animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 19 Mei 2018

Peningkatan Taraf Kesehatan Masyarakat Pada Lingkungan Rw 06 Desa Jatimekar Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang


PENINGKATAN TARAF KESEHATAN MASYARAKAT
PADA LINGKUNGAN RW 06 DESA JATIMEKAR KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Sehat merupakan kondisi optimal fisik, mental dan sosial seseorang sehingga dapat memiliki produktivitas yang bukan hanya terbebas dari bibit penyakit. Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konstitutif dari kehidupan seseorang. Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah, swasta, masyarakat, maupun individu atau perseorangan.
Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Laporan dengan topik “Peningkatan Taraf Kesehatan Masyarakat Pada Lingkungan RW 06 Desa Jatimekar Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang” ini diangkat untuk mengetahui bagaimana peningkatan taraf kesehatan masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar.

1.2    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, perumusan masalah yang dapat diidentifikasi adalah :
1.      Bagaimana kebiasaan serta pola hidup masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar?
2.      Bagaimana status gizi masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar?
3.      Bagaimana pelayanan kesehatan yang tersedia di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar untuk mendukung peningkatan taraf kesehatan masyarakat?

1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas adalah :
1.             Untuk mengatahui kebiasaan serta pola hidup masyarakat di lingkungan RW 06 Dusun Cijati Hilir.
2.             Untuk mengetahui status gizi masyarakat di lingkungan RW 06 Dusun Cijati Hilir.
3.             Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang telah tersedia di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar dalam mendukung peningkatan taraf kesehatan masyarakat.

1.4    Manfaat Penelitian
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik bagi penulis sendiri, akademisi, maupun masyarakat. Adapun manfaat yang diharapkan adalah
1.      Dapat menjadi referensi bagi kajian yang akan melakukan penelitian sejenis.
2.      Memberikan informasi dan pemahaman kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai pentingnya peningkatan taraf kesehatan masyarakat.
3.      Menambah pengetahuan dan wawasan tentang peningkatan taraf kesehatan masyarakat khususnya di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar.

1.5    Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis lakukan adalah metode wawancara-kuantitatif. Yang mana penulis melakukan wawancara terhadap orang yang dianggap memiliki informasi mengenai objek penelitian untuk menganalisis data-data yang penulis peroleh dari hasil wawancara.



1.6    Hasil Yang Diharapkan
Walaupun terdapat keterbatasan data yang ada, laporan ini diharapakan dapat memberikan informasi gambaran umum mengenai peningkatan taraf kesehatan masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar.

1.7    Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal kegiatan penelitian dilaksanakan  pada :
Hari/Tanggal          : Rabu, 06 Maret 2013
Tempat                   : di Rumah Ketua Posyandu Dahlia 3 RW 06
Waktu                    : pukul 16:00 WIB



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Sehat
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan).
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan saja (WHO, 1947).
Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan (White, 1977).
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar (Pepkin’s).

2.2  Pengertian Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat“ untuk :
1.    Perbaikan sanitasi lingkungan
2.    Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3.    Pendidikan untuk kebersihan perorangan
4.    Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
5.    Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, 1948).

2.3  Pengertian Kebiasaan
Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus atau dalam sebagian besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa hubungan akal atau sesuatu yang tertanam di dalam jiwa dari hal-hal yang berulang kali terjadi dan diterima tabiat. (Az-za'balawi)

2.4  Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan. (Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia)

2.5  Pengertian Gizi
Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan, mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan sebagai komponen pembangun tubuh manusia. (Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo S)

2.6  Pengertian Status Gizi
Menurut Suhardjo (1983), status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Makanan yang memenuhi gizi tubuh, umumnya membawa ke status gizi memuaskan.
Jika kekurangan atau kelebihan zat gizi esensial dalam makanan untuk jangka waktu yang lama disebut gizi salah. Manifestasi gizi salah dapat berupa gizi kurang dan gizi lebih (Supariasa, 2004).
Keadaan tubuh dikatakan pada tingkat gizi optimal, jika jaringan tubuh jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimal. Kondisi ini memungkinkan tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang tinggi. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan gizi yang mencakup kelebihan dan kekurangan zat gizi (Supariasa, 2004).

2.7  Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat (Azwar, 1995).















BAB III
GAMBARAN UMUM KESEHATAN MASYARAKAT
RW 06 DESA JATIMEKAR

Desa Jatimekar merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. RW 06 dari Desa Jatimekar merupakan lingkungan yang memiliki jumlah penduduk 505 jiwa yang terdiri dari 207 orang laki-laki dan 289 orang perempuan. Masyarakat RW 06 mayoritas beragama Islam dengan etnis sunda yang menjadi etnis mayoritas pula. Sebagian besar masyarakat RW 06 Desa Jatimekar bermata pencaharian bertani dengan rata-rata penghasilan sebesar Rp. 30.000/hari.
Dalam hal peningkatan taraf kesehatan masyarakatnya, lingkungan RW 06 Desa Jatimekar telah menyediakan unit pelayanan kesehatan yaitu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) untuk memperoleh kemudahan dalam mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Kegiatan ini sudah dilaksanakan oleh masyarakat pada awal tahun 1970, namun di lingkungan RW 06 Posyandu baru didirikan sekitar tahun 1995.
Kegiatan-kegiatan pengembangan di Posyandu Dahlia 3 RW 06 saat ini tidak hanya pada kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, dan Keluarga Berencana saja, tetapi berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat diantaranya ialah :
1.        Program BKB (Bina Keluarga Balita) yang merupakan program dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal.
2.        Program Lansia bagi masyarakat usia lanjut dengan tujuan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Berikut bagan struktur organisasi Posyandu Dahlia 3 pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPLwK6yPMcpwbWS86h9sHzF4Mb17lu3SDu-sgYh3z-u1B5nRQXRcmStR3h1OVyhLhndJCLIxPew16BBdf1VHh48g2_Xe3ePQFHFn9XJuoh4T0RINLlI4AznzEKuLxny7AFmc_ELQn3RMg/s400/bagan.bmp

Gambar III.1
Struktur Organisasi Posyandu Dahlia 3
RW 06 Desa Jatimekar

Keterangan :
Sie.KIA             : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
Sie. KB             : Keluarga Berencana
Sie. Imunisasi    : Seksi Imunisasi
Sie. Gizi            : Seksi Gizi
Sie. P3M           : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular









BAB IV
TEMUAN DAN LAPORAN

4.1    TEMUAN
TABEL IV.1  
JUMLAH PENDUDUK RW 06 DESA JATIMEKAR

No.
Kriteria Penduduk
Jumlah
1
Kepala Keluarga
139
2
Perempuan/ibu
139
3
Ibu Hamil
8
4
Balita
94
5
Anak-anak
83
6
Remaja
19
7
Lansia
23
Total :
505

Sumber : Kader Posyandu 
TABEL IV.2
KEGIATAN PROGRAM DI POSYANDU

No.
BKB (Bina Keluarga Balita)
Lansia
1
Pemberian Vit. A dua kali setahun
Pemeriksaan Tekanan Darah
2
Penimbangan
Penimbangan
3
Pembagian PMT
Pengobatan
4
Penyuluhan Kesehatan Balita
Senam Lansia
Sumber : Kader Posyandu
Berdasarkan data yang bersumber dari kader posyandu menyatakan :
1.         Angka kematian bayi : 0
2.         Balita gizi buruk : 0
3.         Ibu hamil kelainan : 0
4.         Angka kesakitan masyarakat: 25%
5.         Pengguna Jamkesmas : 249 orang

4.2    LAPORAN
1.    Kebiasaan dan pola hidup masyarakat RW 06 Desa Jatimekar
Sebagian besar masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar telah memahami pentingnya menjaga kesehatan. Terbukti dengan adanya kesadaran, kemauan, dan kemampuan mereka dengan ikut serta berperan aktif dalam peningkatan kesehatan yang diawali dengan menjaga kesehatan diri sendiri dengan menerapkan kebiasaan dan pola hidup sehat. Meskipun penerapan pola hidup sehat yang mengacu pada pola PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) belum sepenuhnya diterapkan oleh masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar, namun sedikitnya masyarakat telah mengetahui manfaat dari 10 indikator PHBS di tatanan rumah tangga. 10 indikator PHBS antara lain yaitu :
1)        Persalinan dotolong oleh tenaga kesehatan
2)        Memberi bayi ASI eksklusif
3)        Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4)        Mencuci tangan memakai sabun
5)        Menggunakan air bersih
6)        Menggunakan jamban sehat
7)        Memberantas jentik nyamuk di rumah
8)        Makan sayur dan buah setiap hari
9)        Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10)    Tidak Merokok di dalam rumah 
Dari kesepuluh indikator tersebut yang paling dominan yang belum sepenuhnya diterapakan oleh masyarakat RW 06 Desa Jatimekar adalah tidak merokok di dalam rumah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat ialah perilaku. Dimana sebagian besar masyarakat (khususnnya laki-laki) merupakan perokok aktif sehingga cukup sulit menghilangkan kebiasaan yang sudah melekat pada diri  mereka.
Jumlah angka kesakitan masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar hampir mencapai 25%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kesehatan masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar belum sepenuhnya mencapai tingkat yang optimal dan tentunya dapat mempengaruhi peningkatan taraf kesehatan masyarakat.

2.    Status gizi masyarakat RW 06 Desa Jatimekar
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Untuk pemenuhan gizi seimbang disarankan mengkonsumsi makanan secara variatif tentunya berpedoman pada empat sehat lima sempurna. Hal yang perlu di perhatikan dalam pemenuhan gizi seimbang selain makanan yang bervariatif juga di perlukan pemenuhan gizi yang berimbang dalam setiap sajian yang dimakan. Adapun kiat pemenuhan gizi seimbang ialah :
1)        Memilih makanan yang aman bagi kesehatan
2)        Makanan yang beraneka ragam
3)        Makan makanan yang memenuhi kebutuhan energi
4)        Konsumsi makanan sumber zat besi
5)        Gunakan garam beriodium
6)        Minum air bersih yang aman dalam jumlah yang cukup (8 gelas/hari)
7)        Hindari minum-minuman keras
8)        Biasakan sarapan
9)        Aktifitas tidak berlebihan
10)    Olahraga secara teratur

Status gizi masyarakat di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar belum bisa dikatakan optimal karena pemenuhan gizi seimbang belum sepenuhnya terpenuhi. Hal ini disebabkan karena dalam pemilihan jenis makanan sehat yang bervariatif erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat. Masyarakat cenderung memilih makanan yang murah meriah meskipun sangat sedikit kandungan gizinya. Namun dari data yang diperoleh, di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar tidak terdapat balita yang gizi buruk maupun ibu hamil yang memiliki kelainan sehingga jumlah angka kematian bayipun dapat diminimalisir bahkan dicegah sehingga tidak terjadi.

3.    Pelayanan kesehatan di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan taraf kesehatan masyarakat adalah dengan adanya pelayanan kesehatan. Di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar telah tersedia Posyandu yang memiliki program-program diantaranya :
1.    Program BKB (Bina Keluarga Balita) yang merupakan program dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal.
2.    Program Lansia bagi masyarakat usia lanjut dengan tujuan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

Melalui program tersebut masyarakat dapat memperoleh kemudahan dalam mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar. Pada program BKB (Bina Keluarga Balita), terdapat berbagai kegiatan dalam perawatan balita seperti pemberian vitamin A dua kali dalam setahun, penimbangan, pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), serta penyuluhan kesehatan. Dengan menjaga kesehatan balita sedini mungkin, maka dipastikan dapat menekan angka kematian bayi.
Sementara pada program Lansia, terdapat kegiatan-kegiatan seperti pemeriksaan tekanan darah, pengobatan, penimbangan, serta senam lansia yang dapat membantu menjaga kebugaran dan kesehatan masyarakat usia lanjut. Program ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok lansia di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar sehingga mereka mampu untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatannya serta dapat menyumbangkan tenaga dan kemampuannya untuk kepentingan keluarga dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam program lansia lebih bersifat mempertahankan derajat kesehatan, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa percaya diri dan kebugaran para lansia.
Selain itu, salah satu upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat adalah dengan adanya Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Jamkesmas bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Di lingkungan RW 06 Desa Jatimekar ada sekitar 249 orang yang mendapatkan Jamkesmas. Dengan demikian, masyarakat miskin dan tidak mampu berhak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhannya.













BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa taraf kesehatan masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar adalah sebagai berikut :
1.    Angka kesakitan pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar mencapai 25% yang mana masyarakat belum sepenuhnya mengoptimalkan kebiasaan dan pola hidup sehat yang mengacu pada penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
2.    Status gizi masyarakat pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar terbilang cukup baik dengan tidak adanya catatan balita gizi buruk, ibu hamil yang memiliki kelainan, seingga dapat menekan angka kematian bayi.
3.    Pada lingkungan RW 06 Desa Jatimekar tersedia Posyandu yang memiliki program BKB (Bina Keluarga Balita) yang merupakan program dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal serta Lansia yang bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. Selain itu, penggunaan Jamkesmas juga dapat membantu mayarakat miskin dan kurang mampu dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

5.2    Saran
Berdasarkan kesimpulan, taraf kesehatan masyarakat pada lingkungan RW 06 masih memerlukan peningkatan. Walaupun kenyataannya status gizi masyarakatnya terbilang cukup baik dengan tidak adanya catatan balita gizi buruk, ibu hamil yang memiliki kelainan, serta memiliki angka kesakitan yang terbilang minim, namun alangkah lebih baik lagi jika masyarakat secara bersama-sama menerapkan pola PHBS serta menerapkan kiat pemenuhan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari di untuk mencapai masyarakat yang sejahtera lahir dan batin serta terbebas dari berbagai penyakit.
DAFTAR PUSTAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...