PENELITIAN SOSIAL
SMA N 1 KESESI
Jl. Raya Kaibahan Kec. Kesesi
Kab. Pekalongan
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat
melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan
yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah
kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan
kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan
kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat
persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun
susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut
merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak
terjadi dimanapun tempatnya.
Cara yang paling sederhana untuk mengerti perubahan
sosial (masyarakat) dan kebudayaan itu, adalah dengan membuat rekapitulasi dari
semua perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri, bahkan jika ingin
mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai perubahan mayarakat dan
kebudayaan itu, maka suatu hal yang paling baik dilakukan adalah mencoba
mengungkap semua kejadian yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat
itu sendiri.
Penelitian sosial juga dapat digunakan sebagai penyelidikan-penyeldikan
yang dirancang untuk menambah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau
praktik-praktik sosial. Istilah
sosial ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang,
kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi,
dan sebagainya), dan lingkungan yang lebih besar.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih detail lagi mengenai metode
penelitian sosial.
A. PROSES BERPIKIR / PENALARAN TENTANG
PENELITIAN
(Riya Wigianti)
(Riya Wigianti)
a. Deduktif
adalah suatu cara
berpikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan atau alasan yang bersifat umum ke
pernyataan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaidah logika tertentu.
Penalaran deduktif dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut
silogisme dan terdiri atas beberapa unsur berikut.
Dasar pemikiran utama (premis mayor)
Dasar pemikiran kedua (premis minor)
Kesimpulan
Contoh:
Premis mayor : semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran sosiologi
Contoh:
Premis mayor : semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran sosiologi
Premis minor : Tuti adalah siswi kelas X SMA
Kesimpulan : Tuti wajib mengikuti jam pelajaran
sosiologi
b. Induktif
Cara ini sangat berbeda
dengan deduktif, sebab memulai suatu penalaran dari hal-hal atau
pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus untuk mementukan kesimpulan atau hukum
yang bersifat mum. Dalam penalaran induktif, kesimpulan ditarik dari sekumpulan
fakta, peristiwa, atau pernyataan yang bersifat khusus. Misalnya setiap manusia
yang diamati akan merasa lapar jika tidak makan apapun selama 12 jam. Oleh
sebab itu disimpulkan bahwa manusia akan merasa lapar jika tidak makan selama
12 jam.
c. Pendekatan
ilmiah
Merupakan gabungan
antara cara penalaran deduktif dan induktif. Dalam pendekatan ilmiah, penalaran
disertai suatu dugaan sementara (hipotesis).
B. PENGERTIAN PENELITIAN SOSIAL (Setya Bella)
Penelitian
adalah kegiatan yang sistemaatik yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan
yang sudah ada dengan cara yang dikomunikasikan dan dapat dinilai kembali.
Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyelidikan
yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial,
atau praktik-praktik sosial.
Adapun
pengertian menurut para ahli definisi penelitian yang dikemukakan oleh para
ahli.
a)
Menurut Suharjo Sukanto, penelitian
merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan kontruksi
yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten yang bertujuan
untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat manusia
untuk mengetahui apa yang sedang di hadapinya.
b)
Menurut Marzuki, penelitian merupakan
usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan
yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
c)
Hill Way dalam bukunya Introduction to
Research mendefinisikan penelitian sebagai suatu metode studi yang bersifat
hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fisika yang dapat dopercaya atas
masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
d)
Winarno Surachmad mendefinisikan
penelitian atau penyelidikan sebagai kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan
baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan
prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi di luar sampel yang
diselidiki.
e)
Soetrisno Hadi mendefinisikan,
penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan. Dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Dapat
didimpulkan bahwa penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna
mencari pemecahan terhadap masalah tersebut.
C. KEGUNAAN PENELITIAN SOSIAL (Dina Ulya)
Menurut
Siti Partini penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan antara lain :
1.
Penjajagan (ekploratif), yaitu
berguna untuk mencari-cari kemungkinan terbaik dalam memecahkan problema
sosial, sehingga sifatnya masih mencoba & terbuka.
Contoh : Upaya menanggulangi kenakalan remaja, kemiskinan, dll.
Contoh : Upaya menanggulangi kenakalan remaja, kemiskinan, dll.
2.
Deskriptif, yaitu berguna
untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu.
Contoh : Penelitian tentang jumlah pengangguran, pendapatan masyarakat.
Contoh : Penelitian tentang jumlah pengangguran, pendapatan masyarakat.
3.
Eksplanatori, yaitu
berguna untuk menjelaskan sebab-sebab yang melatar belakangi suatu keadaan
tertentu.
Contoh
: Pengaruh kemiskinan terhadap peluang hidup manusia.
4.
Evaluatif, yaitu berguna
untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada awal program sudah
tercapai.
Contoh
: Penelitian tentang efektifitas danabos dalam mengurangi anak putus sekolah.
5.
Predikatif, yaitu berguna
untuk meramaikan kejadian atau fenomena sosial tertentu yang akan terjadi.
Contoh
: Penelitian tentang akibat kedepan banjir lumpur panas sidoarjo.
D. SYARAT MELAKUKAN PENELITIAN (Dina Ulya)
1. Sistematis, artinya
dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai kompleks
hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Berencana, artinya dilaksanakan dengan adanya unsur
kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti
cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh
ilmu pengetahuan.
E. SIKAP SEORANG PENELITI (Firda Azzah)
Seorang
peneliti mempunya sikap sebagai berikut :
1. Objektif
Artinya : Seorang peneliti harus dapat
memisahkan perasaan pribadi dan fakta. Untuk menghasilkan penelitian yang baik
, seorang peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan
dan tidak memasukkan perasaan pribadi yang sifatnya subjektif.
2.
Kompeten
Artinya : Seorang peneliti yang baik
memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan
teknik penelitian tertentu.
3. Faktual
Artinya : Seorang peneliti harus bekerja
berdasarkan fakta yang diperoleh.
F. JENIS-JENIS PENELITIAN (Firda Azzah)
Secara
umum penelitian dapat dibagi dalam enam kelompok besar yakni berdasarkan
tujuan, metode, taraf pembenam informasi, data yang terkumpul dan tempat
pelaksanaan.
1.
Penelitian Menurut Tujuannya. Digolongkan menjadi 2 kelompok
sebagai berikut.
a) Penelitian
Dasar (basic research)
Kegiatan utama dasar penelitian adalah
mengumpulkan informasi untuk menyusun konsep dan hubungan serta penjalinan
tiontik untuk menemukan prinsip-prinsip umum mengenai suatu topik (permasalahan)
tertentu yang nyata dalam kehidupan .
Contoh
: Penelitian yang dilakukan “Max Planck” dengan penemuan “Quantum Theory”.
b) Penelitian
Terapan (applied research)
Berusaha mengumpulkan informasi untuk
membantu usaha memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh
: Penelitian tentang hubungan atau relasi para pegawai suatu kantor.
2. Penelitian
Menurut Metodenya.
Berdasarkan metodenya, penelitian ini dibagi menjadi beberapa jenis, antara
lain.
a) Penelitian
Historik
Penelitian ini berusaha mengkaji
peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau. Tujuannya adalah, membuat
rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif. Misalnya penelitian
tentang praktik-praktik tentang administrasi pada zaman kerajaan Hindhu-Budha.
b) Penelitian
Survei
Penelitian ini bertujuan memperoleh
informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai kelompok atau orang dengan
cara penyebaran angket atau wawancara secara pribadi atau untuk memecahnkan
masalah praktis. Misalnya konflik antar etnis. Penelitian survei biasanya lebih
sulit dibandingkan penelitian eksperimen.
c) Penelitian
Eksperimen
Merupakan jenis penelitian yang
memanipulasi (mengatur, merekayasa) atau mengontrol situasi alamiah menjadi
situasi buatan (artifical) sesuai dengan tujuan penelitian.. Misalnya,
pengkajian tentang “Pengaruh kurikulum terhadap prestasi belajar”.
d) Penelitian
Observasi
Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi secara langsung dari tingkah laku orang yang diamati. Saat
melakukan penelitian itu juga, sipeneliti dapat mencatat maupun merekam
langsung data yang diperoleh.
3. Penelitian
Menurut Taraf Pemberian Informasi.
Penelitian ini dibedakan menjadi 3, yaitu :
a) Penelitian
Deskriptif
Menghasilkan penelitian yang tarafnya
memberikan penjelasan mengenai gambaran tentang ciri-ciri suatu gejala yang
diteliti. Tujuannya adalah mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana
adanya.
b) Penelitian
Eksplanasi
Menghasilkan penelitian yang lebih
lengkap dibandingkan penelitian deskriptif. Penelitian ini tidak hanya menjawab
pertanyaan “APA” atas suatu persoalan tapi juga menggambarkan “MENGAPA”
persoalan dapat muncul. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah kesipulan baik
itu berupa asosiatif atau kausalitas.
c) Penelitian
Eksplorasi
Menghasilkan penelitian yang sangat
dalam. Penelitian dapat menjawab pertanyaan “APA(WHAT)”, “MENGAPA(WHY)”, bahkan
“BAGAIMANA(HOW)” dari suatu fenomena sosial.
Contoh:
:
Tema : Penggunaan Narkoba dikalangan Pelajar
Tema : Penggunaan Narkoba dikalangan Pelajar
Judul :
1. Penelitian
Deskriptif : Penggunaan narkoba dikalangan pelajar SMU.
2. Penelitian
Eksplanasi : Faktor-faktor yanng melatarbelakangi pelajar menggunakan
narkoba.
3. Penelitian
Eksplorasi : Proses atau bagaimana seorang pelajar terkena narkoba.
4. Penelitian Menurut Data Yang Dikumpulkan
a)
Penelitian
Kuantitatif
Adalah penelitian yang menentukan pada
jumlah data yang dikumpulkan. Penelitian ini hanya melihat data pada lapisan
permukaan, seperti data tingkat pendidikan karyawan, jenis pekerjaan dan
besarnya penghasilan.
b)
Penelitian
Kualitatif
Adalah penelitian yang menekankan pada
kualitas data atau kedalaman data yang diperoleh. Teknik yang digunakan adalah
wawancara. Data untuk jenis penelitian ini tidak dianalidid dengan statistik.
6.
Penelitian
Menurut Tempat Pelaksanaannya
Berdasarkan tempat pelaksanaannya, dapat
dibedakan sebagai berikut :
a)
Penelitian
Laboratorium
Tujuan penelitian ini adalah
mengumpulkan data mengadakan analisis, mengadakan tes, serta memberikan
interpretasi terhadap sejumlah data sehingga kecenderungan gerak gejala sosial
kedalam suatu mesyarakat tertentu dapat diramalkan. Biasanya penelitian
laboratorium dilakukan oleh sebuah tim dengan anggota dari berbagai disiplin
ilmu.
b)
Penelitian
Lapangan
Dilakukan dalam kehidupan sebenarnya.
Misalnya penelitian tentang kehidupan para pengemudi bajaj, harga pasar atau
masalah religius remaja. Penelitian in merupakan metode untuk menemukan secara
khusus realitas yang tengah terjadi pada masyarakat.
c)
Penelitian
Perpustakaan (kepustakaan)
Bertujuan mengumpulkan data dan
informasi dengan bantuan berbagai materi yang terdapat di perpustakaan.
Misalnya : Buku, majalah, naskah, catatan, kisah sejarah dan dokumen lainnya. Data
yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan dijadikan pondasi dan alat
utama bagi praktik penelitian lapangan.
G. RANCANGAN PENELITIAN (Setya Bella)
Sama
halnya dengan penelitian pada umumnya, rancangan penelitian sosial
sekurang-kurangnya mempunya ruang lingkup yang terdiri atas :
1. Penentuan
judul penelitian,
2. Penentuan
masalah penelitian,
3. Penentuan
tujuan penelitian,
4. Tinjauan
kepustakaan,
5. Penetapan
hipotesis (kalau diperlukan),
6. Penentuan
populasi dan sampel penelitian,
7. Penentuan
metode dan teknik pengumpulan data,
8. Penentuan
cara mengolah dan menganalisis data, dan
9. Daftar
pustaka.
A. Penentuan judul penelitian
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan
dalam judul penelitian, yaitu penentuan judul dan syarat pemilihan judul.
1. Penentuan Judul
Penentuan judul penelitian sangat
penting karena dalam judul tergambarkab objek dan subjek apa yang ingin
diteliti, dimana lokasinya, tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. Dalam
menentukan judul penelitian, para peneliti bebas memilih sendiri judul yan
diinginkan.
2. Syarat Pemilihan Judul
Ada beberapa syarat yang diperlukan
dalam pemilihan judul penelitian, antara lain sebagai berikut :
a) Judul
didetapkan setelah peneliti mengetahui permasalahan pokok objek yang akan
diteliti
b) Judul
penelitian mencerminkan keseluruhan isi penulisan
c) Judul
harus menggunakan kalimat singkat dan jelas
B. Masalah Penelitian
Peneliti dari awal harus memikirkan
bagaimana menemukan dan merumuskan masalah penelitian.
1. Peranan Masalah
Ada beberapa persyaratan yang perlu
diperhatikan dalam memperinci masalah utama (judul penelitian), yaitu bahwa
perincian masalah :
·
Masih berhubungan erat dengan masalah
utama (judul penelitian),
·
Mendukung tujuan penelitian,
·
Mengembangkan atau memperluas cara-cara
menguji suatu teori,
·
Memberikan sumbangan kepada pengembangan
metodologi penelitian,
·
Memanfaatkan konsep-konsep teori atau
data teknik dari disiplin yang bertalian, dan
·
Menunjukkan variabel-variabel apa saja
yang perlu diteliti.
2. Sumber Masalah Penelitian
Untuk mendapatkan masalah penelitian,
perhatika hal-hal berikut:
Masalah
dapat diperoleh daari kehidupan sehari-hari
Masalah
dapat diperoleh dari membaca buku, jurnal, koran, & majalah
H. CARA BERPIKIR SEORANG PENELITI (Riya
Wigianti)
1. Berpikir Skeptis
Seorang peneliti harus selalu
mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan (tidak
mudah percaya).
2.
Berpikir Analisi
Peneliti harus selalu menganalisi setiap
pernyataan atau persoalan yang dihadapi.
3.
Berpikir Kritis
Mulai dari awal hingga akhir kegiatan
penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara yang sudah ditentukan yaitu prinsip
memperoleh ilmu pengetahuan.
KESIMPULAN
Dari
materi ini dapat disimpulkan bahwa penelitian sosial adalah istilah yang
digunakan terhadap penyelidikan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah
khazanah pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya