KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatNYAlah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan
judul "Dispersi Gelombang", yang menurut saya dapat memberikan
manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari proses Dispersi.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan
ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT.memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Taba
Penanjung, 29 Agustus 2016
"Penulis"
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gelombang Bunyi
2.1 Pengertian Bunyi..................................................................................1
2.2 Pengertian Gelombang
Bunyi...............................................................1
2.3 Sifat-Sifat Dari Gelombang
Bunyi.......................................................2
2.4 Manfaat Gelombang Bunyi Dalam
Kehidupan....................................3
2.5 Pemantulan
Bunyi.................................................................................3
2.6 Manfaat Pemantulan
Bunyi..................................................................4
2.7 Frekuensi
Bunyi....................................................................................4
2.8 Sumber
Bunyi.......................................................................................4
2.9 Bunyi Terjadi Jika Terpenuhi Tiga
Syarat...........................................4
B. Gelombang Cahaya
2.1
Pengertian
Gelombang.........................................................................5
2.2 Jenis-Jenis Gelombang.........................................................................5
2.3 Sifat-Sifat
Gelombang..........................................................................9
2.4 Sifat-Sifat Gelombang Secara
Umum................................................11
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Gelombang
adalah getaran yang merambat. Jadi di setiap titik yang dilaluigelombang terjadi
getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga
tampak
sebagai getaran yang merambat.Terkait dengan arah getar dan arah rambatnya,gelombang
dibagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.Gelombang
transversal arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya,
sedangkangelombang longitudinal arah rambatnya searah dengan arah getarannya.Gelombang
longitudinal dapat diklarifikasikan menjadi beberapa tipe gelombangyaitu
gelombang kompresi, gelombang shear/gunting, gelombang fleksural/melengkungdan
torsional. Terjadinya berbagai tipe gelombang tersebut oleh karena medium yang dilewati
bunyi beraneka ragam.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa itu Bunyi?
2.
Apa itu Gelombang?
3.
Bagaimana penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian bunyi
2.
Mempelajari apa itu
gelombang
3.
Mengetahui apa saja
contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gelombang Bunyi
2.1 Pengertian Bunyi
Bunyi
atau Suara merupakan salah satu fenomena fisika yang selalu kita alami
sehari-hari. Contoh bunyi yang sering kita nikmati adalah musik. Musik bisa
memberikan inspirasi saat kita sedang belajar, bekerja atau beraktifitas.Dalam
fisika, Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui
medium, yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan hasil perambatan energi.
Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang-gelombang longitudinal
ke segala arah melalui medium baik padat, cair maupun gas. Sumber getar tersebut
bisa saja berasal dari dawai/kawat, pipa organa, bahkan ombak di pantai.
Kebanyakan
suara merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis
dapat dijelaskan dengan kecepatan getar atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz).
Bunyi tunggal yang frekuensinya teratur dinamakan nada, sedangkan bunyi tunggal
yang frekuensinya tidak teratur dinamakan desis. Amplitudo gelombang menentukan
kuat-lemahnya suatu bunyi atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
decibel (dB). Semakin tinggi amplitudoya semakin nyaring bunyi tersebut. Bunyi
pesawat yang lepas
landas
mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.
Manusia
dapat mendengar bunyi saat gelombang bunyi merambat di udara atau medium lain
sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar
oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan
berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz dinamakan ultrasonik
dan di bawah 20 Hz dinamakan infrasonic.
2.2 Pengertian Gelombang Bunyi
Gelombang
bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah merambat melainkan
bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga
menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah
secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah
alasannya mengapa Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
Bunyi
mengalami gejala gelombang seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan
difraksi. Bunyi merupakan gelombang mekanik karena hanya dapat merambat melalui
medium (zat padat, cair atau gas) dan tidak dapat merambat dalam vakum.
Bunyi
merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi akan merambat lebih
lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada
ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya
5.400 km/ jam, jauh lebih cepat daripada
di udara.
Adakalanya
frekuensi yang didengar oleh pengamat mengalami perubahan sacara tiba-tiba
manakala sumber bunyi (misal klakson mobil) bergerak mendekati atau menjauhi menurut
pengamat yang diam. Fenomena ini
dikenal
sebagai Efek Doppler, yaitu perbedaan frekuensi yang diterima oleh pendengar dengan
frekuensi asli sumber getarnya relatif antara pendengar dan sumber bunyi. Bila kedudukan
antara pengamat dan sumber saling mendekat, maka pengamat mendengar frekuensi
yang lebih tinggi, dan bila kedudukannya saling menjauh maka pengamat mendengar
frekuensi yang lebih rendah. Dan
fenomena
ini berhasil dijelaskan oleh fisikawan Christian Johann Doppler (1803-1855) pada
tahun 1842.
2.3 Sifat-Sifat Dari Gelombang Bunyi
a.
Dapat dipantulkan (refleksi)
Bunyi dapat dipantulkan terjadi apabila bunyi
mengenai permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu, semen,
besi, kaca dan seng.
Contoh
: Suara kita yang terdengar lebih keras di dalam gua akibat dari pemantulan
bunyi yang mengenai dinding gua.
b.
Dapat dibiaskan (refiaksi)
Refiaksi adalah pembelokan arah linatasan
gelombang setelah melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda.
Contoh
: Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari karena
pembiasan gelombang bunyi.
c.
Dapat dipadukan (interferensi)
Seperti halnya interferensi cahaya, interferensi
bunyi juga memerlukan dua sumber bunyi yang koheren.
Contoh
: Dua pengeras suara yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal (alat
pembangkit frekuensi audio) dapat berfungsi sebagai dua sumber bunyi yang
koheren.
d.
Dapat dilenturkan (difraksi)
e. Difraksi
adalah peristiwa pelenturan gelombang bunyi ketika melewati suatu celah sempit.
Contoh
: Kita dapat mendengar suara orang diruangan berbeda dan tertutup, karena bunyi
melewati celah-celah sempit yang bisa dilewati bunyi.
2.4
Manfaat Gelombang Bunyi Dalam Kehidupan
a. Dapat
digunakan untuk mengukur kedalaman laut serta lokasi dan jarak objek dalam air
gelombang Bunyi yang digunakan adalah ultrasonik.
b. Digunakan
untuk mendeteksi janin dalam rahim, biasanyamenggunakan bunyi infrasonik.
c. Digunakan
mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
d. Diciptakannya
Pengeras Suara termasuk manfaat dari bunyiaudiosonik.
e. Digunakan
utuk kita mendengar suara, musik dan untukmemperlancar komunikasi.
f. Menentukan
jarak dari sesuatu tempat.
2.5 Pemantulan Bunyi
Gelombang
bunyi dapat dipantulkan dan diserap. Sebagian besar bunyi dipantulkan jika mengenai
permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu atau semen, besi,
kaca, dan seng. Sebaliknya, sebagian besar bunyi akan diserap jika mengenai
permukaan benda yang lunak, misalnya kain, karet, busa, gabus, karpet, dan wol
(benda-benda peredam bunyi).
2.6 Manfaat Pemantulan Bunyi Antara Lain
a. Mendeteksi
cacat dan retak pada logam
b. Mengukur
ketebalan pelat logam
c. Mengukur
kedalaman laut
d. Mengetahui
kedudukan kapal selam dengan mengirim gelombang ultrasonik dari kapal pemburu
ke bawah laut.
e. Mengetahui
kedudukan gerombolan ikan di laut
f. Mengetahui
kantung-kantung cekungan minyak bumi dengan mengirimkan gelombang bunyi ke dalam
tanah,.
2.7 Frekuensi Bunyi
Berdasarkan
frekuensinya, bunyi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a.
Infrasonik, adalah
bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz.
b.
Audiosonik, adalah
bunyi yang frekuensinya antara 20 – 20.000 Hz.
c.
Ultrasonik, adalah
bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz.
2.8 Sumber Bunyi
Sumber
bunyi adalah semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara merambat melalui
medium atau zat perantara sampai ketelinga. Hal-hal yang membuktikan bahwa bunyi
dihasilkan oleh benda yang bergetar adalah :
a.
Ujung penggaris yang
digetarkan menimbulkan bunyi.
b.
Pada saat berteriak,
jika leher kita dipegangi akan terasa bergetar.
c.
Dawai gitar yang
dipetik akan bergetar dan menimbulkan bunyi.
d.
Kulit pada bedug atau
gendang saat dipukul tampak bergetar.
2.9 Bunyi terjadi jika terpenuhi tiga syarat, yaitu
:
a.
Sumber Bunyi
Benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi
disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi adalah berbagai alat musik, seperti gitar,
biola, piano, drum, terompet dan seruling.
b.
Zat Perantara (Medium)
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal
yang tidak tampak. Bunyi hanya dapat merambat melalui medium perantara. Contohnya
udara, air, dan kayu.
c.
Pendengar
Bunyi dapat didengar apabila ada pendengar.
Manusia dilengkapi indra pendengar, yaitu telinga sebagai alat pendengar.
Getaran yang berasal dari benda-benda yang bergetar, sampai ke telinga kita
pada umumnya melalui udara dalam bentuk gelombang. Karena gelombang yang dapat
berada di udara hanya gelombang longitudinal, maka bunyi merambat melalui udara
selalu dalam bentuk gelombang longitudinal. Kita perlu ingat bahwa gelombang
longitudinal adalah perapatan dan perenggangan yang dapat merambat melalui ketiga
wujud zat yaitu wujud padat, cair dan gas.
B.
Gelombang Cahaya
2.1 Pengertian Gelombang
Gelombang
adalah osilasi (getaran) yang merambat pada suatu medium atau tanpa medium
dengan tidak disertai perambatan bagian-bagian medium itu sendiri. Dalam perambatannya
gelombang memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat lain.
2.2 Jenis-Jenis Gelombang
Jenis
gelombang dibedakan berdasarkan medium perambatannya dan berdasarkan arah rambatnya.
Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik
dan gelombang elektromagnetik.
a.
Gelombang
mekanik.
Gelombang mekanik merupakan gelombang
yang merambat pada suatu medium sebagai media perambatannya.Gelombang jenis ini
tidak dapat merambat jika tidak ada medium sebagai perantara gelombang.Contoh gelombang
mekanik diantaranya gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air, dan
gelombang bunyi. Gelombang pada tali merambat dengan tali sebagai media perambatannya.
Gelombang pada permukaan air merambat dengan air sebagai media perambatannya.
Gelombang bunyi dapat merambat melalui udara, zat padat, atau zat cair sebagai
media perambatannya.
Ada beberapa sifat gelombang mekanik, diantaranya:
1.
Perambatan getaran di
suatu medium mempunyai kelajuan tertentu yang dinamakan cepat rambat gelombang.
Kelajuan atau cepat rambat gelombang ini sangat ditentukan oleh sifat mekanik
medium.
2.
Partikel dari medium
tidak merambat melalui ruang-ruang di medium, tetapi partikel medium bergerak
bolak-balik atau turun naik terhadap posisi kesetimbangan partikel tersebut.
3.
Gelombang menyalurkan
energi dari satu ruang ke ruang lain di dalam medium. Gelombang memindahkan energi,
bukan memindahkan partikel.
b.
Gelombang
elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang yang merambat tanpa memerlukan suatu medium sebagai media
perambatannya. Oleh karena gelombang elektromagnetik dapat merambat tanpa
memerlukan adanya media perambatan, gelombang ini dapat merambat melalui ruang
hampa. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya, gelombang
radio, radiasi infra merah, radiasi ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma.
Itulah sebabnya cahaya matahari mampu sampai ke permukaan bumi, meskipun
melewati ruang hampa.
Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik
berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum
elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan
panjang gelombang (diukur dalam satuan m) mencakup kisaran energi yang sangat
rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang
radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan
frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.
Contoh spektrum elektromagnetik :
a.
Gelombang
Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut
panjang gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti
frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30
kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio
dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat
penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang
disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh
antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima
radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.
b.
Gelombang
mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang
radio dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro
diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika
makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam
selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam
microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis. Gelombang mikro
juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR
berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang
mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena
cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati
selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
c.
Sinar
Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi
1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm.
jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan
detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit
diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di
atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Sinar infamerah dihasilkan
oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan.
Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar
inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
d.
Cahaya
tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik
yang paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum
gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang
tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4
x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah.
Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada
bidang telekomunikasi dan kedokteran.
e.
Sinar
ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam
daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7
m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari
adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan
ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet
dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup
di bumi.
f.
Sinar
X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz
sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun
seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal,
kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.
g.
Sinar
Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara
10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya
tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh
jaringan tubuh.
Berdasarkan
arah rambatnya gelombang dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Gelombang
transversal
Gelombang transversal adalah gelombang
yang arah getarannya tegak lurus terhadap arah perambatannya, misalnya
gelombang pada tali, gelombang cahaya.
b.
Gelombang
longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang
yang arah getarannya searah dengan arah perambatnya, misalnya gelombang bunyi,
gelombang pada slinki yang ditarik atau ditekan.
2.3 Sifat-Sifat Gelombang
a.
Pemantulan Gelombang (Refleksi Gelombang)
Pemantulan gelombang pada tangki riak,
pada pemantulan ini diperoleh gelombang lingkaran yang pusatnya adalah sumber
gelombang S. Gelombang pantul yang dihasilkan oleh bidang lurus juga berupa
gelombang lingkaran S sebagai pusat lingkaran. Jarak S ke bidang pantul sama dengan
jarak s ke bidang pantul. Menurut Hukum Snellius, gelombang dating, gelombang
pantul, dan garis normal berada pada satu bidang dan sudut dating akan sama
dengan sudut pantul
b.
Pembiasan Gelombang (Refraksi Gelombang)
Pada pemantulan gelombang, gelombang
yang tiba di batas medium akan dipantulkan ke arah semula. Pada pembiasan,
gelombang yang mengenai bidang batas antara dua medium, sebagian akan
dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau dibiaskan. Gelombang yang dibiaskan
ini akan mengalami pembelokan arah dari arah semula tergantung pada mediumnya.
c.
Interferensi
Gelombang
Dua gelombang disebut .sefase. jika kedua
gelombang tersebut memiliki frekuensi sama dan pada setiap saat yang sama
memiliki arah simpangan yang sama pula. Adapun dua gelombang disebut berlawanan
fase, jika kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi sama, dan pada setiap
seal yang sama memiliki arah simpangan yang berlawanan. Untuk mengamati
interterensi dari dua buah gelombang dapat digunakan sebuah tangki rink (ripple
tank). Pertemuan kedua gelombang akan mengalami inter¬ferensi..lika pertemunan
kedua gelombang saling menguatkan, disebut interf reusi maksimum atau
interferensi konstruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan
tersebut kedua gelombang sefase. Akan tetapi, jika pertemuan gelombang saling
melemahkan, disebut interferensi minimum atau interferensi destruktif.
d.
Difraksi
gelombang
Peristiwa difraksi atau lenturan dapat terjadi
jika sebuah gelombang melewati sebuah penghalang atau melewati sebuah celah
sempit. Pada suatu medium yang serba sama, gelombang akan merambat lurus. Akan
tetapi, jika pada medium tersebut gelomhang terhalangi, bentuk dan arah
perambatannya dapat berubah. Perhatikan Gambar diatas. Sebuah gelombang pada
permukaan air merambat lurus. Kernudian, gelombang tersebut terhalang oleh
sebuah penghalang yang memiliki sebuah celah sempit. Gelombang akan merambat
melewati celah sempit tersebut. Celah sempit seolah-olah merupakan sumber
gelomhang baru. Oleh karena itu. setelah melewati celah sempit gelombang akan
merambat membentuk Imgkaran-lingkaran dengan celah sempit tersebut sebagai
pusatnya.
e.
Dispersi
Gelombang
Perubahan bentuk gelombang ketika melewati
suatu medium disebut disperse gelombang. Gelombang longitudinal, seperti gelombang
bunyi, kecil sekali mengalami disperse atau bahkan tidak sama sekali. Sifat inilah
yang digunakan dalam pencitraan dengan mengunakan USG (Ultra Sonografi). Gelombang
cahaya mengalami disperse. Dengan sifat disperse gelombang cahaya pada prisma,
kita dapat menentukan lebar spektrum matahari.
2.4 Sifat-sifat gelombang secara umum
a. Dapat
mengalami pemantulan atau refleksi.
b. Dapat
mengalami pembiasan atau refraksi.
c. Dapat
mengalami superposisi atau interferensi.
d. Dapat
mengalami lenturan atau difraksi.
e. Dapat
mengalami pengutuban atau polarisasi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Gelombang
adalah getaran yang merambat. Jadi di setiap titik yang dilaluigelombang
terjadi getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga tampak sebagai
getaran yang merambat.Terkait dengan arah getar dan arah rambatnya,gelombang
dibagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Bunyi
atau Suara merupakan salah satu fenomena fisika yang selalu kita alami
sehari-hari. Contoh bunyi yang sering kita nikmati adalah musik. Musik bisa
memberikan inspirasi saat kita sedang belajar, bekerja atau beraktifitas.Dalam
fisika, Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui
medium, yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan hasil perambatan energi.
Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang-gelombang longitudinal
ke segala arah melalui medium baik padat, cair maupun gas. Sumber getar tersebut
bisa saja berasal dari dawai/kawat, pipa organa, bahkan ombak di pantai.
Gelombang
bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah merambat melainkan
bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga
menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah
secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah
alasannya mengapa Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
DAFTAR
PUSTAKA
Beiser,
Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Budikase,
E, dkk, 1987. Fisika Untuk SMU . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
http:
//en.wikipedia.org/wikihttp: //www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=35
http://www.infonuklir.com/tips/tipskes.htm
http: //zaki.web.ugm.ac.id/web Ik Gie, Tan dkk. 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya