INOVASI USAHA TAPE SINGKONG
a. Pengenalan Produk
Tape
singkong adalah makanan yang berasal dari hasil proses fermentasi singkong
menggunakan ragi. Melalui proses fermentasi zat pati yang terdapat pada
singkong diubah menjadi gula, sehingga rasa asli singkong yang cenderung tawar
berubah menjadi manis keasam-asaman dan tekstur singkong yang semula keras
berubah menjadi lebih lunak.
1. Bahan
dan Cara Membuat
Pembuatan
tape singkong tidak memerlukan banyak bahan baku. Tape singkong dibuat hanya
menggunakan singkong dan ragi. Singkong yang digunakan sebaiknya singkong jenis
mentega kuning super.
Berikut
ini cara membuat tape singkong.
a)
Kupas kulit singkong, kemudian kerik
singkong menggunakan pisau atau batang bambu yang ditipiskan untuk
menghilangkan lendir yang menempel.
b)
Cuci menggunakan air sebanyak dua kali
hingga singkong benar-benar bersih.
c)
Rebus singkong sekitar 40 menit. Selama
merebus panci sebaiknya ditutup agar singkong cepat matang.
d)
Angkat, kemudian dinginkan
dipara-para (anyaman datar yang terbuat dari bambu) Selama sekitar satu jam.
e)
Belah bagian tengah singkong, tetapi
hanya setengah. Tujuannya agar ragi dapat meresap ke bagian dalam singkong
sehingga proses pembentukkan tape menjadi lebih cepat.
f)
Bungkus ragi menggunakan kain kasa,
kemudian pukul-pukulkan ke singkong hingga merata atau hingga seluruh bagian
singkong terlihat putih.
g)
Jejerkan singkong dipara-para yang telah
dialasi daun pisang. Tutupi singkong menggunakan kain agar terhindar dari angin
dan debu. Diamkan selama satu malam.
h)
Pagi harinya singkong dapat dipindahkan
ke keranjang bambu yang sudah dialasi daun pisang. Tutupi bagian atas keranjang
menggunakan daun pisang, kemudian diamkan selama dua hari. Setelah itu, tape
singkong siap dikonsumsi atau dijual. Tape singkong dapat bertahan selama
sekitar satu minggu.
Tips
Menghasilkan Tape Singkong Berkualitas.
a)
Bahan baku singkong yang digunakan sebaiknya
singkong mentega kuning super dengan umur panen Sembilan bulan dan memiliki
panjang 25-30 cm.
b)
Gunakan ragi dengan mutu baik agar tape
yang dihasilkan rasanya manis. Menurut narasumber, ragi dengan mutu baik
biasanya berasal dari Sukabumi.
c)
Sebagai gambaran, untuk membuat tape
singkong dari 10kg singkong dibutuhkan ragi sekitar enam butir. Ragi yang akan
digunakan sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu agar mudah ditaburi ke
singkong.
2. Gambaran
Usaha
Produk
Tape
singkong sudah banyak dikenal masyarakat. Biasanya orang lebih memilih tape
singkong dengan tekstur agak padat, manis, dan tidak terlalu lembek. Tape
singkong yang terlalu lembek biasanya terjadi karena tape disimpan terlalu lama
di tempat yang suhunya tinggi, sementara rasa tape yang terlalu asam terjadi
karena bahan baku singkong yang digunakan mutunya yang tidak bagus atau dipanen
kurang dari tujuh bulan.
Bahan
baku singkong dapat diperoleh langsung dari para petani singkong. Singkong
dapat dibeli dari petani dengan harga Rp1.000/kg.
Penjualan
tape singkong biasanya meningkat pada saat-saat tertentu seperti pada saat
Ramadhan, Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Pada musim hujan penjualan tape
singkong biasanya menurun.
Pengemasan
Usaha
rumah tangga pembuatan tape singkong dapat mengemas produknya menggunakan
keranjang bambu. Satu buah keranjang bambu dengan ukuran 30 x 50 cm mampu
menampung 65-70 kg tape singkong. Sebelum tape dimasukkan, sebaiknya keranjang
dilapisi daun pisang. Daun pisang juga digunakan untuk menutupi tape singkong. Satu
buah keranjang dapat dibeli dengan harga sekitar Rp7.500.
Perlengkapan Usaha
Antara
lain terdapat atas dandang stainless steel untuk merebus singkong,
kompor, tangki minyak tanah, para-para untuk mendinginkan singkong yang telah
direbus, keranjang bambu untuk mengemas tape, pisau, dan tampah sebagai tempat
ragi.
Tenaga Kerja
Usaha
pembuatan tape singkong tidak memerlukan banyak tenaga kerja, cukup dua orang.
Tenaga kerja yang digunakan bisa yang sudah berpengalaman bisa juga yang belum
berpengalaman. Tenaga kerja dapat diberi upah sekitar Rp.750.000/bulan, sudah
termasuk uang makan.
Promosi dan Penjualan
Pada
awal usaha, promosi dan penjualan tape singkong bias dimulai dengan cara
memberikan contoh produk kepada para pedagang tape di sekitar tempat usaha atau
di pasar-pasar. Jika sudah merasakan langsung dan merasa cocok dengan rasa tape
singkong yang kita buat, para pedagang akan memesan secara teratur. Saat
memberikan contoh produk, jangan lupa memberikan nomor kontak agar mudah
dihubungi setiap saat.
Jika
usaha sudah berjalan, penjualan tape singkong bisa dilakukan dengan cara
mengantarkan tape ke pelanggan-pelanggan atau menjual tape secara langsung di
tempat pembuatan (pembeli dating lansung ke tempat pembuatan).
Penetapan Harga
Tape
singkong yang diambil langsung oleh pembeli di tempat pembuatan dapat dijual
dengan harga sekitar Rp1.750/kg, sedangakan tape singkong yang diantarkan
langsung oleh penjual kepada pembeli dijual dengan harga sekitar Rp2.500/kg.
Sistem pembayaran biasanya dilakukan secara tunai pada saat
transaksi.
Resiko
Cuaca
ideal yang dibutuhkan untuk membuat tape adalah seimbang antara panas dan
hujan. Cuaca yang dingin selama proses pembuatan membuat tape yang dihasilkan
menjadi keras, sementara cuaca panas terus menerus dalam proses pembuatan
membuat tape menjadi terlalu lembek.
Resiko
lain usaha ini adalah pesaing. Namun tidak perlu pesimis menghadapinya. Ada
berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memenangkan persaingan dalam usaha
pembuatan tape singkong. Menjaga mutu produk juga sangat penting untuk
menghindari larinya pelanggan. Jangan lupa, mutu produk merupakan alat promosi
dari mulut ke mulut yang sangat penting.
3. Tip
dan Trik Usaha Tape Singkong
a) Memiliki
produk dengan keunggulan dan ciri khas yang membedakan dari pesaing. Kejujuran
dalam menjalankan uasaha juga penting. Jangan berusaha membuat tape singkong
menggunakan bahan-bahan pemanis buatan, terlebih menggunakan bahan-bahan yang
dilarang untuk makanan.
b) Mampu
mencari bahan baku berkualitas dengan harga lebih rendah, sehingga dapat
menetapkan harga yang bersaing.
c) Senantiasa
menjaga kebersihan alat dan bahan yang digunakan dalam setiap proses produksi.
4. Analisis
Usaha Tape Singkong Skala Rumah Tangga
Asumsi
yang digunakan dalam analisis ini sebagai berikut.
1. Masa
pakai dandang stainless steel selama 2 tahun.
2. Masa
pakai keranjang bambu selama 1 tahun.
3. Masa
pakai para-para selama 1 tahun.
4. Masa
pakai kompor selama 1 tahun.
5. Masa
pakai tangki minyak tanah selama 3 tahun.
6. Masa
pakai tampah selama 1 tahun.
7. Masa
pakai pisau selama 1 tahun.
Biaya Investasi
· Dandang
stainless steel 2 buah @
Rp250.000
500.000
· Keranjang
bambu 25 buah @ Rp7.500 187.500
· Para-para
2 buah @
Rp50.000 100.000
· Kompor
2 buah @ Rp100.000 200.000
· Tampah
4 buah @
Rp5.000 20.000
· Pisau
10 buah @
Rp15.000 150.000
Total biaya
investasi
1.157.500
Biaya Operasional per Bulan
- Biaya
Tetap
· Penyusutan
dandang stainless steel 1/24 x
Rp500.000 Rp 20.800
· Penyusutan
keranjang bamboo 1/12 x
Rp187.500 Rp 15.600
· Penyusutan
para-para 1/12 x
Rp100.000 Rp 8.300
· Penyusutan
kompor 1/12 x 180.000 Rp 15.000
· Penyusutan
tampah 1/12 x
Rp20.000 Rp 1.700
· Penyusutan
pisau 1/12 x Rp
150.000 Rp 12.500
Total biaya
tetap Rp 73.900
Biaya Variabel
· Singkong
mentah 300 kg x Rp1.000/kg x 30
hari Rp 9.000.000
· Ragi
tape singkong 171 butir x Rp70/butir x 30
hari Rp 359.100
· Daun
pisang Rp5.000/hari x 30 hari Rp 150.000
· Minyak
tanah 8 liter x Rp3.500/liter x 30
hari Rp 840.000
· Upah
tenaga kerja 2 orang x Rp750.000/orang Rp 1.500.000
· Biaya
pengiriman Rp150.000/hari x 30
hari
Rp 5.000.000
Total biaya variable Rp 16.849.100
Total biaya
operasional Rp 16.966.900
Penerimaan per Bulan
· Penjualan
tape singkong 300 kg x Rp2.500/kg x 30 hari Rp 22.500.000
Keuntungan per Bulan
Keuntungan =
Total penerimaan – total biaya operasional
=
Rp.22.500.000 – Rp16.966.900
=
Rp.5.503.100
Pay Back Period
Pay
back period = (Total biaya investasi :
keuntungan) x 1 bulan
=
(Rp. 1.157.500: Rp.5.503.100) x 1 bulan
=
2 Bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya