KEWIRAUSAHAAN
A.
Pengertian
Kewirausahaan
Pengertian
kewirausahaan secara umum adalah kewirausahaan adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang
bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Menurut
Drs. Joko Untoro bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan
upaya upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar
kemampuan dengan cara manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain
Dalam
buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicher bahwa kewirausahaan
adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan
menciptakan nilai (harga) “Process of changing ideas into commercial opportunities
and creating value”
Dalam
buku Entrepreneurship: Determinant and Policy in European-Us Comparison bahwa
kewirausahaan adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar
peluang ekonomi “process of perceiving, creating, and pursuing economic
opportunities“. Akan tetapi dikatakan dalam buku tersebut, bahwa proses
dari kewirausahaan itu sendiri sulit untuk diukur.
Menurut Bapak Eddy Soeryanto Soegoto bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
Menurut Bapak Eddy Soeryanto Soegoto bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
Pengertian
kewirausahaan menurut Ahmad Sanusi (1994) kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
Pengertian
kewirausahaan menurut bapak Soeharto Prawiro (1997) adalah suatu nilai yang
dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.
Pengertian kewirausahaan menurut Drucker (1959) bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
Pengertian kewirausahaan menurut Zimmerer (1996) adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
Pengertian kewirausahaan menurut Drucker (1959) bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
Pengertian kewirausahaan menurut Zimmerer (1996) adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
kewirausahaan
menurut Siswanto Sudomo (1989) Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah
segala sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang
memiliki sifat bekerja keras dan berkorban, memusatkan segala daya dan berani
mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya
Setelah
anda mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, maka sudah barang tentu anda
tahu apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian wirausaha
sederhananya adalah orang yang menjalankan wirausaha itu sendiri. Berikut tiga
ahli yang memberikan tanggapan tentang apa pengertian wirausaha atau
entrepreneur itu.
- Wirausaha atau enterpreneur
adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan
kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna
memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995)
- Enterpreneur atau wirausaha
adalah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk
mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa
profit nonfinancial (Skinner, 1992).
- Wirausaha atau entrepreneur
adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi,
organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki pengetahuan yang luas
tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan tentang lingkungan
usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih
keuntungan (Say, 1996).
B.
Hal-Hal
yang Berkaitan dengan Wirausaha
1.
Karakteristik
Wirausaha
1.
Memiliki Rasa Percaya Diri
Memiliki
Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.
2.
Berorientasi
pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus
mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia
juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.
3.
Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung
resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab. Para
wirausahawan siap menanggung resiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam
bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga
risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
4.
Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat
dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau
pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak
bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
5.
Keorisinalan
Sifat Orisinal
tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang
orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
6.
Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha
harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan? Apa yang ingin
dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk
selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan
(planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan
dilaksanakan.
7.
Jujur dan Tekun
Untuk menjadi
seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap diri
sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari
ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam
merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.
8.
Memiliki Kreativitas Tinggi
Kreativitas adalah
menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan dalam
menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas
dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap
hari.
9.
Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan
Tanggung Jawab
Seorang wirausaha
harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam
mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan
usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang
menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya.
Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko,
selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada.
Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha
sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena
itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap
usaha dan pekerjaannya.
10.
Selalu Mencari Peluang
Esensi
kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan
dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap
mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu
juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola
organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
bagi pelanggan/masyarakat.
11.
Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain
Seorang wirausaha
dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu,
seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar
ia dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.
12.
Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa
kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk
memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha
harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha,
memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol
usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya
itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang
wirausaha.
13.
Disiplin
Dalam melakukan kegiatannya, seorang
wirausaha harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti kata disiplin itu
sendiri adalah ketepatan komitmen wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu,
kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya
14.
Realistis
Seseorang dikatakan
realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita sebagai
landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan atau perbuatannya.
15.
Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan
bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena adanya motif tertentu,
yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda,
motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya
adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
16.
Memiliki Mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak
mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke
depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
17.
Memiliki Ketegasan
Seorang
wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan
tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan.
Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
18.
Memiliki Determination (Ketetapan Hati/
Kebulatan Tekad)
Seorang
wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi,
sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
19.
Mempunyai Dedication (Pengabdian)
Seorang
wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya,
karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang
wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang
mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam
melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah.
20.
Dapat mengendalikan emosi
Seorang
wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang
menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.
2.
Kompetisi
yang Harus Dimiliki Kewirausahaan
a.
knowing your business,
yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang
wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha
atau bisnis yang akan dilakukan.
b.
knowing the basic business
management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis,
misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan,
termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan
membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti
memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara
efektif dan efisien.
c.
having the proper attitude,
yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus
bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang
sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
d.
having adequate capital,
yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga
rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh
karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
e.
managing finances effectively,
yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien,
mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya
secara akurat.
f.
managing time efficiently,
yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan
menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
g.
managing people,
yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan
mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
h.
customer by providing high quality
product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan
cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
i.
knowing Hozu to Compete,
yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap
kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman
(threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik
terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
j.
copying with regulation and paper work,
yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton,
2007 :137 – 139)
3.
Faktor-Faktor Menyebabkan Kegagalan
Wirausaha
1. Tidak
kompeten dalam manajerial
Kapabilitas atau kemampuan dan
pengetahuan dalam mengelola usaha menjadi faktor penyebab utama kesuksesan
seorang wirausaha. Karena itu, tidak memiliki kemampuan ini akan justru
mengakibatkan kegagalan dalam menjalankan aktivitas usaha sesuai pengelolaan
yang tepat.
2.
Kurang
berpengalaman baik dalam kemampuan
Kemampuan mengkoordinasikan, mengelola
SDM, serta kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan idealnya membutuhkan
pengalaman dan bukan sekedar mengetahui atau memiliki ilmunya.
3.
Kurang
dapat mengendalikan keuangan
Agar seorang wirausaha dapat berhasil
dengan baik, faktor penyebab kegagalan wirausaha yang utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran kas. Yaitu mengatur pengeluaran dan penerimaan secara
cermat serta dapat memilah yang mana kekayaan usaha dan mana kekayaan pribadi.
4.
Kegagalan
dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, perencanaan yang belum matang akan berakibat pada timbulnya
masalah atau kesulitan dalam mengimplementasikan sejumlah tindakan.
5.
Lokasi
yang kurang memadai
Inilah pentingnya memilih lokasi yang strategis.
Sehandal apapun kemampuan bisnis atau sepopuler apapun suatu jenis usaha, jika
lokasi tidak strategis maka akan menyulitkan seorang wirausaha dalam
mempertahankan atau mengembangkan usahanya. Dampak dari pemilihan lokasi yang
tidak tepat ini adalah operasional usaha yang kurang efisien.
6.
Kurangnya
pengawasan peralatan
Pengawasan erat hubungannya dengan
efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan efektif.
7.
Kurang
sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap setengah-setengah terhadap usaha
dapat mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati, peluang gagal menjadi besar.
8.
Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan
Wirausaha yang kurang siap menghadapi
dan melaksanakan perubahan,tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu. Sebab usaha haruslah
berjalan dinamis dan tidak statis. Kondisi lingkungan bisnis berfluktuasi. Ada
masa-masa pertumbuhan, masa-masa booming. Ada pula kondisi jenuh hingga seorang
wirausaha dapat saja berhenti beroperasi jika tidak mampu mensiasati setiap
kondisi bisnis yang terjadi.
4. Peran
Wirausaha
Wirausahawan
berperan baik secara eksternal ataupun internal. Secaraeksternal, wirausahawan
berperan sebagai penedia lapangan pekerjaan untuk para pencari kerja. Dengan
terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang ada, yang telah disediakan
wairausaha, tingkat pengangguran secara nasional akan menjadi lebih berkurang.
Dan
secara internal wirausahawan dalam mengurangi tingkat ketergantungan kepada
orang lain, dapat meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan daya beli
kepada pelakunya.
Dengan
menurunnya tingkat pengangguran dapat berdapak positif terhadap kenaikan
pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, dan tumbuhnya perekonomian
secara nasional. Selain itu juga, dengan bertumbuhnya perekonomian perkapita
dapat berdampak turunya kriminalitas yang biasanya ditimbulkan karena tingginya
pengangguran.
Wirausahawan
mempunyai peran yang sangat tinggi dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha
dalam perekonomian negara yaitu:
a.
Menciptakan
lapangan kerja
b.
Mengurangi
pengangguran
c.
Meningkatkan
pendapatan masyarakat
d.
Mengombinasikan
faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
e.
Meningkatkan
produktivitas nasional
Peran Wirausaha dalam membangun
ekonomi nasional
Pembangunan
ekonomi merupakan sebuah proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
masyarakat meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi
negara yang sedang berkembang. Tujuan dalam pembangunan ekonomi ialah sebagai
peningkatan pendapatan nasional dan produktivitas. Faktor yang mempengaruhi
hal tersebut dalam negara-negara berkembang ialah:
a.
Modal
(capital)
b.
Tenaga
kerja yang tersedia
c.
Kekayaan
alam (sumber daya alam ) riil
d.
Teknologi
dan wirausaha
e.
Karakteristik
social budaya masyarakat
f.
Luasnya
pasar
g.
Sistem
perekonomian yang digunakan.
Fakor
tenaga kerja dan modal adalah input yang langusng mempengaruhi besarnya output.
Sedangkan kelima faktor terakhir merupakan input yang secara tidak langsung
telah mempengaruhi besarnya output melalui pgmodal.
Wirausaha
dapat diartikan sebagai konsep kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda untuk menghasilkan nilai tambah namun dengan mempunyai keberaniaan
untuk menghadapi resiko atau ketidak pastian. Hal-hal yang mendorong perhatian
terhadap kewirausahaan, karena penelitian di berbagai negara yang sudah maju
inovasi-inovasi dan kesempatan kerja berkaitan dengan mendirikan usaha kecil
dan menengah yang biasa disebut enterepeneurial ventur.
Perhatian
kepada wirausahawan yaitu sebagai pencipta kesempatan kerja baru, inovasi baru,
pengahasilan baru, pembayaran pajak baru, semua itu disebut sebagai sumber
pertumbuhan ekonomi juga sudah meyebar ke negara-negara sedang berkembang.
Didalam
pembangunan negara-negara yang sedang berkembang dimana pengembagannya dalam
wirausaha masih dalam tahapan permulaan yang telah menjadi rintangan dalam
pertumbuhan ekonomi negara. Ternayta pembangunan hanya memerlukan pembentukan
modal ( dari dalam dan luar negri) dan juga memerlukan pembentukan
wirausaha-wirausaha baru.
C.
Sektor-Sektor
Usaha yang Dimasuki Wirausaha
Sektor-sektor usaha yang dapat dimasuki oleh para wirausaha
antara lain berupa sektor ekonomi formal maupun nonformal. Sektor ekonomi
tersebut umumnya tergolong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Oleh karena
itu, tidak heran jika kewirausahaan identik dengan UMKM. Dengan mengacu pada
Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 dan No. 10 tahun 1999, salah satu kriteria yang
dipergunakan untuk membedakan usaha kecil, menengah, dan usaha besar adalah
dari omsetnya. Usaha kecil adalah unit usaha yang memiliki omset paling banyak
1 miliar rupiah per tahun. Usaha menengah memiliki omset antara 1-50 miliar
rupiah per tahun dan usaha besar adalah unit usaha yang memiliki omzet di atas
50 miliar rupiah. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), hampir lebih
dari 99 persen skala usaha di Indonesia ternyata tergolong UMKM.
Ciri terpenting dari Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM), antara lain sebagai berikut.
a.
Skala Usaha Kecil
Salah
satu karakter penting dari UMKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun
batas atas kategori usaha kecil maksimal 1 miliar rupiah, namun dalam
kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset di bawah 500 juta
rupiah.
b.
Bersifat Padat Karya
UMKM
pada umumnya bersifat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak
tenaga kerja oleh usaha berskala kecil juga sebagai konsekuensi dari aktivitas
yang menghasilkan produk yang berciri kerajinan tangan.
c.
Berbasis Sumber Daya Lokal dan
Sumber Daya Alam
Usaha
kecil umumnya melakukan aktivitas produksi dengan menggu nakan sumber daya
lokal yang tersedia di alam.
d.
Pelakunya Banyak
Hampir
tidak ada halangan untuk masuk pada aktivitas bisnis, baik dari aspek
teknologi, investasi, manajemen, dan perlindungan hak cipta sehingga sangat
mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti UMKM. Hal
tersebut membawa akibat bisnis UMKM menyebar hampir di seluruh pelosok tanah
air.
Sektor-sektor dalam kewirausahaan,
di antaranya sektor ekonomi formal dan sektor ekonomi informal.
a.
Sektor
Ekonomi Formal
Di
dalam sektor ekonomi formal, seorang wirausaha memerlukan modal yang besar dan
memiliki kepastian hukum. Ciri kegiatan ekonomi di sektor formal, antara lain:
1)
memiliki
izin resmi dari pemerintah;
2)
kegiatan
yang dilakukan dikenai pajak;
3)
memerlukan
modal cukup besar;
4)
umumnya
berada di daerah perkotaan;
5)
melaksanakan
sistem administrasi dan manajemen yang baik.
Contoh
kegiatan di sektor formal sangat bervariasi, antara lain dapat berupa kegiatan
yang menghasilkan barang dan jasa, seperti industri yang bergerak di bidang
pakaian jadi, percetakan, kerajinan tangan, jasa angkutan, dan jasa periklanan.
b.
Sektor
Ekonomi Informal
Kegiatan
sektor ekonomi informal mencakup usaha perseorangan yang berskala kecil dan
umumnya paling banyak menyerap tenaga kerja. Berikut disajikan tabel skala
usaha perseorangan pada 2001 dan 2002.
Beberapa
ciri sektor ekonomi informal, antara lain:
1)
modal
yang dimiliki relatif kecil;
2)
sistem
administrasi dan manajemen usaha sangat sederhana;
3)
harga
barang dan jasa yang dihasilkan relatif murah;
4)
usaha
yang dilakukan tidak dikenakan pajak dan tidak memiliki izin usaha;
5)
tidak
memerlukan pendidikan formal hanya berdasarkan pengalaman;
6)
unit
usaha mudah beralih antarsubsektor.
Contoh
usaha sektor ekonomi informal, antara lain jasa kontrakan, jasa pembantu rumah
tangga, warung nasi, usaha mengumpulkan barang bekas, pedagang kaki lima,
pedagang asongan, dan usaha tambal ban.
D.
Ciri ciri
Wirausaha
Seseorang dikatakan wirausaha sudah
tentu memenuhi definisi wirausaha itu sendiri, untuk lebih jelasnya silahkan
dibaca ciri ciri wirausaha dibawah ini:
1.
Memiliki keberanian mempunyai daya
kreasi
Seorang wirausaha haruslah memiliki
keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi dan
merencanakan. Segala ketakutan akan sia sia dalam bermimpi dan berencana
haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop “berhenti, Think
“berpikir”, Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila terjadi hal hal
yang membuat ide tersebut tertunda atau mandek
2.
Berani mengambil risiko
Seseorang dikatakan wirausaha apabila
memiliki sifat berani mengambil risiko, hal ini tentu saja harus sejalan dengan
perencanaan yang sebelumnya telah dilakukan serta pengamatan yang dilakukannya
terhadap ide yang dimilikinya.
3.
Memiliki semangat dan kemauan
keras
Seorang dapat dikatakan wirausaha selain
berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan kemauan yang keras untuk
sukses
4.
Memiliki analisis yang tepat
Seseorang dapat dikatakan wirausaha
apabila memiliki pengetahuan yang tepat untuk membuat analisis yang tepat, diusahakan
mendekati 100 % benar
5.
Tidak konsumtif
Ini adalah penyakit untuk masa sekarang.
Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif atau setidaknya, konsumsinya jauh
lebih sedikit dari penghasilannya
6.
Memiliki jiwa pemimpin
Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang
wirausaha. Dengan ini, mereka mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih
maju.
7.
Berorientasi pada masa depan
Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha
yang inovatif dan kreatif dan memiliki ciri ciri wirausaha yang lain maka anda
akan memiliki kemampuan ini
Ciri
ciri kewirausahawan yang handal dan profesional
1.
Yakin terhadap produk yang
dimiliki
2.
Mengenal sangat banyak produknya
3.
Tidak berdebat dengan calon
pelanggan
4.
Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam
pelayanan
5.
Santun Jujur dan berani
6.
Menciptakan transaksi
E.
Tujuan berwirausaha
Berikut
beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:
1.
Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan
jumlah para wirausaha yang baik dengan kata lain ikut serta dalam mengader
manusia manusia calon wirausaha untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik
2.
Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan
para wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan
Negaranya
3.
Ikut serta dalam menumbuhkan dan
mengembangkan kesadaran serta orientasi kewirausahaan yang kokoh.
4.
Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri
ciri kewirausahaan disekitarnya terutama dalam masyarakat
5.
Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan
kreasi agar tercipta dinamika dalam kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga
kemakmuran dapat tercapai
F. Sifat-Sifat
yang Harus Dimiliki Wirausaha
1.
Percaya Diri
Orang
yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada
orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis,
emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam.
2.
Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai
motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise.
Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang
kita kerjakan adalah halal.
3.
Pengambilan Resiko
Wirausaha
penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak
laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh
perhitungan.
4.
Kepemimpinan
Pemimpin
yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.
5.
Keorisinilan
Yang
dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi
memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk
melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut
mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang
sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
6.
Berorientasi ke masa depan
Untuk
menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan
dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang kan dilaksanakan.
7.
Kreativitas
Menurut
Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebaga kemampuan untuk
menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru,
tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja. Contoh: Seorang wirausaha
membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan barang,
pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi dsb.
Jadi
kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau
melihat hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variable; yang sudah ada
sebelumnya.
8.
Konsep 10 D dari Bygrave
a.
Dream
Seorang
wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impian tsb.
b.
Decisiveness
Seorang
wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia
mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan
bisnisnya.
c.
Doers
Seorang
wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
d.
Determination
Seorang
wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau
rintangan yang tidak mungkin diatasi.
e.
Dedication
Dedikasi
seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
f.
Devotion
Devotion
berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai
keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya,
karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
g.
Details
Seorang
wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia tidak akan
mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
h.
Destiny
Seorang
wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yng hendak dicapainya.
i.
Dollars
Wirausahawan
tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan
tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
j.
Distribute
Seorang
wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap
orang-orang kepercayannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk
mencapai sukses dalam bidang bisnis.
9.
Beberapa Kelemahan Wirausaha Indonesia
Kelemahan tsb adalah:
a.
Sifat
mentalitet yang meremehkan mutu
b.
Sifat
mentalitet yang suka menerabas
c.
Sifat
tak percaya kepada diri sendiri
d.
Sifat
tak berdisiplin murni
e.
Sifat
mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh
Masyarakat
kita begitu cepat ingin menikmati waktu santai walaupun penghasilannya belum
begitu tinggi.
10.
Pemanfaatan Waktu
Ada
waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanyalah kita
menggunakan waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif. Bagi wirausahawan hari
libur tidak banyak, bahkan mereka menganggap hari libur sebagai peluang bisnis,
mereka tidak libur, tapi melayani kebutuhan masyarakat yang sedang berlibur.
Seorang wirausahawan sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam satu tim,
bias mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri, one-man show.
Bagi
wirausahawan, tentu pembicaraan lebih focus pada bisnis, mana ancaman, yang
harus dihindarkan, dan mana peluang yang dapat dimanfaatkan, bertukar pikiran
dengan relasi adalah bahan pembicaraan utama para pelaku bisnis.
Setiap
wirausahawan pasti ingin sukses dalam menjalankan usahanya. Untuk itu seorang
wirausahawan harus membekali dirinya dengan hal – hal sebagai berkut :
1.
Memiliki sikap mental yang positif
2.
Mampu berpikir kreatif
3.
Rajin mencoba hal – hal yang baru (
inovatif )
4.
Memiliki motivasi dan semangat juang
yang tinggi
5.
Mampu berkomunikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya