Drama Tradisional
|
Drama Modern
|
Naskah yang digunakan tidak baku atau bahkan tidak
menggunakan naskah sama sekali.
|
Naskah
yang digunakan baku dan tidak dapat diganti-ganti di tengah pementasan.
|
Sumbernya dari cerita rakyat atau tradisi
masyarakat setempat.
|
Sumbernya dari cerita kehidupan
sosial masa kini.
|
Menggunakan alat music dan peralatan tradisional.
|
Menggunakan
peralatan modern, seperti dekorasi elektronik dan cahaya.
|
Panggung biasanya di ruang terbuka.
|
Panggung umumnya di ruang
tertutup.
|
Gaya bahasa baku dan terkadang menyisipkan bahasa
daerah.
|
Gaya
bahasa santai dan disesuaikan dengan penonton.
|
1.
Perbedaan drama tradisional dan drama
modern
2.
Carilah dua buah naskah drama internet
atau di perpustakaan sekolahmu. Satu naskah drama tradisional, satu lagi naskah
drama modern.
3.
Telaah ciri unsurnya dengan melengkapi
daftar berikut.
a.
Tema drama tersebut adalah…
b.
Alur yang digunakan dalam drama itu
adalah…
c.
Tokoh yang ada dalam drama itu adalah…
d.
Watak tokoh-tokoh tersebut adalah…
e.
Pesan moral dalam drama tersebut adalah…
f.
Drama tersebut terjadi di…
g.
Drama tersebut terjadi saat…
h.
Bahasa yang digunakan dalam dialognya
bersifat…
Teks drama
modern
Sahabat
Tempat Berbagi
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai
sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni
: “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca
: (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni
: “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca
: “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah
apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca
: “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu
rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya
aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas,
nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari
bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni
: “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca
: “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama
lain.”
Deni
: “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih
begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang
keluar dari benak orang tua ku.”
Deni
: “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca
: “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang
pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan
bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca
: “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah
tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada
jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa
kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den.
Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha
untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni
: “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca
: “Janji.”
Deni
: “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca
: “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap
permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni
saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa
Dia tidak ingin kita sendiri.
Teks drama
Tradisional
Lutung Kasarung
Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai
pengganti. "Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta," kata
Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak
setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung,
seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya," gerutu Purbararang
pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak
membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk
memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu
juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi
punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. "Orang yang dikutuk seperti
dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !" ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan
Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan
membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari,
"Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa
pasti akan selalu bersama Putri". "Terima kasih paman", ujar
Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan
yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu
hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada
Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan
bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh.
Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu
kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak
lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga
kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan
memintanya untuk mandi di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?",
pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan
dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula
dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia
bercermin ditelaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di
hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan,
ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak
percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau
kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. "Siapa yang
paling panjang rambutnya dialah yang menang !", kata Purbararang. Awalnya
Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata
rambut Purbasari lebih panjang.
"Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan
tunangan kita, Ini tunanganku", kata Purbararang sambil mendekat kepada
Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta
menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan
menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, "Jadi monyet
itu tunanganmu ?".
Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi.
Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda
gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat
kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui
kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan
memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah
kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya