animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 19 Mei 2018

Tumbuhan Tidak Berklorofil


Tumbuhan Tidak Berklorofil

1.            Tali Putri (Cassytha filiformis )
Struktur tubuh tanaman tali putri mempunyai bagian yang langsung menembus sel tumbuhan tempat tinggalnya dan menyerap makanan yang ada di dalamnya. Bagian tali putri yang menembus tumbuhan tempat hidupnya disebut haustoria. Apabila tali putri hidup pada suatu tumbuhan dalam waktu yang lama, tumbuhan tersebut akan mati, karena makanan yang dibutuhkan oleh tumbuhan tersebut terserap habis oleh tali putri.

2.            Rafflesia
Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Ia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Ia terdiri atas kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semua spesiesnya ditemukan di Asia Tenggara, di semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii , diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana , bunganya berdiameter 20 cm. Bunganya tampak dan berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau "bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Sedikit yang diketahui mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan buahnya dan menyebarkan biji-bijinya.

3.            Jamur (fungi)
Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil. Dinding sel jamur terdiri dari kitin, bukan selulosa seperti pada tumbuhan lainnya. Jamur tidak mempunyai klorofil maupun kromatofor. Jamur yang berwarna bukan karena mengandung kromatofor melainkan senyawa aromatik. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Pada dasarnya jamur bisa tumbuh di berbagai tempat, namun sebagian besar jamur akan tumbuh subur bila berada di daerah yang lembab dan bersuhu dingin. Reproduksi jamur dilakukan dengan dua cara, yaitu secara vegetative dan generatif. Perkembangbiakan vegetative biasanya dilakukan dengan membentuk spora, membelah diri, serta pembentukan kuncup.

Kesimpulan

Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Senyawa ini yang berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya menjadi tenaga kimia. Klorofil terdapat dalam kloroplas. Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel.
Tumbuhan berklorofil merupakan tumbuhan hidup yang autotrof artinya mahluk hidup yang mampu memenuhi semua kebutuhan hidupnya sendiri tanpa tergantung pada mahluk hidup lain. Berbeda dengan tumbuhan berklorofil, tumbuhan tak berklorofil t,idak dapat membuat makanannya sendiri atau disebut juga dengan heterotrof, sebab tidak memiliki zat hijau daun (klorofil) Dengan kata lain tumbuhan ini tergantung pada lingkungannya bisa berupa sisa-sisa makhluk hidup, tumbuhan, ataupun hewan, dan hidup sebagai parasit pada tumbuhan inangnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...