LEMBAR PENGESAHAN
Karya
tulis yang berjudul “PENGERTIAN MERANCANG PEMENTASAN DAN UNSUR-UNSURNYA” ini di
ajukan sebagai tugas dalam kurikulum seni budaya tahun 2017/2018 di SMAN 2
Bengkulu Tengah yang dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya tulis.
Nama
Kelompok: Mengetahui,
1. Ahmad
Fauzan Guru Pembimbing
2. Defi
Septiana
3. Evi
Kurnia Wati
4. Inang
Ansori Fitriyanti, S.Pd
5. Jamfi
Adrian
6. Masayu
Titin Herawati
7. Revi
Mariska
Taba
Penanjung, 1 Februari 2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin
sangat sederhana.
Makalah
ini berisikan tentang pengertian merancang pementasan dan unsur-unsurnya.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Taba
Penanjung, 1 Februari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN……………………………………………………………….i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………….…….iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG………………………………………………………………1
B.
RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………1
C.
TUJUAN………………………………………………………………………….…1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MERANCANG PEMENTASAN…..……………………………...2
B.
UNSUR-UNSUR
PEMENTASAN……………………………………………........2
BAB
III PENUTUP
A.
KESIMPULAN……………………………………………………………………...5
B.
SARAN……………………………………………………………………………...5
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………..6
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Berhasil
atau tidaknya suatu pertunjukan teater tradisional yang akan dipentaskan,
tergantung dari seberapa baik dalam melakukan persiapan. Berbagai unsur
pertunjukan harus dirancang dengan sebaik-baiknya, dari mulai rancangan bentuk
pertunjukan, arena pentas, properti, setting, musik rias dan kostum. Dalam
proses perancangan dituntut kreatifitas dalam menuangkan gagasan pada rencana
pementasan. Untuk mendapatkan berbagai gagasan harus banyak menyaksikan dan
berapresiasi berbagai pertunjukan teater tradisional.
Pada
pementasan teater tradisional unsur-unsur komunikasi antartontonan akan terasa
penting karena yang paling utama dalam pementasan teater tradisional adalah
tersampaikannya pesan secara langsung, akrab dan menghibur. Unsur hiburan dalam
teater tradisional terbentuk dari kemasan yang disajikan berupa musik, tarian,
drama dan lawakan. Musik dihadirkan untuk memeriahkan suasana sebagai penanda
keramaian di suatu tempat.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu merancang
pementasan?
2.
Apa saja unsur-unsur
pementasan?
3.
Apa saja maksud-maksud
dari unsur-unsur pementasan?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui apa itu
merancang pementasan
2.
Mengetahui apa saja
unsur-unsur pementasan
3.
Mengetahui maksud dari
unsur-unsur pementasan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MERANCANG PEMENTASAN
Pementasan teater yang dirancang merupakan hasil dari proses
kreatif yang dilakukan dengan bersama-sama (kolektif). Karena itu di dalam
merancang pementasan teater perlu dibangun etos kerja yang optimal,
tanggungjawab dan saling percaya.
Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki
persyaratan. Persyaratan dimaksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya
pementasann teater.
Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni tidak akan
terwujud dengan baik. Unsur penting tersebut, secara umum meliputi; pelaku
pementasan, penggiat pementasan, materi pementasan, penonton pementasan dan
publikasi.
B.
UNSUR-UNSUR
PEMENTASAN
1.
Unsur Pelaku Pementasan
Pelaku pementasan dalam
pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering disebut
dengan para pemeran, penari, pemusik dan para pekerja dibidang artistik
pementasan. Pelaku seni dalam pementasan teater tradisional rakyat tidak
sedetail dan serumit pada pementasan teater tradisional istana dan teater non
tradisional, terutama pada orang-orang yang mengerjakan unsur artistik
penunjang pementasan, seperti ; penata lampu, penata efek visual, penata musik,
dst.
2.
Unsur Penggiat Pementasan
Penggiat pementasan
dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering
disebut dengan orang-orang atau para pendukung dibidang non artistik yang turut
menyukseskan terlaksananya pementasan.
Unsur penggiat teater
dalam pementasan teater tradisional cenderung diabaikan. Karena unsur penggiat
pementasan selaku unsur pendukung dibidang non artistik semua kebutuhannya,
termasuk penonton dan publikasi telah diantisipasi atau dilakukan oleh pemilik
acara.
3.
Unsur Materi Pementasan
Syarat ketiga sebagai
unsur penting di dalam merancang pementasan teater adanya perhatian terhadap
unsur materi seni atau pementasan teater. Materi pementasan yang dimaksud
adalah wujud pementasan teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui
tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama)
dengan wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama (kolaborasi). Unsur
penting berikutnya di dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton.
4.
Unsur Penonton Pementasan
Penonton adalah
orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan
tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai,
terhadap materi seni (seni
teater) yang dipentaskan. Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu
pementasan adalah bersifat mutlak.
Tanpa penonton,
pementasan teater adalah hanyalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena
pementasan teater membutuhkan suatu penilaian, penghargaan atau kritikan dari
orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni sebagai peristiwa budaya.
Penilaian terhadap
pementasan teater tradisional untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan
bersifat relative sesuai dengan tujuan dan fungsi (hiburan atau upacara) seni
teater dipentaskan.
5.
Unsur Publikasi
Publikasi merupakan
upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang dilakukan penggiat
pementasan tentang lakon apa yang akan dipentaskan?
Kapan waktu pementasannya? Dimana dipentaskan?
Publikasi pementasan
teater tradisional tidak dilakukan secara profesional sebagaimana teater non
tradisional. Publikasi sifatnya lebih sederhana dan praktis dilakukan pada saat
awal pertunjukan dimana seorang wakil rombongan kesenian teater menyampaikan
kata-kata ucapan selamat datang kepada penonton dan yang punya hajat (punya
acara) dengan pernyataan “Hari ini kita main di daerah Tempuran, Kecamatan
Tempuran Kabupaten karawang, dan esok hari kita akan main di Taman Budaya
Provinsi Jawa Barat atau di tempat lain.”.
Dengan informasi
seperti ini, biasanya pada peminat dan para pedagang pengikut rombongan teater
tradisional menjadi informasi penting sebagai
ajang silaturahmi dan lahan usaha bagi para pedagang.
Lain halnya dengan
kegiatan publikasi teater perkotaan atau non tradisional dapat dilakukan dengan
berbagai teknik informasi, antara lain; media elektronik, seperti; televisi,
bioskop, radio.
Mass media, seperti;
koran, majalah, jurnal, poster, pamlet atau flayer, spanduk, baligo atau
banner.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pementasan teater yang dirancang merupakan hasil dari proses
kreatif yang dilakukan dengan bersama-sama (kolektif). Karena itu di dalam
merancang pementasan teater perlu dibangun etos kerja yang optimal,
tanggungjawab dan saling percaya.
Unsur-unsur
pementasan:
1.
Unsur pelaku pementasan
2.
Unsur penggiat
pementasan
3.
Unsur materi pementasan
4.
Unsur penonton
pementasan
5.
Unsur publikasi
B.
SARAN
Dalam
melakukan perancangan sebaiknya dilakukan perundingan dan pertimbangan terlebih
dahulu guna lancarnya pengerjaan rancangan pada suatu pementasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya