Kesetrika
Di
suatu pagi yang masih cerah, muncul sesosok laki-laki yang sedang ke rumah
sakit karena kedua buah telinganya lagi kena luka bakar.
Doker : “looh, ada
apa yang terjadi dengan telinga anda pak?”
Pasien : “begini
dokter ceritanya, sebelumnya saya lagi menyetrika baju, nah, ketika saya lagi
menyetrika baju, secara mendadak telpon saya bunyi dan mendering. Sebab
reflek, akhirnya ketika saat itu saya lagi memegang setrika, langsung saja saya
tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Dokter : “oh, begitu
toh ceritanya, saya mengerti keluhan bapak, kemudian untuk telinga bapak
yang sebelah kanan itu apa yang terjadi?”
Pasien : “Nah ini
dia masalahnya dokter, si bego tersebut kembali menelpon.”
Tukang
Roti
Di
suatu hari, datang tukang roti yang melalui depan rumah, kemudian teman ane Si
Enggal memanggil dia. Tak lama, datanglah tukang roti itu mendekati kita yang
sedang istrirahat santai di taman depan rumah.
Enggar : “Adanya
Roti jenis apa saja bang ?”
Tukang Roti :
“Bisa bermacam-macam, dek.”
Enggar : “Terus
bang, roti ini apa yah rasanya ?”
Tukang Roti :
“Roti ini coklat dek rasanya.”
Enggar : “Kalo
roti ini rasa apa bang ?”
Tukang Roti :
“roti rasa strawberry dek.”
Enggar : “kalo ini
rasa apa bang ?”
Tukang Roti : “ini
rasa nanas dek.”
Enggar : “Loh,
terus mana rotinya bang ? sejak tadi mulu bicaranya buah-buahan terus ?
memangnya abang jual apa sih, roti atau buah ? Jika kaya begini ane gak jadi
jadi beli bang”
Tukang Roti :
*Hening*
Dalam sekejab si
tukang jual roti tersebut pingsan mendadak.
Beo
Nakal
Citra,
Sassi dan Shafira saling bertetangga dan sering bersama-sama berangkat menuju
kantor. Untuk sampai jalan raya agar bisa naik kendaraan umum, mereka
diharuskan melalui suatu gang yang diantara rumah tersebut terdapat peliharaan
burung beo.
Tiap
kali tiga perempuan tersebut melalui depan rumah orang yang memiliki peliharaan
beo, selalu saja si burung beo bilang tiga warna. Sassi mulai merasa curiga
kalau burung beo tersebut sudah tahu akan warna celana dalam mereka bertiga.
Untuk
memastikan hal tersebut betul atau tidak, mereka mengadakan kesepakatan buat
mengenakan warna celana dalam yang sama.
Di
esok harinya mereka kembali melalui gang tersebut, si beo mengucapkan “Hitam,
hitam, hitam.” Ketiga perempuan itu terkagum kagum dan tercengang. Di hari
selanjutnya, secara tepat juga si beo mampu menebak warna celana dalam mereka
seraya mengatakan “Pink, pink, pink.”
Citra
memiliki siasat yang agak konyol. “Bagaimana jika besok kita tak sama sekali
mengenakan celana dalam ? Coba, Akan berkata apa si beo usil itu ?” Di esok
harinya saat mereka melewati kembali, si beo di dalam sangkarnya tersebut
mondar-mandir kayak kebingungan.
Citra
dan teman-temannya tersebut mulai tertawa sebab dapat ngerjain burung beo yang
suka usli tersebut. Namun tertawa mereka tidak langsung lama, karena si beo
bilang, “lurus, lurus, keriting.”
Fasilitas
Kantin Sekolah
Di suatu hari, di suatu sekolah lebih tepatnya di dalam
kelas, ada sesosok guru yang lagi mengabsen anak-anak muridnya sebelum
mengawali pelajaran.
Guru
: “Septi ?”
Dina
: “Hadir bu!”
Guru
: “Agung?”
Dina
: “Tidak tahu bu, paling Doni masih berada di luar kelas bu!”
(Tidak
lama kemudian, datanglah Doni masuk ke dalam kelas)
Doni
: “Minta izin bu, apakah boleh saya masuk kelas ?
Guru
: “Kamu habis dari mana saja Doni ?”
Doni
: “Saya Baru saja membeli makanan di luar sekolah bu”
Guru
: “Looh, kita kan memiliki kantin sendiri. Terus ngapaian kamu perlu kesana ?”
Doni
: “Iya bu, namun kantinnya mirip gudang, sudah kotor dan kecil amat.”
(Seluruh
murid pun akhirnya tertawa menyimak perkataan Doni tersebut)
Guru
: “Kamu itu, mendingan di sekolah ini memiliki kantin, namun kamu ada betulnya
juga sih. Karena memang kantin di sekolahan kita agak kurang sadar tentang
menjaga kebersihannya.”
Mendengar masalah tersebut, kelas kembali lagi ke aktifitas
belajar mengajar dan lalu ibu guru bikin jadwal piket buat kantin dan meminta
kepala sekolah supaya memperbaiki kantin tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya