animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Selasa, 29 Mei 2018

Pengertian Merancang Pementasan dan Unsur-Unsur


LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “PENGERTIAN MERANCANG PEMENTASAN DAN UNSUR-UNSURNYA” ini di ajukan sebagai tugas dalam kurikulum seni budaya tahun 2017/2018 di SMAN 2 Bengkulu Tengah yang dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya tulis.



Nama Kelompok:                                                                                         Mengetahui,
1.   Ahmad Fauzan                                                                                  Guru Pembimbing
2.   Defi Septiana                                                                  
3.   Evi Kurnia Wati
4.   Inang Ansori                                                                                         Fitriyanti, S.Pd
5.   Jamfi Adrian
6.   Masayu Titin Herawati
7.   Revi Mariska



Taba Penanjung,  1 Februari 2018








KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana.
Makalah ini berisikan tentang pengertian merancang pementasan dan unsur-unsurnya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




Taba Penanjung, 1 Februari 2018


Penyusun









DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…….iii

BAB I PENDAHULUAN
A.           LATAR BELAKANG………………………………………………………………1
B.            RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………1
C.            TUJUAN………………………………………………………………………….…1

BAB II PEMBAHASAN
A.           PENGERTIAN MERANCANG PEMENTASAN…..……………………………...2
B.            UNSUR-UNSUR PEMENTASAN……………………………………………........2

BAB III PENUTUP
A.           KESIMPULAN……………………………………………………………………...5
B.            SARAN……………………………………………………………………………...5

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..6









BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG
Berhasil atau tidaknya suatu pertunjukan teater tradisional yang akan dipentaskan, tergantung dari seberapa baik dalam melakukan persiapan. Berbagai unsur pertunjukan harus dirancang dengan sebaik-baiknya, dari mulai rancangan bentuk pertunjukan, arena pentas, properti, setting, musik rias dan kostum. Dalam proses perancangan dituntut kreatifitas dalam menuangkan gagasan pada rencana pementasan. Untuk mendapatkan berbagai gagasan harus banyak menyaksikan dan berapresiasi berbagai pertunjukan teater tradisional.
Pada pementasan teater tradisional unsur-unsur komunikasi antartontonan akan terasa penting karena yang paling utama dalam pementasan teater tradisional adalah tersampaikannya pesan secara langsung, akrab dan menghibur. Unsur hiburan dalam teater tradisional terbentuk dari kemasan yang disajikan berupa musik, tarian, drama dan lawakan. Musik dihadirkan untuk memeriahkan suasana sebagai penanda keramaian di suatu tempat.

B.            RUMUSAN MASALAH
1.             Apa itu merancang pementasan?
2.             Apa saja unsur-unsur pementasan?
3.             Apa saja maksud-maksud dari unsur-unsur pementasan?

C.            TUJUAN
1.             Mengetahui apa itu merancang pementasan
2.             Mengetahui apa saja unsur-unsur pementasan
3.             Mengetahui maksud dari unsur-unsur pementasan


BAB II
PEMBAHASAN

A.           PENGERTIAN MERANCANG PEMENTASAN
Pementasan teater yang dirancang merupakan hasil dari proses kreatif yang dilakukan dengan bersama-sama (kolektif). Karena itu di dalam merancang pementasan teater perlu dibangun etos kerja yang optimal, tanggungjawab dan saling percaya.
Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki persyaratan. Persyaratan dimaksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya pementasann teater.
Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni tidak akan terwujud dengan baik. Unsur penting tersebut, secara umum meliputi; pelaku pementasan, penggiat pementasan, materi pementasan, penonton pementasan dan publikasi.

B.            UNSUR-UNSUR PEMENTASAN
1.             Unsur Pelaku Pementasan
Pelaku pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering disebut dengan para pemeran, penari, pemusik dan para pekerja dibidang artistik pementasan. Pelaku seni dalam pementasan teater tradisional rakyat tidak sedetail dan serumit pada pementasan teater tradisional istana dan teater non tradisional, terutama pada orang-orang yang mengerjakan unsur artistik penunjang pementasan, seperti ; penata lampu, penata efek visual, penata musik, dst.
2.             Unsur Penggiat Pementasan
Penggiat pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering disebut dengan orang-orang atau para pendukung dibidang non artistik yang turut menyukseskan terlaksananya pementasan.


Unsur penggiat teater dalam pementasan teater tradisional cenderung diabaikan. Karena unsur penggiat pementasan selaku unsur pendukung dibidang non artistik semua kebutuhannya, termasuk penonton dan publikasi telah diantisipasi atau dilakukan oleh pemilik acara.
3.             Unsur Materi Pementasan
Syarat ketiga sebagai unsur penting di dalam merancang pementasan teater adanya perhatian terhadap unsur materi seni atau pementasan teater. Materi pementasan yang dimaksud adalah wujud pementasan teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama) dengan wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama (kolaborasi). Unsur penting berikutnya di dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton.
4.             Unsur Penonton Pementasan
Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, terhadap materi seni (seni teater) yang dipentaskan. Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pementasan adalah bersifat mutlak.
Tanpa penonton, pementasan teater adalah hanyalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena pementasan teater membutuhkan suatu penilaian, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni sebagai peristiwa budaya.
Penilaian terhadap pementasan teater tradisional untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan bersifat relative sesuai dengan tujuan dan fungsi (hiburan atau upacara) seni teater dipentaskan.
5.             Unsur Publikasi
Publikasi merupakan upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang dilakukan penggiat pementasan tentang lakon apa yang akan dipentaskan? Kapan waktu pementasannya? Dimana dipentaskan?
Publikasi pementasan teater tradisional tidak dilakukan secara profesional sebagaimana teater non tradisional. Publikasi sifatnya lebih sederhana dan praktis dilakukan pada saat awal pertunjukan dimana seorang wakil rombongan kesenian teater menyampaikan kata-kata ucapan selamat datang kepada penonton dan yang punya hajat (punya acara) dengan pernyataan “Hari ini kita main di daerah Tempuran, Kecamatan Tempuran Kabupaten karawang, dan esok hari kita akan main di Taman Budaya Provinsi Jawa Barat atau di tempat lain.”.
Dengan informasi seperti ini, biasanya pada peminat dan para pedagang pengikut rombongan teater tradisional menjadi informasi penting sebagai ajang silaturahmi dan lahan usaha bagi para pedagang.
Lain halnya dengan kegiatan publikasi teater perkotaan atau non tradisional dapat dilakukan dengan berbagai teknik informasi, antara lain; media elektronik, seperti; televisi, bioskop, radio.
Mass media, seperti; koran, majalah, jurnal, poster, pamlet atau flayer, spanduk, baligo atau banner.














BAB III
PENUTUP

A.           KESIMPULAN
Pementasan teater yang dirancang merupakan hasil dari proses kreatif yang dilakukan dengan bersama-sama (kolektif). Karena itu di dalam merancang pementasan teater perlu dibangun etos kerja yang optimal, tanggungjawab dan saling percaya.
            Unsur-unsur pementasan:
1.             Unsur pelaku pementasan
2.             Unsur penggiat pementasan
3.             Unsur materi pementasan
4.             Unsur penonton pementasan
5.             Unsur publikasi

B.            SARAN
Dalam melakukan perancangan sebaiknya dilakukan perundingan dan pertimbangan terlebih dahulu guna lancarnya pengerjaan rancangan pada suatu pementasan tersebut.











DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...