baluran di
Perbatasan Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi. Taman Nasional Meru Betiri di
Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. Taman Nasional Alas Purwo di
Kabupaten Banyuwangi.
Kawasan hutan raya yaitu Taman Hutan Raya Raden Soerjo yang
berada di sebagian wilayah Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang.
Taman wisata alam, meliputi Taman Wisata
Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Bondowoso; serta Taman Wisata
Alam Gunung Baung, di Kabupaten Pasuruan.
T.
Kuliner
khas
Makanan khas Jawa Timur yang terkenal di
antaranya adalah bakso malang, rawon,
dan tahu campur lamongan.
Surabaya terkenal akan rujak
cingur, semanggi, lontong
balap, sate
kerang, dan lontong
kupang. Malang telah populer akan berbagai olahan buah
terutama apel, keripik
tempe, bakpao
telo, bakso malang, rawon dan cwie
mie.
Kediri terkenal akan tahu
takwa, tahu pong,
dan getuk pisang.
Madiun dikenal akan nasi
pecel madiun, dan sebagai penghasil brem.
Kecamatan Babat,
Lamongan terkenal sebagai
penghasil wingko
babat. Bondowoso merupakan penghasil tape yang
sangat manis. Gresik terkenal
dengan nasi
krawu, otak-otak bandeng, bonggolan,
dan pudak-nya.
Sidoarjo terkenal akan kerupuk udang, terasi,
dan petisnya.
Ngawi terkenal merupakan penghasil Tempe Kripik,
Tahu tepo, dan nasi lethok. Blitar memiliki makanan khas yaitu nasi pecel. Buah
yang terkenal asli Blitar yaitu rambutan. Banyuwangi terkenal
dengan sego
tempong, rujak
soto,
dan pecel rawon.
Tuban terkenal
dengan legen beserta buah
siwalan-nya, serta makanan khas Tuban lainnya yaitu sego becek dan kare rajungan,
yang populer akan rasanya yang pedas. Jember mempunyai makanan khas berbahan
tape yaitu suwar-suwir serta proll tape yang
sangat manis.
Jagung dikenal sebagai salah satu
makanan pokok orang Madura, sementara ubi kayu yang diolah menjadi gaplek,
dahulu merupakan makanan pokok sebagian penduduk di Pacitan dan Trenggalek.
Tulungagung terkenal dengan lodho , jenang syabun , sate
kambing yang membedakan dengan
daerah lain adalah bumbunya memakai petis , pecel tulungagung
BIOGRAFI PROVINSI TERMUDA DI
INDONESIA
Kalimantan
Utara
Kalimantan
Utara
|
|
Hari
jadi
|
25
Oktober 2012
|
Dasar
hukum
|
|
Area
|
|
- Total
luas
|
75467,70
km2
|
Populasi
|
|
- Total
|
|
Pemerintahan
|
|
Marthen
Sablon
|
|
- Sekda
|
Badrun
|
4
|
|
1
|
|
50
|
|
479
|
|
APBD
|
|
Demografi
|
|
Senjata
tradisional
|
|
Situs
web
|
Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara
tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak.
Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda
Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.
Kementerian Dalam Negeri menetapkan 11 daerah otonomi
baru yang terdiri atas satu provinsi dan 10 kabupaten, termasuk Kaltara pada
hari Senin, 22 April 2013.
Bersama dengan penetapan itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik
kepala daerah masing-masing, termasuk pejabat Gubernur Kaltara yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan
yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.
Pada tanggal 22 April 2015, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melantik Triyono Budi Sasongko sebagai Pejabat Gubernur Kaltara
menggantikan Irianto Lambrie yang telah menjabat selama 2 periode masa jabatan Pj. Gubernur Kaltara.
A.
Sejarah
1.
Sejarah Sebelum Pembentukan
Provinsi Borneo saat masa awal kemerdekaan, tahun 1945.
Dalam sejarahnya
negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Sarawak, Sabah, Brunei . Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya
Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan
Utara hingga daerah Kinabatangan di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan
Nagri Marancang. Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias
Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala
Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan Suku Suluk mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.
Kemudian kolonial Inggris
menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan
Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).
Wilayah yang
menjadi provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan
Bulungan. Kesultanan
Bulungan menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.
Namun Kerajaan Berau (yang merupakan induk dari Kesultanan Bulungan) menurut Hikayat Banjar termasuk salah satu vazal atau negara bagian di dalam mandala negara Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan
Negara Dipa (masa Hindu). Sampai tahun 1850, negeri Bulungan masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara Kesultanan Sulu. Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan sudah dimasukkan
dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.
Walaupun belakangan negeri
Bulungan di bawah kekuasaan Pangeran dari Brunei, namun negeri tersebut masih tetap
termasuk dalam mandala negara Berau. Berdasarkan perjanjian antara negara
Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal 13 Agustus 1787 dan 4 Mei 1826,
maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC
Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas vazal Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda termasuk
Berau dan daerah taklukannya.
Maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari
Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara
bagian Sintang,
daerah bagian Lawai dan Daerah Aliran
Sungai Jelai (salah satu wilayah Kepageranan
Kotawaringin di dalam negara kesultanan Banjar) sedangkan wilayah
paling timur adalah negara bagian Berau. Negara bagian Berau meliputi negeri kesultanan
Gunung Tabur, negeri kesultanan
Tanjung/Sambaliung, negeri kesultanan
Bulungan & distrik Tidung yang dihapuskan tahun 1916.
Berdasarkan peta Hindia Belanda
tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke
utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua
perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.
2.
Sejarah pembentukan Kaltara
Sekda Provinsi Kalimantan
Timur, Irianto
Lambrie diangkat menjadi Plt. Gubernur Kalimantan Utara yang
pertama
Proses pemekaran
Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur telah dimulai pada tahun 2000-an.
Setelah melalui proses panjang,
pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna
DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.
B.
Suku bangsa
Hampir 40% penduduk
Kalimantan Utara adalah Suku Jawa melalui program transmigrasi yang merupakan kelompok
terbesar, disusul penduduk asal Sulawesi Selatan. Selebihnya merupakan penduduk asli Kalimantan yaitu Suku Dayak (Lun Bawang / Lun
Dayeh , Kenyah , Murut ) , Suku Banjar, Suku Bulungan, Suku Tidung dan Suku Kutai.
C.
Pemerintahan
Pada saat
dibentuknya, wilayah Kalimantan Utara dengan 408 orang PNS dibagi menjadi 5
wilayah administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:
Kabupaten/Kota
|
Ibukota
|
|
4
074
|
||
3
420
|
||
9
043
|
||
1
289
|
||
-
|
4
012
|
Daftar terakhir didasarkan pada data wilayah di
Kemendagri.
Seluruh wilayah ini
sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur.
Peringkat
|
Kabupaten/Kota
|
Ibukota
|
|
1
|
235.564
|
Tarakan
|
|
2
|
177.607
|
Nunukan
|
|
3
|
135.029
|
Tanjung
Selor
|
|
4
|
77.633
|
Malinau
|
|
5
|
21.793
|
Tideng
Pale
|
E.
Perwakilan
DPRD Kalimantan Utara hasil Pemilihan
Umum Legislatif 2014 tersusun dari dua belas partai politik. Seluruh partai
politik mendapat jatah di DPRD Kaltara disebabkan pemekaran Kaltara dari
Kaltim. Susunan DPRD dengan perincian sebagai berikut:
Partai
|
Kursi
|
5
|
|
4
|
|
4
|
|
4
|
|
4
|
|
3
|
|
2
|
|
2
|
|
2
|
|
2
|
|
2
|
|
1
|
|
Total
|
35
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya