SUMBER SEJARAH MENURUT SIFATNYA
Setiap
peristiwa yang di alami oleh manusia pada masa lampau akan meninggalkan jejak.
Beberapa peristiwa penting dan bersejarah dapat dijadikan objek penelitian yang
perlu di telaah, di kaji dan di simpulkan oleh sejarawan. Proses untuk menguji
dan mengkaji kebenaran jejak dan peninggalan masa lampau, dilakukan dengan
metode dengan metode sejarah yang benar.
Sejarah
yang kita pelajari saat ini sebenarnya adalah jejak peristiwa yang sudah di
susun secara ilmiah oleh sejarawan. Peristiwa-peristiwa masa lampau di susun
menjadi kisah berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan.
Peninggalan-peninggalan masa lampau inilah yang disebut dengan sumber sejarah.
Menurut
Louis Gottshalk dalam Pengantar Ilmu Sejarah (Aam Abdillah, 2012:97),
sumber-sumber bahan sejarah dibagi menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber
sekunder.
Untuk merekontruksi kembali peristiwa-peristiwa masa
lampau menjadi suatu kisah diperlukan adanya sumber sejarah, bukti, serta
fakta-fakta sejarah. Dari sumber sejarah dapat diperoleh informasi yang
menjelaskan tentang terjadinya suatu peristiwa tertentu. Penggunaan sumber
dalam belajar sejarah menjadi sangat penting karena sejarah merekonstruksi
peristiwa yang benar-bear terjadi pada masa lalu. Informasi yang diperoleh dari
data atau sumber sejarah adalah keterangan sekitar apa yang terjadi, siapa
pelakunya, di mana peristiwa itu terjadi dan kapan peristiwa itu terjadi.
Seluruh keterangan inilah yang dijadikan dasar untuk merekonstruksi peristiwa
masa lalu menjadi sebuah karya sejarah. Oleh karena itu karya sejarah merupakan
sebuah karya nonfiksi. Menurut beberapa ahli, pengertian sumber sejarah antara lain sebagai
berikut :
a.
Zidi Gazalba
Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan,
tulisan, dan visual.
b.
Muh. Yamin
Sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk
membuktikan sejarah.
c.
R. Moh. Ali
Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan
tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman
Purba sampai dengan sekarang.
1.
Sumber
Primer
Sumber
primer adalah kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau
dengan alat indra yang lain. Sumber primer dihasilkan oleh orang yang pada
zaman yang sama dengan peristiwa yang dikisahkan. Sumber primer harus asli
dalam arti kesaksiannya tidak berasal dari sumber lain. Contoh sumber primer
misalnya prasasti, kronik, piagam, dan candi yang benar-benar berasal dari
zamannya.
Sumber
sejarah primer adalah sumber sejarah yang berkaitan langsung dengan peristiwa
sejarah yang dikisahkan. Sumber sejarah primer dapat berupa;
a.
Cerita yang dikisahkan oleh pelaku atau
yang menyaksikan secara langsung peristiwa tersebut/sejaman dengan peristiwa.
Misalnya sumber sejarah yang bertopik tentang peristiwa pertempuran Ambarawa.
Seorang peneliti menemui pelaku sejarah pertempuran Ambarawa untuk menggali
sejarah pertempuran tersebut. Dikarenakan seorang yang diwawancarai adalah
pelaku pertempuran dan atau hidup sejaman dengan peristiwa tersebut, maka data
yang dihasilkan melalui wawancara tersebut dapat dikatakan sumber primer.
Selain itu, sumber sejarah primer juga dapat berupa
b.
Tulisan, benda, bahan-bahan yang sejaman
dengan peristiwa. Contoh : yang diungkapkan secara lisan misalnya kesaksian
pelaku sejarah , yang berupa sumber tulisan diantaranya dokumen, surat
pemerintah/surat pribadi, surat kabar, naskah perjanjian, arsip; atau sumber
sejarah yang berupa benda misalnya candi, bangunan, benda artefak atau benda
yang digunakan oleh manusia purba pada masa pra aksara.
Keterangan:
a. Sumber
sejarah lisan: adalah sumber sejarah berisi keterangan tentang peristiwa pada
masa lampau yang diperoleh dari pelaku atau saksi peristiwa tersebut.
b. Sumber
sejarah berupa tulisan: adalah keterangan tentang peristiwa masa lampau yang
diperoleh melalui prasasti, dokumen, naskah, rekaman suatu kejadian.
c. Sumber
sejarah berupa benda: keterangan tentang peristiwa masa lampau yang diperoleh
melalui benda purbakala/kuno, misalnya fosil, kapak, gerabah, candi, patung,
gedung, dl
Sumber primer disebut juga sumber utama atau sumber
asli. Merupakan informasi yang diperoleh secara langsung dari pelaku atau saksi
peristiwa bersejarah. Contoh sumber primer tertulis adalah arsip-arsip. Arsip
dianggap sebagai sumber primer karena ditulis pada saat terjadinya peristiwa
yang dilaporkan. Untuk sumber primer yang berupa keterangan lisan, contohnya
antara lain adalah naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sumber primer
dapat menjadi sumber utama untuk melihat dan memahami kebenaran terhadap
kejadian masa lalu.
2.
Sumber
Sekunder
Sumber
sekunder adalah sumber yang berisi infomasi yang tidak langsung atau bukan dari
pelaku maupun saksi mata. Sumber sekunder memiliki nilai yang lebih rendah
daripada sumber primer. Contohsumber sekunder adalah informasi yang disampaikan
oleh sejarawan baik melalui buku, paper, maupun surat kabar.
Dalam
melakukan penelitian, sejarawan harus mengutamakan sumber primer. Sumber
sekunder dapat digunakan sebagai pendukung sumber primer.
Penggunaan
sumber sekunder dibatasi untuk empat tujuan berikut.
1.
Digunakan dalam rangka memperoleh bahan
bacaan yang menjadi acuan untuk memudahkan peneliti dalam memperoleh
bahan-bahan bacaan yang relevan dalam penelitiannya.
2.
Digunakan dalam rangka memperoleh
petikan dari sumber primer. Akan tetapi dalam penggunaan selanjutnya, petikan
tersebut harus dicek pada sumber aslinya.
3.
Digunakan dalam rangka memperoleh
interpretasi orang lain atas topic yang juga sedang di teliti. Akan tetapi
interpretasi tersebut bukan untuk diikuti secara membabi buta, melainkan untuk
diuji ulang dan diluruskan melalui karya yang sedang dikerjakan.
4.
Digunakan dalam rangka memperoleh latar
belakang yang memadai tentang sebuah topic agar peneliti mempunyai bekal
pengetahuan tentang peristiwa.
Apabila
sumber sejarah primer adalah kesaksian yang berasal dari pelaku, saksi mata,
atau tulisan dan benda yang sejaman dengan peristiwa, maka sumber sejarah
sekunder adalah kebalikan dari sumber sejarah primer.
Sumber
sejarah sekunder adalah kesaksian dari siapapun yang bukan saksi
mata atau pelaku, juga dari orang yang tidak hadir atau orang yang tidak
sejaman dalam peristiwa sejarah yang dikisahkan tersebut ( ini apabila sumber
sejarahnya diklasifikasikan sebagai sumber sejarah lisan). Sementara itu,
contoh-contoh benda atau tulisan yang termasuk dalam sumber sekunder antara
lain buku dari penulis yang tidak sejaman, catatan, dokumen yang tidak sejaman.
Misalnya, seorang peneliti sejarah ingin meneliti tentang perisiwa pertempuran
Ambarawa. Ia menemukan dokumen yang ia baca pada perputakaan daerah Ambarawa
tentang perisiwa pertempuran tersebut. Dokumen tersebut berisi pembahasan
tentang latar belakang pertempuran Ambarawa, serta jalannya pertempuran
Ambarawa. Dokumen tersebut ditulis dan dibubukan dalam sebuah buku yang diketik
dengan komputer, lalu dicetak dan diterbitkan oleh penerbit nasional. Ilustrasi
di atas menggambarkan peneliti sejarah mendapati dokumen sekunder, sebab buku
yang ditulis tentang peristiwa pertempuran Ambarawa tersebut tidak sejaman
dengan peristiwa itu sendiri.
Sumber sekunder berisi informasi atau keterangan yang
diperoleh dari perantara, tetapi tidak memiliki hubungan secara langsung
terhadap terjadinya peristiwa sejarah. Sumber ini disebut juga dengan sumber
kedua. Contoh sumber sekunder tertulis adalah surat kabar sumber yang ditulis
oleh sejarawan berdasarkan sumber primer atau sumber yang bukan merupakan
kesaksian langsung pada periode sejarah yang diteliti oleh sejarawan.
Surat Kabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya