Gerak Parabola
Gerak parabola merupakan resultan
dari gerak lurus beraturan
pada sumbu X dan gerak lurus berubah beraturan
pada sumbu Y. Gerak parabola merupakan salah
satu contoh gerak pada bidang datar. Sebagai contoh
gerak parabola adalah gerakan peluru yang ditembakan
dari sebuah meriam dengan kecepatan awal tertentu
dan dengan sudut kecondongan tertentu pula. Ternyata
lintasan yang dilalui oleh peluru berupa lintasan melengkung
yang disebut gerak parabola .
Gerak
Parabola
Untuk memahami gerak parabola
terlebih dahulu kita perhatikan
hasil perpaduan gerak dari sebuah benda yang
melakukan dua gerakan langsung pada bidang datar.
Misalnya, persamaan gerak pada :
Sumbu x : Xt = 2t
Sumbu y : Yt = 4t – t2
(Xt dan Yt dalam cm; t dalam
sekon)
Untuk mengetahui bentuk lintasan
hasil perpaduannya terlebih
dahulu kita lihat isi tabel di bawah ini!
Jika diambil nilai t yang
berdekatan, maka grafik hasil perpaduan
lintasan pada sumbu x dan sumbu y terlihat seperti
di bawah ini.
Persamaan gerak pada sumbu x adalah
persamaan gerak lurus
beraturan. Persaman gerak pada sumbu y adalah persamaan
gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Ternyata
gerak hasil perpaduannya berupa gerak parabola
.
Untuk membahas gerak parabola ,
perhatikan dulu sketsa hasil
pemotretan dua benda yang bergerak dari tempat yang
sama.
Gambar diatas menunjukkan hasil
pemotretan gerakan dua
benda. Benda pertama jatuh bebas, sedangkan benda
kedua dilempar dengan kecepatan awal v0 arah mendatar.
Kedua benda jatuh ke bawah secara serempak. Gerakan arah vertikal
mengikuti gerak lurus berubah
beraturan dan gerak arah mendatar mengikuti gerak
lurus beraturan. Lintasan yang dilalui oleh benda kedua
adalah lintasan parabola.
Dalam tulisan berjudul Discorces On Two New Sciences, Galileo mengemukakan sebuah ide yang
sangat berguna dalam
menganalisis gerak parabola. Dia menyatakan bahwa
gerak parabola dapat dipandang sebagai perpaduan
gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal (sumbu
x) dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu
vertikal (sumbu y) secara terpisah.
Persamaan
Gerak Parabola
Tiap gerakan ini tidak saling
mempengaruhi tetapi gabungannya
tetap menghasilkan gerak menuju ke bumi. Bagaimanakah
bentuk persamaan gerak parabola tersebut?
Perhatikan gambar berikut!
Gambar diatas merupakan sebuah
benda yang dilempar dengan
kecepatan awal vo dan sudut kecondongan (sudut elevasi) sebesar α sehingga benda
melakukan gerak parabola.
Jika kecepatan awal vo
diuraikan pada sumbu x dan sumbu
y di dapat vox dan voy dimana :
v ox
: v o cos α
v oy
: v o sin α
Untuk selanjutnya mari kita bahas
dulu gerakan benda pada
sumbu x dan sumbu y
Gerak
pada Sumbu x (Gerak Lurus Beraturan)
Kecepatan awal adalah vox = vo cos α. Karena gerak pada sumbu x adalah gerak
lurus beraturan, maka kecepatan setelah t
adalah :
vtx =
vox = v o cos α
Perpindahan yang ditempuh setelah t adalah :
X t =
v ox . t = v o cos α . t
Gerak
pada Sumbu y (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
Gerak pada sumbu y selalu
mendapatkan percepatan αy = -g
dimana g adalah percepatan gravitasi.
Kecepatan setelah t adalah:
Vty =
Voy – gt
vty =
vo sin α – gt
Perpindahan yang ditempuh setelah t adalah:
Yt =
vo sin α . t – 1⁄2gt 2
Tempat
Kedudukan Setiap Saat (TK)
Tempat kedudukan benda setiap saat
dinyatakan dengan koordinat
TK = (X t , Yt)
Kecepatan
dan Arah Kecepatan Setiap Saat
Kecepatan benda setiap saat merupakan
resultan dari kecepatan benda
pada arah sumbu x dan kecepatan benda
pada arah sumbu y, sehingga kecepatan benda setiap
saat :
v x = v 0 cos α
v y = v 0 sin α – gt
Jika arah kecepatan benda setiap
saat dinyatakan dengan
β, maka :
Tan
β = vy / vx
Kedudukan
Benda di Tempat Tertinggi
Pada saat benda berada di tempat
tertinggi (di titik A) arah
kecepatan mendatar sehingga:
vx = vo cos α
dan vy = 0
atau
v = vx = vo
cos α
vy = vo sin α
– gt
O = vo sin α – gt
gt = v o sin α
Dengan demikian, waktu yang
diperlukan untuk mencapai tempat
tertinggi :
Pada saat benda mencapai tempat
tertinggi, maka jarak mendatar
yang ditempuh:
Tinggi maksimum yang dicapai :
Kedudukan
Benda di Tempat Terjauh
Pada saat benda di tempat terjauh
(di titik B) maka:
Yt = 0
Y t = V0 sin
αt – ½ gt2
0 = V0 sin αt – ½ gt2
½ gt2 = V0
sin αt
t = (2V 0 sin α)/g
Waktu yang diperlukan oleh sebuah
benda untuk mencapai tempat
terjauh :
Nilai tersebut dua kali dari nilai
waktu yang diperlukan benda
untuk mencapai tempat tertinggi. Jarak mendatar yang
ditempuh pada saat mencapai tempat terjauh :
Percobaan
Gerak Parabola
Letakkan posisi selang plastik
kecil seperti gambar (a). Tutup
ujung selang plastik B dengan jari tangan dan isikan
air pada selang plastik melalui ujung A setinggi h. Lepaskan ujung jari penutup dan amati
jatuhnya air pada lantai.
Ukur jarak terjauh yang dicapai oleh air pertama kali.
Ulangi langkah di atas dengan
mengubah sudut elevasi selang
seperti gambar (b). Ukur jarak terjauh yang dicapai
oleh air pertama kali!
Bagaimanakah jarak mendatar yang
dicapai oleh air pada langkah
pertama? Bagaimanakah jarak mendatar yang dicapai
oleh air pertama kali pada langkah kedua? Apakah
yang dapat disimpulkan dari percobaan gerak parabola
tersebut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya