“Kelompok Pergaulan”
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui,bahwasanya pelajar yang menginjak usia remaja lebih
senang bergaul dengan kelompok mereka sendiri. Adapun dampak positif yang
mereka dapat dengan mengikuti kelompok pergaulan.
Namun sangat disayangan ,akhir akhir ini kelompok pergaulan tersebut mulai
meresahkan para orang tua dan guru. Dikarenakan salah pengartian
“kesetiakawanan” yang sehingga sering sekali konflik timbul . Dan banyak sekali
para remaja pelajar menjadi terobsesi dengan kelompok pergaulan untuk diakui
oleh lingkungannya. Oleh karena itu,kami terdorong memilih kelompok pergaulan
sebagai topik pada penelitian ini.
1.2 Rumusan masalah
1.Apa saja faktor yang mempengaruhi
keikutsertaan diri pada kelompok pergaulan?
2.Apa saja dampak kelompok pergaulan
terhadap pergaulan pelajar?
1.3 Tujuan Penelitian
1.Mengetahui faktor-faktor maraknya
kelompok pergaulan baik berdampak positif maupun negative.
2.Mengetahui dampak yang ditimbulkan
kelompok pergaulan terhadap pelajar tanah grogot
1.4 Hipotesis
Hipotesis
kelompok kami dapat disimpulkan pada proposal ini terdiri dari 2 bagian yaitu
sebagai berikut :
Ho : Tidak
adanya pengaruh pengaruh Kelompok Pergaulan
Terhadap Pelajar SMA /MA/Sederajat Tanah grogot
Hi : Adanya
pengaruh pengaruh Kelompok Pergaulan
Terhadap Pelajar SMA /MA/Sederajat Tanah grogot
1.5 Operasionalisasi Variabel
Variabel
yang ada dalam Karya Tulis ini terbagi menjadi 2 variabel, yaitu :
- Variabel
Bebas : Dampak
kelompok pergaulan
- Variabel
Terikat : Pelajar
SMA /MA/Sederajat Tanah grogot
BAB II
METODE
PENELITIAN
Pada
bagian ini, metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan secara desrikptif
dengan metode pertanyaan tertutup
2.1 Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian yang kelompok kami terapkan pada laporan hasil penelitian ini adalah
jenis penelitian kuantitatif. Kami memilih jenis penelitian tersebut
karena disebabkan jangka waktu yang kami miliki hanya sebentar sehingga tidak
memungkinkan kami untuk menerapkan jenis penelitian kualitatif..
2.4 Sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA/MA/Sederajat
di Tanah grogot secara acak .
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Kelompok
Pergaulan
Kelompok pergaulan adalah
Chaplin
(2006: 204) adalah unit sosial terdiri atas
individu-individu yang diikat oleh minat atau suatu kepentingan yang sama. Geng
dapat tersusun atas orang-orang dari sembarang usia, namun sangat umum terdapat
di kalangan anak-anak atau pelajar
elizabeth
B. Hurlock membagi pengelompokan sosial remaja dalam beberapa kategori,
diantaranya[5]:
1.
Teman dekat, remaja biasanya mempunya dua atau tiga orang teman dekat atau
sahabat karib. Teman dekat ini biasanya terbentuk antara anak dengan jenis
kelamin yang sama.
2.
Kelompok kecil, biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya
terdiri dari teman yang sesama jenis, tetapi kemudian meliputi teman yang
berlainan jenis.
3.
Kelompok besar, terdiri dari beberapa kelompok kecil dan teman dekat. Karena
kelompok ini jumlah anggota kelompoknya besar, maka penyesuaian minat berkurang
dan terdapat jarak sosial yang lebih besar diantara anggotanya.
4.
Kelompok yang terorganisir, kelompok yang dibina oleh kelompok dewasa dan
dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sosial.
5.
Kelompok geng, remaja yang tidak termasuk dalam
kelompok besar dan merasa tidakpuas dengan kelompok organisasi mungkin akan
mengikuti kelompok geng. Anggota geng biasanya terdiri dari anak-anak berjenis
kelamin sama dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi penolakan
teman-temaan melalui perilaku antisosial
3.2
Faktor Terbentuknya Kelompok Pergaulan
1.
Adanya kesamaan latar belakang atau tujuan yang
sama.
2.
Mencari popularitas, ingin lebih dikenal di
kalangan teman sebaya.
3.
Mencari rasa aman dan terlindungi dalam suatu
kelompok.
4.
Dalam kelompok menyediakan dukungan fisik,
psikis, maupun sosial.
5.
Meningkatkan harga diri, percaya diri dan butuh
akan pengakuan.
3.3
Dampak Terbentuknya Kelompok Pergaulan
1. Menghasilkan kontrol yang
kuat atas kehidupan banyak remaja.
2. Lebih mengandalkan teman
daripada orangtua.
3. ”Stasiun penghubung” antara
lepasnya ketergantungan terhadap orang tua pada masa kanak-kanak.[
4. Pembatasan diri. Orang yang
berbeda pendapat memutuskan untuk tidak berbicara daripada membuat
permasalahan, melukai perasaan teman, atau mempermalukan diri
5. Tekanan pada anak yang berbeda
pendapat untuk melakukan konformitas. Kelompok mengolok dan memberi tekanan
pada mereka yang berbeda pendapat untuk menaati aturan yang ada. Konformitas
bisa negatif maupun positif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
4.1
ANGKET
1.Apakah
anda memiliki kelompok pergaulan disekolah?
a.
Ya
b.Tidak
2.Apakah
anda mengikuti kelompok pergaulan untuk diakui?
a.
Ya
b.Tidak
3.Apakah
anda merasa terganggu dengan adanya kelompok pergaulan?
a.
Ya
b.Tidak
4.Apakah
ada keuntungan tersendiri bagi anda dalam kelompok pergaulan?
a.
Ya
b.Tidak
5.Apakah
menurut anda sebagian besar penyebab konflik disebabkan oleh kelompok
pergaulan?
a.
Ya
b.Tidak
6.Menurut
anda apakah ada yang dirugikan dengan mengikuti kelompok pergaulan?
a.
Ya
b.Tidak
JAWABAN
SOAL
NOMOR
|
YA
|
TIDAK
|
1
|
20
|
28
|
2
|
2
|
46
|
3
|
17
|
31
|
4
|
25
|
23
|
5
|
30
|
18
|
6
|
19
|
29
|
JUMLAH
|
113
|
175
|
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Masih adanya kelompok pergaulan antar siswa yang berpengaruh terhadap
pergaulan siswa terutama siswa SMA/MA/sederajat Tanah grogot yang sedikit
banyak menimbulan pihak sekeliling lingkungan terganggu serta menjadi titik
awal dari konflik.
5.2 SARAN
1.Berteman dengan siapa saja
2.Tidak mudah terikut konflik
kelompok karena hal kecil
3.Mengurangi kegiatan diskriminasi
individu/kelompok lain
DAFTAR PUSTAKA
http://fathwincha.blogspot.co.id/2013/01/fenomena-geng-remaja-dan-penyimpangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya