PENINGKATAN
TARAF KESEHATAN MASYARAKAT
PADA
LINGKUNGAN RW 06 DESA JATIMEKAR KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Sehat merupakan kondisi optimal fisik, mental dan sosial
seseorang sehingga dapat memiliki produktivitas yang bukan hanya terbebas dari
bibit penyakit. Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen
konstitutif dari kehidupan seseorang. Kesehatan merupakan tanggung jawab
bersama baik pemerintah, swasta, masyarakat, maupun individu atau perseorangan.
Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah
satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena
itu, kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Laporan dengan topik “Peningkatan Taraf Kesehatan
Masyarakat Pada Lingkungan RW 06 Desa Jatimekar Kecamatan Situraja Kabupaten
Sumedang” ini diangkat untuk mengetahui bagaimana peningkatan taraf
kesehatan masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,
perumusan masalah yang dapat diidentifikasi adalah :
1. Bagaimana kebiasaan serta pola hidup masyarakat di
lingkungan RW 06 Desa Jatimekar?
2. Bagaimana status gizi masyarakat di lingkungan RW 06 Desa
Jatimekar?
3. Bagaimana pelayanan kesehatan yang tersedia di lingkungan
RW 06 Desa Jatimekar untuk mendukung peningkatan taraf kesehatan masyarakat?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini berdasarkan perumusan masalah yang
telah dikemukakan diatas adalah :
1.
Untuk mengatahui kebiasaan serta pola hidup masyarakat di lingkungan RW 06
Dusun Cijati Hilir.
2.
Untuk
mengetahui status gizi masyarakat di lingkungan RW 06 Dusun Cijati Hilir.
3.
Untuk
mengetahui pelayanan kesehatan yang telah tersedia di lingkungan RW 06 Desa
Jatimekar dalam mendukung peningkatan taraf kesehatan masyarakat.
1.4 Manfaat
Penelitian
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak baik bagi penulis sendiri, akademisi, maupun masyarakat. Adapun manfaat
yang diharapkan adalah
1. Dapat menjadi referensi bagi kajian yang akan melakukan
penelitian sejenis.
2. Memberikan informasi dan pemahaman kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai pentingnya peningkatan taraf kesehatan masyarakat.
3. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang peningkatan
taraf kesehatan masyarakat khususnya di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar.
1.5 Metode
Penelitian
Metode penelitian yang penulis lakukan adalah metode
wawancara-kuantitatif. Yang mana penulis melakukan wawancara terhadap orang
yang dianggap memiliki informasi mengenai objek penelitian untuk menganalisis
data-data yang penulis peroleh dari hasil wawancara.
1.6 Hasil
Yang Diharapkan
Walaupun terdapat keterbatasan data yang ada, laporan ini
diharapakan dapat memberikan informasi gambaran umum mengenai peningkatan taraf
kesehatan masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar.
1.7 Jadwal
Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal kegiatan penelitian dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal
: Rabu, 06 Maret 2013
Tempat
: di Rumah Ketua Posyandu Dahlia 3 RW 06
Waktu
: pukul 16:00 WIB
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sehat
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan).
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
saja (WHO, 1947).
Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu
diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu
penyakit dan kelainan (White, 1977).
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis
antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga
dapat mengatasi gangguan dari luar (Pepkin’s).
2.2 Pengertian
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni
: mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui
“Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat“ untuk :
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit-penyakit
menular
3. Pendidikan untuk kebersihan
perorangan
4. Pengorganisasian
pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
5. Pengembangan rekayasa sosial
untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam
memelihara kesehatannya
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara,
melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, 1948).
2.3 Pengertian
Kebiasaan
Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus
atau dalam sebagian besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa hubungan akal
atau sesuatu yang tertanam di dalam jiwa dari hal-hal yang berulang kali
terjadi dan diterima tabiat. (Az-za'balawi)
2.4 Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan
merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat
terhadap pembiayaan kesehatan. (Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia)
2.5 Pengertian
Gizi
Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk
pertumbuhan, mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses
dalam tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan
sebagai komponen pembangun tubuh manusia. (Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo S)
2.6 Pengertian
Status Gizi
Menurut Suhardjo (1983), status gizi adalah keadaan tubuh
sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Makanan yang
memenuhi gizi tubuh, umumnya membawa ke status gizi memuaskan.
Jika kekurangan atau kelebihan zat gizi esensial dalam
makanan untuk jangka waktu yang lama disebut gizi salah.
Manifestasi gizi salah dapat berupa gizi kurang dan gizi lebih (Supariasa,
2004).
Keadaan tubuh dikatakan pada tingkat gizi optimal, jika
jaringan tubuh jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimal.
Kondisi ini memungkinkan tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan
yang tinggi. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan
kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan gizi yang mencakup kelebihan dan kekurangan
zat gizi (Supariasa, 2004).
2.7 Pengertian
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat (Azwar, 1995).
BAB
III
GAMBARAN
UMUM KESEHATAN MASYARAKAT
RW
06 DESA JATIMEKAR
Desa Jatimekar merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan
Situraja, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. RW 06 dari Desa Jatimekar
merupakan lingkungan yang memiliki jumlah penduduk 505 jiwa yang terdiri dari
207 orang laki-laki dan 289 orang perempuan. Masyarakat RW
06 mayoritas beragama Islam dengan etnis sunda yang menjadi etnis
mayoritas pula. Sebagian besar masyarakat RW 06 Desa Jatimekar
bermata pencaharian bertani dengan rata-rata penghasilan sebesar Rp.
30.000/hari.
Dalam hal peningkatan taraf kesehatan masyarakatnya,
lingkungan RW 06 Desa Jatimekar telah menyediakan unit pelayanan kesehatan
yaitu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) untuk memperoleh kemudahan dalam
mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan
Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat. Kegiatan ini sudah dilaksanakan oleh masyarakat pada
awal tahun 1970, namun di lingkungan RW 06 Posyandu baru didirikan sekitar
tahun 1995.
Kegiatan-kegiatan pengembangan di Posyandu Dahlia 3 RW 06
saat ini tidak hanya pada kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, dan Keluarga
Berencana saja, tetapi berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
diantaranya ialah :
1. Program
BKB (Bina Keluarga Balita) yang merupakan program dalam rangka pembinaan
keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal.
2. Program
Lansia bagi masyarakat usia lanjut dengan tujuan meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Berikut bagan struktur organisasi Posyandu Dahlia 3 pada
lingkungan RW 06 Desa Jatimekar :
Gambar III.1
Struktur Organisasi Posyandu Dahlia 3
RW 06 Desa Jatimekar
Keterangan :
Sie.KIA :
Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
Sie. KB
: Keluarga Berencana
Sie. Imunisasi : Seksi Imunisasi
Sie.
Gizi : Seksi
Gizi
Sie.
P3M : Seksi
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
BAB
IV
TEMUAN
DAN LAPORAN
4.1 TEMUAN
TABEL
IV.1
JUMLAH
PENDUDUK RW 06 DESA JATIMEKAR
No.
|
Kriteria
Penduduk
|
Jumlah
|
1
|
Kepala Keluarga
|
139
|
2
|
Perempuan/ibu
|
139
|
3
|
Ibu Hamil
|
8
|
4
|
Balita
|
94
|
5
|
Anak-anak
|
83
|
6
|
Remaja
|
19
|
7
|
Lansia
|
23
|
Total :
|
505
|
Sumber : Kader Posyandu
TABEL
IV.2
KEGIATAN
PROGRAM DI POSYANDU
No.
|
BKB (Bina Keluarga Balita)
|
Lansia
|
1
|
Pemberian Vit. A dua kali setahun
|
Pemeriksaan Tekanan Darah
|
2
|
Penimbangan
|
Penimbangan
|
3
|
Pembagian PMT
|
Pengobatan
|
4
|
Penyuluhan Kesehatan Balita
|
Senam Lansia
|
Sumber : Kader Posyandu
Berdasarkan data yang bersumber dari kader posyandu
menyatakan :
1. Angka
kematian bayi : 0
2. Balita
gizi buruk : 0
3. Ibu
hamil kelainan : 0
4. Angka
kesakitan masyarakat: 25%
5. Pengguna
Jamkesmas : 249 orang
4.2 LAPORAN
1. Kebiasaan
dan pola hidup masyarakat RW 06 Desa Jatimekar
Sebagian besar masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa
Jatimekar telah memahami pentingnya menjaga kesehatan. Terbukti dengan adanya
kesadaran, kemauan, dan kemampuan mereka dengan ikut serta berperan aktif dalam
peningkatan kesehatan yang diawali dengan menjaga kesehatan diri sendiri dengan
menerapkan kebiasaan dan pola hidup sehat. Meskipun penerapan pola hidup sehat
yang mengacu pada pola PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) belum sepenuhnya
diterapkan oleh masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar, namun
sedikitnya masyarakat telah mengetahui manfaat dari 10 indikator PHBS di
tatanan rumah tangga. 10 indikator PHBS antara lain yaitu :
1) Persalinan
dotolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi
bayi ASI eksklusif
3) Menimbang
bayi dan balita setiap bulan
4) Mencuci
tangan memakai sabun
5) Menggunakan
air bersih
6) Menggunakan
jamban sehat
7) Memberantas
jentik nyamuk di rumah
8) Makan
sayur dan buah setiap hari
9) Melakukan
aktivitas fisik setiap hari
10) Tidak Merokok di dalam
rumah
Dari kesepuluh indikator tersebut yang paling dominan
yang belum sepenuhnya diterapakan oleh masyarakat RW 06 Desa Jatimekar adalah
tidak merokok di dalam rumah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat ialah perilaku. Dimana sebagian besar masyarakat
(khususnnya laki-laki) merupakan perokok aktif sehingga cukup sulit
menghilangkan kebiasaan yang sudah melekat pada diri mereka.
Jumlah angka kesakitan masyarakat di lingkungan RW 06
Desa Jatimekar hampir mencapai 25%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kesehatan
masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar belum sepenuhnya mencapai
tingkat yang optimal dan tentunya dapat mempengaruhi peningkatan taraf
kesehatan masyarakat.
2. Status
gizi masyarakat RW 06 Desa Jatimekar
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh,
terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Untuk pemenuhan gizi seimbang disarankan mengkonsumsi
makanan secara variatif tentunya berpedoman pada empat sehat lima sempurna. Hal
yang perlu di perhatikan dalam pemenuhan gizi seimbang selain makanan yang
bervariatif juga di perlukan pemenuhan gizi yang berimbang dalam setiap sajian
yang dimakan. Adapun kiat pemenuhan gizi seimbang ialah :
1) Memilih
makanan yang aman bagi kesehatan
2) Makanan
yang beraneka ragam
3) Makan
makanan yang memenuhi kebutuhan energi
4) Konsumsi
makanan sumber zat besi
5) Gunakan
garam beriodium
6) Minum
air bersih yang aman dalam jumlah yang cukup (8 gelas/hari)
7) Hindari
minum-minuman keras
8) Biasakan
sarapan
9) Aktifitas
tidak berlebihan
10) Olahraga secara teratur
Status gizi masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar
belum bisa dikatakan optimal karena pemenuhan gizi seimbang belum sepenuhnya
terpenuhi. Hal ini disebabkan karena dalam pemilihan jenis makanan sehat yang
bervariatif erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat. Masyarakat cenderung
memilih makanan yang murah meriah meskipun sangat sedikit kandungan gizinya.
Namun dari data yang diperoleh, di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar tidak
terdapat balita yang gizi buruk maupun ibu hamil yang memiliki kelainan
sehingga jumlah angka kematian bayipun dapat diminimalisir bahkan dicegah
sehingga tidak terjadi.
3. Pelayanan
kesehatan di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan
taraf kesehatan masyarakat adalah dengan adanya pelayanan kesehatan. Di
lingkungan RW 06 Desa Jatimekar telah tersedia Posyandu yang memiliki
program-program diantaranya :
1. Program BKB (Bina Keluarga
Balita) yang merupakan program dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan
tumbuh kembang balita secara optimal.
2. Program Lansia bagi masyarakat
usia lanjut dengan tujuan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di
masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia.
Melalui program tersebut masyarakat dapat memperoleh
kemudahan dalam mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar. Pada
program BKB (Bina Keluarga Balita), terdapat berbagai kegiatan dalam perawatan
balita seperti pemberian vitamin A dua kali dalam setahun, penimbangan,
pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), serta penyuluhan kesehatan. Dengan
menjaga kesehatan balita sedini mungkin, maka dipastikan dapat menekan angka
kematian bayi.
Sementara pada program Lansia, terdapat kegiatan-kegiatan
seperti pemeriksaan tekanan darah, pengobatan, penimbangan, serta senam lansia
yang dapat membantu menjaga kebugaran dan kesehatan masyarakat usia
lanjut. Program ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok lansia di
lingkungan RW 06 Desa Jatimekar sehingga mereka mampu untuk menolong dirinya
sendiri dalam mengatasi masalah kesehatannya serta dapat menyumbangkan tenaga
dan kemampuannya untuk kepentingan keluarga dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan
dalam program lansia lebih bersifat mempertahankan derajat kesehatan,
meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa percaya diri dan kebugaran para
lansia.
Selain itu, salah satu upaya meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat adalah dengan adanya Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat).
Jamkesmas bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Di lingkungan RW
06 Desa Jatimekar ada sekitar 249 orang yang mendapatkan Jamkesmas. Dengan
demikian, masyarakat miskin dan tidak mampu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhannya.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan di atas
dapat disimpulkan bahwa taraf kesehatan masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa
Jatimekar adalah sebagai berikut :
1. Angka kesakitan pada lingkungan
RW 06 Desa Jatimekar mencapai 25% yang mana masyarakat belum sepenuhnya
mengoptimalkan kebiasaan dan pola hidup sehat yang mengacu pada penerapan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
2. Status gizi masyarakat pada
lingkungan RW 06 Desa Jatimekar terbilang cukup baik dengan tidak adanya
catatan balita gizi buruk, ibu hamil yang memiliki kelainan, seingga dapat
menekan angka kematian bayi.
3. Pada lingkungan RW 06 Desa
Jatimekar tersedia Posyandu yang memiliki program BKB (Bina Keluarga
Balita) yang merupakan program dalam rangka pembinaan keluarga untuk
mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal serta Lansia yang
bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di
masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia. Selain itu, penggunaan Jamkesmas juga dapat membantu mayarakat
miskin dan kurang mampu dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, taraf kesehatan masyarakat pada lingkungan
RW 06 masih memerlukan peningkatan. Walaupun kenyataannya status gizi
masyarakatnya terbilang cukup baik dengan tidak adanya catatan balita gizi
buruk, ibu hamil yang memiliki kelainan, serta memiliki angka kesakitan yang
terbilang minim, namun alangkah lebih baik lagi jika masyarakat secara
bersama-sama menerapkan pola PHBS serta menerapkan kiat pemenuhan gizi seimbang
dalam kehidupan sehari-hari di untuk mencapai masyarakat yang sejahtera lahir
dan batin serta terbebas dari berbagai penyakit.
DAFTAR
PUSTAKA
(http://suyatno.blog.undip.ac.id/2012/11/06/apakah-keterkaitan-ilmu-gizi-dengan-kesehatan-masyarakat/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya