animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Senin, 21 Mei 2018

Bisnis Tape


INOVASI USAHA TAPE SINGKONG
a.      Pengenalan Produk

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnQiyNtVs1RRTZKMiZYY8XnXXn27SmRJzJz5k0WFDFlXQbWmXp7iP7XZcoeDfk2-GC0HzWxJlv_QsHJ3kBVU5GhRrJUpDRImWjEXx2yiPqpyiHGxmtFbH4chp4MsQmSSMthaXgfb4Emowb/s320/index.jpeg
Tape singkong adalah makanan yang berasal dari hasil proses fermentasi singkong menggunakan ragi. Melalui proses fermentasi zat pati yang terdapat pada singkong diubah menjadi gula, sehingga rasa asli singkong yang cenderung tawar berubah menjadi manis keasam-asaman dan tekstur singkong yang semula keras berubah menjadi lebih lunak.
 1.    Bahan dan Cara Membuat
Pembuatan tape singkong tidak memerlukan banyak bahan baku. Tape singkong dibuat hanya menggunakan singkong dan ragi. Singkong yang digunakan sebaiknya singkong jenis mentega kuning super.
Berikut ini cara membuat tape singkong.
a)            Kupas kulit singkong, kemudian kerik singkong menggunakan pisau atau batang bambu yang ditipiskan untuk menghilangkan lendir yang menempel.
b)            Cuci menggunakan air sebanyak dua kali hingga singkong benar-benar bersih.
c)            Rebus singkong sekitar 40 menit. Selama merebus panci sebaiknya ditutup agar singkong cepat matang.
d)             Angkat, kemudian dinginkan dipara-para (anyaman datar yang terbuat dari bambu) Selama sekitar satu jam.
e)            Belah bagian tengah singkong, tetapi hanya setengah. Tujuannya agar ragi dapat meresap ke bagian dalam singkong sehingga proses pembentukkan tape menjadi lebih cepat.
f)             Bungkus ragi menggunakan kain kasa, kemudian pukul-pukulkan ke singkong hingga merata atau hingga seluruh bagian singkong terlihat putih.
g)            Jejerkan singkong dipara-para yang telah dialasi daun pisang. Tutupi singkong menggunakan kain agar terhindar dari angin dan debu. Diamkan selama satu malam.
h)            Pagi harinya singkong dapat dipindahkan ke keranjang bambu yang sudah dialasi daun pisang. Tutupi bagian atas keranjang menggunakan daun pisang, kemudian diamkan selama dua hari. Setelah itu, tape singkong siap dikonsumsi atau dijual. Tape singkong dapat bertahan selama sekitar satu minggu.

Tips Menghasilkan Tape Singkong Berkualitas.
a)            Bahan baku singkong yang digunakan sebaiknya singkong mentega kuning super dengan umur panen Sembilan bulan dan memiliki panjang 25-30 cm.
b)            Gunakan ragi dengan mutu baik agar tape yang dihasilkan rasanya manis. Menurut narasumber, ragi dengan mutu baik biasanya berasal dari Sukabumi.
c)            Sebagai gambaran, untuk membuat tape singkong dari 10kg singkong dibutuhkan ragi sekitar enam butir. Ragi yang akan digunakan sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu agar mudah ditaburi ke singkong.



2.     Gambaran Usaha
Produk
Tape singkong sudah banyak dikenal masyarakat. Biasanya orang lebih memilih tape singkong dengan tekstur agak padat, manis, dan tidak terlalu lembek. Tape singkong yang terlalu lembek biasanya terjadi karena tape disimpan terlalu lama di tempat yang suhunya tinggi, sementara rasa tape yang terlalu asam terjadi karena bahan baku singkong yang digunakan mutunya yang tidak bagus atau dipanen kurang dari tujuh bulan.
Bahan baku singkong dapat diperoleh langsung dari para petani singkong. Singkong dapat dibeli dari petani dengan harga Rp1.000/kg.
Penjualan tape singkong biasanya meningkat pada saat-saat tertentu seperti pada saat Ramadhan, Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Pada musim hujan penjualan tape singkong biasanya menurun.

Pengemasan
Usaha rumah tangga pembuatan tape singkong dapat mengemas produknya menggunakan keranjang bambu. Satu buah keranjang bambu dengan ukuran 30 x 50 cm mampu menampung 65-70 kg tape singkong. Sebelum tape dimasukkan, sebaiknya keranjang dilapisi daun pisang. Daun pisang juga digunakan untuk menutupi tape singkong. Satu buah keranjang dapat dibeli dengan harga sekitar Rp7.500.

Perlengkapan Usaha
Antara lain terdapat atas dandang stainless steel untuk merebus singkong, kompor, tangki minyak tanah, para-para untuk mendinginkan singkong yang telah direbus, keranjang bambu untuk mengemas tape, pisau, dan tampah sebagai tempat ragi.
Tenaga Kerja
Usaha pembuatan tape singkong tidak memerlukan banyak tenaga kerja, cukup dua orang. Tenaga kerja yang digunakan bisa yang sudah berpengalaman bisa juga yang belum berpengalaman. Tenaga kerja dapat diberi upah sekitar Rp.750.000/bulan, sudah termasuk uang makan.

Promosi dan Penjualan
Pada awal usaha, promosi dan penjualan tape singkong bias dimulai dengan cara memberikan contoh produk kepada para pedagang tape di sekitar tempat usaha atau di pasar-pasar. Jika sudah merasakan langsung dan merasa cocok dengan rasa tape singkong yang kita buat, para pedagang akan memesan secara teratur. Saat memberikan contoh produk, jangan lupa memberikan nomor kontak agar mudah dihubungi setiap saat.
Jika usaha sudah berjalan, penjualan tape singkong bisa dilakukan dengan cara mengantarkan tape ke pelanggan-pelanggan atau menjual tape secara langsung di tempat pembuatan (pembeli dating lansung ke tempat pembuatan).

Penetapan Harga
Tape singkong yang diambil langsung oleh pembeli di tempat pembuatan dapat dijual dengan harga sekitar Rp1.750/kg, sedangakan tape singkong yang diantarkan langsung oleh penjual kepada pembeli dijual dengan harga sekitar Rp2.500/kg. Sistem  pembayaran biasanya dilakukan secara tunai pada saat transaksi.




Resiko
Cuaca ideal yang dibutuhkan untuk membuat tape adalah seimbang antara panas dan hujan. Cuaca yang dingin selama proses pembuatan membuat tape yang dihasilkan menjadi keras, sementara cuaca panas terus menerus dalam proses pembuatan membuat tape menjadi terlalu lembek.
Resiko lain usaha ini adalah pesaing. Namun tidak perlu pesimis menghadapinya. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memenangkan persaingan dalam usaha pembuatan tape singkong. Menjaga mutu produk juga sangat penting untuk menghindari larinya pelanggan. Jangan lupa, mutu produk merupakan alat promosi dari mulut ke mulut yang sangat penting.

3.     Tip dan Trik Usaha Tape Singkong
a)       Memiliki produk dengan keunggulan dan ciri khas yang membedakan dari pesaing. Kejujuran dalam menjalankan uasaha juga penting. Jangan berusaha membuat tape singkong menggunakan bahan-bahan pemanis buatan, terlebih menggunakan bahan-bahan yang dilarang untuk makanan.
b)       Mampu mencari bahan baku berkualitas dengan harga lebih rendah, sehingga dapat menetapkan harga yang bersaing.
c)       Senantiasa menjaga kebersihan alat dan bahan yang digunakan dalam setiap proses produksi.

4.         Analisis Usaha Tape Singkong Skala Rumah Tangga
Asumsi yang digunakan dalam analisis ini sebagai berikut.
1.      Masa pakai dandang stainless steel selama 2 tahun.
2.      Masa pakai keranjang bambu selama 1 tahun.
3.      Masa pakai para-para selama 1 tahun.
4.      Masa pakai kompor selama 1 tahun.
5.      Masa pakai tangki minyak tanah selama 3 tahun.
6.      Masa pakai tampah selama 1 tahun.
7.      Masa pakai pisau selama 1 tahun.

Biaya Investasi
·       Dandang stainless steel 2 buah @ Rp250.000                                             500.000
·       Keranjang bambu 25 buah @ Rp7.500                                                       187.500
·       Para-para 2 buah @ Rp50.000                                                                     100.000
·       Kompor 2 buah @ Rp100.000                                                                     200.000
·       Tampah 4 buah @ Rp5.000                                                                           20.000
·       Pisau 10 buah @ Rp15.000                                                                    150.000
Total biaya investasi                                                                                       1.157.500

Biaya Operasional per Bulan
-          Biaya Tetap
·         Penyusutan dandang stainless steel  1/24 x Rp500.000 Rp                     20.800
·         Penyusutan keranjang bamboo 1/12 x Rp187.500         Rp                     15.600
·         Penyusutan para-para 1/12 x Rp100.000                         Rp                       8.300
·         Penyusutan kompor 1/12 x 180.000                                  Rp                     15.000
·         Penyusutan tampah 1/12 x Rp20.000                                Rp                       1.700
·         Penyusutan pisau 1/12 x Rp 150.000                                 Rp                     12.500
Total biaya tetap                                                                            Rp                     73.900

Biaya Variabel
·         Singkong mentah 300 kg x Rp1.000/kg x 30 hari          Rp                   9.000.000
·         Ragi tape singkong 171 butir x Rp70/butir x 30 hari       Rp                   359.100
·         Daun pisang Rp5.000/hari x 30 hari                                  Rp                   150.000
·         Minyak tanah 8 liter x Rp3.500/liter x 30 hari                  Rp                   840.000
·         Upah tenaga kerja 2 orang x Rp750.000/orang              Rp                   1.500.000
·         Biaya pengiriman Rp150.000/hari x 30 hari                   Rp                   5.000.000
Total biaya variable                                                                    Rp                 16.849.100
Total biaya operasional                                                          Rp                 16.966.900

Penerimaan per Bulan
·        Penjualan tape singkong 300 kg x Rp2.500/kg x 30 hari Rp                22.500.000

Keuntungan per Bulan
Keuntungan  = Total penerimaan – total biaya operasional
                              = Rp.22.500.000 – Rp16.966.900
                              = Rp.5.503.100



Pay Back Period
Pay back period      = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
                              = (Rp. 1.157.500: Rp.5.503.100) x 1 bulan
                              = 2 Bulan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...